Chapter 4

Our Eternal Love

Before :

 

 “Kita harus mengadakan beberapa tes terhadap pasien bernama Luhan.”

 

“memangnya apa yang terjadi dengan saudara saya dok?”

 

“Saya curiga bahwa ia mengidap kanker darah akut” Dokter menatap manik mata Kris dalam.

 

“Semua gejala sudah saya temukan padanya. Dan untuk lebih memastikannya. Kita harus melakukan tes lanjutan.”

 

Wajah Kris memucat saat keluar dari ruangan dokter. Ia tak tau harus melakukan apa. Kris bersandar pada dinding rumah sakit dan terus merosot hingga posisinya saat ini terduduk di lantai.

.

.

Tes

 

Air mata Kris sudah menetes.

 

“Lu~ kenapa kau selalu menderita. Kau bahkan baru menemui titik terang dalam hidupmu” Kris bergumam pelan dalam tangisannya.

 

Eternal Love

.

Cast : Just HunHan Focus! And maybe the other Cameo and Couple

Genre : Romance. Angst. Hurt. Drama.

Rated : Teen, Safe(?), Pg 15

Lenght : Chaptered

.

.

Warning : Shounen ai, BL, , OOC, Gaje, Kependekan, and Typo(s).

Disclaimer : Cerita ini 100% hasil pemikiran saya. Saya Cuma pinjem nama doang sama sooman.

.

.

WARNING!!! HERE!!

.

Kris terhuyung. Ia benar-benar kehilangan seluruh tenaganya. Ia berjalan menyusuri lorong rumah sakit. Tepat didepan kamar milik Luhan. Ia dapat melihat melalui celah intip berlapis kaca pada pintu tersebut. dilihatnya

Luhan yang masih terbaring dan Sehun yang duduk disampingnya. Serta baekhyun yang berdiri disamping Sehun.

Kris kembali mengingat perkataan tadi.

 

-flashback on-

 

“Kita harus mengadakan beberapa tes terhadap pasien bernama Luhan.”

 

“memangnya apa yang terjadi dengan saudara saya dok?”

 

“Saya curiga bahwa ia mengidap kanker darah akut” Dokter menatap manik mata Kris dalam.

 

“Semua gejala sudah saya temukan padanya. Dan untuk lebih memastikannya. Kita harus melakukan tes lanjutan.”

 

-flashback of-

 

“Duizhang~”

 

Kris sedikit tersentak dan membalikkan tubuhnya. Sekarang telah ia lihat Tao yang menatap khawatir kearahnya.

 

“Ceritalah padaku ge” Tao menghampiri Kris dan meraih telapak tangannya lembut.

Melihatnya Kris hanya menghembuskan nafas berat.

 

“Biar kuceritakan di taman belakang saja” Kris merangkul Tao.

.

.

.

.

 “Lu~”

 

“sudahlah Sehun-ah. Luhan baik-baik saja! Dan berhentilah bergumam seperti itu! Kau seperti orang gila” Baekhyun mendengus kesal.

 

Sehun bangkit dari duduknya. Ia berdiri menghadap ke arah jendela yang langsung menampilkan pemandangan kota.

 

“Hyung~” Sehun bergumam pelan. Sedangkan Baekhyun membelalak, pasalnya Sehun sangat jarang memanggilnya hyung.

 

Mwo?? Hyung?? Hei! Kau kenapa Sehun-ah?” Baekhyun menepuk bahu Sehun setelah menghampirinya.

 

“Ibuku” Sehun menundukkan kepalanya.

 

“Kenapa dengan ibumu eoh?” Baekhyun ikut menatap kearah jendela.

 

“Ia tidak suka hubunganku dengan Lulu” Sehun kembali menerawang dan menghela nafas berat setelahnya.

 

“Apa yang harus kukatakan padanya hyung?” Sehun melanjutkan.

 

“Kenapa kau sudah memberitau orang tuamu?? Kau gila!” Baekhyun menggerutu menatap Sehun.

 

“YA. Aku gila Hyung. Aku benar-benar menyukai Luhan hyung~ aku... aku.. mencintainya. Dan aku tidak mau melepasnya.” Sehun menunduk.

 

“Eumm, sudahlah. Kau jalani saja dulu. Takdir pasti menunjukkan yang terbaik untukmu Sehun-ah” Baekhyun menepuk-nepuk bahu Sehun pelan.

 

“Sebaiknya kita cari Kris. Dan kita tanyakan apa yang sudah ia bicarakan dengan dokter. Biarkan Luhan beristirahat.” Baekhyun berjalan dan diekori oleh Sehun.

.

.

.

.

Tes.

 

Tetes demi tetes air mata turun menelusuri pipi manis seorang namja yang tengah terbaring lemah diranjangnya. Menangisi apa yang baru saja ia dengar.

.

.

.

.

Tao menangis. Menagis setelah mendengar semua penjelasan dari Kris. Bahkan ia masih sesenggukan di dada sang kekasih. Ia tak mampu, tak mampu untuk membayangkan sesulit apa keadaan Luhan sekarang.

 

“Sudahlah Tao. Dan kau harus ingat. Jangan beri tau yang lain” Kris mengelus surai hitam milik Tao.

 

Wae?” Tao mendongakkan wajahnya yang masih berair.

 

“Aku tidak ingin yang lainnya tau. Kurasa itu akan semakin membuat Luhan sulit menjalani hari-harinya. Dan berita ini belum tentu benar baby~” Kris menghapus jejak air mata di wajah Tao.

 

“Eummm. Baiklah.” Tao mengangguk.

 

“Lebih baik kita kembali saja. Dan kau harus menenangkan emosimu baby~ jangan sampai ketauan.” Kris bangkit dan mengulurkan tangannya.

 

“Eum” Tao meraaih uluran tangan Kris sambil mengusap matanya.

 

TaoRis pun menyusuri lorong-lorong rumah sakit. Tak lama kemudian mereka bertemu denggan Baekhyun dan Sehun.

 

“Kris hyung. Apa yang kau bicarakan dengan dokter tadi eoh?” Baekhyun memulai percakapan.

 

“Eum. Itu.. Ah! Dokter bilang Luhan kelelahan saja” Kris mengusap leher bagian belakangnya karena gugup.

 

“Syukurlah. ” Baekhyun mengelus dadanya Lega.

 

“Tao-ah! Temani aku mencari makanan?” Baekhyun merangkul Tao.

 

“Ayolah” Tao tersenyum tipis.

 

Setelah berpamitan. Baekhyun dan Tao pun pergi meninggalkan Sehun dan Kris berdua di lorong rumah sakit yang cukup sepi.

 

“Apa kau yakin?” Sehun memicingkan sebelah alisnya.

 

Kris hanya mengangguk. Ia takut jika ia menyahut sembarangan. Mungkin akan berakibat fatal.

 

“Lalu. Kapan Luhan bisa pulang?” Sehun bertanya sambil menatap kearah taman.

 

“Aku tidak tau” Kris mengikuti arah pandang Sehun.

 

“Apa kau benar-benar menyukai Luhan hyung??” Kris masih menatap kearah yang sama dengan Sehun.

 

“Tentu saja. Memangnya kenapa?” Sehun menaikkan sebelah alisnya seraya menatap kearah Kris.

Hening sejenak. Semilir angin bahkan terdengar lebih berisik.

.

.

.

.

Kris menatap Sehun. “Apa Kau akan berjanji untukku??”

 

“Janji?”

 

“Dapatkah kau berjanji padaku. Apapun yang terjadi pada Luhan nantinya. Kau tidak akan meninggalkannya.” Kris menatap Sehun lekat. Mendengar perkataan tersebut. Sehun menunduk.

.

.

.

“bisakah?”

 

“eum.” Sehun mengangkat kepalanya.

 

“Aku berjanji. Aku tidak akan pernah meninggalkan Luhan. Apapun  yang terjadi” Sehun menjawab mantap.

 

“Terimakasih Sehun-ah. Aku percaya padamu” Kris berlalu setelah menepuk bahu Sehun.

Sehun menatap kearah taman lagi. Keheningan kembali menemaninya. Ia menutup matanya.

 

“Aku berjanji Lu~”

.

.

.

.

 “Sehun-ah!!!”

 

“Eoh?? Sejak kapan kalian disini?” Sehun menatap heran pada Kai, D.o, dan Chanyeol yang berada di depan pintu kamar Luhan.

 

“Sejak tadi dong!” Kai nyolot.

 

“Aku juga dari tadi kok!” Chanyeol tak mau kalah.

 

“Bagaimana keadaan Luhan?” D.O bertanya seraya membelah Chanyeol dan Kai yang sedang berahadapan.

 

“eumm. Dokter bilang ia kelelahan.”

 

“Syukurlah. Lebih baik. Untuk beberapa waktu ini jangan biarkan ia membuka toko. Suruh saja ia beristirahat” D.o menasihati.

 

“Kyungie~ kamu tuh yang jangan kerja mulu~~ kapan kita kencan kalau kau kerja terus??” Kai merangkul D.O

PLETAKK

 

Sentilan keras milik D.O mendarat mulus di dahi milik Kai.

 

“Aiiissh!! Appo!!!” Kai meringis.

 

“Aiiish!!! Sudahlah jangan berisik.!!! Aku mau masuk dulu.” Sehun jengah melihat teman-tenmannya.

 

“Aku ikut!” Kai, D.O dan Chanyeol menyahut bersamaan. Sehun hanya menghela nafas.

 

“tapi, jangan berisik!”

 

Sehun pun memasuki ruang rawat milik Luhan. Dilihatnya Luhan yang telah sadarkan diri dan sedang bersandar pada bantal yang ditinggikan. Dengan Kris yang duduk disebelah ranjang.

 

“Lu~” Sehun menghambur kearah Luhan.

 

“Sehu—“  perkataan Luhan terputus oleh pelukan Sehun.

 

“Kau tidak apa-apa kan??? Kenapa kau bisa kelelahan??? Jangan seperti itu lagi oke? Aku sangat Khawatir.” Sehun secara bertubi-tubi bertanya pada Luhan,

 

Luhan tersenyum tipis. “Kau berlebihan Sehun” Luhan berujar pelan. Spontan Sehun melepas pelukannya.

 

“Aku tidak berlebihan! Itu semua karena aku khawatir sayang~” Sehun mengelus surai milik Luhan.

 

“Hei!! Jangan bemesraan disini dong!! Gak ada Baekhyun nih!” Chanyeol menggerutu kesal.

 

“Tuh! Kekasih tercintamu sudah datang! Jadi jangan banyak protes!” Sehun menunjuk kearah pintu yang baru saja terbuka.

 

“Baekkie!!!!” Chanyeol menghambur kearah Baekhyun. Mereka yang melihat hal tersebut hanya memutar bola mata jengah.

 

“Sebaiknya kita makan saja. Tadi aku menerima pesan dari D.O. bahwa ia, kai dan chanyeol akan berkunjung.

Jadi aku belikan juga makanan untuk kalian,” Tao mengeluarkan barang bawaannya. Dan dibantu oleh Kris.

Mereka pun mulai makan. Namun baru saja Sehun akan menggigit Sandwich miliknya. Handponenya bergetar.

 

“Eumm”

 

“...”

 

“Aku sedang berada dirumah sakit”

 

“...”

 

“kekasihku yang sakit”

 

“...”

 

“Aku tidak akan pulang sekarang. Aku ingin menemaninya!” Sehun sedikit berteriak. Lau ia menutup sambungan telepon trsebut.

 

Luhan yang melihatnya pun tersenyum dan meraih tangan kanan Sehun.

 

“Pulanglah. Ibumu pasti menghawatirkanmu. Besok kau bisa kemari lagi Sehun-ah” Luhan memberikan Senyuman manisnya.

 

“Tapi lu—“

 

Luhan menggeleng. “Jika kau tidak pulang. Besok kau tidak boleh kesini lagi. Otte??” Luhan masih menggenggam tangan Sehun.

 

Sehun menghela nafas. “Baiklah. Aku pulang dulu.” Sehun meraih Tasnya

 

“Lu~ Aku pulang dulu ne?” Sehun mengecup kening Luhan sekilas.

 

“Yang lainnya~ aku pulang dulu” Sehun pun meninggalkan kamar tersebut.

 

Jjaaa!! Mari kita lanjutkan makan kitaa!!” Chanyeol berkata sambil menatap kearah Sandwich dihadapannya. Sedangkan yang lain hanya tertawa melihatnya.

.

.

.

.

 “Aku pulang” Sehun berseru setelah memasuki rumahnya.

 

“Sehun-ah. Besok kau ada waktu sayang?” Eomma Sehun meraih tas miliknya.

 

“Aku akan kerumah sakit lagi Eomma” Sehun memasang wajah datarnya.

 

“Sudah kubilang jauhi namja itu!!” Eomma Sehun sedikit memekik pada anaknya yangt baru menaiki tangga.

 

“Tidak akan Eomma!!” Sehun berbalik.

 

Eomma sudah menjodohkanmu dengan teman Eomma! Dan besok kau harus menemuinya. Eomma tidak mau tau!” Eomma Sehun berkata seraya meninggalkan anaknya.

 

“MWO??? Menjodohkan??? Eomma!!!!!” Sehun berteriak pada eommanya yang telah meninggalkannya.

 

Sehun pun menaiki tangga dengan menghentakkan kakinya kuat-kuat. Kesal!! Ia benar-benar kesal!!! Bagaimana mungkin eommanya melakukan sesuatu bahkan tanpa persetujuannya??

Sehun menghempaskan tubuhnya di ranjang king size miliknya.

 

“Lu~ Sekarang kita harus bagaimana??”

 

-To Be Continued-

 

please do leave a comment!

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
mahava #1
Chapter 9: omg aku nangis T.T terharu bgt waktu bagiannya kris yg sampeberlutut di hadapan mamanya sehun, yaampun T.T
hunhan jjang :")
ReLif_53 #2
Chapter 5: Huueee.. Luhann., malang sekali nasibmu nakk..
Sehuunn.. Pleasee, jangan tinggalkan lulu.. :( aaarrrrgghh... pengen q cekek tu si yeoja genit sama ibunya sehunn.. ;>
ReLif_53 #3
Chapter 4: Luhan udah tau ya soal oemmanya sehun yg gak setuju sama hub mereka.. Waktu sehun ngomong sama baek itu loh..
Dan kyanya luhan berencana utuk ngelepas sehun kya di prolog.. #sotoy
ReLif_53 #4
Chapter 3: Tuuu.. Kaann luhannya sakitt..
Terus emaknya sehun kagak setuju..
ReLif_53 #5
Chapter 2: Bener2 tragis kisah hidupnya lulu.. Untung sehun datang dan mencairkan kutub es yg ada didiri luhan.. Penasaran apa jangan2 ntar oemmanya sehun itu oemmanya luhan? Atau mungkin ntar lu2nya sakit..
ReLif_53 #6
Chapter 1: Kerreenn.. Luhannya dingin bangeett.. Terus kenapa dia gak mau bersosialisasi..