Chapter 5

Don't Say Goodbye

‘PESEPAK BOLA KANG MINHYUK BERSAMA WANITA MISTERIUS!’

 

Soojung melihat beberapa artikel yang memuat penjelasan tentang wanita yang di duga adalah kekasih Kang Minhyuk. Foto itu menunjukkan kedekatan Minhyuk dengan wanita memakai dress putih tulang. Foto pertama, Minhyuk menggandeng tangan wanita itu, mereka terlihat akrab dan saling memandang. Foto kedua, mereka tertawa dengan membawa gelas yang berisi coke. Foto ketiga, mereka berpelukan erat di depan sebuah rumah, rumahnya? Foto terakhir yang tampak diambil oleh fans di restoran cepat saji, Kang Minhyuk sedang menatap gadis itu, tatapan itu memancarkan sesuatu.

Beberapa forum online yang ia baca semakin membuatnya takut.

Itukah pacar Minhyuk oppa? Heol, DAEBAAK….!!’

‘Lumayan cantik, tapi aku tidak suka, wajahnya terlihat dingin.’

Aku pernah melihatnya di kampus bersama Minhyuk oppa! Kupikir mereka tidak pacaran! Apa-apaan ini!! Aku sama sekali tidak menyukainya!’

‘Aku punya biodata tentang gadis itu, ini dia, namanya Jung Soojung, aku satu kampus dengannya. Dia bukan siapa-siapa, dia hanya mahasiswi biasa. Sudah lama aku tidak menyukainya dan sekarang apa yang telah ia perbuat? Dia oppa-ku! I HATE YOU MORE Jung Soojung!’

Komentar ini disertai dengan foto Soojung yang tampak hancur, coretan merah memenuhi wajahnya. Berbagai tulisan FU*K dan BIT*H memenuhi gambar itu.

‘Ku pikir mereka terlihat cocok, bukankah kita sebagai fans harus mendukung kehidupan pribadi sang idola?’

‘Oppa chukkae, semoga dia yang terbaik untukmu.’

‘Aku tidak suka wanita itu, sama sekali tidak cocok bergandengan dengan oppa-ku!’

Kleek. Soojung menutup kasar laptopnya. Bagaimana ini? Soojung menutup dirinya dengan selimut, seolah ada angin kencang menerjang kamarnya. Ia tidak siap menghadapi ini. Apa yang akan ia lakukan?

Lagu Crooked milik G-Dragon membuatnya terkejut. Ia melihat nama yang tertera di layar handphone-nya. Kang Minhyuk. Tanpa ragu Soojung menjawab.

“Oppa..”

 

---- 0 ----

 

 

Oppa..” Suara itu terdengar gemetar. Membuat Minhyuk ingin lari menghampirinya.

“Soojungaa, kwenchana?”

"Oppa, apa yang harus kulakukan?”  Ia tau gadis itu menangis. Ini bukanlah ranah yang Soojung kuasai, ia bukanlah seorang entertain yang mampu menghadapi masalah seperti ini. Ia hanyalah gadis biasa yang rapuh, yang ingin ia lindungi.

“Soojungaa, mian, maafkan aku. Aku janji akan menyelesaikannya segera. Kau jangan takut. Ada aku, aku tidak akan membuatmu menderita, aku berjanji.” Minhyuk meyakinkan Soojung sekaligus dirinya sendiri. Soojung akan baik-baik saja, ia tidak akan menyakiti gadis itu dengan komentar dan perlakuan fans yang terkadang berlebihan.

“……….” Soojung tak mampu menahan ketakutannya. Minhyuk mendengarnya terisak.

“Soojungaa, jangan menangis, kumohon. Maafkan aku, aku akan menyelesaikannya, tidak akan ada yang berani menyakitimu, aku berjanji.”

“Sekarang tidurlah..” Minhyuk menutup telepon setelah mendengar Soojung lebih tenang.

 

---- 0 ----

 

 

Sudah beberapa hari Soojung sulit dihubungi, ia tidak pernah melihatnya dikampus dan sama sekali tidak mau menerima telepon dari Kang Minhyuk. Ini membuatnya frustasi dan sering uring-uringan akhir-akhir ini. Rasanya ia ingin pergi kemanapun Soojung berada. Sesekali ia melihat pesan terakhir yang dikirim Soojung.

Mian oppa, aku sudah tidak apa-apa, aku ingin pergi berlibur sebelum ujian semester datang. Kuharap kau baik-baik saja, jaga kesehatanmu.

Soojung

Baik-baik saja? Saat ini ia jauh dari baik-baik saja. Ia merasa hancur, ia begitu merindukan gadis itu. Apakah Soojung baik-baik saja? Apakah ia mencoba mengindarinya? Apakah masalah kemarin membuatnya menjauhinya? Apa Soojung tidak ingin bertemu lagi dengannya?

“Aaaaarggh….!! Kemana perginya gadis ini!!” Minhyuk membanting handphone-nya ke sofa dekat ia berdiri.

“Hyung! Ada apa denganmu akhir-akhir ini? Tidak bisakah kau tenang sedikit? Dari tadi kau berjalan mondar-mandir membuatku pusing saja. Sekarang gadis siapa lagi yang kau maksud? Kalau kau merindukannya, telpon dia, kalau dia tidak menjawab, telpon keluarganya! Aiissh… tak biasanya kau seperti ini hanya karena seorang gadis!” Adiknya menatapnya kesal.

Benar juga yang dikatakannya. Ia mengambil ponsel yang dilemparkannya tadi dan berlari menuju kamar, dengan segera ia mencari kontak kemudian menekan tombol hijau. Setelah terdengar suara pria.

“Sam, kau tahu dimana keluarga Jung berada? Aku menelpon rumah mereka tidak ada yang menjawab. Kupikir kau tau kemana mereka pergi.”

“Haha.. Kau merindukan gadis itu? Lain kali kau harus lebih berhati-hati nak, dia gadis polos. Jangan sakiti dia, kau harus melindunginya dari kejahatan media.”

“Aku tahu, Sam, aku ingin melihat kondisinya sekarang. Apa mereka pergi karena berita itu?” Ujar Minhyuk tak sabar.

“Hey, easy boy. Mereka pergi bukan karena itu, Do jin memiliki cicit baru dari cucu pertamanya, jadi mereka pergi ke Korea untuk sementara waktu.”

“Benarkah? Kau tau alamat rumah mereka di Korea?”

 

---- 0 ----

 

 

 

Yonghwa memperhatikan adiknya yang beberapa hari terakhir sering merenung, lebih pendiam dan terlihat pucat. Sama sekali bukan Soojung si gadis ceria yang mudah ia goda seperti dulu. Ia telah mendengar apa yang di beritakan di media, sang adik, menjadi bulan-bulanan para fans dan netizens. Soojung bukanlah gadis yang bisa mengatasi masalahnya sendirian. Dan Ia selalu ada disaat Soojung membutuhkan nasehat untuk setiap masalah yang dihadapi sang adik. Kini Soojung sama sekali tidak membicarakan masalah yang sebenarnya tidak bisa disembunyikannya. Semua orang tahu masalah yang menimpa Soojung, hanya saja mereka tidak ingin membahasnya bila Soojung sendiri tak ingin membicarakannya. Yonghwa duduk bersebelahan dengan adiknya dan menariknya ke dalam pelukannya.

“Bolehkah oppa ikut merasakan apa yang kau rasakan sekarang?” Soojung terkesiap.

“Oppa, apa maksudmu?” Soojung mengelak.

“Kau menyukainya?” Desak Yonghwa. Soojung tahu, jika sang kakak sudah mendesaknya, seberapa keras ia mengelak, pasti ia akan bercerita juga.

“Ani.” Jawabnya singkat.

"Lantas kenapa kau sering merenung akhir-akhir ini? Kau merindukannya? Jangan mengelak Soojungaa. Aku tahu apa yang kau rasakan.” Kini Soojung tak bisa menahan apa  yang ia rasakan, ia ingin menjadi gadis yang lebih kuat yang mampu mengatasi apapun. Ia hanya takut. Bukan berarti ia akan hancur. Ia harus bisa menerima apa yang dikatakan semua orang. Tapi itu bukanlah pekara yang mudah. Selalu ada komentar buruk mengenainya, ia tak pernah bisa menghindar. Kemanapun ia pergi, kini menjadi sasaran semua pasang mata di seantero Korea.

Dan tentang Kang Minhyuk, ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan dengan pria itu. Menghindarinya adalah satu-satunya cara yang mudah ia lakukan walaupun hatinya mengatakan sulit. Ia tidak ingin terlibat lagi, tapi ia tak sanggup. Menjauhinya sudah cukup membuatnya frustasi. Ya, pada akhirnya ia mengakuinya, ia merindukan pria itu.

“Jadi begitukah perasaanmu dengannya?” Lagi – lagi Yonghwa mengambil kesimpulannya sendiri.

“Aku tidak yakin, oppa, aku takut.” Soojung tak berani menatap oppa-nya.

“Yah, kau harus tau resiko setiap tindakan yang akan kau perbuat, kau harus menyiapkan mentalmu terhadap apa yang akan terjadi. Dunia kalian berbeda. Jangan samakan dunianya dengan duniamu yang selalu mengalir tenang. Jika kau menyukainya, kau harus menerima apa yang ada padanya. Apapun itu.” Yonghwa menatap adiknya. “Jangan takut, ada oppa.”

Soojung tersenyum, ia senang bisa kembali menjadi adik yang selalu di lindungi Yonghwa oppa, yang ceritanya selalu di dengar kakaknya dengan sabar walaupun terkadang ia menceritakan hal yang tidak masuk akal. Bagi Soojung, Yonghwa oppa adalah oppa terbaik di dunia.

Ia mendengar ada yang memanggilya dari jauh. “Soojungaa, ada yang merindukanmu.” Ia melihat grandpa dan appa membawa seorang namja ke dalam rumah.

“Minhyuk oppa?” Soojung meloncat berdiri.

Semua anggota keluarga berlarian ke ruang tamu untuk melihat seseorang yang bernama Kang Minhyuk, dan mereka menatap Soojung dan pria itu bergantian. Oemma terkejut, Yonghwa oppa tersenyum melihat kedatangan Minhyuk, appa menatap Soojung tajam, grandpa menepuk-nepuk pundak Minhyuk saat memperkenalkannya pada seluruh anggota keluarga.

“Annyeonghaseyo.. Omoni. Yonghwassi..” Minhyuk menyapa semua anggota keluarga.

“Jadi benarkah gossip itu?” Tanya Seohyun oenni yang tiba-tiba muncul sambil membawa Mino, cicit baru dirumah ini.

“Sepertinya ada yang harus mereka selesaikan.” Grandpa menjawab semua tatapan mata penasaran setiap anggota keluarga di rumah ini.

 

 

Taman yang tak jauh dari kompleks perumahan keluarga Jung tampak sepi. Dinginnya malam berbading lurus dengan dinginnya hati mereka. Tak satupun kata yang memecah keheningan mereka. Hingga pada akhirnya Minhyuk-lah yang harus mengakhiri situasi ini.

“Apa kau marah padaku?”

Soojung hanya menggelengkan kepala.

“Lantas kenapa kau tidak menerima telponku, tidak membalas satupun pesanku atau bahkan menghubungiku?” Minhyuk menatapnya lekat.

“Aku butuh waktu oppa.” Jawab Soojung yang semakin membuatnya frustasi.

"Butuh waktu untuk apa? Sudah kubilang aku akan melindungimu, aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu. Jangan hiraukan apa yang mereka katakan. Ini hidupmu, Soojung, jangan biarkan mereka mengendalikannya.”

“Tapi itu duniamu oppa, bukan duniaku!” Pengendaliannya lepas. Air matanya jatuh setetes demi setetes. Minhyuk merasa hatinya teriris semakin dalam melihat air mata itu jatuh semakin deras. Ada sinar ketakutan dimata indahnya.

“Karena inikah kau menghindariku? Karena dunia kita berbeda? Kau menghindariku dan membuatku merindukanmu seperti orang gila hanya karena perkataan mereka yang bahkan sama sekali tidak kau kenal?!” Kini Minhyuk yang tak bisa menahan apa yang ia rasakan.

“Oppa, kau…?”

“Apa kau sama sekali tidak merasakan hal yang sama? Soojungie?” Minhyuk menatapnya dalam. “Atau hanya aku satu-satunya yang menjadi orang gila disini.” Minhyuk menutup wajah dengan telapak tangannya.

“Oppa..” Soojung duduk dihadapannya, menarik tangan yang menutupi wajah Minhyuk. Ia benci melihatnya seperti ini. Ia tahu, ini bukanlah salah Minhyuk, ia harus menerima itu. Ia harus tahu resiko dari apa yang hatinya inginkan. “Maafkan aku, aku hanya takut, takut menyakiti diriku sendiri atau bahkan menyakitimu.” Setetes air mata bergulir dipipinya. “Berjanjilah untuk tidak meninggalkanku jika hal ini terjadi lagi.” Minhyuk menghapus air mata gadis yang berada tepat dihadapannya dan tersenyum.

“Apa selama ini aku meninggalkanmu? Justru kau yang meninggalkanku Soojungie.”

“Aku tidak akan melakukannya lagi, aku tidak akan melihatmu seperti ini lagi dan aku tidak ingin menjauh darimu lagi.” Soojung mengatur nafasnya kemudian menatap mata Minhyuk lekat. “Bogoshipo, oppa.”

Minhyuk melihat ketulusan di mata Soojung, ia menarik gadis itu kedalam pelukannya. Pelukan ini, seolah panasnya matahari tidak akan pernah muncul lagi esok hari. Seolah bintang hanya bersinar terang malam ini. Seolah tiada hari lagi untuk mereka merasakan detak jantung yang semakin berdegup kencang. Selamanya, mereka ingin tetap seperti ini.

“Banyak orang membencimu tanpa alasan yang rasional, tak apa, kau disini untuk menjalani hidupmu, bukan untuk membuat mereka mengerti tentang dirimu. Jangan takut..” Minhyuk membisikkan kalimat yang membuat Soojung bertekad seribu kali lipat untuk mengikuti kemana hatinya bernaung.

 

 

Beberapa menit kemudian, Soojung merasakan tubuh Minhyuk tiba-tiba membeku. Minhyuk melepaskan pelukannya. “Kau pernah mengatakan jika ada seseorang yang sangat kau rindukan di Korea, siapa dia?”

Soojung hanya menatapnya.

Wajah itu semakin cemberut menunggu Soojung tak kunjung menjawab pertanyaannya. Membuat Soojung tak tahan untuk menggodanya semakin lama.

“Yonghwa oppa.” Soojung tertawa melihat Minhyuk menghebuskan nafas lega.

 

Tbc


Maap lama, authornya lagi persiapan sempro skripsi ^^

Tinggalkan komentar, saran & kritik kalian ya..!

Have a nice day..!!

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Dean_Pure
Maybe I'll make english version for my ff DON"T SAY GOODBYE in the near future. Just wait for it ^^

Comments

You must be logged in to comment
ayuayu #1
waaaaa daebakkk eonnie ><
gpp b.indo aja.. b.ing ngga enak :D
ak mw baca the next chap'a klo gt..
Flameraein
#2
Chapter 15: hey i'm a new reader, dan q suka krysmin couple, sayangnya q baru ketemu ff ni pas udah slese, jadi bru coment ga papa kan ya author nim?
ff ni mau part seneng ato sedih semuanya bikin gregetan. and for the last part seriously minhuk-ah kringetan begitu kamu ngelamar cewe?oh my god
vvytri #3
Chapter 16: waaaahhh daebakk !!!!! Aku sampe nangis baca ff ini. Yeah i mean, this is very cool
Hitomie #4
Chapter 15: only asking: is it perhaps possible to translate this FF in english and post this version here too?? that would be great :D since i saw some engl comments it really seems to be a great story :D hope it will be possible in the future :D
Citraysm #5
Chapter 16: Sumpah , this is the best minhyuk krystal fanfict I've read... Keep writing . Make another amazzing fanfict ne n,n
jungjojung
#6
coba ini dibuat pakai bhs inggris... pasti makin banyak readernya, akhirnya nemu ff krysmin yg berkualitas lagi :))
walau kecewa bgt sama minhyuk yg trus2an nyakitin soojung, banyak bgt bersakit2nya hahaha
piipii
#7
Chapter 14: ESL maybe its not english but england dear. Hhhe. Just correcting. :)
Ohh, akhrnya udah baikan. Ihh smoga itu manajer kim nyesel buat minhyuk kluar dari timnas... Updateee
bluesky1290
#8
Chapter 14: It would be great if it's in english... you'll definitely get lots of subscriber and comments.

I love your storyyyyyyy... just update soon, okay? sooooon!!!!!!
I love the way Minhyuk sacrificing his dream for a a girl he loves.
bluesky1290
#9
Chapter 13: Minhyuk got his lesson...
Ah thanks. he needed a hard slap too. kekekek.
I hope Yonghwa would punch him as well? Ouch mian~
*terbawa suasana*
And I love that picture...
Minhyuk is... ah, Mr. Perfect Jaw Line. XD
Update soon, okay?
piipii
#10
Mampus kan... Here! Comes trouble.... Ohhhh ohohoeooooo
Aduh jgn sampe pisah dong hyukstalnya... Update soon