Chapter 10

Don't Say Goodbye

                               

 

 

 

 

           Beberapa hari Soojung hanya berdiam diri di rumah. Luna lah yang selalu menemaninya dan mengontrol keadaannya. Semuanya terjadi seperti sebuah mimpi buruk. Kehilangan seseorang yang kau cintai bukanlah pekara mudah untuk dilupakan setelah janji yang kau percaya akan di tepati.

 

            Ia hancur..

 

            Ya, hatinya hancur, tapi ia tidak ingin seperti ini. Ia akan menuruti apa yang pria itu katakan. ‘pria itu’, bahkan hanya mengingat namanya cukup mengoyak hatinya yang masih bernanah.

 

            “Luna, setelah ini aku akan ke rumah sakit. Kai menjalani operasi hari ini. Aku harus ada disana.” Kata Soojung kalem.

 

            “Kau yakin Soojung-ah? Jangan paksakan, jika kau tidak sanggup.” Luna melihatnya prihatin. Bagaimana bisa gadis secantik ini terlihat seperti mayat hidup? Pucat, seolah tak bernyawa, tidak ada rona sama sekali di wajahnya, keceriaannya hilang begitu saja dan matanya, matanya terlihat bengkak karena tangisan yang sulit untuk berhenti.

 

            “Aku baik-baik saja, ada seseorang yang membutuhkanku.” Soojung mengutip kata-kata pria itu.

 

            “Baiklah, aku akan ikut denganmu.” Luna berdiri dan mengambil tas miliknya.

 

            “Tidak, aku bisa pergi sendiri.” Kata Soojung datar yang membuat Luna tidak bisa membantah lagi. Ia tidak ingin Soojung kalap lagi karena emosi yang masih belum stabil.

 

            “Baiklah..” Luna membiarkan Soojung menyiapkan diri.

 

 

            Sesampainya di rumah sakit, Soojung disambut kedua orang tua Kai. Soojung harus terlihat baik-baik saja. Yeah, harus.

 

            “Soojungssi, ku dengar kau sakit? Apa masih merasa tidak enak badan?” Nyonya Kang menggandeng Soojung seolah ia pasien penyakit akut.

 

            “Saya baik-baik saja nyonya Kang. Hanya terlalu lelah.” Jawab Soojung memberikan senyum terbaiknya. Senyum yang ia paksakan.

 

            “Soojung-ah?” Kai tersenyum melihat Soojung. “Kau baik-baik saja? Bagaimana keadaanmu?” Tanya Kai antusias.

 

            “Aku baik-baik saja.” Soojung duduk di sebelah Kai. “Kau sendiri apa kabar? Kau harus kuat saat di operasi nanti. Agar aku bisa melihatmu terus setelah itu.” Soojung tersenyum sambil menggenggam tangan Kai.

 

            “Kau dengar Kai? Kau harus bertahan karena ada gadis cantik yang menunggumu disini.” Nyonya Kang tersenyum melihat Soojung dan Kai yang semakin akrab.

 

            “Arraseo..” Kai terlihat bersemangat.

 

            Seorang perawat masuk kamar dan memberi tahu Kai untuk mempersiapkan diri karena sebentar lagi ia akan masuk ruang operasi. Nyonya Kang memeluk Kai sejenak dan mencium keninya.

 

            “Kau harus kuat nak!” Kemudian ia ke luar ruangan meninggalkan Soojung dan Kai.

 

            Soojung menatapnya, ia tersenyum, masih menggenggam tangan Kai.

 

            “Kau tau? Aku selalu berdoa untukmu. Jangan khawatir, ketika kau keluar dari ruang operasi, orang pertama yang kau lihat adalah aku.” Entah kekuatan apa yang membuat Soojung bisa berbicara seperti itu. Padahal ia tidak yakin dengan dirinya sendiri. Haruskah ia melangkah sejauh ini? Jika hatinya tidak berkehendak, haruskah ia tetap melakukannya? Terkadang otak dan hati memang tidak bisa sejalan.

 

            “Gomawo, Soojung-ah.” Kai tersenyum manis padanya kemudian melihat seseorang yang berdiri di pintu kamarnya.

 

            “Hyung?” Senyum Kai semakin melebar melihat kakaknya disana.

 

            Dan saat itu juga, Soojung membeku. Ia tidak bisa melihat pria itu. Ia tidak akan sanggup melihatnya. Kumohon jangan pernah membiarkanku melihatmu jika seperti ini yang kau inginkan.

 

            “Hyung akan tetap disini kan? Aku akan di operasi, jadi tunggu aku bersama Soojung disini.” Kai tersenyum pada mereka berdua.

 

            “Jongin-ah, kau harus kuat eoh?  Aku akan disini menunggumu.” Minhyuk mendekat dan mengelus kepala Kai. Ia melihatnya, ya minhyuk melihatnya dengan jelas. Tangan itu saling menggenggam. Dan ia bahagia melihatnya. Bahagia? Tidak.

 

            Beberapa perawat membereskan alat-alat bantu Kai dan membawanya menuju ruang operasi. Soojung masih membeku di tempatnya. Begitupun Kang Minhyuk. Apa yang mereka lakukan? Mereka tidak tau. Tapi beberapa hari ini cukup membuat Minhyuk hancur saat mendengar Soojung sakit. Ia tidak tahan untuk tidak bertanya.

 

            “Gwenchana?” Minhyuk membuka percakapan.

 

            Apa yang ingin kau ketahui Kang Minhyuk? Jangan pernah pedulikan orang yang sudah kau tinggalkan jika ingin melihatnya baik-baik saja.  Soojung hanya melihatnya nanar.

 

            “Soojung-ah…” Minhyuk ingin mengatakan sesuatu tapi Soojung memotongnya.

 

            “Geumanhae…” Kemudian ia keluar dari kamar itu dan meninggalkan Minhyuk yang mematung sendirian.

 

 

---- 0 ----

 

 

            Operasi Kai berjalan lancar. Soojung tetap menemaninya saat Kai masih dalam masa pemulihan pasca operasi. Ia menunggunya di depan kamar Kai, duduk sendirian dalam diam.

 

            “Soojungssi…” Nyonya Kang duduk di sampingnya.

 

            “Ne?” Soojung bergeser memberikan tempat.

 

            “Terima kasih banyak.” Ia menatap Soojung dengan mata berkaca-kaca. Menggenggam tangan gadis itu dan melanjutkan, “aku tidak tahu jika kau adalah kekuatan terbesar uri Jonginie. Aku sangat bersyukur kau tetap ada di sampingnya.” Kemudian air matanya tumpah, membuat Soojung terkesiap.

 

            “Tidak apa-apa nyonya Kang. Kai pasti sembuh. Ia adalah laki-laki yang kuat.” Soojung memberikan senyumnya pada nyonya Kang untuk memberinya kekuatan moral.

 

            “Maafkan aku, sebentar lagi Minhyuk akan pergi ke Korea untuk memulai liga-nya. Aku sudah tahu semuanya, nak. Ia menceritakan tentangmu dengan hati yang, sangat kacau. Aku tidak tahu betapa sakitnya ia harus merelakanmu dan terutama kau Soojungssi, untuk mengorbankan hatimu, maafkan aku.” Kalimat nyonya Kang membuatnya terenyuh, air mata yang dari tadi ia tahan akhirnya tumpah juga.

 

     Ya, ia tahu bahwa Kang Minhyuk juga merasakan hal yang sama. Di sini mereka berdua sama, sama-sama menahan sakit yang di derita masing-masing. Tidak adil bagi Kang Minhyuk jika ia harus membenci pria itu. Ya, memang inilah jalan yang harus ia lalui. Merelakan seseorang yang kau cintai demi kebahagian orang yang membutuhkanmu.

 

            “Setelah Kai sadar, ia akan berangkat menuju bandara. Ku mohon Soojung-ah, maafkanlah Minhyuk.” Lanjut nyonya Kang.

 

            Soojung hanya menangis dalam diam. Ia sudah tidak tahu lagi apa yang harus ia lakukan untuk menahan sakit di dadanya. Sesak, begitu sesak hingga sulit untuknya bernafas.

 

            Minhyuk keluar dari kamar Kai setelah ia memberikan salam perpisahannya pada Kai dan ayahnya. Ia keluar dan melihat ibunya berpelukan dengan Soojung dalam tangis. Rasanya ia ingin pergi dari situ. Ia tidak bisa melihat dua wanita yang sama-sama ia cintai menderita seperti itu. Eomma, dialah ibu yang kuat yang mampu menahan semua kesedihannya di depan anaknya yang hampir sekarat. Soojung, gadis yang ia sakiti karena keputusan yang sangat ia benci.

 

            Minhyuk melangkah menuju ibunya untuk berpamitan.

 

            “Eomma…” Ibunya melepas pelukannya pada Soojung dan melihat Minhyuk yang berdiri di depannya. Minhyuk melihat gadis itu tampak kacau, matanya dipenuhi dengan air mata, wajahnya terlihat begitu pucat seolah tak bernyawa. Dan ketika Soojung melihatnya, sebutir air mata lagi jatuh di pipinya.

 

            “Oh, kau akan berangkat sekarang?” Ibunya menghapus air matanya.

 

            “Ne, jaga diri eomma baik-baik, jaga Jongin juga dan..….” Ia menghentikan kata-katanya saat melihat Soojung lagi. “Dan jaga Soojung untuk Jongin.” Minhyuk memeluk ibunya.

 

            Soojung sudah tidak tahan berada disana. Ia beranjak pergi meninggalkan mereka berdua untuk menenangkan hatinya. Saat ia menyendiri di taman, seseorang menghampirinya.

 

            “Aku akan pergi. Terima kasih untuk semuanya.” Terima kasih untuk kebahagian yang kau beri padaku walau hanya sebentar, terima kasih untuk menjadi seseorang yang terbaik untuk adiknya, terima kasih untuk menuruti permintaannya dan maafkan aku.

 

            “Ne, berhati-hatilah, oppa.” Soojung memberikan senyumnya. Ia harus merelakan pria ini. Benar kan?

 

            “Selamat Tinggal…” Minhyuk berjalan melewatinya dan pergi begitu saja.

 

            Hanya itu? Hanya itukah yang ia katakan? Perpisahan seperti inikah yang di inginkan Kang Minhyuk?

 

            “Oppa…” Soojung mengejarnya dan menarik tangannya. Dengan erat ia memeluk pria itu.

 

            “Perpisahan seperti inikah yang kau inginkan? Tidakkah kau takut kehilangan kebahagiaanmu?” Soojung menahan air matanya.

 

            “Soojung-ah, aku tidak takut jika aku yang harus pergi. Aku hanya ingin orang-orang yang kucintai bahagia. Itu sudah cukup walaupun aku tidak bersamamu lagi.” Sambil menarik nafas panjang sebelum ia melanjutkan. Menatap Soojung dengan lekat.

 

            “Bahagialah..” Kemudian ia pergi meninggalkan negara ini untuk waktu yang cukup lama demi kebahagiaan orang-orang yang sangat ia cintai.

 

            Dalam hati, Soojung terdiam melihatnya pergi, ia tidak sempat mengatakan apapun karena rasa sakit yang menyesak di dada, bukan, hatinya, hatinya menangis dalam diam. Kalau ia boleh mengatakan sekali saja.

 

            “Aku mencintaimu”

 

 

I don't know how to live without you 

I don't know how to breath in life

Tell myself I'd stop everyday knowing that I won't  

because of you, because of you 

It's the truth

 

I don't know how to sleep without you 

I don't know how to fix my heart

Tell myself I'd stop everyday knowing that I won't  

even if I did I don't know, If I'd try

 

Do I wanna believe you think the same 

I am missing you 

And I want you believe same love as me 

I am missing you 

You've given me you’re the one last ADIOS, but 

why do I still wanna believe 

I don't know I'm missing you in good time, 

Don't say good bye

 

I don't know how to smile without you 

I don't know how to wait for you 

Tell myself I'd stop everyday knowing that I won't 

Even if all the things were true, If I'd try

 

I don't wanna say good bye 

I don't wanna say good bye 

I don't wanna tell a lie for love I'll be your love 

And I want you to come and give me your love 

I'm missing you 

You've given me you’re the one last ADIOS, but 

now I believe your true mind

 

Now I know 

I'm missing you whole time, 

Don't say good bye. 

 

 

~ Don’t Say Goodbye ~

CNBLUE

 

 

Tbc


 

 

 

 

Bagi yang merasa boice, lagu ini ada di album yang mana dan ada berapa versi? Hayo lo hayo lo,hihihi…

Btw, ini lagu kesukaan author, cocoklah ya sama ffnya  ^^

Oh ya, author mengakui kalo chapter ini bosen bgt, tp chapter ini pembuka gerbang kehidupan baru bagi Soojung dan Minhyuk.

Jadi tetap setia pada ff ini ya!!

 

Selalu tinggalkan feedback biar authornya semangat nulis terus :D

Hope you like it…

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Dean_Pure
Maybe I'll make english version for my ff DON"T SAY GOODBYE in the near future. Just wait for it ^^

Comments

You must be logged in to comment
ayuayu #1
waaaaa daebakkk eonnie ><
gpp b.indo aja.. b.ing ngga enak :D
ak mw baca the next chap'a klo gt..
Flameraein
#2
Chapter 15: hey i'm a new reader, dan q suka krysmin couple, sayangnya q baru ketemu ff ni pas udah slese, jadi bru coment ga papa kan ya author nim?
ff ni mau part seneng ato sedih semuanya bikin gregetan. and for the last part seriously minhuk-ah kringetan begitu kamu ngelamar cewe?oh my god
vvytri #3
Chapter 16: waaaahhh daebakk !!!!! Aku sampe nangis baca ff ini. Yeah i mean, this is very cool
Hitomie #4
Chapter 15: only asking: is it perhaps possible to translate this FF in english and post this version here too?? that would be great :D since i saw some engl comments it really seems to be a great story :D hope it will be possible in the future :D
Citraysm #5
Chapter 16: Sumpah , this is the best minhyuk krystal fanfict I've read... Keep writing . Make another amazzing fanfict ne n,n
jungjojung
#6
coba ini dibuat pakai bhs inggris... pasti makin banyak readernya, akhirnya nemu ff krysmin yg berkualitas lagi :))
walau kecewa bgt sama minhyuk yg trus2an nyakitin soojung, banyak bgt bersakit2nya hahaha
piipii
#7
Chapter 14: ESL maybe its not english but england dear. Hhhe. Just correcting. :)
Ohh, akhrnya udah baikan. Ihh smoga itu manajer kim nyesel buat minhyuk kluar dari timnas... Updateee
bluesky1290
#8
Chapter 14: It would be great if it's in english... you'll definitely get lots of subscriber and comments.

I love your storyyyyyyy... just update soon, okay? sooooon!!!!!!
I love the way Minhyuk sacrificing his dream for a a girl he loves.
bluesky1290
#9
Chapter 13: Minhyuk got his lesson...
Ah thanks. he needed a hard slap too. kekekek.
I hope Yonghwa would punch him as well? Ouch mian~
*terbawa suasana*
And I love that picture...
Minhyuk is... ah, Mr. Perfect Jaw Line. XD
Update soon, okay?
piipii
#10
Mampus kan... Here! Comes trouble.... Ohhhh ohohoeooooo
Aduh jgn sampe pisah dong hyukstalnya... Update soon