Chapter 3
Don't Say Goodbye
“Bagaimana bisa kau selalu menjodohkanku seperti ini, Sam? Kali ini gadis mana lagi yang ingin kau kenalkan padaku. Nona ini terlalu cantik untukku, bukan begitu Mr.Jung?”
“Kau lihat saja kakeknya.” Grandpa tertawa lepas membanggakan dirinya sendiri di ikuti Sam dan Minhyuk juga.
“Oh my God.” Soojung memutar bola matanya, ada apa dengan para lelaki ini. Ekspresi Soojung membuat minhyuk tercengang. Bagaimana bisa wajah jutek seperti itu terlihat lucu dan menggemaskan?
“Kalau begitu, saya permisi dulu. Silahkan lanjutkan pembicaraan kalian.” Kata Minhyuk tiba-tiba.
Soojung melihat Minhyuk berjalan menjauh. Penilaian Soojung tentang Minhyuk sedikit naik satu level setelah menyadari tubuh Minhyuk yang atletis, bugar dan tinggi. Tuksedo yang dipakainya sangat pas dengan wajahnya yang tampan. Meski begitu ia tetap menilai bahwa pria seperti itu pasti memiliki banyak pacar alias playboy seperti kebanyakan atlit sepak bola lainnya. Lihat saja Christiano Ronaldo. Bukannya ia seorang pengamat pemain sepak bola, tapi siapa yang tidak mengetahui Christiano Ronaldo memiliki banyak mantan pacar yang rata-rata seleb hollywood dan model seksi? Entah kenapa Soojung menghembuskan napas panjang.
---- 0 ----
Malam ini tak satupun bintang terlihat terang, langit dipenuhi kabut seperti malam-malam yang selalu muncul dalam film horor. Angin dingin menusuk tubuh Minhyuk yang berdiri di taman depan gedung sambil termenung. Seolah malam ini mengiringi suasana hatinya yang gundah, sendiri. Beban yang ia rasakan cukup berat. Ia terlalu capek dengan rutinitas yang ia lakoni. Mulai dari latihan, tanding, tawaran iklan produk olahraga, dan juga perpanjangan kontrak sebagai tim nasional Korea. Tapi ia harus melakukannya. Harus.
“Minhyuk!” Lagi-lagi lamunannya buyar. Ia menoleh refleks dan kaget melihat seseorang dari timnas Korea juga berada disini. “Bagaimana kabarmu? Kau sendirian?”
“Ah, Song Jong Kook Hyung, kapan kau tiba disini? Apa kau bersama yang lain?” Tanya Minhyuk sambil menoleh ke kanan dan ke kiri mencari teman-teman satu tim lainnya.
“Kurasa yang lain akan menyusul. Selama liburan musim ini kau menetap di US? Bersama adikmu kan?”
“Ne hyung, aku menetap disini beberapa minggu hingga situasinya membaik.” Jawab Minhyuk dengan senyum khasnya yang mampu membuat para gadis kehabisan oksigen.
Jong Kook hyung adalah orang yang sangat mengerti Minhyuk, ia sudah dianggap sebagai sahabat sekaligus kakak bagi Minhyuk. Mereka berdua begitu akrab dan saling mengetahui keadaan satu sama lain.
Pandangan Minhyuk beralih pada gadis yang berlari kecil menuju bangku taman tidak jauh dari tempatnya berdiri. Ia lupa siapa nama gadis itu. Ia hanya mendengar gadis itu menelpon seseorang yang mungkin temannya.
“Ya, kau tau sendiri Luna. Jelas disini penuh dengan orang tua dan ya memang ada beberapa pemuda. Mungkin jika kau berada disini kau pasti senang. Tapi tidak untukku. Aku merindukan kasurku. Kau tau? Betapa bahagianya bila aku tidur sekarang?” Gadis itu terlihat tertekan ada disini, entah apa yang membuatnya begitu tidak nyaman. Mungkin karena usianya yang masih terlalu muda. Minhyuk semakin menyipitkan mata memandang gadis itu.
“.....”
“WHAT? Tidak, aku tidak mau. Bisa-bisa Grandpa mendapat serangan jantung jika kau menculikku sekarang.”
“…..”
“Oh my God, sampai kapan aku disini?” Gadis itu menghembuskan nafas panjang yang sangat keras terdengar hingga tempat Minhyuk berdiri. Minhyuk tetap memperhatikan gadis itu. Hingga Jong Kook menyikutnya.
“Yah, Kang Minhyuk, kau mendengarku?” tanya Jongkook heran.
“Ne? Apa hyung?” Minhyuk memandangnya dengan bingung karena tidak mendengar apa yang dikatakan Jong Kook barusan.
“Oh great, ada apa denganmu? Lupakan. Sepertinya aku harus menyapa Sam dulu, aku masuk.” Jongkook meninggalkan Minhyuk ke dalam gedung.
“Kkeure hyung.” Minhyuk memperhatikan gadis itu lagi.
“Jung Soojung...!” Teriak seseorang mengagetkannya tapi Soojung masih malas untuk menoleh.
Grandpa berjalan mendekat. Soojung hampir terlelap di bangku taman. “Soojungaa apa yang kau lakukan disini. Ayo pulang.”
Dengan sigap ia berdiri mendengar kata ‘pulang’, rasanya ia bahagia sekali. Senyumnya tampak seperti anak kecil yang baru dibelikan mainan kesukaannya, cute. Namun rambutnya sedikit berantakan karena gerakan berdiri secara tiba-tiba, bahkan hampir terjatuh, membuat seorang pria yang berdiri agak jauh darinya tertawa heran.
Soojung yakin, orang itu melihat dirinya yang tampak konyol dan ia ingat siapa pria itu.
---- 0 ----
“Baiklah, oh, sampai jumpa.” Soojung melambaikan tangan pada Luna. Mata kuliah yang hanya berjalan satu jam membuatnya masih ingin berdiam diri di kampus. Sebelum sampai di kursi pinggir lapangan ia mendengar ada yang memanggilnya.
“Yah, Jung Soojung!”
Soojung menoleh, ia melihat beberapa mahasiswi mengikuti seorang pria yang menghampirinya. Pria itu, Kang Minhyuk?
"Apa kau sudah lama menunggu?” Tanya Minhyuk tiba-tiba merangkul pundaknya.
“Ndo, apa yang kau laku-“ Belum selesai ia bicara, para gadis yang mengikutinya bertanya dengan nada yang – jutek?
“Siapa dia, oppa?” Wanita rambut pirang melirik Soojung.
“Apa ini pacarmu, gossipnya kau belum punya pacar, oppa?” Rengek si gadis berkacamata.
“Aku tidak percaya ini!” Sekarang wanita berambut pendek cemberut menatapnya.
Soojung ingin protes tapi Minhyuk menahannya. “Terima kasih atas petunjuk jalannya, kali ini aku tidak akan tersesat lagi karena aku sudah menemukan dia yang kucari.” Minhyuk memberi mereka senyum yang-Oh God, ia benci senyum itu. Dasar playboy! Pikir Soojung.
“Baiklah, kami pergi dulu ya oppa” Si rambut pirang mengedipkan sebelah mata pada Minhyuk.
Setelah para gadis itu pergi, Soojung melirik pundaknya “Sekarang jelaskan padaku apa yang sedang kau lakukan?” Terdengar mengancam.
“Oh, mian.” Minhyuk melepas rangkulannya. “Mereka mengejarku dari tadi, aku tidak bisa melarikan diri, aku melihatmu, mencoba mengingat namamu dan terima kasih atas bantuanmu.”
“Memangnya kau sedang apa disini?” Alis mata Soojung bertaut.
“Menjemput adikku, dia kuliah disini juga. Tapi karena dia masih lama, jadi aku berjalan-jalan dulu. Kupikir tidak ada yang mengenalku– “
"Ternyata fansmu banyak ya, Minhyukssi?” Tanya Soojung sarkastik. Minhyuk manaikkan alis matanya mengetahui Soojung masih ingat namanya.
“Beginilah resiko orang terkenal.” Jawab Minhyuk. Soojung memutar bola matanya, menyesali apa yang telah ia katakan. Minhyuk tertawa renyah melihat ekspresi Soojung. Lagi lagi, Kyeopta..
"Dan jangan memanggilku Minhyukssi, telingaku geli. By the way, kau kuliah disini juga?” Mereka duduk di kursi pinggir lapangan.
“Eoh..” Soojung menceritakan alasannya bisa kuliah di sini dan saat pertama kalinya ia masuk kuliah, betapa ia sulit beradaptasi dengan baik sehingga ia hampir menyerah dan ingin kembali ke Korea, tapi mengingat impiannya ingin membanggakan orang tuanya dan membuktikan bahwa bukan hanya oppa-nya yang bisa berprestasi, ia tetap semangat menjalani hari-hari pertamanya disini. Beruntung ia mengenal sahabatnya, Luna, gadis asal Korea yang sejak kecil tinggal di US. Luna lah yang membantu Soojung beradaptasi dengan baik.
Begitupun dengan Minhyuk, ia menceritakan perjalanan kariernya di dunia olahraga, betapa ketatnya persaingan dalam kompetisi di lapangan. Selama 6 tahun menjadi pemain sepak bola, ia telah memakan asam garam, mulai dari pemain cadangan hingga menjadi pemain terbaik versi AFC (Asian Football Confederation) yang bersaing dengan Shinji Kagawa pemain asal Jepang yang sekarang berada di club Manchester United, Inggris. Tak heran jika para wanita tadi mengikuti Kang Minhyuk kemana-mana, ia memang terkenal.
“Sampai kapan kau di US? Kapan kau akan kembali ke Korea?” Tanya Soojung.
“Aku belum memutuskan. Kupikir disini menyenangkan juga.”
“Aku justru ingin kembali, aku merindukan Korea.” Soojung menunduk.
“Apa ada seseorang yang kau rindukan disana?” Tanya Minhyuk penasaran.
Soojung menatapnya, Minhyuk yakin melihat mata itu berkaca-kaca. “Ada..” Jawab Soojung singkat. Kali ini Minhyuk tidak tahu apa yang ingin ia katakan, ia sendiri heran, mengapa rasa takut, kecewa dan penasaran bisa muncul dalam waktu yang bersamaan.
Tbc
Next chapter akan ada masalah baru bagi Krystal dan Minhyuk, di tunggu ya readers :)
Silahkan tinggalkan jejak berupa komentar, kritik, dan saran untuk perbaikan di chapter berikutnya.
Mian, kalo masih ditemukan banyak typo.
Comments