Be Close
I am sorry but i love youHampir satu bulan, Nichkhun tinggal di rumah Mr. Jang, dan sudah dua minggu lebih Wooyoung menjalani therapi. Awalnya Nichkhun dan Mr. Jang yang mengantar, tapi karena Mr. Jang sudah harus bekerja, jadi Nichkhun sendirilah yang mengantar, dan menunggui Wooyoung menjalani therapi. Tapi terkadang Junho dan si kembar ikut mengantar, ketika mereka mendapat libur dari sekolah mereka. Setiap hari Selasa dan Jumat, Wooyoung harus datang ke rumah sakit. Dokter yang menangani Wooyoung adalah seorang dokter ahli syaraf yang terkenal di rumah sakit itu bahkan paling terkenal di Busan, dan merupakan teman dokter Kim yang ada di Seoul. Jadi Nichkhun tidak terlalu khawatir menyerahkan Wooyoung padanya, soal biaya tidak terlalu di pikirkannya karena ayahnya kaya. Dan sekarang Nichkhun sedang memperhatikan Wooyoung, yang sedang mendengarkan instruksi dari dokter Lee agar dia berpegangan dengan titian besi dan sedikit demi sedikit dia harus bertumpu pada kedua kakinya. Sebenarnya Nichkhun kasihan melihat Wooyoung seperti itu. Terkadang wajahnya terlihat meringis kesakitan dan air matanya menggenang di sudut matanya. Tapi Wooyoung tidak pernah mengeluh ataupun menyampaikan perasaannya pada Nichkhun. Di dalam mobil pun, Wooyoung jarang bersuara, dia hanya melihat-lihat pemandangan ke luar jendela, dan terkadang dia tertidur. Tapi hari ini, cuaca sangat bersahabat, Matahari bersinar indah di langit tanpa tertutup awan, cocok untuk berjalan-jalan sambil menikmati indahnya cuaca hari itu. Nichkhun ingin sekali mengajak Wooyoung ke suatu tempat dan menghabiskan waktu bersama, tapi di lihatnya Wooyoung sudah mengantuk dan memejamkan matanya. Tanpa meminta ijin pada Wooyoung, Nichkhun membawa mobilnya ke arah pantai, yang sangat ingin di datanginya.
Wooyoung terbangun, ketika merasakan mobil berhenti dan di dengarnya suara ombak di kejauhan. Dan menyadari kalau dia berada di sebuah pantai yang sepi. Di lihatnya di sebelah tempat duduknya tak dilihatnya Nichkhun. Dia panik, lalu berteriak memanggil namanya . "Hyung...!" "Khun Hyung.....!" tapi Nichkhun tidak muncul. Dia lalu menutup wajahnya dan menangis. Tidak berapa lama kemudian Nichkhun muncul dan terkejut melihat Wooyoung seperti itu, lalu memeluknya. "Wooyoung! kau kenapa? maaf aku meninggalkanmu, karena aku butuh ke toilet sebentar." nafas Nichkhun terengah-engah, karena dari jauh dia mendengar suara tangisan Wooyoung dan dia berlari menuju mobil. "Hyung bawa aku pergi dari sini, aku tidak mau di sini, hyung." "Bawa aku pulang!" teriaknya panik. "Ok, baiklah, kita akan pulang, tapi bisakah kau berhenti menangis? aku tidak mau orang tuamu khawatir." pintanya lembut. Wooyoung pun melepaskan pelukan Nichkhun, dan mengusap airmatanya dengan punggung tangannya. Nichkhun mengambil beberapa tissue dan di lap nya wajah Wooyoung, mata dan hidungnya dari air mata yang masih mengalir dengan lembut. Nichkhun lalu menjalankan mobilnya keluar dari daerah pantai tersebut.
"Woo, apa kau butuh sesuatu?" tanya Nichkhun. "Apakah kau lapar?" tanyanya lagi. Karena dilihatnya mata Wooyoung masih memerah, Nichkhun takut, orang tuanya mengkhawatirkannya. Mereka harus mampir ke suatu tampat dulu, baru kembali pulang. "Boleh aku minta es krim hyung? ada tempat yang bagus dan menjual es krim yang enak, dekat dengan rumah hyung." katanya, dia juga mengerti maksud Nichkhun. "Baiklah kita kesana sebentar sebelum pulang." Kedai es krim itu ada di pinggir jalan, Nichkhun memarkirkan mobilnya di samping kedai itu, lalu keluar mobil. "Kau mau makan di dalam sana atau di mobil saja?" tanyanya pada Wooyoung. "Disini saja hyung, aku tidak mau jadi perhatian orang yang di sana." jawabnya."Baiklah, kau mau rasa apa?" tanya Nichkhun lagi. "Vanilla coklat hyung" "Tunggu sebentar ya." dan Nichkhun pun meninggalkan Wooyoung sendirian di mobil. Nichkhun datang dengan dua cup es krim di tangannya, vanilla coklat untuk Wooyoung sedangkan dia rasa srawberry. Mereka makan es krim di mobil. Nichkhun tersenyum melihat ada sebagian es krim yang mengotori sudut bibir Wooyoung, di ambilnya tissue lalu di lap nya es krim itu dengan lembut. Mata mereka saling menatap dan saling tersenyum.
Sejak saat itu, sahabis pulang dari rumah sakit, Nichkhun dan Wooyoung selalu pergi ke kedai es krim itu sebelum pulang ke rumah. Kadang mereka pergi ke sebuah taman yang ada di dekat rumah sakit atau taman yang ada di kota untuk duduk-duduk sebentar dan membeli makanan kaki lima sambil mengobrol. Dan pulangnya tetap mereka mampir ke kedai es krim itu untuk membeli beberapa es krim dan membawanya pulang. Kadang mereka hanya membeli untuk mereka sendiri dan menikmatinya di dalam mobil seperti saat sebelumnya. Karena Mr. Jang tidak suka jika mereka keseringan makan es krim. Wooyoung pun sudah tidak lagi merasa canggung pada Nichkhun, dia sudah mau becerita tentang Taecyeon sedikit demi sedikit pada Nichkhun, tentang pertemuan mereka, dan pertunangan mereka. Dan Wooyoung pun menjelaskan pada Nichkhun mengapa dia begitu panik waktu berada di pantai kemarin. Karena pantai itu mengingatkannya pada Taecyeon, pantai itu adalah tempat mereka sering menghabiskan waktu berdua. Dan untuk sementara Wooyoung tidak mau pergi ke pantai manapun, agar dia bisa melupakan Taecyeon perlahan-lahan dan sedikit demi sedikit.
Comments