Living Together

I am sorry but i love you
Please Subscribe to read the full chapter

          Nichkhun terbangun, lalu melihat jam  yang ada di atas meja, sudah tiga jam dia tidur. Dan itu tiga jam tidur ternyenyak yang dia alami. Nichkhun bangkit lalu memperhatikan kamar itu, dilihatnya foto-foto yang ada di dinding satu persatu, banyak foto-foto Wooyoung di sana, dan  kebanyakan foto-foto itu diambil di pantai, sepertinya Wooyoung begitu mencintai pantai. Ada sebuah foto yang menarik perhatian Nichkhun, foto Wooyoung bersama Ok Taecyeon, mereka berpelukan dan tersenyum bahagia, masih diambil di pantai, dan mereka bertelanjang dada. Nichkhun mendengar pintu kamar di ketuk pelan, lalu pintu itu terbuka dan munculah Jb yang memanggil namanya. "Hyung kau di tunggu di bawah, sudah waktunya makan malam." "Baiklah sebentar lagi aku turun." kata Nichkhun sambil tersenyum. Nichkhun merapikan rambutnya dan pakaiannya, dia tidak ingin muncul dengan penampilan yang acak-acakan habis bangun tidur. Nichkhun turun, lalu masuk ke ruang makan, semua sudah berkumpul disana dan duduk mengelilingi meja makan di lantai. "Khun, ayo duduk di sini!" ajak Mr. Jang. Nichkhun langsung duduk di tempat yang telah di siapkan untuknya. Wooyoung duduk di kursi, karena dengan kondisinya yang seperti itu, sangant sulit untuk duduk dilantai. "Baiklah kalau begitu kita mulai makan saja, sepertinya si kembar sudah sangat kelaparan." kata Mrs. Jang sambil tersenyum melihat si kembar.

         Mrs. Jang mengambilkan nasi dan sup ayam untuk Wooyoung. "Kau bisa makan sendiri? tanya Mrs. Jang pada Wooyoung lembut. "Ibu aku bukan anak kecil, dan yang lumpuh itu adalah kakiku, bukan tanganku." jawab Wooyoung dan meraih mangkuk dan sendok yang ada di tangan ibunya. Ibunya diam saja lalu duduk di sebelah ayahnya. dan menyusul makan. Setelah mereka makan Mr. Jang meminta anak-anaknya untuk mendengarkan perkataannya. "Ayah ingin memberitahukan pada kalian, kalau Nichkhun hyung yang akan merawat hyung kalian, dan akan tinggal di sini untuk sementara waktu. Jadi ayah minta kalian  baik padanya." "Apakah dia seoranga dokter ayah?" tanya Jr ingin tahu. "Bukan, dia bukan dokter, ataupun seorang perawat, dia ada hanya untuk menjaga hyungmu dan mengantarkannya ketika pergi ke rumah sakit." jawab ayahnya. "Apakah Khun hyung orang Korea?" sekarang Junho yang mengajukan pertanyaan. "Bukan, aku bukan orang Korea, ayahku dari Thailand sedangkan ibuku dari China. Tapi mereka sudah tinggal di Korea ketika mereka masih sangat muda." jawab Nichkhun. Sesaat matanya beradu pandang dengan mata Wooyoung, dan di lihatnya Wooyoung tersenyum mendengar jawabannya.  "Khun untuk sementara kau tidur bersama Junho, sedangkan Wooyoung tidur dengan kami di lantai bawah. Karena kamar yang ada di lantai bawah cuma ada satu, dan kamar mandi juga adanya di lantai bawah, kalau Wooyoung tidur di atas, akan sangat merepotkan." Nichkhun  hanya mengangguk mendengar penjelasan Mr. Jang. 

        Setelah mereka selesai makan, si kembar pamit  pergi ke lantai atas, untuk mengerjakan pr mereka, sedangkan Junho membantu ibunya mencuci piring. "Ayah aku mau nonton tv saja di ruang tamu." kata Wooyoung. "Wooyoung kau harus meminum obatmu dulu." kata ibunya. Ibunya mengambil obat-obatan Wooyoung yang ada di kamar lalu diserahkan bungkusan obat itu pada Wooyoung. "Ayah aku minum obatnya di ruang tamu saja." kata Wooyoung yang meminta ayahnya untuk membawanya ke ruang tamu. Ayahnya menggendong Wooyoung ke ruang tamu dan meletakkan Wooyoung dengan hati-hati di atas sofa. Wooyoung menyalakan tv dan memilih saluran yang akan di tontonnya, lalu dia meminta ayahnya untuk mengambilkan segelas air untuk meminum obat. Nichkhun menyusul ke ruang tamu  dan duduk di kursi di hadapan Wooyoung. "Khun bisakah kita keluar sebentar, ada hal penting yang ingin aku katakan padamu." pinta Mr. Jang. Nichkhun mengangguk dan menyusul Mr. Jang keluar. Mereka berjalan agak jauh, lalu memasuki sebuah kedai Soju di pinggir jalan, Mr. Jang memesan 2 botol Soju lalu duduk di dalam tenda, dan meminta Nichkhun untuk duduk di depannya.

         "Tuan muda, maaf meminta anda keluar dan membawa anda ke sini, ada hal penting yang harus saya bicarakan, karena kalau kita bicara di rumah, saya takut akan terdengar ol

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Amaliaambar
#1
Chapter 23: Aaaaaa happy ending, beneran deh ceritanya beneran ngena di hati aku sampe nangis bacanyaaa aahh daebaakk author-ssi:):)
Mrs_jang89yes #2
Chapter 22: author nim.. jinja Jjangida... :D
like all of your fanfict stories..
aririska #3
Chapter 23: daebak author-ssi .... aku sangat menyukai setiap karyamu ... Ceritanya sangat menarik .. cukup bwt ngobatin kangenku sma khunyoung moment ..^__^ .. aku baru menjadi readers dan akhirnya ketemu sma fic.nya author ... dan hari ini aku baca sampai 2 judul fic ...

kalo boleh bisakah author membuat cerita yang menampilkan karakter woo diluar yang biasa??
karakter woo biasa digambarkan dengan manja, cengeng dan rapuh ... aku pngen tahu gimana kalo karakter woo sdikit dirubah .. hehehe ^^

gomawo author-sii ... ditunggu fic yang menarik lagi selanjutnya #Hwaiting :D
bluetosca_girl #4
Chapter 23: Hallo authors-ssi aku seneng banget bisa nemu ini fanfic karyamu.. Percaya apa engga ini aku selesain bacanya dalam 1 hari wkwkwkwkkk... Bener-bener bagus aaaa suka banget pokoknya :)
hwootestjang #5
Chapter 23: Baca kali kedua kerna sequelnya...
indah bangat..
vickywahyu #6
Chapter 22: Yeayyy akhirnya mereka bahagia..
vickywahyu #7
Chapter 14: Ahh di chapter ini aku hampir nitikin air mata..ah woo kau jahat bgt...kasian khun :(
vickywahyu #8
Chapter 11: Si taec kayaknya sayang bgt ma si woo...dya sampek rela gitu mati buat si woo...tragiss tpi sweet...
kimminhara
#9
Chapter 23: this is awesome!! boleh buat sequel tak? XDXD
LenkaChakhi
#10
Suka bgt thor author emang hebt . Di tunggu spuelnya yah thor ;-) . Kiss from lenka :-*