Good News

I am sorry but i love you
Please Subscribe to read the full chapter

111 Subscibers!! Wow jumlah yang fantastis, mengingat author hanya seorang penulis amatir!

Dan author sangat berterima kasih pada readers yang dengan rajin memberikan comment atau kritikan pada fics ini.

So happy reading..

Sorry for any typos.....

 

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 

   

    Nichkhun terbangun, merasakan hisapan pada kedua putingnya dengan lidah basah dan halus. Nichkhun mengangkat kepalanya dan melihat Wooyoung sedang asyik bermain dengan kedua putingnya tersebut. Kemudian lidahnya turun menuju perutnya dan akhirnya lidah itu menjilati juniornya. "Uhh honey, kau masih menginginkannya, padahal kita sudah melakukannya beberapa kali tadi." kata Nichkhun sambil mendesis nikmat. "Yang tadi itu kau memanjakanku, sekarang aku yang akan memanjakanmu. Kau diam saja, aku tahu kau masih lelah, jadi biarkan aku yang melakukannya, oke?" kata Wooyoung tersenyum nakal. Wooyoung mengulum junior Nichkhun dengan antusias, kepalanya naik turun, dan lidahnya kadang menjentik ujungnya yang tumpul, dan menjilati cairan asin precum. Nichkhun tidak dapat menahan diri untuk mengeluarkan suara lenguhan kenikmatan. Nichkhun menjatuhkan kepalanya kembali ke bantal, kedua tangannya mengepal lalu meremas seprei dengan kuat, sedangkan kedua tumitnya menekan kasur. "Oh good baby, rasanya sangat nikmat." Nichkhun mengerang. Wooyoung mempercepat gerakannya dan meremas bola dibawahnya dengan keras. Ujung Junior Nichkhun menyentuh lubang tenggorokan Wooyoung, dan membuat klimaksnya sangat dekat. "Honey, lebih cepat, waktunya sebentar lagi." kata Nichkhun sambil menjambak rambut Wooyoung dan menahan klimaksnya. Wooyoung tersenyum mendengar suara Nichkhun yang seksi, lalu menghentikan gerakannya.

        Wooyoung mengangkat tubuhnya, dan duduk di pangkuan Nichkhun, lalu memasukkan junior Nichkhun ke dalam holenya. "Aahhh...!" Keduanya mengeluarkan lenguhan kenikmatan secara bersamaan ketika Nichkhun masuk lebih dalam. Wooyoung menggerakkan tubuhnya naik turun. "Ahh....Aahh..Khunnie..!" Wooyoung mengerang dan menyebut nama Nichkhun. Tangannya berpegangan ke dada Nichkhun dan tatapan mereka terkunci. Nichkhun mengangkat kepalanya dan menarik kepala Wooyoung, lalu di ciumnya bibir tipis itu dengan bernafsu. Wooyoung mendorong tubuh Nichkhun agar dia kembali berbaring di kasur, lalu mempercepat gerakannya. "Ahhh....nggghh...!" Wooyoung kembali mengerang. "Khunnie, aku...aku........!" Wooyoung sekarang berteriak. "Bersama-sama baby.....!!" erang Nichkhun. "Aaahhh......!!" Akhirnya keduanya klimaks secara bersamaan, Wooyoung menumpahkan spermanya ke perut Nichkhun, dan Nichkhunpun menyemprotkan spermanya di dalam Wooyoung. Setelah beberapa saat, Wooyoung menjatuhkan tubuhnya ke dada Nichkhun dengan nafas yang  masih memburu. 

          Nichkhun tersenyum dengan perbuatan Wooyoung, dan sidikit heran dengan keberanian Wooyoung. Setelah hampir dua minggu mereka kembali dari Paris, Wooyoung selalu mengajaknya bercinta, dan kadang dia yang memulai duluan. Beberapa malam, Wooyoung tidak puas hanya dengan satu atau dua sesi saja. Wooyoung selalu membangunkannya sebelum subuh dan kembali mengajaknya bercinta sampai pagi. Nichkhun sering merasakan kantuk yang amat sangat ketika dia sedang meeting dengan Client penting, atau tidak sengaja jatuh tertidur ketika sedang meeting bersama staf kantornya. Untunglah Chansung selalu membangunkannya dengan menendang kakinya di bawah meja dengan keras. Nichkhun bukannya tidak pernah, menolak Wooyoung, beberapa hari yang lalu, di menolak ajakan Wooyoung, tapi penolakannya tersebut malah membuat Wooyoung marah, lalu dia menangis dengan tersedu-sedu sambil mengatakan kalau Nichkhun tidak lagi mencintainya. Tidak habis sampai di situ, seharian Wooyoung diam dan tidak merespon, jika dia mengajaknya berbicara. Untunglah kemarahannya hanya sebentar, setelah NIchkhun mengajaknya makan malam romantis di sebuah restoran mewah, bibir tipis itu kembali tersenyum, dan pada malam harinya ketika mereka kembali bercinta, Wooyoung mengeluarkan suara erangan dan lenguhan manis yang membuat percintaan mereka begitu indah.  Nickhun mengelus punggung Wooyoung yang putih mulus dengan lembut, dan mendengar nafas teratur Wooyoung. Ehm, rupanya dia sudah tertidur. Wajar saja, dengan sesi percintaan mereka berkali-kali tadi, wajar dia merasa lelah dan mengantuk, apalagi dengan percintan yang terakhir karena dia sendirilah yang aktif.  Nichkhun membaringkan tubuh Wooyoung ketempat tidur, lalu menyelimuti tubuh mereka. Nichkhun mencoba untuk tidur kembali, karena di lihatnya jam di meja masih menunjukkan pukul empat pagi, masih cukup waktu untuk beristirahat, sebelum dia pergi ke kantor.

           Pukul tujuh pagi, Nichkhun bangun. Dipindahkannya tangan Wooyoung dari dadanya, lalu beranjak ke kamar mandi. Setelah mandi dan berpakaian, Nichkhun membangunkan Wooyoung. "Hei tukang tidur, bangunlah!. Ayo kita sarapan!" kata Nichkhun sambil mengoyang-goyangkan tubuh Wooyoung pelan. Wooyoung hanya mengerang, tapi dia tidak terbangun. Nichkhun menarik tubuh Wooyoung agar dia duduk, Nichkhun lalu memakaikan kimono kamar pada Wooyoung lalu mengangkatnya ke ruang makan. "Khunnie aku masih mengantuk." kata Wooyoung cemberut dan mengalungkan tangannya pada leher Nichkhun, matanya masih terpejam, wajahnya menempel di pundak Nichkhun. "Nanti, setelah kau menemaniku sarapan kau boleh tidur lagi. Sekarang kita sarapan dulu, oke?" Wooyoung mengangguk pelan, dan membiarkan Nichkhun membawanya ke ruang makan. Nichkhun mendudukkan tubuhnya ke kursi, lalu menyuruh seorang pelayan untuk membuatkan omelet untuknya dan roti panggang untuk Wooyoung. Nichkhun lalu duduk di sebelah Wooyoung. Wooyoung langsung meletakkan kepalanya di pundak Nichkhun. Nichkhun tersenyum melihat perbuatan Wooyoung. "Hei pemalas, bukalah matamu, sarapanmu sudah selesai di buat." kata Nichkhun sambil mengelus rambut Wooyoung dengan sayang. Setelah Wooyoung mengangkat kepalanya, Nichkhun lalu menyantap sarapannya. Wooyoung mengoleskan rotinya dengan selai lalu memakan rotinnya. Tapi baru saja sarapannya masuk kedalam perutnya, Wooyoung merasakan mual. Wooyoung bangkit dan berlari ke wastafel, lalu memuntahkan roti yang baru saja dia telan.

          Nichkhun panik, dan menyusul Wooyoung ke wastafel. "Honey, kau kenapa?" tanyanya khawatir sambil mengelus punggung Wooyoung dengan lembut. Wooyoung terus saja meamuntahkan isi perutnya hingga tak bersisa, bahkan dia hanya memuntahkan air liurnya. Setelah beberapa saat, perutnya berhenti berkontraksi dan berhenti memuntahkan isinya. "Entahlah, beberapa hari ini perutku sering sekali merasa mual." jawab Wooyoung masih dengan suara yang bergetar. Nichkhun memapah Wooyoung dan kembali mendudukkannya di kursi. "Tapi kau harus sarapan, perutmu tadi kosong, kalau kau tidak makan kau nanti sakit." kata Nichkhun masih mengkhawatirkan Wooyoung. "Dan sekarang mukamu sangat pucat." katanya lagi. Wooyoung diam saja, dia lalu menarik piring berisi sisa omelet yang Nichkhun makan, lalu dengan lahap memakan omelet itu. Nichkhun memandang Wooyoung ngeri, padahal Wooyong sangat tidak suka dengan omelet Thailand itu, mencium baunya saja dia tidak suka, tapi sekarang Wooyoung makan dengan lahapnya. "Woo, pelan-pelan nanti kau mual lagi dan memuntahkannya lagi." kata Nichkhun memperingatkan. Tapi ajaibnya, sampai omelet itu tak bersisa di piring, Wooyoung aman-aman saja, setelah omelet itu habis di makannya, lalu dia meminum jus jeruk, juga sisa dari Nichkhun.

          Nichkhun memandang Wooyoung dengan takjub. "Honey, apa yang terjadi denganmu?" Nichkhun bertanya lagi. "Aku hanya kelaparan dan yang ada hanya omelet itu." jawab Wooyoung sedikit heran, karena telah menghabiskan omelet Nichkhun tanpa memuntahkannya. "Apa kau sudah baikan? Perutmu tidak mual lagi?" "Tidak." jawab Wooyoung singkat. "Kalau begitu aku akan pergi ke kantor. Kau istirahat saja, jika kau merasa sakit." Nichkhun beranjak dari duduknya. "Tunggu." teriak Wooyoung. "Bawa aku ke kamar lagi, aku ingin melanjutkan tidurku." katanya lagi dengan manja. "Huh, dasar pemalas." kata Nichkhun sambil tersenyum. Wooyoung mengangkat tubuhnya dan melingkarkan kakinya ke pinggang Nichkhun sedangkan kedua tangannya di kaitkan ke leher Nichkhun. Selama perjalanan kembali ke kamar, bibir mereka bertemu dengan kecupan-kecupan lembut, tapi setelah sampai dalam kamar mereka, Wooyoung memperdalam ciuman mereka dan melumat bibir Nichkhun dengan nafsu. Ketika Nichkhun meletakkannya ke kasur, Wooyoung menarik dasi Nichkhun agar ikut berbaring bersamanya. "Hei honey, kau membuat kusut bajuku. Ingat, aku harus pergi ke kantor sekarang." Nichkhun mencoba melepaskan tangan Wooyoung dari dasinya.

          "Telat sedikit, tidak apa bukan? Kan ada Chansung yang bisa mengantikanmu." kata Wooyoung cemberut, dan meremas kemeja Nichkhun sampai kusut. "Honey, kita baru saja pulang dari bulan madu, dan aku terlalu lama meninggalkan kantor, jika aku telat atau tidak masuk kantor lagi, maka para client akan lupa siapa yang menjadi bosnya." Nichkhun tersenyum melihat Wooyoung cemberut dan melepaskan cengkraman tangannya dari kemejanya. "Pergilah, jutaan orang menggantungkan hidupnya denganmu, jika kau tidak bekerja dengan baik maka mereka akan kecewa." kata Wooyoung sarkatis, lalu membaringkan tubuhnya membelakangi Nichkhun menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya. Nichkhun terdiam melihat tingkah Wooyoung dengan emosi labilnya, dan bingung bagaimana harus bersikap. "Honey, kau tidak boleh berkata seperti itu. Aku akan pulang secepatnya, oke?" Nichkhun menarik selimut dan membelai rambut Wooyoung dengan sayang, dan menciumnya lembut. Lalu keluar kamar meninggalkan Wooyoung yang masih cemberut.

          Sesampai di kantornya, Nickhun melihat Chansung sedang membaca beberapa file dan jadwal yang akan dikerjakan Nichkhun. "Hei Bos, aku kira kau akan bolos lagi." sapanya setelah melihat Nichkhun duduk dan mengambil nafas panjang. "Hehh, aku malu denganmu Chan, baru beberapa hari aku masuk kantor setelah liburan ke Paris, tidak mungkin aku  bolos lagi." kata Nichkhun. "Kalau begitu, boleh tidak gantian aku yang cuti? Kau tahu sudah dua tahun aku tidak mengambil cuti." Chansung memohon pada Nichkhun. "Selama itukah?" tanya Nickhun. "Memangnya kau mau kemana?" tanya Nichkhun lagi. "Aku ingin keliling Europe, jika kau mengijinkan aku cuti." jawab Chansung. "Entahlah Chan, mungkin aku akan memberikanmu cuti, tapi tidak sekarang oke. Aku masih bingung dengan sikap Wooyoung." "Memangnya apalagi yang di lakukan istrimu itu?" tanya Chansung. "Belakangan ini dia berubah menjadi maniak seks, dia tidak puas hanya dengan beberapa ronde dan kadang-kadang aku terbangun ketika dia sudah berada di atasku. Belum lagi

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Amaliaambar
#1
Chapter 23: Aaaaaa happy ending, beneran deh ceritanya beneran ngena di hati aku sampe nangis bacanyaaa aahh daebaakk author-ssi:):)
Mrs_jang89yes #2
Chapter 22: author nim.. jinja Jjangida... :D
like all of your fanfict stories..
aririska #3
Chapter 23: daebak author-ssi .... aku sangat menyukai setiap karyamu ... Ceritanya sangat menarik .. cukup bwt ngobatin kangenku sma khunyoung moment ..^__^ .. aku baru menjadi readers dan akhirnya ketemu sma fic.nya author ... dan hari ini aku baca sampai 2 judul fic ...

kalo boleh bisakah author membuat cerita yang menampilkan karakter woo diluar yang biasa??
karakter woo biasa digambarkan dengan manja, cengeng dan rapuh ... aku pngen tahu gimana kalo karakter woo sdikit dirubah .. hehehe ^^

gomawo author-sii ... ditunggu fic yang menarik lagi selanjutnya #Hwaiting :D
bluetosca_girl #4
Chapter 23: Hallo authors-ssi aku seneng banget bisa nemu ini fanfic karyamu.. Percaya apa engga ini aku selesain bacanya dalam 1 hari wkwkwkwkkk... Bener-bener bagus aaaa suka banget pokoknya :)
hwootestjang #5
Chapter 23: Baca kali kedua kerna sequelnya...
indah bangat..
vickywahyu #6
Chapter 22: Yeayyy akhirnya mereka bahagia..
vickywahyu #7
Chapter 14: Ahh di chapter ini aku hampir nitikin air mata..ah woo kau jahat bgt...kasian khun :(
vickywahyu #8
Chapter 11: Si taec kayaknya sayang bgt ma si woo...dya sampek rela gitu mati buat si woo...tragiss tpi sweet...
kimminhara
#9
Chapter 23: this is awesome!! boleh buat sequel tak? XDXD
LenkaChakhi
#10
Suka bgt thor author emang hebt . Di tunggu spuelnya yah thor ;-) . Kiss from lenka :-*