Chapter 1

Memories Beside You

Memories Beside You

 

“ia..hilang ingatan?” gumam chanyeol kepada diri sendirinya dengan pelan di lorong rumah sakit. Tetapi, ia membesarkan hatinya dan tersenyum . “tidak, ia pasti belum benar-benar pulih sehingga ia tidak dapat mengingat semuanya..”gumamnya lagi.

“chanyeol!” teriak seorang wanita yang usianya kira-kira 38 tahun-ibu tirinya-.

Chanyeol menoleh ke sampingnya dan mendapati ibunya sedang mengambil nafas berkali-kali.

“ibu!” seru chanyeol ktika melihat ibunya itu.

“chanyeol, benarkah baekhyun sudah sadar? Aku begitu senang sampai aku harus…”

“ibu, kau perlu mengambil beberapa nafas terlebih dahulu. Ya, baekhyun akhirnya sadar “ kata chanyeol sambil menyengir.

Wanita itu meletakkan kedua tangannya diatas pundah chanyeol. Ia memejamkan matanya dan tersenyum. “akhirnya chanyeol.. penantianmu selama ini tidak sia-sia..” katanya.

Chanyeol tersenyum . “aku tahu, Ia pasti akan bangun.”

Chanyeol teringat beberapa kali ibunya sudah menyerah atas kondisi baekhyun karena ia piker sudah tidak ada lagi harapan bagi baekhyun untuk dia tetap hidup. Tetapi, chanyeol akan selalu merengek dan menangis sambil mengatakan bahwa baekhyun pasti akan sadar suatu hari nanti dan ia meyakininya.

“ibu…” chanyeol mengangkat tangan ibunya dari kedua pundaknya. Ia mengigit bibirnya dan terlihat gelisah.

“ya?”

“pada saat ia sadar tadi.. ia .. “kalimat chanyeol terpotong karena pintu kamar terbuka tiba-tiba. Mereka berdua refleks menanyakan keadaan baekhyun kepada dokter dan perawat yang baru saja keluar dari pintu itu.

“dokter, bagaimana keadaannya? Apakah ia sudah benar-benar pulih?” Tanya wanita itu.

“benar.. baekhyun kini sudah pulih. Ia mendapatkan perawatan yang cukup baik disini sehingga tidak terjadi apa-apa dengan dirinya. Tetapi..mungkin ia akan sedikit melupakan tentang kecelakaan tersebut. Kebanyakan orang mengatakan bahwa pasien seperti ini akan mengalami sebuah trauma yang membuatnya melupakan kenangan buruk dan hanya mengingat kenangan baik.” Dokter itu sedikit menahan nafasnya. “aku harap ini cukup membantu.” Lalu ia benar-benar meninggalkan chanyeol dan ibunya di luar kamar berdua saja.

Ibunya cukup kaget mendengar pernyataan dokter tersebut. Tidak terkecuali chanyeol.

kenangan buruk?’tanya chanyeol dalam hatinya. 

“chanyeol, mari kita masuk” ajak ibunya.

Chanyeol dan ibunya langsung bergegas masuk ke dalam kamar rumah sakit bernomor 276 itu. Mereka melihat baekhyun yang sedang menatap mereka balik.

“ibu..” gumam baekhyun lemah sambil tersenyum.

Ibunya langsung bergegas memeluk baekhyun yang sudah tertidur selama 7 bulan lamanya itu.

“baekhyun-aa” ibunya menangis histeris sambil memeluknya.

Chanyeol hanya bisa melihat kejadian itu dengan penuh haru.

“ah” baekhyun seperti teringat akan sesuatu hal dan melepaskan pelukan ibunya. “sekarang aku ingat siapa kau” kata baekhyun sambil menatap ke arah chanyeol diikuti dengan tatapan bingung dari ibunya.

“kau lupa dengannya?” Tanya ibunya canggung.

“ya.. tadi aku sempat melupakannya. Tetapi sekarang aku ingat siapa kau” kata baekhyun tersenyum manis.

“benarkah?” Tanya chanyeol sambil tersenyum lebar.

“ya ,tentu saja.” Jawab baekhyun.

“kalau begitu, siapa aku?” Tanya chanyeol lagi.

“kau adalah park chanyeol ,bukan?” Tanya baekhyun dengan sedikit berhati-hati.

“ya, kau benar baekhyunnie, dia adalah park chanyeol, saudaramu!” seru ibu mereka dengan haru.

“saudara?” Tanya baekhyun.

Pada saat itu, ekspresi wajah chanyeol dan ibunya langsung berubah 180 derajat.

“ya..dia saudara tirimu sejak 1 tahun yang lalu,baek.” Kata ibu mereka canggung. Sementara chanyeol hanya terdiam dan mencoba untuk tetap tersenyum walaupun hatinya hancur seketika karena ia merasa dilupakan begitu saja.

Baekhyun memegangi kepalanya dan berpikir. Mencoba mengingat-ngingat sesuatu yang mungkin ia lewatkan. “saudara..saudara…park..chanyeol..saudara…” gumamnya sambil menutup matanya dan terus memegang kepalanya.

Wajah chanyeol dan ibunya tampak begitu berharap.

Baekhyun membuka kedua matanya dan dengan sedih ia berkata , “maaf, bukankah kau anak paling tinggi di kelas? Bagaimana kau bisa menjadi sauaraku?” Tanya baekhyun tak mengerti. Sepertinya ingatannya tentang chanyeol terputus di ujung sarafnya.

“baekhyun, jangan bercanda..” kata ibunya lemah. Ia merasa tidak enak dengan chanyeol.

“ibu, aku tidak bercanda” kata baekhyun dengan tegas.

Tiba-tiba, suara dering ponsel ibu mereka memecahkan kecanggungan. Ibunya mengambil ponselnya dari dalam sakunya dan menjawab panggilan. “ya,aku akan segera kembali.” Kata ibunya pada orang diujung telepon sana. Sepertinya itu telepon dari kantornya. Ibu mereka merupakan seorang manager di sebuah perusahaan yang cukup besar.

“chanyeol, baekhyun , aku harus kembali ke kantor. Maafkan aku. Aku harus segera pergi. Bye baek, bye yeol..” katanya sambil keluar dari pintu kamar bernomor 276 itu.

Sementara itu, baekhyun masih penasaran dengan kehadiran chanyeol sedangkan chanyeol amsih sangat syok karena baekhyun  tidak dapat mengenalinya sebagai saudaranya.

Hening. Tidak ada satupun dari mereka yang berbicara apapun.

Tiba-tiba, masuk seorang dokter yang memecahkan keheningan mereka. Setelah melihat seorang dokter masuk, chanyeol  membalikkan tubuhnya dan bergegas ingin keluar dari ruangan tersebut. Namun, dokter itu menghentikannya. “kau tidak perlu keluar.” Katanya.

Chanyeol membatalkan nitanya untuk keluar dan memutuskan untuk tetap tinggal di dalam ruangan tersebut.

“baiklah, baekhyun, karena kondisimu sudah membaik, maka.. besok kau boleh pulang ke rumahmu. Kau pasti sangat merindukan rumahmu  ,bukan?” Tanya dokter itu.

“benarkah? Ya, aku sangat merindukan  rumahku.” Kata baekhyun dengan semangat.

“baiklah. Aku percayakan semuanya kepadamu” kata dokter itu sambil memegang pundak chanyeol.

“dia..?” Tanya baekhyun terlihat kurang yakin.

“ya, dialah yang terus menjagamu selama 7 bulan ini nak. Kau tidak mungkin lupa dengannya kan?” Tanya dokter itu.

Baekhyun  terkekeh dan menjawab dengan bercanda, “ tetapi ia hanya teman sekelasku doke! Kami bahkan tidak dekat satu sama lain.” Kata baekhyun.

“maaf?” Tanya dokter itu bingung sedangkan chanyeol hanya membatu.

“ya dok, aku sendiri bingung kenapa ia bisa menjadi orang yang pertama kali aku lihat ketika aku sadar. Padahal aku pikir, aku akan melihat ibuku” kata baekhyun sambil terkekeh.

“maaf? Tapi..”  dokter itu semakin bingung.

“sudahlah dok, ia memang sering bercanda” kata chanyeol sambil mencoba untuk tetap tersenyum walaupun hatinya mungkin sudah jatuh dari tempatnya. 

“baiklah..itu sedikit informasi yang aku ingin sampaikan kepada kalian” kata dokter itu sambil keluar.

Ruangan itu menjadi  hening kembali sampai akhirnya baekhyun membuka suaranya.

“hei, park chanyeol..” panggilnya.

“ya..baek?”Tanya chanyeol.

“apa maksudmu? Aku tidak sedang bercanda. Kau memang hanya teman sekelasku kan?” Tanya baekhyun sedikit berhati-hati.

Chanyeol mencoba untuk menahan airmatanya yang hendak keluar. “ya..kita memang hanya teman sekelas.. tetapi keadaan berubah sekitar 1 tahun lalu baek.. tepat 5 bulan sebelum kau mengalami semua  ini.”jawab chanyeol.

“maaf?” Tanya baekhyun.

“aku serius..” jawab chanyeol.

“begini.. aku ingat bahwa ibuku menikah lagi dengan seorang pria yang kemudian..aku tidak tahu, tetapi ia menghilang.. ah, maksudku..ia meninggal sekitar 2 bulan berikutnya karena sebuah kecelakaan..tetapi..aku tidak bisa mengingat bahwa ia memiliki seorang anak laki-laki..” kata baekhyun menjelaskan semua yang ia ingat tentang keluarganya.

Chanyeol  terdiam. Ia merasa matanya terbakar.ia tetap menahan dirinya untuk tidak menangis.

“yeol?” Tanya baekhyun menyadarkan chanyeol.

“baekhyun memang cerewet seperti biasanya.”  Kata chanyeol. Lalu ia membalikkan tubuhnya dan bergegas keluar dari ruangan itu.

“kau mau kemana?” Tanya baekhyun sebelum chanyeol benar-benar keluar dari ruangan itu.

“aku ingin membeli coklat panas” kata chanyeol tidak menoleh sama sekali ke arah baekhyun.

--------

Baekhyun menatap punggung chanyeol yang keluar dari kamar rawat itu. Ia merasa bahwa chanyeol memang bukan hanya sekedar teman paling tinggi di kelasnya. Tetapi, ia memang mempunyai suatu hubungan khusus dengannya.

Otaknya terus berputar dan memerintahkan seluruh pikiran dan tubuhnya mengingat chanyeol. Baekhyun tidak tega melihat punggung itu. Baekhyun tidak tega melihatnya tersenyum begitu. Baekhyun tidak tega melihatnya menahan tangisnya seperti itu.

Ingin rasanya baekhyun memeluk chanyeol. Walaupun ia kehilangan sebagian besar memorinya, hatinya tetap berkeping-keping saat melihat chanyeol tersenyum paksa, menahan air mata, dan yang paling membuat ia frustasi adalah dirinya yang tidak dapat mengingat chanyeol.

“aku sudah mencoba..” gumamnya sambil terus memegangi kepalanya dan menutup matanya bersamaan dengan sebuah air mata yang keluar dari matanya.

--------

Sementara itu, chanyeol meneguk coklat panasnya di bangku taman.

Sebelumn ia membeli coklat panas itu, ia telah bertanya kepada dokter yang menangani masalah seperti ini.

sudah kukatakan, orang yang bernasib seperti itu, kata banyak orang dan juga aku, dirinya akan melupakan kenangan pahit sementara kenangan indah akan diingat.”

Kata-kata dokter itu terus saja berbisik-bisik di telinga chanyeol.

Chanyeol menghela nafasnya dan memejamkan matanya. Ia heran , kejadian kematian ayahnya bukanlah kenangan indah untuk tetap diingat. Tetapi , mengapa ia mengingat kejadian itu?

Pada saat itu,chanyeol membuka matanya dan menghela nafasnya sekali lagi.

Baekhyun bukan melupakan kenangan pahit. Tetapi,baekhyun melupakan chanyeol.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Farken #1
Chapter 6: lanjutin dong..
rainysummer #2
Author lanjut please:)
deerinthedawn #3
Chapter 5: huaaa!>,< nyesek jdi chanyeol..
Sedih bgt bcanya, semoga baeknya ga terlalu jahat gitu biarpun cuma pura"
ak penasaran sma kelanjutanya, update soon ne!^^
Meriska_navita
#4
Chapter 4: Wahh sedih liat chanyeol .. update soon yaa
Meriska_navita
#5
Chapter 3: Sedihhh .. next chapter soon please
Changsha #6
Chapter 3: Baca ini pagi pagi bikin hati perih kak, tapi gak apa apa namanya juga hidup ya hihihi anyway aku suka ceritanya ditunggu kelanjutannya yaa :3
XiaoHen #7
Chapter 3: periiiihhh coy
next min
sitinurkh #8
Chapter 1: Next soon please