Prolog

Memories Beside You

Memories beside you - prolog

Isakan tangis seseorang memenuhi telinga laki-laki itu. Tangannya merasakan kehangatan dari tangan seseorang. Ia mencoba untuk berpikir , tetapi pikirannya kosong. Ia mencoba untuk membuka matanya ,tetapi rasanya sangat berat untuk melakukannya. Ia mencoba untuk berbicara, tetapi bibirnya tidak mau berpisah. Dia mencoba untuk menggerakan kakinya, tetapi kakinya seperti bukan miliknya sendiri.

“tidakkah kau menyetirnya dengan lebih cepat?!” teriak seseorang dengan suara beratnya.

‘baru saja… adalah suara orang yang menangis untukku.’ Pikirnya.

Laki-laki itu merasakan sesuatu mengalir dari bagian tubuhnya. Tetapi ia tidak tahu persis dimana.

“korban mengalami pendarahan!” teriak salah satu petugas medis.

Samar-samar, laki-laki itu dapat mendengar suara sirine ambulan.

“Baekhyun-aa!!” jerit histeris seseorang dengan suara berat tadi sambil terus menangis. “cepatlah!!” teriaknya lagi.

Laki-laki itu merasa lelah. Ia merasa bahwa ia telah mati. Mungkin sebentar lagi akanada malaikat surga yang datang menjemputnya.  Atau mungkin malah malaikat dari neraka.

Sekali lagi, ia merasakan sebuah air menetes di pipinya. Ia tidak tahu, apakah itu air matanya, atau air mata orang yang sejak tadi menangisi dirinya.

Sekitar 15 menit kemudian , laki-laki itu di angkat ke dalam sebuah gedung rumah sakit.

“kondisi anak itu sangat parah. Darah dimana-mana ,infus dimana-mana ..” orang-orang yang melihat laki-laki itu berbisik-bisik sambil memasang tampang ngeri.

apa yang terjadi denganku?’ ucap laki-laki itu dalam hatinya.

Selanjutnya, ia benar-benar tidak mengingat apa yang terjadi padanya.

----

Aroma coklat panas tercium samar di hidung laki-laki malang itu. Samar-samar, ia mendengar suara kicauan burung. Ia merasakan kesejukan hawa pagi. Perlahan, ia membuka matanya walaupun sangat berat.

‘Cahaya’ pikirnya.

Walaupun belum terlihat jelas sepenuhnya, ia dapat samar-samar melihat langit-langit.

“baekhyun” seseorang memanggil namanya.

Baekhyun mengedipkan matanya berkali-kali sampai akhirnya ia dapat melihat sesuatu.  Sesuatu yang tidak terlihat nyata baginya.

“mungkin saja… barusan kau memanggilku?” Tanya baekhyun.

“ya..” jawab cahaya yang bersinar itu.

“apakah ini…surga?” Tanya baekhyun.

“ya..” jawab cahaya itu lagi.

“aku..mungkin saja.. sudah tidak ada lagi di dunia?” Tanya baekhyun.

“ya…mungkin.”jawab cahaya itu lagi.

“mungkin?  Siapa kau?” Tanya baekhyun sedikit berteriak. “aku sudah mati?” Tanya baekhyun tidak percaya.

“kau tidak mati.. tetapi kau hampir saja mati..” jawab cahaya itu lembut.

“lalu..mengapa aku ada disini?” Tanya baekhyun tak mengerti sambil mengedarkan pandangan ke sekelilingnya. Ia dapat melihat sebuah pohon coklat, air terjun yang menyejukkan , burung-burung yang menyanyi, tentu saja hal seperti itu sungguh tidak nyata baginya.

“untuk membuatmu sadar bahwa kau belum mati. Kau harus tetap hidup..seseorang membutuhkanmu..” jawab cahaya itu bersamaan dengan hilangnya cahaya itu.

 

Seketika, pandangannya menjadi gelap. Ia sadar bahwa wangi harum dari coklat panas tadi bukanlah ilusi ataupun mimpi.

Ia mencoba menggerakan tangannya. Ia mencoba membuka matanya.

langit-langit rumah sakit.’ Pikirnya.

Ia merasakan nafas seseorang disampingnya. Ia melirik ke sumber nafas itu. Seseorang tertidur di sampingnya dengan sebuah kursi yang ia dudukki.

Baekhyun mengkerutkan keningnya. ‘siapa orang ini?’

Orang di sampingnya membuka matanya, ia terbangun.

“baekhyun!” teriaknya dengan seulas senyum di bibirnya. “akhirnya kau sadar setelah kau tidur selama ini!” sambungnya. Ia langsung berdiri dan memanggil perawat. Ia juga bergegas menelepon seseorang. “ibu! Baekhyun sudah sadar!” katanya.

Baekhyun berusaha mengingat orang ini. Tetapi,ia lebih penasaran dengan apa yang terjadi dengannya sampai ia harus di rawat di rumah sakit.

“berapa lama aku tertidur?” Tanya baekhyun. Itulah kata-kata pertamanya.

“kau tidur selama 7 bulan ,baekhyun.” Jawab  laki-laki itu sambil mematikan telepon.

Baekhyun mengangguk. “apa yang terjadi denganku?” Tanya baekhyun lagi.

“kecelakaan” jawab laki-laki itu sambil berjalan ke arah baekhyun.

“ah..” baekhyun mengerti. “lantas..” lanjutnya.

“lantas apa?” Tanya laki-laki itu sambil tersenyum.

“kau siapa?” Tanya baekhyun.

“…” laki-laki bernama chanyeol itu terdiam.

“maaf?” Tanya baekhyun lagi.

“…” chanyeol terdiam lagi. Wajahnya seketika seperti disambar petir. Wajahnya mendung bagai tak bernyawa.

Hening.

“aku..” omongan chanyeol terpotong. Pintu kamar tiba-tiba terbuka dan masuk beberapa perawat dan dokter berpakaian putih.

“mohon tunggu diluar” kata seorang perawat kepada chanyeol.

Chanyeol berdiri tanpa mengatakan apa-apa dan keluar dari kamar tersebut.

Dalam kesunyian lorong, chanyeol menangis.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Farken #1
Chapter 6: lanjutin dong..
rainysummer #2
Author lanjut please:)
deerinthedawn #3
Chapter 5: huaaa!>,< nyesek jdi chanyeol..
Sedih bgt bcanya, semoga baeknya ga terlalu jahat gitu biarpun cuma pura"
ak penasaran sma kelanjutanya, update soon ne!^^
Meriska_navita
#4
Chapter 4: Wahh sedih liat chanyeol .. update soon yaa
Meriska_navita
#5
Chapter 3: Sedihhh .. next chapter soon please
Changsha #6
Chapter 3: Baca ini pagi pagi bikin hati perih kak, tapi gak apa apa namanya juga hidup ya hihihi anyway aku suka ceritanya ditunggu kelanjutannya yaa :3
XiaoHen #7
Chapter 3: periiiihhh coy
next min
sitinurkh #8
Chapter 1: Next soon please