Chapter 4

Memories Beside You

Chanyeol terbangun sambil terhuyung dari tempat tidurnya. Ia merasa ada yang tidak beres dengannya hari ini. Meskipun begitu, ia tetap harus masuk ke sekolah karena, akan ada ujian matematika dan ia tidak bisa bolos.

Kepalanya terasa hampir pecah dan dunia terasa berguncang baginya.

“kau sudah minum obat?” Tanya ibunya di meja makan pagi itu.

“sudah. Tetapi..” ujar chanyeol sambil memegang kepalanya untuk menahan rasa sakit kepalanya.

“sebaiknya kau tidak perlu pergi ke seklah hari ini.” Kata ibunya.

“tidak. Hari ini ada ujian matematika. Jika aku tidak mengikutinya itu bisa berdampak pada nilai akhirku.” Kata chanyeol menolak.

Sementara baekhyun yang sedari tadi mengunyah roti bakar sarapannya itu tiba-tiba berdiri dari kursinya. “aku berangkat duluan.” Ujarnya sambil mengambil tas sekolahnya.

“bukankah sebaiknya kau menuntun chanyeol?aku khawatir kepadanya,baek.” Kata ibunya.

“chanyeol bukanlah anak berumur 5 tahun yang harus dituntun kan?” Tanya baekhyun dengan nada sinis.

“baek, tapi..”

“eomma, sudahlah. Dia kan sudah minum obatnya.” Potong baekhyun. “aku berangkat.” Katanya lagi sambil bergegas menuju ke pintu depan.

“kau serius mau berangkat sekolah? Sebaiknya kau ke dokter.” Kata ibunya sambil mengalihkan perhatiannya ke chanyeol yang sedari tadi menahan rasa sakit kepalanya.

“iya eomma. “ jawab chanyeol sambil menarik nafasnya dalam-dalam.

“baiklah.  Jangan lupa bawa stok obat sakit kepalamu itu. Jika terjadi apa-apa, segera minta tolonglah kepada baekhyun.” Kata ibunya.

“aku mengerti.” Jawab chanyeol.

---

Baekhyun  mengikat tali sepatunya dan bergegas ke arah halte bus. ia mencari tempat berteduh di sekitar sana. Akhirnya, ia duduk di dekat sebuah pohon yang jaraknya kira-kira 5 meter dari halte bus.

“baekhyun!” seru seorang dari belakang.

Baekhyun menoleh dan mendapati chen disana. Baekhyun terlihat sedikit canggung.

“kau..bagaimana caranya kita bisa bertemu disini?” Tanya baekhyun.

“ini namanya takdir!” seru chen antusias.

“takdir?” Tanya baekhyun. “oh nasibku hari ini sungguh sangat sial…” ujar baekhyun dengan sedikit berlebihan.

“hey! Apa maksudmu?!” seru chen protes mendengarkan ucapan baekhyun. “hey,kau tidak mau berangkat? Sudah hampir waktunya.” Tambah chen sambil melihat ke arah jam tangannya.

Baekhyun yang terkekeh tiba-tiba terdiam. “ah.. itu.. kau berangkat saja dulu. Sepertinya ada sesuatu yang tertinggal di rumahku tadi.” Kata baekhyun mecoba meyakinkan.

“hah? Baiklah aku akan menemanimu. Mari..”kata chen sambil menarik baekhyun.

Baekhyun menghentikan chen. “tidak usah. Kau berangkat saja duluan. Kau sudah berkali-kali terlambat kan” kata baekhyun.

“ada apa ini? Kau terlihat seperti mengusirku.” Tanya chen dengan tampang penuh dengan kecurigaan.

“ti..tidak..sudahlah kalau kau memang tidak percaya kepadaku.” Kata baekhyun dengan sedikit menambahkan ekspresi datar.

“bercanda. Baiklah , aku berangkat duluan. Sampai bertemu nanti, baek!” seru chen sambil menaikki bus yang baru tiba.

“bye,chen.” Kata baekhyun.

Sunyi. Baekhyun kembali menuju kea rah perteduhannya semula.ia melihat arlojinya berkali-kali. ‘apakah ia mengubah keputusannya?’ Tanya baekhyun dalam hatinya.

---

“maafkan aku!” seru baekhyun saat ia tiba di kelas. Ia terlambat. Malangnya,hari itu , guru mata pelajaran pertama merupakan guru yang paling disegani sehingga baekhyun harus menunggu di luar kelas sampai pelajaran selesai.

Chanyeol merasa heran dengan apa yang terjadi. ‘bukankah ia sudah berangkat lebih dulu?’ tanyanya dalam hatinya. Tetapi pertanyaan itu tidak ia pikirkan lagi karena rasa sakit di kepalanya saat ini melebihi apapun.

Ia benar-benar tidak dapat berkonsentrasi dengan pelajaran yamg diberikan. Berkali-kali ia meminum obat sakit kepalanya tetapi tidak memberikan pengaruh yang cukup lama untuk rasa sakitnya itu.

Yang saat ini ia sesali adalah ulangan matematika. Ia takut ia tidak bisa mengerjakannya nanti.

“chanyeol” sapa seseorang dari belakang.

Chanyeol memutar kepalanyna dengan berat. “apa?”

“apakah kau baik-baik saja?” Tanya kris.

“iya. Aku harap begitu.” Jawab chanyeol.

“apakah kau tidak mau oergi ke ruang kesehatan saja?” Tanya kris.

“tidak. Aku masih mampu.” Kata chanyeol sambil kembali memfokuskan diri ke arah papan tulis.

“katakanlah jika kau tidak mampu. Aku akan mengantarkanmu” kata kris.

“terima kasih” jawab chanyeol.

---

“apa yang tertinggal? Sampai-sampai kau telat begitu.” Tanya chen saat jam istirahat.

“sesuatu.” Jawab baekhyun sambil mengunyah.

“jadi kalian benar-benar bertemu tadi pagi?” Tanya luhan.

“iya. Dan ia bisa-bisanya telat seperti tadi.” Jawab chen.

“lupakanlah. Mari kita makan terlebih dahulu.” Kata baekhyun sambil terus mengunyah makanannya.

Kenyataannya adalah baekhyun mengikuti chanyeol dari belakang secara diam-diam. Karena ia takut jika terjadi sesuatu terhadap chanyeol. Tidak lucu jika tiba-tiba ia pingsan saat menyebrang jalan. Akhirnya, baekhyun menunggu sampai chanyeol memasukki bus dan memastikan bahwa ia baik-baik saja.

“luhan!” seru sehun.

Luhan menoleh sambil berseri. “oh, sehun!”

Xiumin mengamati luhan. “sejak kapan kau akrab dengannya?” Tanya xiumin. Sementara semua mata memandang ke arah luhan.

“itu.. tidak penting bukan. Mari makan terlebih dahulu.  Perutku sudah berteriak sedari tadi.” Kata luhan diikuti dengan suara tawa yang sedikit canggung.

“whoa sepertinya akan terlahir pasangan baru” gumam baekhyun dengan tampang mengejek.

“apa-apaan kau.” Kata luhan sedikit berseru.

“bercanda.” Ucap baekhyun sambil terkekeh. Tiba-tiba, baekhyun memegangi perutnya. “sepertinya aku harus ke toilet.” Ujarnya sambil bergagas menuju toilet.

“jorok sekali dia..” gumam lay sambil melihat sosok abekhyun yang keluar dari pintu kantin.

---

Baekhyun merasa lega seketika ia menyelasaikan ‘bisnis kecilnya’ di toilet berusan. ia bergegas  membuka pintu bilik toilet ketika tiba-tiba terdengar suara muntahan seseorang. Baekhyun menelan ludahnya. Ia benar-benar berharap bahwa itu bukan suara chanyeol. ‘chanyeol hanya merasa pusing. Bukan mual.’  Katanya didalam hati.

Baekhyun akhirnya memutuskan untuk membuka pintu bilik dan mencuci tangannya di wastafel. Suara erangan itu memang suara chanyeol. Suara berat itu. Baekhyun terdiam sejenak. Ia memustuskan untuk berdiam sebentar disana dan menunggu chanyeol selesai menyelasaikan bisnisnya.

Baekhyun kembali masuk kedalam sebuah bilik. Sekitar 3 menit kemudian, akhirnya suara erangan muntah tersebut berhenti. Baekhyun memustuskan untuk keluar.

Baekhyun keluar dari bilik tersebut dan berpura-pura mencuci tangannya. Ia melihat chanyeol yang baru saja keluar dengan tehuyung-huyung. Ingin rasanya ia menanyakan keadaanya tetapi, ia terlalu sungkan untuk bertanya.

Tiba-tiba, terdengar sebuah suara ambrukkan yang agak keras.

Baekhyun menghentikan sejenak aktivitasnya. Ia segera mengeringkan tangannya dan berjalan menuju ke arah suara tersebut. Dan, betapa kagentnya dia saat melihat chanyeol tergeletak di lantai dengan tidak berdaya.

“chan..chanyeol!” seru baekhyun setengah menjerit. Ia mengguncangkan tubuh chanyeol berkali-kali. “hey! chanyeol! Bangun!” seru baekhyun lagi.

Chanyeol membuka sedikit kelopak matanya dengan tidak berdaya. “baek..” gumamnya saat ia melihat baekhyun.

“chanyeol! Bangun!” seru baekhyun lagi.

Baekhyun melihat  ke sekelilingnya, tidak ada orang yang lewat sama sekali. Para siswa pasti sedang berada di kantin. Baekhyun merasakan cemas berlebih. Ia menggigit kukunya sambil terus menjerit. “chanyeol!”

“baek..” gumam chanyeol. 3 detik setelahnya, chanyeol benar-benar tidak sadarkan diri.

kau..mungkinkah kau kembali?’

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Farken #1
Chapter 6: lanjutin dong..
rainysummer #2
Author lanjut please:)
deerinthedawn #3
Chapter 5: huaaa!>,< nyesek jdi chanyeol..
Sedih bgt bcanya, semoga baeknya ga terlalu jahat gitu biarpun cuma pura"
ak penasaran sma kelanjutanya, update soon ne!^^
Meriska_navita
#4
Chapter 4: Wahh sedih liat chanyeol .. update soon yaa
Meriska_navita
#5
Chapter 3: Sedihhh .. next chapter soon please
Changsha #6
Chapter 3: Baca ini pagi pagi bikin hati perih kak, tapi gak apa apa namanya juga hidup ya hihihi anyway aku suka ceritanya ditunggu kelanjutannya yaa :3
XiaoHen #7
Chapter 3: periiiihhh coy
next min
sitinurkh #8
Chapter 1: Next soon please