Kris dan Luhan tak ada pilihan lain selain membawa Xixi ke rumah mereka.

"Waw.Luhan ge, rumahmu besar sekali ", Xixi menatap kagum rumah mewah dua lantai tersebut.

"Ayo kutunjukkan kamarmu ', kata Kris seraya membawakan koper Xixi, Xixi mengekor di belakangnya.

Sekali lagi gadis itu dibuat terbengong dengan kamarnya.

"Ini kamarku ?",

"Ya ....kenapa?",

"Ini, bagus sekali ge ", 

Kris tertawa kecil.

"Apa tidak apa jika aku tinggal disini ?",

"Kenapa tak tinggal di rumah kekasihmu saja ?",

"Ge..aku tidak enak padanya ",

"Tapi...kenapa mesti disini ?", Kris frustasi, ia merasa gadis muda ini akan mengganggu momen berduanya dengan Luhan.

"Tenang saja, aku tak akan menggnggumu dan Luhan gege...kalau aku dengar suara-suara aneh di malam hari, aku akan mengabaikannya, aku tidak mendengar apa-apa ".

"Suara aneh, apa meaksudmu, gadis kecil ?".

"Suara itu...ah sudahlah, kau pikiraku anak usia 5 tahun yang tidak paham hubungan sejenis seperti itu, walau kalian sesama pria, tapi...aku yakin kalian  pasti pernah melakukannya, iya kan.. Seks..sudah mengaku saja, tak usah malu ".

"Whoa...Nona..bahasamu, tolong dijaga ya ".'

Xixi tertawa polos.

"Kris ge ", panggilnya saat Kris beranjak dari kamarnya.

"Hmm?".

"Terima kasih, kuharap kau tidak menganggapku merepotkan ",

"Tidaklah, adik Fei fei kuanggap adikku juga ".

"Terima kasih ", Xixi menghempaskan badannya di atas king-size bed yang empuk dan nyaman itu

Kris hanya tersenyum melihat tingkah Xixi itu.

"Fei fei, adikmu ini benar-benar seperti gadis kecil "

Kris menutup pintu kamar dan membiarkan Xixi beristirahat.

Walau terkadang Xixi bagaikan anak kecil, namun kemampuan memasaknya tak perlu diragukan. Buktinya pagi ini ia sudah bangun duluan untuk membuatkan nasi goreng untuk Luhan dan Kris.

Mereka bertiga sarapan nasi goreng buatan Xixi.

Masakannya jauh lebih enak dari Kris, apalgi Luhan.

"Xixi-ah. masakanmu enak sekali ", Luhan menyendokkan nasi gorengnya.

"Kau seharusnya buka restoran saja ", Komennya lagi.

"Kau terlalu berlebihan, masakanku biasa saja, Xiao ming kadang saja mengeluh ",

"Xiao ming bodoh ", celetuk Luhan. Xixi tertawa.

"Hai bro !!! wah kalian sedang sarap