Deg
deg
deg

Minwoo dapat merasakan jantungnya berdetak lebih cepat.
Matanya masih tak henti memandangi sosok sunbae nya diam-diam. Hah, tentu saja diam-diam.
Mana mungkin pengecut sepertinya berani memandang langsung pada seorang Kim Donghyun.
Namja yang notabene sunbae nya yang satu tingkat di atasnya.

"Hey Minwoo-ya.. Stop memandanginya seperti itu." bisik seseorang yg langsung membuat Minwoo menoleh ke arah teman sebangkunya itu.

"Aish.. Kau mengganggu." dumal Minwoo beranjak untuk mengambil buku lain yang ada di perpustakaan.

Sebenarnya ia juga malas ada di sini, jika tidak ada tugas dari Jung songsanim di tambah Kim Donghyun yang duduk bersama teman-temannya di balik meja itu, Minwoo lebih baik meminjam catatan temannya saja.

"Ck, lihatlah! Bangku di depannya kosong." celoteh namja bersurai coklat itu dengan mengarahkan wajah Minwoo ke arah Donghyun yang tak sengaja juga melihat ke arah mereka.
Membuat Minwoo langsung menunduk malu. Bagaimana bisa hanya 1 detik memandang bulatan hitam itu membuat Minwoo hampir meleleh.

"Lalu? Apa kau ingin aku duduk disana Youngmin-ah? Shireo!" tolak Minwoo sebelum Youngmin menarik lengannya ke arah bangku kosong tadi.

Deg
Deg
Deg

'Wajahnya terlihat sangat tampan dalam radius sedekat ini.' batin Minwoo segera menarik tangannya dari cengkraman Youngmin dan duduk dengan separuh wajah tertutup buku.

Walau wajahnya menghadap buku tapi dapat dipastikan perhatiannya tertumpu pada namja tinggi di depannya ini. Mereka hanya terhalang meja dengan lebar 2 meter*mungkin*

Minwoo merasakan bunga seperti bertebaran di antara mereka. Waktu melambat dan yang terlihat dimatanya hanya sosok Donghyun yang tersenyum ke arahnya.

Blush

Pipinya memerah dan mememanas melihat namja itu tersenyum.

'Aku rasa adegan-adegan slow motion itu tidak terlalu berlebihan. Aku merasakannya saat ini. Waktu melambat. Aigoo~ ' Minwoo kembali pada kenyataan saat Youngmin kembali menepuk bahunya.

"Tidakkah kau dengar bel sudah berbunyi." kata Youngmin terkikik.

"Arra arra.. Tapi aku ingin ke kamar mandi sebentar. Kau ke kelas saja duluan." ucap Minwoo beranjak dari duduknya.
Menghela nafas sejenak saat pemandangan indah a.k.a wajah Donghyun sudah tidak ada di sana.

***

@toilet

Minwoo keluar dari kamar mandi dan menuju wastafel dengan wajah riang. Bertemu Donghyun memang selalu membuatnya on good mood.
Tapi ia berhenti saat seseorang yang dipikirkannya kini berdiri di depannya dengan alis terangkat.

Deg
deg
deg

'Ah, berhentilah bekerja, jantung!' rutuknya sambil menunduk dalam. Tidakkah ia berfikir jika jantungnya berhenti itu sama saja artinya kalau dia mati -.-"

"Mianhe sunbae-nim, permisi." ucapnya gugup.

Mencoba berjalan melewati Donghyun sebelum salah satu tangannya di cekal namja bersurai coklat itu.

"A-ada apa sunbae-nim?" tanya Minwoo bingung. Masih tidak berani menatap mata hitam didepannya.

"Kenapa kau selalu memandangiku? Tak taukah jika itu sangat mengganggu." ucap Donghyun menarik tangan Minwoo dan mendorong tubuhnya ke sisi tembok. Menyebabkan Minwoo mengaduh tanpa suara.

"A-aku... M-mian.." Minwoo benar-benar tidak bisa berkata banyak.
Wajahnya terus menunduk, namun sesaat kemudian ia merasakan tangan Donghyun mengangkat dagunya sehingga mata mereka bertemu. 

"Opshi neoneun jhoahaseyo?" kata Donghyun dengan smirk di sudut bibirnya.
Membuat Minwoo menelan paksa salivanya.

"Nan- nan- ani.. Hmmpt.."

Mata Minwoo melebar mendapati bibirnya di lumat paksa namja di depannya.

"S-sunbae-"

"Ssst... Just telling me the truth. Say that you like me." potong Donghyun sebelum Minwoo sempat angkat bicara.

"N-naneun jhoayo, sunbae." kata Minwoo sedikit terbata. Lucu, ia menjadi sangat lucu dimata Donghyun.

"Okey, now you're belong to me." Donghyun berucap sembari meraih kedua tangan Minwoo dan menaruhnya di dada sebelum memberi kecupan manis di kening Minwoo yang hanya bisa tersenyum blushing dan membeku di tempat.

End~