Our Baby [SeongJeong]

Short Story BOYFRIEND

Short story~
#SeongJeong
"Our Baby"

Annyeonghaseyo...
Rhie~ belom mau tidur... Hehe
=====

Tok tok tok

"Ne, sebentar... Jeongminnie pergi buka pintu sana." perintah Ny.Lee pada anak laki-lakinya yang sedang mengemil coklat-coklat yang akan di buat sebagai hiasan di kue tart yang sedang dipanggang ummanya.

Dengan sedikit mendengus karena makannya terganggu Jeongmin menuju pintu depan.

"Jeongminnie... Ahjussi..."

Jeongmin sedikit kaget saat membuka pintu dua anak kecil sudah menubruk untuk memeluknya, dan dilihatnya nuna nya bersama suaminya dan seorang anak bayi di gendongannya.
Ramai sekali memang. Nunanya masih muda tapi sudah memiliki anak sebanyak ini, Jeongmin tidak bisa membayangkan betapa ributnya rumah mereka.

"Ah, nuna, hyung... Masuklah." Jeongmin mempersilakan mereka duduk saat ia merasakan tarikan di ujung bajunya.

"Ahjussi."

Ck. Jeongmin sedikit mempoutkan bibirnya mendengar ia di panggil ahjussi oleh dua keponakannya itu.

"Ne, ada apa keponakanku sayang?" Jeongmin berjongkok untuk menyamakan tinggi dengan keponakannya, tersenyum amat manis hingga matanya hanya tinggal sebuah garis.

"Kado untuk ahjussi. Ibu guru bilang ini untuk Jeongmin ahjussi."

Jeongmin kembali tersenyum dan mengacak rambut keponakannya lembut.

"Gomawo. Kajja bertemu haraboji." Jeongmin menggandeng keponakannya tadi hingga mereka semua kini berkumpul di meja makan.

"Ah, apa kau sudah punya pacar?"

"Uhuk.." Jeongmin tersedak saat pertanyaan itu terlontar dari mulut nunanya.

"Nuna, kami tidak boleh memiliki kekasih." Jawab Jeongmin setelah menghabiskan setengah dari air putih di gelasnya.

"Tapi bukankah selama tidak ketahuan kan tidak apa-apa.

"Ck, nuna.."

Tok tok tok

Jeongmin melongokkan kepalanya ke arah pintu.
Di lihatnya semua tatapan mengarah padanya.

"Ah, ne~ aku buka pintunya."

"Annyeong Jeongminnie..." Matanya tebuka lebar dan senyum segera muncul dibibirnya.
Seorang namja tampan berdiri di ambang pintu dan memeluknya erat.

"Hyunseong hyung, kau membuatku terkejut."

"Aku sangat merindukanmu baby." Bisik Hyunseong melepas pelukannya dan memberi kecupan di bibir mungil itu.

"Jeongminnie, siapa yang datang?" Ummanya berjalan menghampiri keduanya saat sadar Jeongmin sudah terlalu lama hanya untuk membukakan pintu.

"Oh, Hyunseongie. Masuklah, kami sedang makan malam." Umma Jeongmin menggandeng tangannya dan mempersilakannya duduk di antara keluarga mereka.

Memang bukan hal yang terlalu asing lagi memang untuk member saling mengunjungi di rumah masing-masing. Dan Hyunseong bahkan sudah sering mengantar Jeongmin pulang ke rumah ataupun menginap di sana.

"Wah, Hyunseong makin tampan."

"Kamsahamnida nuna." Hyunseong merespon dengan sedikit malu-malu. Kembali menyantap makanan di depannya hingga...

Huwaaa~ huwaa~

Suara tangisan anak kecil terdengar dari salah satu ruangan, dan nuna Jeongmin segera beranjak dari kursi untuk mengambil anaknya yg tadi tertidur di kamarnya.

"Anak manis, jangan menangis." Nuna Jeongmin menimang-nimang anaknya hingga tangisnya berhenti.

"Yoogeun manis sekali." Hyunseong berkata dengan senangnya dan membuat nuna Jeongmin tersenyum.

"Tentu saja. Kau juga akan mendapatkan yang seperti ini saat kau sudah menikah nanti." Ujar Nuna Jeongmin yang membuat Hyunseong tertawa malu.

Namun di samping Hyunseong Jeongmin menundukkan kepalanya dan tangannya yang berada di pangkuannya mengepal.

"Bolehkah kami mengajaknya jalan-jalan?" Mohon Hyunseong yang mendapatkan anggukan langsung dari wanita muda itu.

=====

"Baiklah Yoogeun, mari kita jalan-jalan." Ucap Hyunseong bermonolog ria saat mereka keluar dari rumah keluarga Lee.

Di gendongannya Yoogeun tertawa dan menusuk-nusuk wajah Hyunseong dengan jari mungilnya, namun Hyunseong merasakan jika Jeongmin hanya diam berjalan di sampingnya.

"Jeongminnie, kau kenapa?"

"Hyung, apa hyung yakin masih mencintaiku?"

Hyunseong mengernyit, berhenti tiba-tiba dan sedikit menunduk untuk menatap mata Jeongmin.

"Apa maksudmu? Kenapa tiba-tiba bertanya hal yang tidak masuk akal begitu?" Tanya Hyunseong tajam.

"Kau terlihat sayang dengan Yoogeun, dan nuna benar."

"Ayolah Jeongmin, apa yang sebenarnya ingin kau katakan?" Tanya Hyunseong lembut, menggandeng tangan Jeongmin untuk duduk di salah satu bangku dengan satu tangan lain yang masih menggendong Yoogeun.

"Hyung sepertinya ingin sekali memiliki anak. Tapi aku tidak akan pernah bisa memberikan satu anak pun kepadamu jika kita menikah." Ucap Jeongmin dengan mata berkaca-kaca.

"Lalu apa masalahnya?" Jawab Hyunseong enteng, tersenyum lembut pada namja Lee di sampingnya.

"Aku takut jika hyung akan meninggalkanku karena aku tidak akan pernah bisa memberimu anak." Jeongmin menyenderkan kepalanya di bahu Hyunseong, bermain dengan jari-jari Yoogeun.

"Kau merendahkanku, eoh?" Kata Hyunseong yang membuat Jeongmin segera duduk tegak dan mengankat tangannya.

"Ani, bukan seperti itu. Aku hanya takut kehilangannmu hyung." Ucap Jeongmin lirih.

"Jangan berpikiran dangkal seperti itu. Walaupun kau tidak punya anak dari dirimu sendiri, kita masih punya Yoogeunnie di sini." respon Hyunseong menggenggam tangan dingin Jeongmin, mengecupnya dengan lembut.

"Aku appa, kau umma dan Yoogeun anak kita, bukankah ini keluarga yang sempurna."

====

Aneh... Ngantuk di tengah2... Selalu begitu -,-

JeongRhie~

Ppyong ^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
minwoonnie #1
Chapter 4: aaaaaaaaaaaaaaaaaaa gatau mau ngomong apa aaaaaaaaaaa ♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♥♥♥♥♥♥♥♥
buat dong thoorrrr XD
minwoonnie #2
Chapter 1: OMGG I LOVE THIS.
tp endingnya kok............/nangis kejer

looking forward to your next (DongWoo) fic heheheh<3