Lingkaran Kebohongan

Polkadot

Kencana tidak percaya bahwa dia benar-benar berada di tempat itu. Duduk di salah satu meja restoran di sebuah hotel, mengakusebagai pacar Leeteuk. Dia menekankan berkali-kali bahwa semua itu hanya pura-pura untuk menenangkan rasa gundahnya.

Dia mengenakan gaun berwarna kuning gading selutut berpotongan simple dengan sebuah bros tersemat di dada, hasil rancangannya sendiri. Dia memang tidak hanya diajari bagaimana membuat rancangan dan membuat pakaian yang bagus tapi juga merancang dan membuat perhiasan serta accessories lainnya. Dalam skenario mereka bros itu diberikan oleh Leeteuk. Kencana dan Leeteuk menunggu kedatangan Siwon dan Ghassany, pacarnya. Aha, gosip itu ternyata benar.

Leeteuk sudah menceritakan sedikit banyak tentang mereka. Ghassany adalah orang Indonesia juga, dan dia adalah seorang pramugari.Begitu melihat Siwon dan Ghassany mendekat—sambil bergandengan tangan, jantung Kencana langsung berdegup tidak karuan. Apakah dia bisa bersandiwara dengan baik? Leeteuk sudah mengatur skenarionya, apa yang harus dialakukan, apa yang harus Kencana lakukan. Apa yang harus dia katakan, apa yang perlu Kencana katakan.

            “Maaf, apa kalian menunggu lama?” sapa Siwon begitu dia datang.

“Tidak, kami juga baru saja tiba!” jawab Leeteuk, dia berdiri dan memberi salam pada pacar Siwon. “Apa kabarmu Chae Rin? Lama tidak berjumpa denganmu!” Leeteuk juga sudah memberitahu Kencanabahwa dia lebih senang—dan nyaman—memanggil Ghassany denganpanggilan Chae Rin. Jadi Kencana tidak akan bingung.

“Aku baik-baik saja, Oppa. Bagaimana denganmu?” Ghassany tersenyum.

“Jadwal lumayan padat.”

Setelah basa-basi itu selesai, kini giliran Kencana memperkenalkan diri. Sebagai pacar Leeteuk. Dia tak bisa mendefenisikan apa yang dia rasa jika memikirkan itu. Terlalu tidak masuk akal menurutnya.

“Kencana imnida!” kata Kencana sambil membungkukkan badan.

“Senang bertemu denganmu lagi!” ujar Siwon sambil tersenyum.

“Ghassany imnida!” Ghassany memperkenalkan diri menggunakan nama Indonesianya. Siwon kemudian menarik kursi dan membiarkan kekasihnya duduk. Aishh, mereka mesra sekali. Membuat Kencana merasa iri saja.

“Dia dari Indonesia juga!” Leeteuk memberitahukan Ghassany.

“Benarkah?” tanya Ghassany pada Kencana dalam bahasa Indonesia. Bisa dipastikan kedua pria yang ada di situ tidak ada yang mengerti.

“Ya. Aku baru pindah ke Seoul!” jawab Kencana dalam bahasa Indonesia juga.

“Tapi kamu lancar banget pake bahasa Korea, kalau aku sih masih payah!”

“Ya, begitulah Mbak. Soalnya aku pernah tinggal di Seoul selama enam tahun, tapi lima tahun lalu kembali ke Indonesia. Dan sekarang aku ngelanjutin kuliahku di sini lagi!” jabarnya.

“Bukankah kita disini untuk makan malam? Kenapa kalian berdua lebih asyik mengobrol dengan bahasa planet kalian. Aku tidak mengerti!” Kencana dan Ghassany tertawa mendengar keluhan Leeteuk.

Mereka memesan makanan kemudian kembali larut dalam pembicaraan yang menyenangkan.

“Aku senang sekali mendengar bahwa Teuki Oppa sudah mempunyai pacar. Kau sangat beruntung, karena TeukiOppa sangat perhatian!” kata Ghassany pada Kencana. Leeteuk tersenyum senang dipromosikan dengan sangat baik. Siwon mendeham pelan, membuat Ghassany tertawa lalu berujar,“Sudah kukatakan, kau bodoh jika kau cemburu!”

Hmm, apakah pernah ada cinta segitiga disini? Kencana memang orang luar, jadi tidak tahu apa-apa dan akhirnya dia memutuskan bahwa dia tak perlu tahu. Toh, setelah ini dia tidak akan berhubungan lagi dengan mereka.

Leeteuk tiba-tiba tertawa. “Kau tenang saja Siwon, aku tidak akan mengganggu pacarmu!” Usilnya sambil mengerlingkan sebelah mata ke arah Siwon.

“Tunggu sampai aku menggoda pacarmu, dan kau tahu rasanya!” Siwon membalas.

“Nana, tidak akan tergoda olehmu. Dia hanya setia padaku.” Ujar Leeteuk sambil melingkarkan lengannya di bahu Kencana dengan kasual. Ini termasuk dalam skenario, dan Kencana harus terlihat rileks meskipun sebenarnya dia sudah panas dingin.

“Dimana kalian berkenalan?” tanya Siwon. Kencana dan Leeteuktahu pertanyaan ini pasti akan diajukan jadi mereka sudah mempersiapkan jawaban sebelumnya.

“Kami bertemu di Myeongdong.” jawab Kencana singkat, tak perlu banyak penjelasan.

Kemudian pembicaraan mengalir begitu saja. Menyenangkan. Meski ini hanya pura-pura Kencana tak bisa berbohong bahwa dia tidak menikmatinya.

Beberapa jam kemudian, mereka berpisah di parkiran menuju mobil masing-masing. Kencanadan Ghassany sudah saling bertukar nomor ponsel. Mereka menjadi sangat akrab dalam waktu singkat. Ghassany sangat baik, easy going, juga sangat dewasa. Dia adalah sosok kakak yang tidak pernah Kencana miliki.

“Nanti aku telepon ya, Na!”

“Ok, Mbak. See you.”Kencana melambaikan tangan begitu mobil yang dikendarai Siwon melaju meninggalkan parkiran.

Haaahhhh.. Kencana bernafas lega, sandiwaranya selesai sudah. Urusan dengan Leeteuk sudah berakhir. Sekarang saatnya Leeteuk menuruti semua kemauannya.

Oppa!” panggil Kencana. Leeteuk hanya menoleh sebentar lalu kembali menatapi jalan, berkonsentrasi menyetir. “Aku sudah membantumu. Sekarang kau yang harus menuruti permintaanku!”

“Tentu. Apa itu?”

“Aku tidak ingin kau menghubungiku lagi karena urusan kita sudah selesai!”

“Kenapa?”

“Kau tak perlu bertanya kenapa, Oppa. Kau sudah berjanji menuruti semua keinginanku jika aku membantumu. Aku hanya ingin itu saja!”

“Tapi bagaimana jika Siwon bertanya tentangmu lagi?”

“Kau tidak berniat melanggar janjimu kan, Oppa?” Kencana mendelik. Leeteuk menoleh sekilas lalu kembali berkonsentrasi menatap jalanan. “Kau bisa bilang bahwa kita sudah putus atau apa. Aku sudah menepati janjiku harusnya kau juga menepati janjimu!”

“Baiklah. Aku akan mencobanya!”

“Akan?? Kau ‘harus’ bisa melakukannya. Kau sudah janji, Oppa.” Kencana menekankan kata ‘harus’ dalam suaranya yang kian melemah.

“Baiklah. Aku tidak mungkin melanggar janjiku. Kau puas? Sekarang jangan menangis!” gurau Leeteuk.

“Aku tidak menangis! Oppa, aku turun di halte depan saja!” kata Kencana.

“Kau ada urusan lain?”

“Tidak. Aku pulang sendiri saja.”

“Tidak akan. Aku akan mengantarmu sampai di depan rumahmu agar aku yakin kau sampai dengan selamat. Aku yang menjemputku, berarti aku yang seharusnya mengantarmu pulang!”

Kencana menurut saja dan tidak berkata apa-apa lagi, entah kenapa moodnya langsung buruk seusai acara makan malam itu. Mungkin karena dia merasa cukup lelah. Bukan lelah fisik tapi lelah psikis. Berbohong membuatnya lelah.

Begitu tiba di depan rumah Kencana, dia hanya terima kasih dan selamat tinggal pada Leeteuk lalu masuk ke dalam rumah tanpa menoleh lagi.

***

Ghassany masuk ke sebuah butik yang cukup ramai di Myeongdong. Dia sengaja datang ke butik itu untuk menemui Kencana. Sudah dua bulan lebih sejak mereka bertemu untuk makan malam bersama, dan sampai sekarang mereka tak pernah bertemu lagi. Maklum, Ghassany baru saja kembali dari Indonesia.

Kencana sedang menunjukkan beberapa koleksi terbaru kepada pelanggannya ketika melihat Ghassany masuk ke dalam butik. Dia memberi isyarat agar Ghassany menunggu sebentar sampai dia menyelesaikan pekerjaannya. Ghassany hanya mengangguk mengerti lalu duduk di ruang tunggu dan membuka-buka majalah fashion terbaru yang ada disana.

“Hai Mbak. Maaf ya, Mbak jadi nunggu.” sapa Kencana.

“Hai, Nana. Nggak apa-apa kok. Apa kabarkamu?” kata Ghassany dan memeluk Kencana. Mereka berdua saling mencium pipi kiri dan kanan.

“Kabar baik, Mbak. Mbak gimana?”

“Baik juga. Kamu lagi sibuk ya? Pengen ngajakin kamu jalan-jalan nih!”

“Nggak kok, Mbak. Emangnya mau kemana?”

“Nggak kemana-mana, palingan keliling-keliling di sekitar sini aja. Bisa nggak?”

“Bisa, Mbak. Tunggu yah. Aku pamit sama Bibiku dulu.”

Tidak lama kemudian mereka berjalan meninggalkan butik itu dan masuk ke sebuah café. Mereka membicarakan kegiatan masing-masing, tentang keluarga mereka, hobi keduanyadan hal-hal kecil lainnya. Mereka berusaha bertukar informasi sedetail mungkin untuk saling mengenal lebih jauh. Saat mereka bertemu dulu, mereka tidak cukup banyak berbagi informasi detail mengenai diri masing-masing karena bisa dipastikan kedua cowok yang ada bersama mereka akan misuh-misuh jika mereka terus menggunakan bahasa Indonesia. Lagipula, rasanya agak aneh jika mereka harus berbicara menggunakan bahasa Korea padahal mereka memiliki bahasa Ibu yang sama.

“Hubungan kamu ama Teuki Oppa apa kabar?”

Glek. Pertanyaan itu tidak pernah ingin Kencana dengar dari siapapun. Apalagi dari Ghassany. Selama dua bulan ini dia merasa lebih tenang karena tidak berurusan lagi dengan Super Junior. Jika ada job yang berhubungan dengan Super Junior yang diajukan padanya, dia sebisa mungkin akan menolak. Kencana mengamati kepulan asap dari tehnya yang hangat. Dia tak tahu harus berkata apa.

“Kok nggak jawab, Na? Kalian ada masalah yah?” Kencana menggeleng. “Teuki Oppa juga kayak kamu kalau ditanyain. Cuma dieeem aja!” lanjut Ghassany.

“Emang Mbak nanya apa sama Teuki Oppa?”

“Nggak nanya apa-apa sih, cuma nanyain kabar kamu aja. Tapi dia nggak jawab-jawab makanya aku temuin kamu langsung.”

“Nggak ada apa-apa kok Mbak diantara kita!” Ya, memang tidak ada apa-apa. Tapi  Kencana tetap menutupi. Dia tidak tahu apa yang terjadi jika dia berterus terang pada Ghassany saat ini. Apakah Ghassanyakan marah karena merasa dibohongi?

“Aku nggak percaya, ah. Ayo dong, Na. Masa main rahasia-rahasiaan sama aku! Kali aja ada yang bisa aku bantu.” Tatapan Ghassany membuat Kencana makin merasa bersalah jika terus-terusan menutupi itu.

Hmm, sebenarnya aku sama Teuki Oppa nggak ada hubungan apa-apa kok, Mbak.” Kencana akhirnya memutuskan berterus terang. Dia mengamati reaksi Ghassany yang ada di depannya. Kaget? Jelas. Marah? Kencana tidak tahu.

“Nggak ada apa-apa, apa maksudnya?” Ghassany bertanya dengan alis berkerut.

“Ya, nggak ada apa-apabeneran. Kami nggak pacaran. Yang dulu itu cuma pura-pura aja.”

“Pura-pura? Kok bisa?”

Kencana mulai menceritakan semuanya dari awal, saat dia mengantar pakaian ke dorm Super Junior. Leeteuk mengaku pada Siwon bahwa mereka berdua pacaran padahal mereka baru pertama kali bertemu. Leeteuk yang berhasil diprovokatori olehSiwon (Leeteuk sudah menceritakan detailnya pada Kencana). Leeteuk yang meminta Kencana untuk menjadi pacar seharinya dan dia menyanggupi itu, dengan catatan setelah itu Leeteuk tak boleh menemui dan menghubunginya lagi.

Ghassany tak tahu harus menanggapi apa. Sejujurnya dia agak kecewa dengan apa yang didengarnya barusan. Dia rasanya inginpercaya saja pada drama kebohongan yang dimainkan Leeteuk dan Kencana dengan sangat baik.

“Mbak jangan ngomong apa-apa sama Siwon Oppa yah. Harusnya ini rahasia antara aku sama Teuki Oppa aja!”

“Nggak akan. Bahkan Teuki Oppa pun nggak akan tahu kalau aku tahu kesepakatan antara kalian itu!” Ghassany tersenyum menenangkan. Kencana bernafas lega, akhirnya rasa bersalah yang terasa sangat membebani itu terangkat dari pundaknya.

Setelah berkeliling Myeongdong, kedua gadis itu akhirnya berpisah.

***

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
sachakarina
#1
Thank u udah suka ^.^<br />
<br />
Kyuhyun berikutnya, tungguin yah. <br />
<br />
Salam kenal juga, Nana ^^
annisa
#2
Hwaaaahh!!! Daebak!!!<br />
Pertama kalinya nih ngomment di web ini,,<br />
Keren banget ceritanya....<br />
Plus, aku berasa bener2 jadi pemeran utama nih. Abis, 'nana' itu nama panggilanku juga buat orang2 terdekatku. hehe... :)<br />
Mau baca ceritanya Kyuhyun dong... >.<<br />
<br />
Oh iya,, lupa...<br />
Salam kenal ya,,, ^.^<br />
sachakarina
#3
sabar ya, nanti ada kok. berikutnya cerita tentang Kyuhyun. soon... hihihi<br />
<br />
gomawoyo
fanfics_addict
#4
eonnie, mau sekuel dong >.<
sachakarina
#5
@Hyoorin @coasterdeera selanjutnya cerita tentang Kyuhyun. Tapi belum tahu kapan bisa diposting mungkin setelah KKNku selesai. Tungguin ya. Hihihi<br />
<br />
Terima kasih banyak udab mau baca :) *peluk*
coasterdeera
#6
Uwaaah udah abis. :( Akan ada sekuel lagi kah, eonnie? ^^
sachakarina
#7
@Hyorin: udah ada part terakhirnya tuh. Selamat membaca ya, semoga suka :)
coasterdeera
#8
Haha kalo panjang juga gakpapa kok, aku malah suka. :D Fighting!