Awal Yang Baru

Polkadot

Tugas baru.

Kencana diminta ikut kegiatan Super Junior KRY untuk mengurusi kostumnya. Awalnya Kencana menolak, tapi desakan terus-menerus dari asisten yang kini jadi paranoid sejak kejadian hari itu membuatnya terpaksa menyetujui.

 Hanya sehari, tapi di luar kota.

Malam semakin pekat, tapi Kencana betah duduk di taman belakang hotel tempat mereka menginap. Memandangi bunga yang baru saja bermekaran seiring datangnya musim semi, Kencana suka warna-warni dan semerbak wangi bunga. Temaram lampu taman memungkinkannya tetap melihat semua keindahan itu. Dia mendadak kangen Indonesia. Kangen pada keluarga dan sahabat-sahabatnya yang penuh warna.

“Kau tidak merasa dingin?” Kencana menoleh dan melihat Kyuhyun sudah duduk di kursi sebelahnya, mereka dipisahkan oleh meja kecil. Kencana sudah bertekad tak ingin lari lagi. Lagipula mereka selalu berada dalam jarak yang berdekatan, tidak mungkin dia terus menghindar. Apa sih sebenarnya yang dia takutkan selama ini?

“Sedikit, tapi itu tidak masalah.” Kyuhyun agak terkejut, tidak pernah Kencana berbicara sepelan itu padanya, biasanya Kencana berujar dengan ketus. Sepertinya ini kesempatan baik.

“Lalu kenapa kau tidak masuk saja? Kau merasa kesepian?” tanya Kyuhyun. “Aku bisa menemanimu.” lanjutnya meyakinkan.

Kencana mengangkat kakinya ke atas kursi dan memeluk lutut “Aku suka di sini. Aku ingin memandangi bunga-bunga itu. Terlihat jauh lebih cantik dengan siraman sinar bulan dan lampu taman.” Kencana jadi bertanya-tanya apa sih yang membuatnya menjadi sok puitis begini, di depan Kyuhyun pula. Dan entah mengapa peristiwa Leeteuk menyentuhnya dengan tidak sengaja dulu itu, langsung terlintas dan ditepisnya lagi dengan segera.

Dia teringat sikap kasarnya pada Kyuhyun selama ini. “Maaf. Aku kadang agak kasar kepadamu selama ini.”

Kyuhyun terkejut lagi mendengar permintaan maaf yang tiba-tiba itu. Gadis satu ini memang agak mengejutkan. Tidak putus akal, Kyuhyun langsung memanfaatkan keadaan itu. “Aku memaafkanmu jika kau berjanji menjadi temanku.”

Mwo?

“Kau tidak tahu selama ini aku merasa sedikit sakit hati jika kau menghardikku? Padahal aku tidak memiliki salah apa-apa.” Kyuhyun berkata sendu, Kencana jadi semakin merasa bersalah. “Padahal selama ini aku hanya ingin berteman denganmu.”

“Bukan begitu, aku tidak bermaksud…” Kencana tak tahu harus beralasan apa. Tiba-tiba dia merasa kesal dengan keadaan yang menyudutkannya saat ini, seolah yang salah memang hanya dirinya. “Kau juga sih yang membuatku kesal. Kau membuatku menunggu lama saat aku membawakan pakaian untuk kalian, kau juga membuatku harus ikut dikejar-kejar fans, dan saat di bandara, aku terhimpit kerumunan penggemar yang ingin melihatmu. Bagaimana aku tidak kesal?” sembur Kencana. Kyuhyun pasti tidak tahu mengenai peristiwa di bandara itu, tapi Kencana tetap mengatakannya agar pembelaan dirinya semakin kuat.

“Tenang… Tenang…” Kyuhyun langsung mengambil minuman Kencana dan menyodorkan kepada Si Pemilik. Kencana menyambut dan meneguknya banyak-banyak. Setelah melihat Kencana lebih stabil, Kyuhyun mencoba lagi, “Jadi kita berteman?”

“Jika kau tidak menyebalkan.” putus Kencana akhirnya. Kyuhyun tersenyum penuh kemenangan.

“Aku senang kau mau menjadi pacarku.”

Mwo?” Kencana langsung berteriak. “Aku tidak mengatakan aku ingin menjadi pacarmu. Aku seharusnya tidak percaya padamu.” Kencana bangkit berdiri, Kyuhyun langsung panik dan menahan lengan Kencana.

“Aku cuma bercanda. Kau serius sekali.”  

 “Terserahlah.” Kencana melepaskan genggaman itu kemudian berlalu pergi meninggalkan taman belakang. Kyuhyun segera mengikutinya.

Hya, Kencana-ya. Jangan marah, kenapa kau pergi?”

“Akumautidur.”

Kyuhyun tidak mengikuti lagi, dia pun kembali ke kamarnya.

***

Kencana sedang membaca majalah di ruang tunggu, sejujurnya dia agak pusing membaca lembaran yang penuh hangul itu. Menulis, membaca dan berbicara dalam hangul adalah tiga hal yang berbeda, dan semuanya terasa agak sulit mengingat dirinya harus memulai kembali setelah tinggal di Indonesia selama lima tahun. Jadi dia hanya mengamati gambar-gambarnya saja serta membaca judul tulisan. Jika menarik, dia membacanya lebih lanjut. Semua itu dia lakukan untuk membunuh rasa bosan.

Di sebelahnya, Kyuhyun ikut melongokkan kepala dan membaca artikel yang dibaca Kencana. Awalnya Kencana berusaha mengabaikan tapi lama-lama dia merasa terganggu juga, apalagi jika Kencana sudah ingin membuka lembaran selanjutnya tapi Kyuhyun malah menahan. Kencana langsung menutup majalah dengan kesal.

Hyaa, Kyuhyun-a. Jangan menggangguku. Apa kau tidak punya pekerjaan lain?” seru Kencana sambil melotot ke arah Kyuhyun, mata itu perlahan menyipit saat melihat yang dipelototi ternyata tidak memperdulikannya, tapi memperhatikan sesuatu di lehernya. Tangan Kencana implus terangkat menyentuh leher.

“Apa yang kau lihat?” tanya Kencana risih, juga agak penasaran.

“Ada urat yang menonjol di lehermu jika kau berteriak-teriak seperti tadi.” jawab Kyuhyun enteng.

Runtuh sudah semuanya. Kencana menyesal sudah merasa penasaran.

Hya!” hardik Kencana. Tenggorokannya terasa agak kering karena berteriak-teriak sejak tadi. Beberapa orang memperhatikan mereka tapi dia tak ingin peduli.

“Tunggu! Kau memanggilku siapa? Kyuhyun?” kata Kyuhyun tiba-tiba. “Kapan kau lahir?”

“Kenapa? Aku lahir tanggal 8 Februari 1988.” Kencana agak curiga ada sesuatu, tapi dia tetap menjawab.

“Aku lahir tanggal 3 Februari 1988. Jadi, kau tidak boleh memanggilku Kyuhyun, kau harus memanggilku ‘Oppa’. Aku lebih tua darimu!” Kyuhyun menekankan kata ‘lebih tua’ itu.

Andwae. Kita seumuran. Aku tidak akan memanggilmu ‘Oppa. Aku tidak mau!”

“Tapi aku lebih tua. Kau harus memanggilku ‘Oppa’!”

“Tidak. Kita cuma berbeda lima hari saja.”

“Itu berarti aku lebih tua. Panggil aku ‘Oppa’!” Keduanya tak satu pun yang ingin mengalah. Kyuhyun yang terus memaksa ingin dipanggil Oppa, dan Kencana yang tidak mau menuruti. Dia menduga, Kyuhyun akan bertindak sewenang-wenang padanya jika dia meluluskan permintaan itu. Oh, jangan harap!

Perdebatan tidak penting itu terus berlanjut bahkan setelah Kyuhyun selesai tampil di panggung. Ryeowook yang sudah mendengar mereka berdebat sejak tadi memilih menjauh dari keributan. Lebih baik dia menemui Yesung.

“Nana-ya, kau harus memanggilku Oppa!” mendengar nama kecilnya disebut-sebut, Kencana jadi semakin murka. “Hyaa, jangan memanggilku Nana. Panggil aku Ken-ca-na.” Kencana sengaja memenggal namanya agar lebih jelas didengar Kyuhyun.

“Kalau begitu,panggil aku ‘Oppa, Nana.” Ha-ha-ha, Kyuhyun menemukan satu lagi kelemahan gadis itu.

“Tidak!”

“Kalau begitu aku akan terus memanggilmu Nana. Nana. Nana. Nana.” Kyuhyun malah berdendang. Kencana sudah tak tahan lagi.

“Baiklah. Baiklah. Aku akan memanggilmu Oppa. Tapi jangan memanggilku Nana. Kau puas, Kyuhyun Oppa?”

Kyuhyun menyeringai. Soal ngotot-ngototan ternyata dia jauh lebih jago dari Kencana. “Ne, Kencana-ya. Aku puas!

Kencana tidak rela tapi juga tak berdaya. Panggilan ‘Nana’ itu hanya untuk orang-orang terdekatnya saja. Kyuhyun tidak termasuk di dalamnya.

***

Kyuhyun terkikik-kikik geli melihat layar ponselnya. Dia sedang chatting dengan Kencana dengan menggunakan aplikasi WhatsApp. Kyuhyun suka mencandai Kencana karena kemarahan Kencana gampang sekali tersulut, dia suka melihat Kencana mengomel.

Hampir semua member heran melihat Kyuhyun, biasanya dia tak pernah berpisah sedikitpun dengan gamenya, tapi hari ini komputer itu terabaikan begitu saja. Dinyalakan tapi tak tersentuh. Si Pemilik sedang asyik di dunia maya.

“Kau sedang apa sih?” Siwon akhirnya bertanya, mewakili yang lain.

“Mengerjai seseorang.” kata Kyuhyun kemudian kembali tergelak setelah membaca kalimat pendek yang baru masuk di ponselnya.

“Siapa itu?” Siwon melongokkan kepala dengan penasaran, Kyuhyun dengan senang hati memperlihatkan ponselnya. Siwon membaca apa yang tertulis di sana.

“Kencana?”

Ne.” Kyuhyun mengangguk, tak melihat ekspresi kaget Siwon yang agak berlebihan. Kyuhyun tetap saja mengetikkan beberapa kata di ponselnya untuk membalas. Dia membayangkan, Kencana pasti sudah misuh-misuh sendiri di apartemennya.

“Kencana? Nana? Yang sering datang membawa pakaian? Kalian akrab?”

Kyuhyun mengangguk lagi menanggapi serentetan pertanyaan yang berjejer seperti kereta api.

“Kami bersahabat, atau mungkin bisa dibilang berpacaran.” Kyuhyun berkata melebih-lebihkan supaya Siwon makin kaget. Dia memang pernah meminta Kencana menjadi pacarnya tapi Kencana menolak.

“Kau jangan sembarangan bicara. Kencana itu pacar Teuki Hyung!

Kyuhyun tidak berkata apa-apa, dia hanya menatapi Siwon. Berusaha mencari kebenaran, dan itulah yang dia baca dengan sangat jelas di sana.

Kencana adalah pacar Hyung-nya? Kenapa dia tidak pernah tahu? Kenapa mereka berdua terlihat jarang mengobrol dan kadang terlihat canggung satu sama lain? Kenapa Kencana tidak berkata apa-apa?

Lalu kenapa dia harus menyukai Kencana?

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
sachakarina
#1
Thank u udah suka ^.^<br />
<br />
Kyuhyun berikutnya, tungguin yah. <br />
<br />
Salam kenal juga, Nana ^^
annisa
#2
Hwaaaahh!!! Daebak!!!<br />
Pertama kalinya nih ngomment di web ini,,<br />
Keren banget ceritanya....<br />
Plus, aku berasa bener2 jadi pemeran utama nih. Abis, 'nana' itu nama panggilanku juga buat orang2 terdekatku. hehe... :)<br />
Mau baca ceritanya Kyuhyun dong... >.<<br />
<br />
Oh iya,, lupa...<br />
Salam kenal ya,,, ^.^<br />
sachakarina
#3
sabar ya, nanti ada kok. berikutnya cerita tentang Kyuhyun. soon... hihihi<br />
<br />
gomawoyo
fanfics_addict
#4
eonnie, mau sekuel dong >.<
sachakarina
#5
@Hyoorin @coasterdeera selanjutnya cerita tentang Kyuhyun. Tapi belum tahu kapan bisa diposting mungkin setelah KKNku selesai. Tungguin ya. Hihihi<br />
<br />
Terima kasih banyak udab mau baca :) *peluk*
coasterdeera
#6
Uwaaah udah abis. :( Akan ada sekuel lagi kah, eonnie? ^^
sachakarina
#7
@Hyorin: udah ada part terakhirnya tuh. Selamat membaca ya, semoga suka :)
coasterdeera
#8
Haha kalo panjang juga gakpapa kok, aku malah suka. :D Fighting!