Permainan Waktu

Polkadot

Kau bilang hidupmu penuh warna. Seperti motif polkadot warna-warni di atas kain putih. Dan kau tahu hidupku seperti apa? Seperti titik kecil terabaikan yang berharap bisa mewarnai hidupmu, tapi kau bahkan tak sadar bahwa aku ada.”

***

“Teuki Oppa?” tanya Ghassany saat meminta persetujuan Kencana bahwa apakah dia bersedia menemui pria itu.  Kencana menggeleng cepat. Dia tak ingin bertemu dengan siapa-siapa saat ini. Dia merasa perlu untuk menenangkan dirinya sendiri.

Melihat salah satu dari member Super Junior membuat pengalaman yang sangat tidak enak itu kembali melintas. Kencana tak suka, air matanya selalu saja ingin jatuh jika dia mengingatnya.

“Siwon?” tanya Ghassany lagi, Kencana kembali menggeleng. “Mereka cuma ingin tahu keadaanmu, mereka sangat khawatir padamu.”

“Aku nggak mau ketemu siapa-siapa, Mbak!” sahut Kencana akhirnya. “Aku nggak mau ketemu Teuki Oppa! Aku…” Air mata Kencana menggenang lagi.

Bayangan-bayangan hitam itu kembali melintas sesuka hati. Teriakan, makian, peringatan, ancaman, semuanya bergaung di telinga Kencana. Kencana menutupi kepalanya dengan bantal, berharap semua suara-suara itu tidak terdengar olehnya. Tapi makin dia berusaha suara itu terdengar semakin jelas.

“Na,” panggil Ghassany, dia berusaha melepas cengkraman Kencana pada bantal yang sedari tadi dipakai untuk menutupi kepalanya. Memang tidak mudah tapi Ghassany berhasil, dia menarik Kencana dalam pelukannya. “Aku ada disini kok!”

“Aku nggak boleh ketemu mereka. Aku nggak mau!”

Ghassany berusaha menenangkan dengan mengelus punggung Kencana pelan. Ghassany tidak berkata apa-apa, dia hanya mendengarkan semua ocehan Kencana dan menunggunya berhenti. Kencana terlalu lama menyimpan kelamnya sendiri, dia ingin menjadi seorang pendengar yang baik. ‘Tempat sampah’ yang bisa diandalkan.

***

Sejak kemarin, member Super Junior bergantian menghubunginya. Oleh karena itu, Kencana mematikan ponsel miliknya, tapi malah ponsel Ghassany-lah yang menjadi sasaran. Siapapun tahu kalau saat ini Ghassany sedang bersama Kencana.

Dan yang paling getol menelepon adalah Leeteuk. Dia benar-benar khawatir. Terkadang Ghassany merasa kasihan juga, setiap tiga puluh menit, telepon Leeteuk selalu masuk tapi Kencana tak sekalipun ingin bicara.

Kyuhyun juga menelepon beberapa kali, tapi frekuensinya tidak sebanyak Leeteuk.

Nuna, aku ingin berbicara dengan Kencana. Aku tahu dia tidak sedang tidur sekarang!” kata Kyuhyun di telepon. Dia sudah merasa bosan dan muak mendengar alasan yang sama yang selalu diutarakan Ghassany jika dia menelepon. Tidak mungkin Kencana terus tertidur sejak kemarin sore. Kencana adalah Kencana, bukan Putri Tidur yang ada di dongeng-dongeng dan menunggu pangeran berkuda putih menciumnya agar bisa terbangun.

Atau dia bisa menjadi pangeran berkuda putih itu? Uh, berandai-andai memang menyenangkan. Tapi bagaimana kalau yang ditunggu Kencana ternyata bukanlah dirinya? Tapi orang lain?

Ok, Nana tak mau berbicara denganmu.” Ghassany akhirnya meluruskan, dia tak mau terus-terusan beradu mulut dengan magnae satu itu.

“Kalau begitu aku akan ke sana.”

“Berbicara lewat telepon saja dia tidak mau. Apalagi bertemu langsung. Sudahlah, biarkan dia istirahat.”

“Tapi Kencana tidak bisa terus bersembunyi seperti itu, banyak yang harus dia jelaskan padaku!”

“Apa?” Tantang Ghassany.

“Itu.. Kencana harus menceritakan dengan detail tentang peristiwa kemarin. Aku harus tahu karena akulah yang menemukannya.”

“Kejadiannya jelas seperti yang kamu lihat, dia dikeroyok oleh fans kalian.” Ghassany berkata dengan nada tinggi, entah kenapa emosinya jadi terpancing.

“Kencana juga harus menjelaskan kenapa sketsa Leeteuk tertempel di dinding apartemennya!”

“Hah? Kau melihatnya?” Intonasi suara Ghassany menjadi lebih pelan. Kyuhyun tidak menjawab. Ghassany saja yang datang belakangan masih sempat melihat sketsa itu, apalagi Kyuhyun yang datang lebih awal. “Itu kan bukan urusanmu? Sudahlah, Kyu. Kalau Kencana memang mau bertemu denganmu kau pasti tak perlu memaksa seperti ini.”

“Itu urusanku juga. Karena.. Aku menyukai Kencana!” kata Kyuhyun. Dia tahu dia sedang bermain api sekarang, tapi dia akan mempersiapkan air yang banyak sebelum dia terbakar nantinya.

“Nanti kau menelepon lagi.” ujar Ghassany lalu mematikan telepon. Ghassany meletakkan ponselnya di atas tempat tidur begitu saja, dia beralih menatap Kencana. “Dia menyukaimu. Kau tahu?” tanyanya pada Kencana dengan suara nyaris tak terdengar.

Ghassany tahu bahwa akhir-akhir ini Kencana dan Kyuhyun memang dekat, tapi dia tidak pernah—ingin—membayangkan jika Kyuhyun dan Kencana menjalin sebuah hubungan lebih dari sekedar teman dekat. Ghassany merasa, pria yang cocok dengan Kencana adalah Leeteuk dan begitu pula sebaliknya.

Kencana cuma mengangkat bahu menanggapi pertanyaan Ghassany tadi. Kyuhyun memang pernah memintanya menjadi pacar, duluuu sekali. Kencana menganggap semua itu hanya sekedar candaan Kyuhyun. Sejauh ini, dia menganggap Kyuhyun hanya sebagai teman. Seharusnya tak lebih.

“Teuki Oppa? Bukannya kamu pernah bilang menyukainya?” Ghassany bertanya dengan ragu.

“Mbak, jangan  omongin itu deh!”

***

Dua minggu lebih sejak kejadian itu. Baik Kyuhyun maupun Leeteuk menjadi bingung harus berbuat apa. Mereka terus mencoba menghubungi Kencana tapi tetap nihil. Kencana benar-benar sudah mengganti nomor ponselnya.

Leeteuk sudah mencoba berbagai cara, mengunjungi butik tempat Kencana bekerja, kampus, apartemen, bertanya pada Bibi Yura, bahkan bertanya pada Ghassany, namun semua itu tak satupun yang berhasil. Semua orang, keadaan dan waktu seperti bersekongkol agar dia tidak bertemu dengan Kencana.

Leeteuk semakin resah karena perubahan sikap Kencana berubah setelah dia mendengar insiden antara Kencana dan penggemar yang ada di depan dorm mereka. Apa yang membuat Kencana langsung menghindarinya seakan dirinya adalah orang yang punya penyakit menular dan tak pantas ditemui?

Dan hei, dia bahkan tidak diberikan kesempatan bahkan untuk sekedar mengatakan, “Sebenarnya aku menyukaimu.” pada Kencana

Leeteuk menekan tombol ‘send’. Kalimat singkat itu terkirim ke nomor ponsel Kencana.

 Yang sudah tidak aktif lagi.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
sachakarina
#1
Thank u udah suka ^.^<br />
<br />
Kyuhyun berikutnya, tungguin yah. <br />
<br />
Salam kenal juga, Nana ^^
annisa
#2
Hwaaaahh!!! Daebak!!!<br />
Pertama kalinya nih ngomment di web ini,,<br />
Keren banget ceritanya....<br />
Plus, aku berasa bener2 jadi pemeran utama nih. Abis, 'nana' itu nama panggilanku juga buat orang2 terdekatku. hehe... :)<br />
Mau baca ceritanya Kyuhyun dong... >.<<br />
<br />
Oh iya,, lupa...<br />
Salam kenal ya,,, ^.^<br />
sachakarina
#3
sabar ya, nanti ada kok. berikutnya cerita tentang Kyuhyun. soon... hihihi<br />
<br />
gomawoyo
fanfics_addict
#4
eonnie, mau sekuel dong >.<
sachakarina
#5
@Hyoorin @coasterdeera selanjutnya cerita tentang Kyuhyun. Tapi belum tahu kapan bisa diposting mungkin setelah KKNku selesai. Tungguin ya. Hihihi<br />
<br />
Terima kasih banyak udab mau baca :) *peluk*
coasterdeera
#6
Uwaaah udah abis. :( Akan ada sekuel lagi kah, eonnie? ^^
sachakarina
#7
@Hyorin: udah ada part terakhirnya tuh. Selamat membaca ya, semoga suka :)
coasterdeera
#8
Haha kalo panjang juga gakpapa kok, aku malah suka. :D Fighting!