Menghindar

Polkadot

Kencana segera menuju butik Bibinya di Myeongdong begitu dia selesai kuliah. Sebenarnya dia tidak memiliki keperluan khusus saat ini di butik, tapi dia merasa kebosanan jika harus tinggal di rumah. Lagipula Myeongdong adalah pusat perbelanjaan jadi dia bisa sekalian jalan-jalan jika dia merasa kebosanan juga di butik nantinya.

“Hai Bibi, lagi sibuk yah?” sapa Kencana. Dengan bibinya dia jarang menggunakan bahasa Korea mereka lebih senang berbahasa Indonesia.

“Lumayan sih! Baru pulang kuliah?” Kencana mengangguk.

“Ada yang bisa aku bantu, Bi?”

“Hmm, sebenarnya hari ini bibi mau bertemu dengan Super Junior untuk membicarakan tentang kostumnya lagi. Kalau mau, kamu bisa menggantikanku. Hanya membahas konsep pakaian aja kok. Kamu kan kuliah di jurusan fashion jadi kamu pasti mengerti. Aku masih ada keperluan lain.” kata Bibi Yura panjang lebar.

“Keperluan lain Bibi apa? Aku bantu itu aja kali yah!” Bibi Yura menghentikan pekerjaannya sejenak, dia menatap Kencana. Dia tak menduga Kencana akan menolak. Biasanya para gadis tergila-gila pada grup itu.

“Bibi harus menjemput Rara di sekolahnya dan berbelanja bahan makanan untuk di rumah.”

“Biar aku aja yang menjemput Rara dan berbelanja. Ada lagi nggak?”

“Kau yakin nggak mau menggantikanku menemui Super Junior saja? Ku pikir kamu salah satu penggemarnya!” Bibi Yura akhirnya bertanya, dia merasa pernasaran, apalagi beberapa hari yang lalu dia menemukan sesuatu di kamar Kencana yang makin menguatkan pikirannya bahwa Kencana mengidolakan grup itu.

“Bukan, aku bukan penggemarnya dan nggak ingin menemui mereka! Kenapa Bibi berpikiran kalau aku ini adalah penggemar Super Junior?”

“Kamu punya CD albumnya di kamarmu!”

“Itu hadiah dari temanku sebelum aku kembali ke Indonesia dulu!” Bibi Yura hanya tersenyum mendengar alasan Kencana. Ternyata dia salah yah?

“Baiklah, aku yang akan menemui Super Junior. Rara selesai sekitar sejam lagi, aku akan memberimu daftar belanjaan yang harus kau beli!”

***

 

Kyuhyun berharap Kencana yang akan datang untuk mewakili Butik Iris lagi kali ini, tapi ternyata yang datang adalah Bibi Yura sendiri. Semua member Super Junior sudah akrab dengan Bibi Yura karena dia yang selalu mengurusi kostum mereka. Jadi pasti tidak sulit jika Kyuhyun ingin meminta nomor ponsel Kencana darinya.

“Bibi, apa aku bisa berbicara dengan anda sebentar?” sapa Kyuhyun saat Bibi Yura bersiap-siap akan pulang.

“Oh Kyuhyun. Ada apa?” balasnya ramah.

“Bolehkah aku meminta nomor ponsel Kencana? Kencana yang pernah datang ke dorm dan membawa pakaian kami.”

“Kencana? Untuk apa kau meminta nomor ponsel Kencana?” Kyuhyun tidak menjawab dia hanya tersenyum penuh harap. Berharap agar Bibi Yura tidak menatapnya seperti itu dan berharap agar nomor ponsel Kencana segera diberikan padanya. Dan ternyata meminta nomor ponsel Kencan jauh lebih mudah dari yang dia bayangkan. “Baiklah, aku akan memberikannya padamu. Kemarikan ponselmu!” ujar Bibi Yura sambil menengadahkan tangannya, Kyuhyun segera merogoh kantongnya dan mengeluarkan ponsel miliknya dari sana. Bibi Yura mengetikkan beberapa digit nomor di ponsel touch screen milik Kyuhyun.

“Tadi aku menyuruh Nana datang ke sini, tapi dia tidak mau. Dia lebih memilih menjemput Rara.”

Nana? Kyuhyun merasa bingung beberapa detik kemudian dia mengerti bahwa Nana pasti adalah nama kecil Kencana. Hmm, nama yang unik dan sangat mudah diingat, hanya dua kata yang diulang sebanyak dua kali. Kyuhyun mencatat nama itu baik-baik di kepalanya.

“Oh, dia memang menyayangi sepupunya!” komentar Kyuhyun.

“Rara itu putriku dan Nana adalah keponakanku?”

“Benarkah?” Kyuhyun benar-benar tidak tahu kalau ternyata mereka punya hubungan keluarga, dia pikir hubungan mereka hanya sebatas urusan pekerjaan saja. Antara bos dan pegawai.

“Hmm.” Bibi Yura bergumam membenarkan. “Kau kenal Rara juga?”

“Kami pernah bertemu di taman sekali!”

Bibi Yura melirik jam tangannya. “Oh.. Baiklah, sepertinya aku harus pergi sekarang. Sampai jumpa lagi Kyuhyun.”

Kyuhyun mengangkat ponselnya sebatas dada lalu berkata, “Terima kasih, Bibi!” mengisyaratkan terima kasih terutama untuk nomor ponsel yang diberikan padanya. “Hati-hati di jalan. Sampaikan salamku untuk Nana dan Rara.”

***

Kencana berjalan di sekitar taman kampus, kuliahnya baru saja selesai dan akan dilanjutkan dua jam lagi. Dia berencana menunggu di café saja daripada harus pulang kembali ke rumah. Dengan segera Kencana merogoh tas begitu ponselnya berdering nyaring dan bervibrasi sesuai ketukan nada deringnya. Sebuah nomor yang tidak dia kenal.

            “Yeoboseyo?” jawabnya.

            “Yeoboseyo. Nana?” Kencana mengernyit heran. Suara yang tidak dia kenal tapi orang itu mengetahui nama kecilnya. Sangat jarang yang mengetahui nama panggilannya itu.

            “Siapa ini?” tanyanya kemudian.

“Ini aku, yang bertemu denganmu di taman dua minggu lalu dan dikejar-kejar fans.”

“KYUHYUN-SSI?” Kencana tidak sadar dirinya telah berteriak. Seorang gadis yang duduk di bangku taman tidak jauh darinya langsung menatap penuh curiga.

“Tak usah berteriak. Aku bisa saja tuli!”

“Bagaimana kau bisa tahu nomor ponselku?”

“Aku bisa dengan mudah mendapatkan apapun yang aku mau, Nana!” nada bangga itu entah mengapa berhasil menyulut emosi Kencana. Apalagi mendengar nama kecilnya dipanggil oleh orang itu.

“Hyaaaa.. jangan panggil aku Nana!!”

“Terserah aku mau memanggilmu apa. Kau dimana sekarang?”

“Untuk apa kau menelponku? Kita tidak punya urusan lagi!” Kencan tidak menjawab pertanyaan yang diajukan padanya. Untuk apa pula dia harus memberitahukan posisinya saat ini kepada Kyuhyun.

“Aku punya! Terakhir kita bertemu kau belum menjawab pertanyaanku.”

“Bukankah sudah kukatakan, aku menganggap kau tidak pernah berkata apa-apa. Jadi aku sudah melupakannya.” ujar Kencana sarkatis.

“Aku tidak bisa seperti itu. Haruskah aku mengulangi pertanyaanku waktu itu agar kau mengingatnya dan tidak berusaha melupakannya lagi?”

“Tidak. Aku sedang sibuk. Maaf!”

“Ayolah Kencana. Kenapa kau begitu membenciku?” Pertanyaan itu lagi.

“Aku tidak membencimu. Aku hanya tidak ingin berurusan lagi denganmu!”

“Kenapa?”

“Terakhir kali bertemu denganmu, aku nyaris mati!”

“Kau mengulang kalimat itu lagi. Sebegitu burukkah image-ku atau ‘kami’ di matamu?” tanya Kyuhyun lagi. Kencana merasa menyesal telah mengatakan kalimat tadi, tapi kalimat itu meluncur begitu saja tanpa bisa dia cegah, penyaring bernama otak itu tak berfungsi sebagaimana mestinya. Apakah Kyuhyun tersinggung? Akh, Kencana tak ingin peduli. Kalau itu bisa menjauhkannya dari Kyuhyun, dia tak ingin menyesal. 

“Mungkin kau benar-benar sibuk. Asal kau tahu, aku tidak akan berhenti sampai aku tahu apa alasanmu begitu membenciku! Sampai jumpa.” Lanjut Kyuhyun lalu sambungan telepon terputus.

Kencana duduk di kursi taman dan tercenung lama memikirkan perkataan Kyuhyun tadi. Mengapa aku membencinya? Mengapa aku tidak ingin bertemu dengannya lagi? Ya. Apa lagi kalau bukan karena kesan yang ditinggalkan Kyuhyun padanya sejak mereka bertemu agak buruk. Pertama membuatnya menunggu, kedua membuatnya nyaris mati dikejar oleh orang yang bukan fans-nya.

Sial! Kata ‘mati’ itu lagi. kenapa kata itu terlalu mudah terucap?

Ponsel Kencana kembali berdering. Lagi-lagi nomor yang tidak dia kenal. Setelah mempertimbangkan, akhirnya dia menjawab. “Yeoboseyo?”

“Benarkah ini Kencana-ssi?” Suara yang lagi-lagi tidak dia kenal, untungnya itu bukan suara Kyuhyun lagi.

“Ne. Siapa ini?” tanyanya.

“Maaf aku mengganggumu. Aku Leeteuk. Anda ingat?”

Kencana terkejut. “Leeteuk Super Junior?”

“Ne!” jawabnya. Ada apa sih sebenarnya? dalam sejam terakhir dia di telepon oleh dua member Super Junior. Apakah ini keberuntungan atau kesialan?

“Darimana anda menemukan nomor teleponku?”

“Aku memintanya di kantormu. Di butik!”  Ya, ampun. Kencana tidak menyangka akan semudah itu mereka menemukan nomor ponselnya. “Apakah kau sibuk? Aku ingin bertemu denganmu. Aku harap Anda bisa?” kata Leeteuk. Kencana bisa mendengar nada mendesak dalam suaranya. Tapi Kencana tidak ingin berurusan dengan member Super Junior lagi. Dia sudah terlalu sering mengatakannya hingga dia merasa bosan sendiri.

“Pentingkah?”

“Sangat, dan hanya anda yang bisa membantuku! Jadi bisakah kita bertemu?” suara memohon itu membuat Kencana luluh. Kali ini saja. Kali ini saja dia melanggar. Dia tidak akan mengulanginya lagi setelah ini. Janji!

“Aku sedang tidak sibuk sekarang. Dimana kita akan bertemu?”

“Dimana anda sekarang? Saya akan menjemput anda!” ujar Leeteuk.

Kencana memberitahukan dimana posisinya kemudian menutup telepon.

***

Sejam kemudian Kencana dan Leeteuk duduk berhadapan di meja sebuah kafe. Di hadapan kami tersaji beberapa jenis makanan ringan dan cokelat hangat. Apapun yang berbau coklat sangat digilai Kencana.

“Jadi apa yang bisa aku bantu untuk Anda?” tanya Kencana langsung. Dia tak bisa berlama-lama

“Sebelumnya aku minta maaf karena aku mengaku pada Siwon bahwa anda adalah pacarku!” Kencana hanya mengangguk. Akhirnya dia minta maaf juga setelah menjadikanku bahan leluconnya dan membuat Siwon benar-benar percaya karenanya. “Tapi, maukah anda menjadi pacarku?”

***

Maaf, updatenya lama. Author habis kena musibah. Draft yang ada di dalam FD dan siap di posting malah terhapus karena FDnya terformat dengan sendirinya *curhat*. tapi untungnya part ini bisa segera diselesaikan. semoga suka ya...jangan lupa ninggalin jejak.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
sachakarina
#1
Thank u udah suka ^.^<br />
<br />
Kyuhyun berikutnya, tungguin yah. <br />
<br />
Salam kenal juga, Nana ^^
annisa
#2
Hwaaaahh!!! Daebak!!!<br />
Pertama kalinya nih ngomment di web ini,,<br />
Keren banget ceritanya....<br />
Plus, aku berasa bener2 jadi pemeran utama nih. Abis, 'nana' itu nama panggilanku juga buat orang2 terdekatku. hehe... :)<br />
Mau baca ceritanya Kyuhyun dong... >.<<br />
<br />
Oh iya,, lupa...<br />
Salam kenal ya,,, ^.^<br />
sachakarina
#3
sabar ya, nanti ada kok. berikutnya cerita tentang Kyuhyun. soon... hihihi<br />
<br />
gomawoyo
fanfics_addict
#4
eonnie, mau sekuel dong >.<
sachakarina
#5
@Hyoorin @coasterdeera selanjutnya cerita tentang Kyuhyun. Tapi belum tahu kapan bisa diposting mungkin setelah KKNku selesai. Tungguin ya. Hihihi<br />
<br />
Terima kasih banyak udab mau baca :) *peluk*
coasterdeera
#6
Uwaaah udah abis. :( Akan ada sekuel lagi kah, eonnie? ^^
sachakarina
#7
@Hyorin: udah ada part terakhirnya tuh. Selamat membaca ya, semoga suka :)
coasterdeera
#8
Haha kalo panjang juga gakpapa kok, aku malah suka. :D Fighting!