Menunggu

Kyuhyun POV

Aku terbangun dari tidurkusambil bersungut-sungut kesal. Aku baru tidur dua jam dan sekarang aku harus bangun lagi hanya karena suara bel. Sangat menyebalkan. Bel itu terus saja berbunyinyaring. Mengapa tidak ada satu orang pun yang bangun? Apa mereka semua tuli? Aku menyeret langkahku menuju pintu.

“Siapa?” tanyaku di intercom.

“Aku datang untuk membawa pakaian dari butik Kim Yura.” Jawabnya. Oh, Butik yang pakaiannya akan kami pakai saat konser nanti. Aku membuka pintu dan melihat seorang gadis dengan setumpuk pakaian di tangannya.Wajahnya mengingatkanku dengan wanita yang pernah Siwon bawa ke konser kami. Ghassany. Mereka tidak mirip, tapi dia memiliki mata yang hampir sama lebar dan warna kulit yang sama.

“Silahkan masuk!” Kataku mempersilahkan. Dia membungkuk sedikit untuk memberi hormat lalu membuka sandalnya dan mengganti dengan sandal rumah yang telah tersedia.

“Aku datang membawa baju untuk konser Anda. Andasebaiknyamencobanya dulu untuk memastikan apakah ukurannya pas!” Katanya begitu dia duduk di sofa.

“Aku tahu. Tapi belum ada satu orang pun yang bangun. Apa kau bisa menunggu sebentar? Aku akan membangunkan mereka!” Kataku. Sebenarnya aku tidak yakin akan ada yang terbangun karena mereka pastinya masih sangat lelah. Aku saja sepertinya bisa jatuh tertidur saat ini juga. Dia hanya tersenyum. Aku menyeret langkahku kekamar untuk membangunkan Sungmin.

“Hyung, bangun!” Kataku sambil mengguncangkannya.

“Kyuhyun, jangan menggangguku. Aku mengantuk!” Katanya. Aku duduk di ujung tempat tidur lalu mengguncangkannya lagi. Dia tetap tertidur. Aku terus mencoba mengguncangnya, tapi semakin lama guncanganku semakin lemah sampai akhirnya aku tidak sadark an diri.

***

Kencana POV

“Aku tahu, tapi belum ada satu orang pun yang bangun. Apa kau bisa menunggu sebentar?Aku akan membangunkan mereka!” Katanya. Aku hanyatersenyum. Aku tidak menyangka mereka—anggota Boyband yang sangat terkenal ini—ternyatapemalasjuga. Sudah pukul 12 siang tapi tak ada satu orang pun yang bangun.

Aku bisa mengenali siapa orang ini. Dia Kyuhyun, magnae di grup ini. dia tampak sangat lesu dan mengantuk. Matanya bahkan terlihat sangat berat, aku tidak akan kaget kalau dia jatuh tertidur di hadapanku.

Dia berjalan masuk ke dalam kamar dan tidak keluar lagi. Sejam aku duduk di sofa, menunggu Kyuhyun dan member yang dia bangunkan keluar. Tapi mereka tidak muncul-muncul juga. Aku mulai kesal. Memangnya mereka siapa membuatku menunggu seperti ini. Waktuku bukan hanya untuk menunggu orang-orang sombong seperti mereka ini. Bukan berarti karena mereka terkenal maka mereka bebas mempermainkan aku. Dasar. Aku mulai mengumpat kesal. Aku bangkit dari dudukku. Kesabaranku sudah memuncak. Aku ingin pulang!

“Siapa anda?” Aku menoleh ke sumber suara. Ada seseorang berdiri di pintusalah satu kamar, dia baru saja bangun tidur sepertinya. Itu Ryeowook.

“A-aku datang membawa pakaian untuk kalian coba!” Kataku. Dia berjalan mendekat.

“Oh, iya. Manager kami sudah memberitahukan kemarin. Lalu bagaimana anda bisa masuk ke sini?”

Aku mendengus pelan. “Seseorang membukakan pintu untukku dan menyuruhku menunggu selama dia membangunkan member lainyang masih tertidur. Tapi dia tidak muncul-muncul juga?”

“Siapa?”

“Aku pikir itu Kyuhyun!”

“Oh, berapa lama anda menunggu?” Kenapa dia terus bertanya-tanya? Kenapa dia tidak segera membangunkan temannya yang lain lalu tugasku selesai! Aku sudah muak berada disini.

“Sejam! Jadi bisakah anda segera membangunkan teman anda yang lain? karena waktuku tidak hanya ingin aku habiskan untuk mengurusi ini!” Kataku, berusaha meredam nada kesal dari suaraku. Mereka adalah pelanggan jadi aku harus bersikap baik.

“Oh, maaf! Aku akan segera membangunkan mereka!” Katanya segera lalu masuk ke salah satu kamar yang berhadapan dengan kamar yang dimasuki Kyuhyuntadi. Aku menyilangkan tanganku di depan dada lalu kembali duduk di sofa.

Tidak lama kemudian mereka semua berkumpul. Meskipun aku tidak begitu fanatik dengan Kpop, tapi aku mengenali mereka semua. Wajah dan nama.

“Oh, maaf telah membuat anda menunggu. Kami kelelahan setelah perjalanan jauh dan latihan!” Kata Leeteuk, si Leaderitu duduk di sofa di sampingku sedangkan yang lain duduk di lantai.

“Maaf, aku ketiduran saat membangunkan Sungmin. Aku benar-benar minta maaf!” Kata Kyuhyun menyesal. Aku mengabaikannya.

“Silahkan anda coba pakaiannya! Ada label nama di pakaian masing-masing agar tidak tertukar” Kataku menyodorkan sepuluh pasang pakaian. Mereka mencari pakaian dengan label nama mereka.

“Oh, siapa namamu?” Tanya Donghae padaku.

“Kencana!” Jawabku.

“Nama yang aneh!” Yesung nyeletuk.

“Aku dari Indonesia, jadi mungkin wajar jika namaku agak berbeda!”

“Ohhh” Mereka menggumam serempak. “Anda tahu nama-nama kami kan?” Tanya Sungmin. Aku mengangguk pelan.

Tiba-tiba pintu terbuka. Semua menoleh tak terkecuali aku. Dan aku sempat terpesona oleh wajah ganteng itu. akh, mereka semua yang ada disini memang ganteng, agak sulit memutuskan yang mana yang mendapatkan predikat ‘paling’ menurutku.

Siwon berdiri di depan pintu. Sepertinya dia baru saja datang!

“Ada apa ini? kenapa ramai sekali?” Tanya Siwon sambil melepas sepatunya. Dia melihatku dan tersenyum “Siapa gadis cantik ini?” lanjutnya. Aku merasa pipiku mulai memanas karena tersipu.

“Dia pacarku.” Sergah Leeteuk yang membuat mataku melotot ke arahnya, dia malah mengedipkan sebelah matanya dan tersenyum memamerkan lesung pipinya. “Namanya Kencana! Kami serasi kan?” Lanjutnya. Aku melirik member yang lain tapi sepertinya mereka tidak peduli! Aku ingin mengklarifikasi bahwa itu bohong karena sepertinya Siwon percaya, tapi Siwon sudah berbicara lagi.

“Hyaa, dia pacarmu Hyung? Kau curang, tidak menceritakan padaku!” Kini Siwon ikut bergabung di ruang tengah dan duduk di lantai.

“Itu karena kau terlalu sibuk dengan Ghassany!” Seru Donghae lalu berdiri membawa pakaian dengan label namanya menuju kamarnya.

Aku pernah melihat foto Siwon yang beredar di internet dengan seorang gadis di taman setahun lalu. Berita mengenai pacar siwon itu benar-benar heboh. Tapi tidak lama berita itu redam juga. Tak ada lagi kabar dari wanita yang katanya adalah warga Negara Indonesia.

“Aku bukan—” kataku, tapi Leeteuk tiba-tiba memotong.

“Aku juga ingin mencoba ini dulu. Kau bisa menunggu sebentar kan, chagiya?” Leeteuk bangkit sambil mengusap rmabutku. Chagiya? Apa dia gila? Aku berada dimana sebenarnya? Kenapa jadi seperti ini? Aku menatap Siwon. Sial. Dia tersenyum tidak jelas.

“Aku bukan—” Aku mencoba lagi. Aku hanya berharap Siwon percaya.

“Siwon.. coba pakaianmu saja. Jangan ganggu pacarku! Atau aku akan menendangmu keluar!” teriak Leeteuk yang berhasil memotong perkataanku lagi, Siwon tertawa lalu bangkit dan membawa pakaian yang memang tersisa untuknya.

Sejam kemudian acara fitting baju selesai juga. Aku ingin segera pulang.

“Maaf, aku tidak bisa mengantarmu. Kau tidak apa-apa pulang sendiri kan?” Kata Leeteuk manis, aku tidak menanggapi. Siwon masih juga percaya karena aku tidak diberikan kesempatan sedikit pun untuk membela diri. Aku segera mengambil sepatuku dan menjauh.

Aku tak ingin berurusan dengan mereka lagi!

***