Yuja tengah duduk di meja belajarnya sambil menggigit ujung pensil miliknya. “apa Baekhyun benar-benar akan datang malam ini?” batinnya sambil menatap jam dinding dikamarnya jam 20:30, malam memang baru menampakan wujudnya tapi, apa tidak apa bila dia membiarkan Baekhyun masuk ke kamarnya? Terakhir kali mereka dalam kamar adalah ketika Baekhyun menarik tangannya dan memaksanya masuk kedalam kamar Baekhyun dan sesuatu hampir saja terjadi. “Tapi, tao...” Yuja menatap pintu kamarnya, biasanya Tao sering keluar masuk kamarnya meski hanya sekedar berbicara sebentar atau ketika dia membutuhkan bantuan tapi sejak 3 hari ini, melihat Tao sekalipun Yuja tidak pernah. Dia menghela napas. “kenapa sekarang jadi ribet begini sih?” Yuja menghela napas dan membiarkan kepalanya menempel meja belajar, didepannya Kalender mini terpampang jelas memamerkan sederet tanggal yang sudah di coret tinta merah, “tinggal 3 bulan lagi..” batinnya.

Tiba-tiba pintu kamar di ketuk dari luar, ‘kenapa Tao harus mengetuk pintu?biasanyakan tinggal masuk aja’ batin yuja lalu berjalan membukakan pintu dengan malas. “Kan biasanya kau tinggal masuk saja Ta...o” didepan Yuja berdiri Baekhyun dengan senyuman manis yang biasa dia tunjukkan kepada Yuja. “Oh! Oppa!” Yuja terkejut, ‘apa dia mendengar perkataanku tadi?’ yuja merasa bersalah, namun sepertinya Baekhyun tidak mendengarnya, dia lalu masuk kedalam kamar Yuja dan melihat buku pelajaran terbuka lebar di meja belajar. “kelihatannya kau sedang belajar ya?” tanya Baekhyun, Yuja yang masih berdiri di depan pintu menyadari sikapnya lalu menutup pintu dan menyusul Baekhyun, “ah-uh iya..Oppa benar-benar datang” kata Yuja sambil menatap Baekhyun yang duduk di atas meja Yuja.”kan aku sudah berjanji” kata Baekhyun sambil menatap Yuja dari atas sampai bawah, Yuja yang hanya mengenakan Kaos One Piece anime karakter kesukaannya dan celana pendek yang memamerkan kakinya langsung saja merasa tidak enak dilihat seperti itu. “uh...sebentar oppa aku akan memakai celana panjang dulu” Yuja langsung menggaruk kepalanya dan berjalan ke lemari pakaiannya. “tidak apa...tidak perlu mengganti pakaian, kamu tidak perlu merasa tidak nyaman” katanya sambil membuka-buka buku pelajaran Yuja, Yuja menatap kearah Baekhyun sesaat,dia berpikir mungkin memang tidak apa Baekhyun kesini juga karena ingin mengajarinya kan bukan mau melakukan apa-apa. Akhirnya Yuja duduk di kursi belajarnya menatap Baekhyun sambil memegang pensil miliknya. “katanya kau punya PR matematika, tetapi kenapa kau membuka buku pelajaran bahasa Korea?” tanya Baekhyun. “babo” kata Yuja, Baekhyun terkejut kemudian menatap Yuja, “akukan belajar Bahasa bukan matematika, mana mungkin aku mendapat pelajaran Matematika” kata Yuja, “tapi, tadi siang?” tanya Baekhyun, “aku berbohong, habis anda Chanyeol Oppa sih yang menggangguku” Yuja kini terlihat sedang ngambek, Baekhyun tersenyum lalu meletakan buku pelajaran Yuja ke meja lalu memegang kepala Yuja menepuknya pelan. “kau kesal dengan Chanyeol ya? Dia hanya bercanda, kau tau dia kan memang begitu” kata Baekhyun lalu berdiri dari meja Yuja dan berjalan mendekati Yuja. “sudah..jangan kesal..” katanya sambil memeluk Yuja, membiarkan Yuja masuk kedalam pelukannya. Baekhyun lalu mengelus kepala Yuja. Yuja yang sebenarnya terkejut lama-lama mulai menikmati pelukan Baekhyun dia kemudian melingkarkan tangannya ke pinggang Baekhyun dan membenamkan kepalanya di perut Baekhyun dan sesekali menarik napasnya dalam-dalam menghirup parfum Baekhyun. ‘Baekhyun begitu nyaman’ batinnya.

“YUJA!”

Tiba-tiba pintu kamar Yuja dibuka dari luar dan Tao berdiri disana sambil menatap Yuja dan Baekhyun sedang berpelukan. “uh-oh, maaf aku kesini Cuma mau bilang kalau ahjumma sedang pergi untuk beberapa saat dan tanggungan diberikan kepadaku, j-jadi kalau butuh bantuan kau bisa mengetuk kamarku.” Tao terlihat sedikit risih dengan apa yang dilihatnya saat ini. Yuja melepaskan pelukannya dan berdiri, tetapi Baekhyun yang kini berada dibelakang Yuja kembali melingkarkan tangannya ke pinggang Yuja dan menaruh kepalanya di pundak Yuja. Seakan memberitahu Tao bahwa Yuja adalah miliknya.

“oh, begitu..terima kasih atas infonya Tao” kata Yuja yang merasa tidak enak dilihat Tao dengan pandangan seperti itu. “Oh, Hyung!” Tao memanggil Baekhyun. “ya?“ jawab Baekhyun. “besok jangan lupa kita ada latihan pagi, jadi jangan bermain sampai larut malam” Tao mengucapkan kata itu dengan nada bercanda, tetapi dilihat dari raut wajahnya sepertinya dia sedang memberi tahu Baekhyun bahwa dia tidak menyukai sikapnya yang dia tunjukkan kepada Yuja. ‘bodoh, kau bukan siapa-siapanya Yuja, kau tidak berhak melarangnya’ batin Tao.

Setelah Tao pergi, Yuja membalikan badannya sambil menatap Baekhyun, yang dilihat hanya senyum dan memeluk Yuja. “Oppa, kau membuatku malu..” kata Yuja, “kenapa?” tanya Baekhyun. ”Tadi Tao melihat kita berpelukan” kata Yuja, sambil mengusap matanya, dia menguap.

“akukan hanya memberitahu Tao kalau kau milikku, jadi biarkan saja” kata Baekhyun sambil menarik tangan Yuja yang sedang diusapkan ke matanya. “jangan diusap terlalu kuat...kau sudah ngantuk ya?” tanya Baekhyun. “aku hanya kelelahan” kata Yuja sambil kembali duduk di kursi belajarnya. “masih ada PR?” tanya Baekhyun. “hanya perlu membaca catatan besok saja” kata Yuja sambil membuka bukunya, Kini Yuja fokus kepada bukunya, Baekhyun yang menatapnya hanya bisa tersenyum dan duduk di tempat tidur Yuja. Baekhyun selalu berpikir wanita yang sedang serius melakukan sesuatu terlihat sangan seksi. Dia kemudian mengambil handphonenya dan sesekali mengambil gambar Yuja, yang sedang menjadi objek foto Baekhyun tentu saja tidak sadar, dia terus menatap bukunya sambil sesekali mengangkat kepalanya menatap kearah langit-langit sambil mencoba menghapal kata-kata baru.

Kali ini Baekhyun yang menguap, dia mulai merasakan kantuk yang tidak tertahankan, kalau dia pulang sekarang pasti Tao akan datang ke kamar Yuja, jadi dia memilih berbaring sebentar mengumpulkan tenaganya lalu pulang.

Yuja menutup bukunya dan menarik tangannya keatas dan menguap lebar-lebar, akhirnya dia selesai juga membaca semua bahan untuk besok. Ketika dia berbalik badan dan menemukan Baekhyun sedang tertidur di tempat tidurnya dia terkejut. “omaya! Aku melupakan Oppa!” Yuja lalu mendekati Baekhyun dan menatap kekasihnya ini sambil tersenyum. ‘manis sekali sih pemuda ini...’ batinnya sambil duduk disebelah Baekhyun hati-hati agar tidak membangunkan Pria ini, Yuja kemudian menatap jam dindingnya, sudah jam 00:00. Dia tidak yakin harus mengusir Baekhyun, mana boleh dia menyuruh pria ini menyetir saat dia masih mengantuk, akhirnya Yuja mengambil keputusan untuk membiarkan Baekhyun tidur di kamarnya malam ini.

---

komen dong T^T sedih amat ga ada yang komen~nanti saya nangis loh.../siap-siap guling-gulingan bareng Baekhyun di lantai/ yang udah komen aku ada sesuatu buat kalian---> Kris  뿌잉~뿌잉