Chapter 6

Reality

Yuja melihat keseluruh ruangan, sebuah ruang tamu yang rapi. “mau minum apa?” tanya Baekhyun dingin. “terserah,Oppa saja” kataku sambil duduk disofa berwarna cream sambil terus mengamati sekeliling. “aku tanya minum apa?!” tanya Baekhyun sekali lagi, aku mengeryitkan dahi, bukankah aku sudah bilang terserah dia saja?, aku lalu mengulang jawabanku, “air putih saja” kataku. Baekhyun langsung melengos ke dapur. Aku menatap punggungnya. Ada apa sih dengannya?

Baekhyun kembali dengan segelas air putih di tangan kanannya. Lalu ia duduk di sebelahku, “jadi, apa yang membuatmu kesini?” tanya Baekhyun. Tangannya dilipat kebelakang menahan kepalanya, tanpa memandang kearahku dia menunggu jawabanku. “bukannya kita sudah berjanji untuk bertemu hari ini?” aku balik bertanya. “aku kira kau sibuk dengan kekasihmu?” Baekhyun memberi pertanyaan lain. “kekasih? Kekasih apa? Jangan ngomong yang aneh-aneh oppa. Aku mana mungkin punya kekasih...memikirkan apakah aku akan punya kekasih atau tidak saja terkadang membuatku takut” Aku langsung menatap kearah lantai memainkan jari-jari kakiku. “kau tidak punya kekasih?” Tanya Baekhyun, aku menggelengkan kepalaku. “lalu...” Baekhyun berhenti sejenak berusaha mencerna semua yang sedang berkeliaran didalam kepalanya. “lalu apa?” aku balik bertanya kepadanya. “tidak...” kali ini dia tersenyum. Aku hanya bisa membalas senyumannya.

“Baekhyun-ah!!! Apa ada tamu?”

“ye, omma! Je chingu..” kata Baekhyun lalu menarik tanganku mengajaknya bertemu dengan ibunya. Aku membelalakan mataku, “apa?” Aku lalu melihat seorang wanita paruh baya sedang membawa banyak belanjaan, dia menaruh satu plastik lalu mengelap peluh yang ada di dahinya. “Oh!yeppeuda!!” katanya setelah melihatku, aku hanya bisa menelan ludah. Seumur-umur belum pernah ada yang memanggilku cantik. Kecuali, ibuku.

Aku membungkuk memberi salam, “Yuja imnida.” Ibu Baekhyun menepuk pundakku. “Baekhyun itu anak yang nakal, tapi setelah mengenal kamu Baekhyun jadi berubah” aku tidak paham dengan maksud pembicaraan ibu Baekhyun.”omma...mwoya....” Baekhyun malu, Ibunya lalu kembali mengangkat barang belanjaannya lagi lalu berjalan kearah dapur, baru beberapa langkah berjalan Baekhyun lalu mengambil beberapa barang bawaan ibunya yang terlihat berat lalu membawanya ke dapur. ”Aigoo...anak ini bersikap manis didepan pacarnya kah?” Tanya ibu baekhyun sambil mengacak rambut anak laki-lakinya ini. Tunggu! Apakah aku tidak salah dengar?pacar?siapa?aku? aku membelalakan mata sambil menunjuk diriku sendiri.

“Yuja-ya...” Ibu Baekhyun memanggilku ketika aku sibuk memotong wortel didapur bersamanya. Aku memutuskan untuk membantu ibu Baekhyun memasak, sedangkan Baekhyun pergi ke supermarket membeli sesuatu yang dilupa ibu Baekhyun. “Ye,Omoni...” jawabku. “Terima kasih ya..” Kata Ibu Baekhyun tulus. “Terima kasih?untuk apa?” Aku bertanya masih belum mengerti maksud pembicaraan ibu Baekhyun.

---

“Baekhyun adalah anak yang nakal, dia selalu pergi keluar setiap malam bersama teman-temannya, kabur dari rumah, dan tidak memberi kabar. Aku sangat khawatir terhadapnya, namun nilai-nilainya disekolah, sikapnya yang tidak pernah memberontak disekolah membuatku tidak bisa berkata-kata. Dia hanya menjadi liar ketika dirumah...” Ibu Baekhyun berhenti sebentar. “Tapi,sejak 2 minggu ini, aku merasakan sebuah perubahan besar terjadi terhadap Baekhyunku, Baekhyun lebih suka tersenyum dan jarang keluar rumah, dan dia...selalu bercerita tentang dirimu, Yuja yang terlihat galak walau sebenarnya sangat manis...Yuja yang kelaparan karena memberikannya Apel untuk makan siangnya...dan...Dia bilang dia jatuh cinta kepadamu..“ Aku tidak percaya dengan kalimat terakhir ibu baekhyun. “bukankah Baekhyun bilang dia memandangku sebagai adiknya?” batinku. “Omma!! Aku sudah membelikan barang yang kau minta, jadi sekarang biarkan aku bersama Yuja...”kata Baekhyun sambil menaruh barang belanjaannya di meja makan.

“jangan beritahu Baekki kalau aku menceritakan ini semua kepadamu ya?” bisik Ibu Baekhyun, aku tersenyum kecut sambil mengangguk,”ye,omoni..”kataku, Tiba-tiba Baekhyun menarikku pergi menjauh dari dapur. “aku akan membawanya ke kamarku..” kata Baekhyun. “kamar?TUNGGU?!!Kau bilang kamar??!!!” Aku membelalakan mataku lalu menatap ke arah Baekhyun. Ia hanya tersenyum manis memamerkan senyumannya yang membuatku tak bisa berkata-kata, pandanganku beralih kearah ibu Baekhyun, beliau hanya melambaikan tangannya kearahku seperti memberi Izin ke anakknya bahwa ia boleh memasukkan seorang Gadis kekamar anak lelakinya.

Aku duduk di ujung tempat tidurnya melihat ke sekeliling kamar miliknya sementara ia duduk di kursi belajar didepanku. “Jadi bagaimana kamarku? Kau suka?” tanya Baekhyun. “huh?umm.. bisa kita duduk di ruang tamu saja?” tanyaku. “ibuku sangat ribut, nanti yang ada dia menculikmu dariku dan memintamu membantunya memasak” kata Baekhyun. ”kenapa tidak?aku suka membantu ibumu memasak” kataku sambil menatapnya heran, Baekhyun bangkit dari kursinya dan pindah ke sampingku. “Tapi aku tidak suka” katanya tepat saat dia menjatuhkan bagian bawahnya ke tempat tidur lalu menatapku. Ada yang aneh dengan tatapannya, aku tidak tahu tatapan macam apa yang sedang ditunjukan baekhyun kepadaku. “Yuja...dengarkan aku...” dia memegang pundakku. “aku memang pernah bilang kalau kau sudah aku anggap adikku...tapi, ternyata...aku menginginkan lebih..k-kau...”

Sebelum Baekhyun menyelesaikan kalimatnya aku langsung buru-buru menggelengkan kepalanya,“sekalinya adik ya tetap adik...”kataku mantap, aku hanya tidak mau terluka, tidak mau.”Yuja......dengarkan aku...” suara Baekhyun melemah, “Aniyo, Oppa...” aku berpura-pura tersenyum. “katakan kenapa aku tidak boleh meminta lebih?” Tangan kanan Baekhyun kini membelai rambutku. “apa kau lebih memilih tao daripada aku?” tanyanya yang membuatku sedikit terkejut.”kau mengenal Tao?” tanyaku balik.”huum.. kami berteman baik, katakan kalau Tao memaksamu untuk terus bersamanya katakan padaku...aku akan memintanya untuk menjauh darimu...Tao selalu mendengarkan perkataanku”kata Baekhyun yang terus menatap kearah bibirku, aku yang gugup langsung saja menggigit bibir bawahku, aku tidak pernah berpikir bahwa aku bisa berada dalam posisi seperti ini.

“Andwae Oppa...”

Aku melarangnya untuk terus mendekatkan wajahnya kearahku, sepertinya dia tidak mendengar karena matanya kini sudah ditutupnya, perlahan dia menciumku, ciuman yang lembut, tetapi sedetik kemudian aku mendorongnya hingga terjatuh dari tempat tidur. “maaf Oppa, sepertinya aku lupa kalau ada janji dengan teman sekelasku.aku pulang dulu permisi...” aku langsung keluar dari kamar Baekhyun lalu berjalan kearah ruang tamu. “Yuja, mau kemana? Sebentar lagi makanan akan segera selesai, ayo makanlah bersama kami...”

“terima kasih omoni, tapi aku harus pergi sekarang”

“kenapa tergesa-gesa?omoni sudah memasakan makanan kesukaanmu...” Wajah omoni terlihat sedih, aku merasa kasihan. Aku melihat Baekhyun berjalan tenang turun dari tangga. “makanlah bersama kami dulu Yuja, aku nanti akan mengantarkanmu pulang. Lagipula, apa kau tidak kasihan dengan ibuku yang sudah membuatkan makanan kesukaanmu?”

“makanan kesukaanku?”

“kau suka nasi gorengkan?” tanya omoni.

“i—iya..”

“maka dari itu, tinggalah sebentar lagi. Kau pasti suka masakan omoni...” kata Ibu Baekhyun bersemangat. Tidak enak hati akhirnya aku duduk dimeja makan bersama Ibu Baekhyun dan Baekhyun Oppa, Baekhyun duduk disebelahku sementara Ibu Baekhyun duduk di depanku. Kami terlihat seperti keluarga bahagia. Sesekali kami tertawa mengenai masa kecil baekhyun yang nakal, lalu terkadang Baekhyun menyuapiku beberapa sendok nasi goreng beserta sayur dan menggodaku karena aku terlalu gendut untuk seukuran gadis korea. “Aku bukan orang Korea jadi jangan paksa aku untuk memiliki tubuh seperti mereka...” Ibu Baekhyun menatapku kaget,”aku tahu aku tidak secantik gadis-gadis Korea...”tambahku, Baekhyun mencairkan suasana dengan tertawa keras. “lihat ibu!dia sedang ngambek sekarang...aigooo....lucunya...” kata Baekhyun sambil mencium pipiku membuatku berubah menjadi apel.”eh...”aku memegang pipiku yang merona. “aigoo..kalian berdua sungguh serasi sekali, Yuja-ah...kau adalah gadis yang manis...aku senang Baekhyun mengenalmu” suara Ibu Baekhyun benar-benar terdengar lembut dan hangat.

---

“Omoni..terimakasih makanannya”

“lain waktu datang lagi ya? Omoni pasti akan merindukanmu” kata Ibu Baekhyun sambil memelukku.”ne,,,” aku balas memeluknya.”Omma...aku akan mengantarnya dulu..” kata Baekhyun sambil mengambil kunci mobil dan menggandengku masuk kedalam mobil.”ya, kalian berdua hati-hati di jalan...” kata Ibu Baekhyun.”annyeonghigeseyo...” aku melambaikan tanganku kearahnya sampai mobil yang dikendarai Baekhyun menghilang dibalik tikungan.

Di dalam mobil kami hanya berdiam diri, baekhyun berkonsentrasi pada jalan dan aku melamun menatap jendela mobil, tetapi kemudian Baekhyun memcah keheningan.”jadi, sudah berapa lama kau mengenal Tao?”

 

---

^_^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
000521
#1
Chapter 12: I LOVE THIS
yujaeuoma #2
유자야! 왜....명확하지 종료 ....
f3smile #3
y ampuuuuuuuuun un, sumpe ana ngiri abiz, knp g diculik aj sih itu kris, baekhyun sm luhannya trus dipaketin dh krmh ana. hehe ngarep.com bgt neh un untuk bs face to face sm exo. btw thanks untuk ceritanya, smg moodny cpt blk lg biar bs update fic lg
LeeAera
#4
AAAAAH TAAAAOOOO T_T
Yujaaa
#5
hey, KimYonghae akhirnya komen juga disini ni anak, biasanya lewat Twitter muluk~kkk

f3smile: yg satunya lagi hilang mood ntar deh klo moodnya udah balik kkk
f3smile #6
haha gadis mana yg g iri sm yooja, btw FF yg 1 ny lg blm di update lg kok un?
KimYonghae #7
Uhukkk *cough makasih chanyeol-nya lol
Saya menanti final ini fanfict.keep update ya yuja-ssi kkk^^
f3smile #8
huaah enak bgt klo bs jd yuja y un? diperebutkan sm baekhyun n tao. yupz, karakter baekhyun yang kadang baik n kadang jahat jd bikin sdkt bingung. but its ok. Kris n baekhyun are my bias. keep update please, i'm always waiting.
Junghayoo
#9
siap chingu:D~
keep update yaaa... ffnya menarik.

dan... iya bener. baekyun keliatan (sedikit) jahat disini. yuja mandiri amat yaaa pagi2 udh kerja paruh waktu gitu. wkwkwk,,
dan.. kasihan tao:(
udaaah tao ama aku ajaaaa, yujanya jg udh ama baekhyun kan? *modus* hahaha

semangat chingu! xoxoxo
Yujaaa
#10
Hi! i reply your comment in Chapter 10 ~ Love ya'll:D