Gelang itu!

Hello, Cupid!

            Suzy masih tinggal di apartement Dong Woo. Aku memebereskan barang-barang Suzy, anak itu memintaku mengantarkannya kesana. Aku juga membereskan isi tasku dan hendak beranjak dari tempat ini. “Karena aku, semua jadi seperti ini..” desahku sedih. Aku meletakkan tas Suzy disini, karena kemarin dia bilang biarkan saja tasnya dirumah ini. dia akan mengambilnya saat dia sudah mulai membaik.

            Aku menutup resleting tas dan membawanya keluar. Saat aku keluar kamar, Aku melihat Il Woo baru selesai mandi. Dia terkejut melihatku membawa tas-tas besar ini. “Kau…mau kemana?”

            Aku memberi hormat padanya, “Terimakasih sudah mengizinkanku tinggal disini.”

            “kamu mau pergi kemana?” tanya Il Woo yang sedikit tersentak karena aku kembali menggunakan bahasa formal padanya. “Aku akan mengunjungi suatu tempat sampai akhir masa liburku selesai. Oppa, Jaga dirimu baik-baik.”

           

            Il Woo tertegun melihat kepergian Minjung. Namun, dia juga tidak bisa mengejarnya. Dia tahu, jika dia melakukannya maka Jinyoung akan menghajarnya lagi sampai Il Woo berhenti mengejar Minjung. “Gzz.. dasar kalian.”

***

            Seperti biasa Dong Woo menyiapkan sarapan untuk Suzy. Gadis itu sangat menikmati Pancakes buatan Dong Woo, “Hmmm ^^, oopa! Aku sangat suka pancakes buatanmu, sangat manis dan lembut!” kata Suzy tersenyum manis pada Dong Woo. Dia hanya membalas senyuman Suzy dengan sangat lembut.

            Tentu aku membuatkannya menjadi manis semanis kehidupanku setelah bertemu denganmu dan selembut rambutmu yang membuatku ingin menciumnya setiap waktu. Batin Dong Woo dalam hati.

            Saat Suzy menyuap lagi Pancakesnya, Dong Woo melihat benda yang tidak asing melingkar di tangan kanan Suzy. “JM”

            “Itu… Suzy… darimana kau mendapatkan gelang itu?” tanya Dong Woo ingin tahu.

            “Oh, ini. aku menemukannya di depan pintu tadi pagi.” Jawab Suzy berbohong. Untuk beberapa saat Suzy menatap gelang itu dan bergumam dalam hati. Apakah aku bisa memiliki Jinyoung oppa?

            Saat itu Gongchan muncul disana dan memarahi Suzy,  hari itu, ada aura dingin yang keluar dari tubuh Gongchan saat memarahi Suzy. Dia sedang berbicara dengan hati Suzy, “ANIO! Tidak akan pernah bisa! Sekalipun kau memiliki Jinyoung, kau tidak akan pernah bisa mendapatkan hatinya secara utuh! Seperti yang Il Woo hyong lakukan padamu waktu itu!”

            Segera Suzy menjatuhkan sendoknya. Dia terkejut bahwa hatinya menjawab apa yang ditanyakannya. Dia tersentak beberapa saat, matanya bergetar. “Suzy, kau kenapa?” Dong Woo menatap Suzy cemas karena tiba-tiba gadis itu Nampak sangat shock.

            “Tes…” dan tiba-tiba Suzy menangis.

***

            Jinyoung baru saja ingin membelikan Minjung Cake kesukaannya. Saat dia tiba di rumah dia melihat Minjung mencegat taxi dengan membawa koper besar. Gadis itu memasukkan tasnya ke bagasi taxi lalu masuk ke dalam taxi. Jinyoung menjatuhkan kuenya dan beranjak mengejar Minjung.

            Taxi tersebut berjalan perlahan, “MINJUNG-AH! MINJUNG-AH!” panggil Jinyoung taxi itu mulai menjauh dan menjauh sampai Jinyoung tidak berhasil mengejarnya.

            “MINJUNG-AH!!!! Hosh… hosh… hosh…uhuk!” Jinyoung terlalu letih mengejar taxi itu. Kenapa kau pergi dengan cara seperti ini! ini tidak adil. Tidak adil. Dan airmata Jinyoung menetes.

***

            Jinyoung segera pergi ke apartement untuk mencari Minjung. Dia mendobrak pintu seperti orang kesetanan. “Hya! Kau berisik sekali, tidak bisa lebih halus sedikit, hah?!” tanya Dong Woo kesal. Ekspresi kesalnya berubah saat melihat tubuh Jinyoung yang basah penuh keringat dan nafasnya terengah-engah.

            “Kau habis darimana?” tanya Dong Woo terlihat bingung. Jinyoung melirik kedalam apartement dan kemudian balik bertanya, “Minjung kemari, tidak?” tanya Jinyoung dengan suara bergetar.

            “Tidak. Memangnya ada apa?”

            “Tadi aku melihatnya pergi dengan membawa barang-barangnya. Aku tidak bisa mencegahnya…” kata Jinyoung dengan suara sedih. Dong Woo seakan bisa membaca situasi ini. apa karena gelang itu…

            “Suzy ada di dalam, kan?” tanya Jinyoung sekali lagi, tanpa menunggu anak itu menjawab Jinyoung hendak menerobos masuk ke apartement namun Dong Woo mencegahnya. Tidak, aku tidak akan membiarkan kau menggertaknya lagi, bagaimana ekspresimu saat melihat gelang itu ada pada Suzy? Batin Dong Woo cemas.

            “YAAAA! INI DARURAT!” teriak Jinyoung gusar.

            “ada 3 syaratnya jika ingin menemui Suzy.”

            “SYARAT MACAM APA?!” tanya Jinyoung makin kesal.

            “Jangan memarahinya. Jangan kasar padanya. Jangan membuatnya menangis.” Kata Dong Woo tegas.

            “Araso.” Kata Jinyoung sedikit melunak.

           

            Saat Jinyoung masuk ke apartement dia melihat Suzy tengah belajar memainkan gitar. “A… kukuku…” keluhnya sedih sambil meniup pelan tangannya. Jinyoung melihat gelang itu ada di pergelangan tangan kanan Suzy. Hatinya semakin panas saat melihat gelang itu.

“Ya, kenapa gelang itu bisa ada padamu?” tanya Jinyoung berusaha memendam amarahnya.

“Ah! Jinyoung oppa!” Suzy lekas meletakkan gitar itu di sofa, beranjak dan mendekap erat Jinyoung. Dong Woo segera membuang muka dari pemandangan yang tidak enak itu.

            Sabar, Jinyoung. SABAR!! Grr….

            “Oppa, apa yang sedang kau lakukan disini?”

            “darimana kau mendapatkan gelang itu?” tanya Jinyoung sekali lagi.

            “ah… ini… aku menemukannya di sekitar apartement,” jawab Suzy. Jawabannya tetap sama dengan apa yang dikatakannya pada Dong Woo.

            “Bohong.” Gumam Jinyoung.

            “uh…” Suzy masih dengan tatapan yang sama. Tatapan seakan tidak terjadi apa-apa. “Aku kenal Min Jung sejak kecil, dia sudah janji padaku tidak akan memberikan gelang itu pada siapapun.” Jawab Jinyoung berusaha membuat Suzy merasa bersalah.

            “Minjung unnie… memberikan gelang ini karena dia ingin melupakanmu.”

            “kau bohong.” Kata Jinyoung mengepal tangannya. Suzy masih terus melanjutkan kata-katanya.

“Unnie bilang tidak ada gunanya menunggumu. Jadi, dia memberikan gelang ini padaku. Dia bilang dia benci orang yang meninggalkannya sendirian, dia membenci orang yang yang membiarkannya menunggu 10 tahun… dia membencimu,oppa. Dia sangat membencimu!”
           

“YA!!!” teriak Jinyoung kesal di depan Suzy, gadis itu berkidik. Dong Woo menahan emosinya, Jinyoung baru melangar salah satu janjinya. “aku tidak percaya dengan satu pun ucapanmu. Aku tidak akan percaya selama kata-kata itu tidak datang dari mulut Minjung langsung!”

Jinyoung terpaksa menarik pergelangan tangan Suzy dan melepaskan gelang itu dari pergelangannya. Setelah Jinyoung mendapatkannya dia hendak keluar dari apartement namun tiba-tiba Suzy memeluknya.

“Oppa… tolong percaya padaku.” Suzy meneteskan airmata. Dong Woo tak berdaya. “tidak bisakah kau tetap disini? Aku sangat membutuhkanmu…” mohon Suzy.

Jinyoung melepaskan kedua tangan Suzy yang melingkar di pinggangnya. “Oppa…” Suzy menangis.

“Simpan semua airmatamu. Dong Woo, apakah kau sudah memikirkan perkataanku kemarin? Sekarang jangan pernah menghalangiku untuk menemui Minjung.”

***

            Jin Young menaiki bis dan mengelilingi Seoul. Mencari dimana Minjung bersembunyi. Dia duduk di kursi paling belakang didekat jendela. Sedangkan Gongchan duduk diseberangnya sambil memainkan embun yang datang dari nafasnya sendiri.

            “kemana kau akan mencarinya?” tanya Gongchan.

            “molla…” gumam Jinyoung dengan tatapan menerawang.

            Gongchan mendesah lemah, “Hah… kau benar-benar tidak bisa diharapkan, Jinyoung.” Gongchan mulai mengeluarkan gitarnya, auranya berubah menjadi warna putih, yang berarti dia hendak membangkitkan mood Jinyoung bersama Minjung

            Untuk sekilas Jinyoung hanyut didalamnya. Kenangan yang singkat, tapi terasa sangat lama. Tiba-tiba Jinyoung menyadari suatu hal. “Ah… tempat itu!”

            “Dimana? Kau mau kemana?” tanya Gongchan menghentikan musiknya.

            “Kita kesana sekarang!”

***c 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Yoseobhasmyheart
#1
Aaaa bagus bangeeetttt!! suquel plissss!! :DD
MinJung_1701
#2
@Tazyme aku belum punya cerita untuk cerita TaeZy. maaf ia, next time maybe aku buat ceritanya ^.^
kray67 #3
pnya TaeZy st0ry gk kawand? :-)
MinJung_1701
#4
hihi, makasih kar. ^^
Karima123 #5
Wohhoooo detik-detik menegangkan!kkk
Karima123 #6
Lanjtkan as:D update soon!