Empat

Sister Complex

Donghae berlari. Langkahnya sedikit tergesa menuju ke taman di belakang gedung perkuliahannya. Tas ransel di punggungnya terlonjak-lonjak dengan irama teratur sesuai langkah kaki pemuda itu. Wajahnya cerah, ia akan bertemu adiknya.

                Berbelok dengan kecepatan penuh, Donghae kini memelankan laju langkahnya setelah melihat sosok yang ia cari. Adiknya itu kini sedang duduk di sebuah bangku kayu, di bawah pohon rindang. Donghae menghampiri sambil mengatur nafasnya yang memburu. Begitu sampai, Donghae memukul kepala adiknya dengan gulungan kertas yang ia bawa dari tadi.

                “Hayo melamun!” Raekyo terlonjak kaget. Gadis itu manyun menatap kakaknya.

                “Oppa lama sekali!”

                “Mian. Aku harus bertemu dosen dulu tadi. Kau tidak merindukanku?” Donghae merentangkan tangannya lebar-lebar. Raekyo tersenyum melihatnya. Gadis itu masuk ke dalam pelukan kakaknya, membalas erat. “Sudah kuduga. Aku memang ngangenin sih.”

                “Oppa semakin kurus. Kau tidak makan dengan baik?”

                “Tidak, aku memang sedang diet.” Donghae tertawa ketika adiknya itu memberi tatapan tidak percayanya, “Nah jadi, kau butuh bantuanku kan?”

                “Ini.” Raekyo menyerahkan setumpuk kertas pada Donghae. Pemuda itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Raekyo mengerti tatapan kakaknya, “Aku belum bisa memberitahu mereka oppa. Mungkin nanti setelah rapat itu terlewati. Aku sudah menjelaskan di sms kan? Ini untuk besok. Rapat besarnya besok.”

                “Kau harus memberitahu mereka. Segera. Mereka kan kakak.. keluargamu” Donghae menghela nafas ketika Raekyo tidak menjawab tegurannya malah gadis itu semakin menyodorkan kertas-kertas itu ke hadapan Donghae, tatapan matanya mendesak. “Baiklah, ayo kita mulai. Kau siap? Dengarkan baik-baik, rekam jangan lupa dan awas kalau kau tertidur!”

                “Aye captain!!”

 

* * *

 

                Leeteuk sibuk membereskan berkas-berkas yang tercecer di meja kerjanya. Pemuda itu melirik sekilas ke arah jam tangan yang melingkar di pergelangan kirinya. Tiga puluh menit lagi rapat besar akan dimulai. Dia mulai merasa gugup. Ini rapat yang bukan seperti rapat-rapat yang sering ia hadiri. Hari ini, ia akan mengenalkan adik bungsunya pada para pemegang saham, Leeteuk percaya Raekyo bisa melewati ini dengan baik, seperti kata kakeknya namun hal-hal lain yang membuat pemuda itu gugup. Leeteuk sadar dari semua pemegang saham, tidak semua mendukung penuh dirinya. Sejak kematian orangtuanya, banyak yang menginginkan posisinya. Intinya Leeteuk tidak tahu berapa porsi teman dan musuh dalam struktur organisasi perusahaannya. Beberapa memang menonjolkan diri, menentang Leeteuk terang-terangan. Namun yang hanya diam-diam menurut itulah yang Leeteuk rasa paling membahayakan.

                Dengan mengenalkan Raekyo, Leeteuk sadar bertambah satu lagi cara yang bisa musuh-musuhnya gunakan untuk menyingkirkan dirinya. Menghancurkan keluarganya. Sebab status Raekyo sebagai satu-satunya putri di keluarga Cho. Leeteuk merasa pundaknya semakin berat, satu tanggung jawab lagi yang harus ia emban. Satu orang lagi yang harus ia lindungi. Leeteuk tidak mengeluh. Dia tidak menolak. Dia sadar sepenuhnya itu resikonya sebagai anak sulung, sebagai pewaris utama keluarga Cho. Hanya saja membayangkan ketiga adiknya selalu dalam keadaan yang bisa saja berbahaya membuatnya tidak nyaman. Sejak dahulu Kibum dan Kyuhyun adalah kelemahan utama Leeteuk, dia tidak sanggup hidup bila kehilangan salah satu dari adiknya. Kini kelemahannya bertambah satu.

                Selain itu, Kyuhyun sedang sakit. Kibum mengatakan padanya di hari kedatangan Raekyo, malam harinya adiknya itu kambuh. Nafasnya sesak. Leeteuk juga tahu Kibum memanggil Hangeng hyung ke rumah keesokan harinya, dokter pribadi keluarga mereka, untuk memeriksa Kyuhyun. Ini tidak baik. Biasanya pemuda itu sakit hanya semalam, besokannya sudah dapat membuat pusing kembali seisi rumah. Kini sudah dua hari, bahkan dokter sudah dipanggil namun berita yang Leeteuk dapatkan hanya Kyuhyun sudah membaik. Bukan Kyuhyun kembali menjengkelkan seperti sebelum-sebelumnya. Tidak ada waktu lagi untuk menunda rapat ini, selain karena semua sudah bersedia datang, menunda rapat hanya menimbulkan kecurigaan. Maka dari itu, sedikit bertengkar dengan Kibum –Kibum tentu saja ngotot ingin rapat ini ditunda sampai Kyuhyun benar-benar sehat, Leeteuk berhasil membujuk Kibum untuk memperbolehkan Kyuhyun ikut rapat. Ia janji rapat ini tidak akan lama.

                “Yo! Teuki-ah!” Sebuah suara membuyarkan lamunan Leeteuk. Pemuda itu menatap sesosok pemuda cantik di depan pintu ruangannya. Leeteuk tersenyum lebar. Itu Heechul, tangan kanannya, orang kepercayaan yang sedang ia tugaskan mengurusi masalah di perusahaan cabang mereka. Sahabatnya telah kembali.

                “Begitu caramu menyapa direkturmu, eoh?” Heechul masuk ke dalam ruangan, menutup pintu dengan kakinya karena kedua tangannya masing-masing membawa minuman. Pemuda cantik itu menyodorkan salah satunya pada Leeteuk.

                “Cih, jangan berlebihan. Hanya ada kita berdua di sini dan sekertarismu di depan sana sudah biasa dengan kelakuanku.”

                “Kapan kau kembali? Urusan di sana sudah selesai kan?” Leeteuk meneguk minuman yang diberikan Heechul padanya. Mengernyit tidak suka pada minuman pahit di tangannya. “Yak! Sudah kubilang aku tidak suka Americano!”

                “Tapi aku suka.” Begitulah Heechul, selalu seenaknya sendiri. Leeteuk geleng-geleng kepala dengan sikap sahabatnya yang selalu tidak berubah sejak mereka kecil. “Sudah kubereskan, tenang saja. Ngomong-ngomong, rapat besarnya sebentar lagi. Gugup? Perlu mantra seorang Kim Heechul untuk menenangkanmu?”

                “Kyuhyun sedang sakit. Aku bertengkar dengan Kibum hanya untuk memaksanya mengijinkan Kyuhyun ikut rapat hari ini. Sementara Raekyo, yah aku tidak tahu banyak dirinya, kuharap dia sudah menyiapkan diri.” Leeteuk bersandar di kursinya sambil menghela nafas.

                “Bocah setan itu sakit? Lagi? Dia nakal tapi dia lemah, perpaduan yang tidak menarik. Untuk Raekyo kupastikan dia akan baik-baik saja. Kau jangan khawatir. Otaknya sama dengan kalian.”

                “Seolah kau mengenalnya saja. Aku bahkan belum mengenalkannya padamu.”

                “Aku sepupunya bodoh! Yah, mantan sepupunya bisa dibilang. Apakah ada kata mantan untuk hubungan sepupu?” Leeteuk lupa, Heechul adalah sepupu Donghae. Jadi selama ini sahabatnya itu juga kakak sepupu Raekyo. Pemuda itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “Jadi, semua informasi perusahaan dan tetek bengeknya itu sudah kau berikan pada Raekyo? Kau merekamnya dengan suaramu? Atau kau menyuruh Kibum? Ah tidak mungkin Kibum mau, Kyuhyun? Suara bocah itu merdu. Dulu aku juga sering disuruh Donghae merekam bahan pelajaran gadis itu. Merasa bodoh setiap kali berbicara di depan mesin perekam suara sambil menerangkan sejarah kerajaan Korea. Kau juga merasa begitu?”

                “Merekam?” Leeteuk mengernyitkan keningnya bingung.

                “Ya, merekam. Kau tidak memberikan kertas penuh tulisan begitu saja pada Raekyo kan?” Melihat Leeteuk kebingungan, Heechul kini mengerutkan keningnya. “Kau tidak tahu?”

                “Tahu apa?” Perasaan Leeteuk tidak enak. Pemuda itu menegakkan duduknya.

                “Teuki-ah, Raekyo itu penderita disleksia.”

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
LMoria
#1
Please read my story if you have time <3
LMoria
#2
I hope you will continue this asap <3
LMoria
#3
I love your story omgggg
Awaefkyu1311 #4
Chapter 7: yeayyy cepat skali updatenya... makin kecanduan baca ff ini,. jd sikap Rae dan kyu itu 11:12 ya,. apa jd nya mreka klo kerja sama jahilin kakak mreka..hehee,. aku penasaran sama masing masing rahasia yg mereka,.. smoga bisa update cpet lg heheee...
Awaefkyu1311 #5
Chapter 6: yeaayy update..!!, btw alur'a cepet banget udah 8 bulan kemudian aja..pdahal aku pengen liat interaksi kyu stelah bangun dr pingsannya sma ryaekyo,. terus rahasia mereka masing" gimana? sudah saling terus terang kah??,. lanjut pleasee
Awaefkyu1311 #6
Chapter 5: aduh aku suka bgt smaa ceritanya... tp aku agak kesusahan untuk komen disini, setelah sekian lama akhirnya tau jg cara komen disini,.. knpa gak coba pub di watpadd aja? lebih mudah baca dan kasih komentar'a,.. *saran aja hehehe... ttep smangat lanjut yaaaa... sangat ditunggu...