Chapter II

The Prom
Please Subscribe to read the full chapter

"Seulgi! Lo gapapa? Sorry..."

 

Seulgi hanya bisa diam mamandang ke arah Sehun tak percaya. Kenapa dari sekian banyak manusia di muka bumi, harus Sehun yang bertabrakan dengannya. Bahkan sampai tiga kali di satu hari. Seulgi benar-benar gak habis pikir.

"Seul.. Woy.. Lo gapapa?"

Sehun mengibaskan tangannya di depan wajah Seulgi beberapa kali karena melihat gadis itu hanya terdiam seperti patung.

"Eh.. Emmm gue gapapa." Seulgi akhirnya menjawab lalu mengalihkan wajahnya ke lantai. Ia tak berani menatap Sehun.

"Sorry.. Tadi gue ngeliat lo di luar. Jadi gue samperin kesini. Gue mau manggil lo, tapi lo keburu balik badan. Sakit ga?"

Seulgi terdiam beberapa saat lalu melihat wajah Sehun, kepalanya terangkat sedikit dan matanya melihat ke kepala Seulgi yang terbentur tadi.

"Ah ini.. Gue gapapa kok." Seulgi memegang kepalanya lalu mengusapnya sedikit.

"Lo kenapa nyamperin gue?" 

Jangan-jangan dia mau ngamuk gara-gara gue tabrak tadi? Seulgi horror dalam hati.

"Oh enggak.. gue cuma mau nanya, luka lo baik-baik aja? Ga parah kan?" Sehun bertanya sambil tersenyum kecil.

"Ah itu.. Hmm.. Enggak kok, gapapa.. ga parah." Seulgi salah tingkah. Apalagi melihat senyum Sehun seperti itu rasanya ia tak mampu berkata-kata. Di sekolah Sehun jarang sekali tersenyum.

"Bagus deh kalo gitu.. Gue sempet ga enak tadi, takutnya luka lo parah." Sehun berkata sambil tetap tersenyum.

 

"Hun. Lo kok disini?" Suara Jongin memotong pembicaraan mereka berdua.

"Seul kok lo lama banget ga balik-balik?" Irene bertanya pada Seulgi yang masih terdiam diposisinya tanpa membalikan badan ke arah mereka berdua.

"Gue lagi nemenin Chanyeol barusan benerin hp-nya. Terus ga sengaja ketemu Seulgi." Sehun menjelaskan pada Jongin.

"Oh gituuu.. Lo berdua aja? Mau gabung gak? Abis ini kita mau makan malem." Jongin berkata pada Sehun.

"Boleh? Nanti ganggu acara kalian." Sehun terlihat sungkan.

"Gapapa kan?" Jongin bertanya pada Irene dan Seulgi.

Irene mengangguk sambil tersenyum manis. Sementara Seulgi masih terdiam menunduk ke lantai.

"Seul?" Irene menepuk pundak temannya itu.

"Ah iya gapapa.. ikut aja." Seulgi akhirnya mengangkat wajahnya lalu memaksa dirinya untuk tersenyum.

"Lo kenapa? sakit?" Jongin langsung meletakan tangannya di kening Seulgi. Tapi Seulgi menepisnya pelan.

"Gapapa.." Katanya singkat sambil tersenyum paksa ke arah Jongin.

"Kalo gitu mau ikut nyamper Chanyeol?" 

Jongin dan Irene mengangguk lalu mereka semua keluar dari toko buku bersama-sama.

 

 

Mereka makan di sebuah restoran italy yang letaknya tidak jauh dari mall tadi. Mereka makan dengan lahap sambil bercakap-cakap seru. Sementara bagi Seulgi penne carbonara miliknya terlihat seperti onggokan, sama sekali tidak membuatnya berselera.

Sehun yang tidak banyak bicara sesekali melihat ke arah Seulgi yang terlihat murung. Ia merasa aneh dengan sifat Seulgi yang seperti itu, karena dimatanya Seulgi adalah orang yang ceria dan bersemangat.

"Seul. Kok lo ga makan? Gak suka? Mau tukeran sama gue? Cobain deh.." Jongin menawarkan makanannya pada Seulgi saat ia menyadari Seulgi sama sekali tidak menyentuh makanannya.

Seulgi hanya tersenyum sambil menggeleng pelan. Jongin selalu bisa membuat hati Seulgi luluh.

"Seul kenapa? Sakit maag lo kambuh?" Irene bertanya dari samping Seulgi dengan wajah khawatirnya.

"Enggak kok. Gue cuma kenyang aja. Tadi makan siangnya kebanyakan." Seulgi berusaha tersenyum pada Irene.

Seulgi tahu kalau Irene adalah gadis yang sangat baik, ia tidak mau membuat persahabatan mereka menjadi aneh. Tapi Seulgi juga tidak bisa berhenti memikirkan kejadian yang dilihatnya tadi.

"Lo pasti lagi diet ya? Jangan laah.. Lo udah cantik begini ngapain diet segala." Chanyeol tersenyum manis ke arah Seulgi merayu-nya. Selain wajahnya yang tampan, Chanyeol juga sangat pintar berbicara. Sehingga ia mendapat predikat playboy nomor satu disekolah karena dapat dengan mudah menarik hati gadis-gadis.

Sehun menoyor kepala bagian belakang Chanyeol lalu melihatnya dengan wajah datarnya seperti biasa.

Diperlakukan seperti itu Chanyeol hanya tertawa sambil mengedipkan sebelah matanya seolah menggoda Sehun.

Melihat mereka berdua Seulgi tak bisa menahan dirinya untuk tersenyum.

Sehun melihatnya lalu seketika merasa lega.

 

 

Sudah satu bulan berlalu sejak kejadian itu. Hubungan Seulgi, Irene dan Jongin kembali seperti biasa. Seulgi tetap terlambat seperti sebelumnya, Jongin tetap suka menggoda Seulgi, dan Irene tetap suka mengomel seperti biasa.

 

Sementara dengan Sehun dan Chanyeol mereka jarang bertemu seperti sebelumnya. Hanya pada saat Jongin latian basket. Mereka tidak pernah hangout bersama.

 

Prom Night akan diadakan dua bulan lagi. Seulgi menunggu-nunggu saat Jongin akan mengajaknya menjadi pasangan untuk acara itu. Biasanya Jongin akan mengajaknya dari jauh-jauh hari agar Seulgi tidak pergi

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Coklat94 #1
Chapter 13: Kaaakkk apa ga mau di lanjut huhu lanjut hayuukkk
Coklat94 #2
Chapter 1: AAAAAAAAA akhirnya aku nemu ini juga setelah baca warm couple nangis banget 😭😭😭
Gwen_Rodis #3
Chapter 1: Can someone translate this in English please
reynanda #4
Chapter 13: aku nungguin loh thor
Milkymouse #5
Chapter 1: Sehun mulu ya seul wkwk
dyahkst
#6
Chapter 13: Thor aku masih setia lho nungguin part selanjutnya...
my_sewlgi #7
Min chapter 13nya ditunggu
Mrsohjjong #8
Chapter 13: Suka bgt chemistry sahabatan baek cs sama seulgi :" squad goals bgt ga sih ah kzl baper kan guaaaaa
Masih ngarep jonginnya suka seul juga :" maaf mantan seulkai shipper :"
Mangat thorrrr!
Khansaaida #9
Chapter 13: Ahh seulhun tuh udh so sweet gitu masa seulgi masih ga peka sih :( masih berharap semoga irene sama seukgi baikan :)
Khansaaida #10
Chapter 9: Duh sebenernya seulgi tuh keselnya ke jongin bukan irene, jadi ikutan sebel ke jongin :((