Chapter X

The Prom
Please Subscribe to read the full chapter

Pagi ini Seulgi sudah duduk manis didalam mobil Sehun. Beda dari suasana perjalanan kemarin yang diisi dengan penolakan serta omelan Seulgi, pagi ini Seulgi udah gak ngebahas tentang jemputan Sehun sama sekali.

Jujur, Sehun seneng banget Seulgi mau dijemput kaya gini tanpa harus ngedenger berbagai macam penolakan. Bagi Sehun berangkat sekolah bareng Seulgi rasanya bikin dia fresh seharian. Ngeliat wajah cantik Seulgi tanpa make up pagi-pagi udah jadi moodbooster banget buat dia.

Disisi lain juga Seulgi berterimakasih banget sama Sehun. Selain bikin Seulgi gak terlambat, berkat Sehun kayanya pagi ini Seulgi bangun udah ga ngerasa beban lagi. Tadi aja waktu alarm baru bunyi sekali, Seulgi langsung bangun terus mandi. Biasanya bakal di snooze berkali-kali. Waktu bangun tadi Seulgi mikir ada seseorang yang lagi nunggu dia.

"Seul, lo kemarin nonton gak?" Sehun bertanya disela-sela obrolan mereka.
"Basket? Nonton dong!" Seulgi menjawab sambil senyum lebar. Bikin Sehun senyum juga.
Kemarin dia sempet kecewa waktu gak bisa nemuin sosok Seulgi diantara penonton. Tapi gak tau kenapa dalam hati dia yakin kalau Seulgi pasti nonton, dan keyakinan itu bikin dia semangat lagi.

"Kok gue gak liat?"
"Ya mau liat gimana.. Orang penuh gitu sama supporter."
"Biasanya kan lo duduk di barisan bawah. Pas gue cariin kemarin gak ada."
"Oh jadi lo kemarin pas mau tanding ngeliatin penonton tuh nyariin gue?"
"Iya lah!" 'Ups.. Keceplosan!'
"Hahahaha.. Gue nonton kok! Gue duduknya di deretan atas. Makanya lo gak liat kali."
Sehun gak ngerespon. Untung Seulgi gak merhatiin wajah Sehun yang merah kayak kepiting rebus. Kalo iya bisa-bisa dia di ledekin abis sama Seulgi.

Sehun kadang aneh sendiri. Dia bukan tipe orang yang talkactive dan cenderung mikir dulu sebelum ngomong. Tapi kalo sama Seulgi dia bisa jadi orang yang lebih bawel dari biasanya, bahkan bisa sampe keceplosan kaya tadi. Dia juga banyak senyum sama ketawa. Beda deh kalo lagi sama orang lain, bahkan sama Chanyeol dia gak se-active ini.

Kayak sekarang selesai ngobrol sama Seulgi dia sampe cape sendiri, tenggorokannya kerasa kering, terus pipinya pegal saking kebanyakan senyum sama ketawa. Sampe akhirnya mereka pisah buat jalan ke kelas masing-masing, Sehun lebih milih ke kantin dulu buat beli minum saking hausnya.


"Oy Hun!"
Sehun menoleh kearah Chanyeol yang berlari kearahnya.
"Baru dateng lo?" Chanyeol nanya lagi sambil mereka berdua jalan ke kelas. Sehun menggangguk, lalu membuka air mineral di tangannya.
"Lo abis ngapain sampe ke hausan begitu?"
"Abis usaha." Jawab Sehun asal.
"Hah?--" Pertanyaan Chanyeol terpotong saat melihat Baekhyun, Xiumin dan Kyungsoo berjalan kearah mereka. Chanyeol bisa melihat tatapan Sehun yang santai berubah jadi dingin. Tipikal Sehun.

"Woeeee... Si sang juara! Congrats ya udah masuk final.." Xiumin berkata ramah pada Sehun dan Chayeol.
"Hehehe thanks, bro!" Chanyeol mesem sambil mukul dada Xiumin pelan.
"Thanks." Kata Sehun dengan ekspresi datarnya.

"Cih.."
Semua orang memperhatikan kearah sumber suara.
Baekhyun tersenyum sinis sambil menatap Sehun meremehkan.
"Baru juga masuk final.. Belum tentu menang aja tampangnya udah sengak. Gue bakal jadi orang yang paling bahagia waktu lo kalah ntar."

Seketika suasana berubah mencekam. Baekhyun masih dengan seringai di bibirnya. Sehun masih sama. Expressionless.

"Kita liat aja."

"Kalo gue kalah, gue bakal ikutin satu dari permintaan lo. Kalo gue menang...."

 

"Lo gak boleh ke prom sama Seulgi."

Ekspresi datar Sehun berhasil bikin suasana pagi yang cerah jadi serasa di kutub utara. Dingin. Sampe-sampe Kyungsoo tanpa sadar meluk kedua lengannya sendiri ngerasa kedinginan.

Tanpa menunggu jawaban, Sehun jalan melewati Baekhyun sambil masih saling menatap dengan tatapan mematikan. Chanyeol hanya bisa tersenyum pasrah kearah Xiumin dan Kyungsoo lalu mengikuti Sehun.

Mungkin hanya sedikit orang yang tahu, kalau si prince charming sekolah Oh Sehun punya hubungan masa lalu dengan ketua gangster sekolah yang suka bikin ulah, Byun Baekhyun. Sedikit juga orang yang benar-benar tahu cerita masa lalu itu.

 

 

Sepasang manik cantik serius menatap ke ponsel di tangannya. Tangan lentik gadis itu sesekali menyisir rambut hitam lembut yang menghalangi pandangannya. Saking serius sama ponsel dia sampai gak sadar ada orang lain yang menghampiri.

"Soojung.."
Yang di panggil menoleh.
"Ya? Kak Minhyuk? Kenapa?"

"Hmm.. Gue mau nanya." Minhyuk berkata sambil menggaruk leher bagian belakangnya, canggung.

"Oh.. Nanya apa?"
"Gini... Hmm.. Lo mau ga ke prom sama gue?" Minhyuk bertanya ragu-ragu.

Soojung tersenyum manis sambil menatap lelaki tampan dihadapannya yang terlihat sedikit gugup.
"Maaf kak, gue gak bisa ke prom sama lo."

Mendengar jawaban Soojung, wajah Minhyuk berubah kecewa.
"Kenapa? Lo udah janji sama orang lain?"

Soojung menggeleng sambil masih tersenyum.
"Gue masih nunggu ajakan seseorang. Sorry ya, kak."
"Oh.. Oke deh gapapa.." Minhyuk akhirnya tersenyum. Ia berjalan keluar kelas Soojung.

"Tapi kalo lo berubah pikiran, lo bisa bilang sama gue ya." Minhyuk berhenti sebentar, tersenyum, lalu kembali melanjutkan langkahnya.

Soojung menghela nafasnya setelah Minhyuk hilang dari pandangan. Untuk kesekian kalinya ia menolak ajakan murid-murid lelaki yang mengajaknya menjadi pasangan prom. Alasannya tentu saja karena Sehun.

Sehun adalah cinta pertama Soojung sejak SMP. Sampai sekarang Soojung masih tergila-gila dan sangat menyukai Sehun. Meskipun sikap Sehun sangat dingin bahkan seringkali mengacuhkan Soojung, gadis itu tetap tidak berpaling.

"Jung, tadi gue lihat Kak Minhyuk dari arah sini loh.. Ngapain dia? Ketemu lo?" Luna sobat Soojung sekaligus teman sebangkunya baru datang bersama Amber.

"Ho oh." Soojung menjawab singkat sambil manyun.

"Jangan bilang dia ngajak lo ke prom?" Amber bertanya dengan nada menyelidik.

Soojung mengangguk.

"Jangan bilang lo tolak juga?" Luna ikutan bertanya dengan nada yang sama.

Lagi-lagi Soojung mengangguk.

"YA!"
Luna dan Amber berteriak berbarengan. Soojung sampai menutup kedua telinga dengan tangannya saking terkejut.

"Demi apa Jung lo nolak kak Minhyuk??" Amber histeris.
"Ya ampun Soojung!! Mubazir banget rejeki lo buang-buang!" Luna juga sama histeris.

"Iya kan? Sayang banget kan?! Huhuhu.. Kak Minhyuuk...." Soojung frustasi.

"Gila ya lo! Demi Sehun yang gak jelas lo rela nolak ajakan kak Minhyuk. Ckckck. Gak habis pikir gue!" Luna berdecak tidak percaya.

Kang Minhyuk. Kakak kelas kecengan Soojung, Luna dan Amber sejak mereka di tahun pertama. Minhyuk adalah murid populer yang jago main berbagai macam alat musik. Dari awal melihat Minhyuk, Soojung langsung jatuh hati. Tapi hanya sebatas itu saja. Rasa

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Coklat94 #1
Chapter 13: Kaaakkk apa ga mau di lanjut huhu lanjut hayuukkk
Coklat94 #2
Chapter 1: AAAAAAAAA akhirnya aku nemu ini juga setelah baca warm couple nangis banget 😭😭😭
Gwen_Rodis #3
Chapter 1: Can someone translate this in English please
reynanda #4
Chapter 13: aku nungguin loh thor
Milkymouse #5
Chapter 1: Sehun mulu ya seul wkwk
dyahkst
#6
Chapter 13: Thor aku masih setia lho nungguin part selanjutnya...
my_sewlgi #7
Min chapter 13nya ditunggu
Mrsohjjong #8
Chapter 13: Suka bgt chemistry sahabatan baek cs sama seulgi :" squad goals bgt ga sih ah kzl baper kan guaaaaa
Masih ngarep jonginnya suka seul juga :" maaf mantan seulkai shipper :"
Mangat thorrrr!
Khansaaida #9
Chapter 13: Ahh seulhun tuh udh so sweet gitu masa seulgi masih ga peka sih :( masih berharap semoga irene sama seukgi baikan :)
Khansaaida #10
Chapter 9: Duh sebenernya seulgi tuh keselnya ke jongin bukan irene, jadi ikutan sebel ke jongin :((