Chapter III

The Prom
Please Subscribe to read the full chapter

Seulgi benar-benar gak ingat apa yang terjadi malam itu, ia hanya ingat sedang melihat Jongin dan Irene menari di dance floor. Tapi setelah itu hitam..

Pembantunya bilang malam itu ia di antar seorang laki-laki tampan dan tinggi berambut hitam dan berkulit putih. Sudah pasti bukan Jongin. Mungkin Chanyeol, pikir Seulgi.

Pagi-pagi saat ia bangun, kepalanya terasa pusing dan perutnya mual. Ia juga menerima chat dari Sehun menanyakan kabarnya. Ia membalas mengatakan kalau ia baik-baik saja. Seulgi jadi parno sendiri.

Jangan-jangan yang nganterin gue Sehun? Ah... Gak mungkin! Gak mungkin anak paling populer di sekolah mau nganterin gue balik. Fix sih pasti Chanyeol. Eh.. Tapi kenapa gue bisa lupa kejadian semalem ya? Apa orange juice kemaren di masukin macem-macem sama si Sehun? Lagian kok bukan Jongin sih yang nganter gue balik?!

 

 

Seulgi hari ini terlambat lagi. Ia buru-buru berlari masuk ke kelas, kali ini lebiih berhati-hati supaya jangan sampai ada korban tabrakan lagi.

Sampai di kelas ternyata belum ada guru, Seulgi menghela nafas lega. Tatapan anak-anak sekelas berubah saat dia masuk ke dalam. Bahkan suara obrolan yang ia dengar di luar seketika berhenti saat ia masuk.

Pada kenapa sih. Seulgi dengan cepat menoleh kebelakangnya siapa tahu ada guru yang datang sehingga membuat teman-teman kelasnya diam seketika. Tapi tidak ada siapapun dibelakangnya.

Ia cuek lalu duduk dibangkunya di samping Irene.

"Rene, udah ngerjain tugas sejarah belom?" Irene belum menjawab.

"Gue belom beres nih, liat punya lu dong?" Seulgi menunggu-nunggu jawaban Irene. Ia menoleh kearah teman disebelahnya lalu menyadari kalau orang yang ia ajak bicara dari tadi sedang melamum.

"Woy.." Seulgi menggoyangkan bahu Irene pelan. Irene tersentak lalu melihat ke arah Seulgi dengan tatapan kaget.

"Lo kenapa, Rene?" Menyadari pertanyaan Seulgi, Irene akhirnya tersenyum lalu menggeleng.

"Lo nanya apaan tadi? Hehehe.. Sorry, gue ga denger." Irene mesem.

"Yee! Gue bilang tadi lo di cariin sama Pak Yunho katanya lo remedial matematika." Seulgi berusaha terlihat serius.

"Sumpah lo?! Yang bener?!! Masa sih?! Ya ampun gue harus gimana, Seul?" Seulgi berhasil. Irene panik seketika.

Melihat temannya panik seperti itu Seulgi cekikikan.

"Kok lo ketawa sih gue di remed?! Lo seneng temen lo menderita, hah?!" Seulgi semakin keras tertawa melihat Irene kesal.

"Lebay! Kagak ah. Boongan. Gue bercanda hahaha.. Mana mungkin lo di remed? Kalo lo aja di remed apalagi gue."

Irene masih bingung, beberapa detik kemudian ia menyadari bahwa Seulgi hanya menggodanya. Ia memukul kepala Seulgi membuat yang empunya meringis kesakitan.

"Duh! Sakit!!! Lagian orang nanya di kacangin! Mana buku sejarah lo? Gue mau nyontek tugas. Astagaa.. nyontek aja harus benjol segala ya tuhan..."

Irene hanya bisa tertawa melihat temannya itu sambil menggeleng lalu mengeluarkan buku sejarahnya dan memberikannya pada Seulgi.

 

 

Seulgi berjalan beriringan dengan Jongin menuju kantin. Hari ini mereka hanya makan siang berdua, Irene bilang ada tugas OSIS yang harus ia selesaikan. Di perjalanan Seulgi memperhatikan murid-murid disekitarnya memperhatikan mereka berdua lebih dari biasanya. Seulgi merasa aneh sendiri, ia menoleh ke arah Jongin yang diam saja seperti tidak menyadari sekitarnya.

"Jong." Seulgi memanggil Jongin pelan.

"Jong!" Seulgi memanggilnya sekali lagi lebih keras karena tidak mendapatkan respon. Jongin menoleh kearah Seulgi dengan tatapan kosong.

"Lo kenapa sih? Orang-orang lagi pada kenapa sih? Tadi Irene juga bengong mulu dikelas, sekarang lo diem aja kaya lagi sariawan. Kenapa sih? Apa emang sariawan, huh?" Seulgi mengoceh sambil sedikit cemberut.

Jongin hanya menggeleng pelan berusaha tersenyum pada Seulgi. "Gue.. Gue   cuma lagi mikirin ekskul dance doang buat tampil diacara prom ntar." Jongin menjawab terbata-bata.

"Oh..... By the way lo udah ngajak siapa buat ke prom?" Seulgi bertanya penasaran.

"Hmm..... Belom tau. Belom kepikiran." Jawaban singkat Jongin membuat Seulgi kecewa, ia sangat berharap Jongin mengajaknya lagi tahun ini. Bukan hanya karena Jongin adalah satu-satunya murid yang mau mengajaknya tapi juga karena Seulgi sangat menginginkannya.

Keheningan menyelimuti mereka. Jongin dan Seulgi sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Tak seperti biasanya hari ini Jongin terlihat diam tidak banyak bicara dan pecicilan seperti hari biasanya.

"Eh.. Malem minggu kemaren lo di anter pulang Sehun?" Jongin bertanya tiba-tiba.

"Sehun? Chanyeol kali.." Seulgi menjawab singkat,

"Mana mungkin Chanyeol! Orang dia tepar disamping gue, kok. Lagian anak-anak dari tadi pada ngomongin lo di anterin pulang sama Sehun."

Seulgi membeku seketika. Hah? Jadi ini alasan kenapa anak-anak pada ngeliatin gue dari tadi pagi...

"Kenapa dia yang nganter gue? Terus Irene dianter siapa?" Seulgi bertanya semangat.

Jongin sedikit terkejut dalan hati ia menyesali pertanyaannya barusan. Jadi Seulgi sama sekali ga inget kejadian malem itu.. Dia pasti bener-bener mabuk.

"Soalnya lo tiba-tiba mabuk gitu.. Dan satu-satunya yang sadar waktu itu ya Sehun. Irene... Dianter sama Lay." Jongin menjelaskan sambil menerawang, pikirannya kembali ke malam itu. Sementara Seulgi masih gak percaya dengan apa yang ia dengar.

 

 

Jongin pamit duluan setelah mereka selesai makan. Ia bilang ada urusan dengan anggota club dance-nya. Jadi Seulgi sekarang sendirian. Ia memutuskan untuk pergi ke perpustakaan untuk menghilangkan bosan sekagilus menghindari tatapan-tatapan dari murid-murid lain yang membuatnya sangat tidak nyaman.

 

Tiba-tiba sebuah tangan mencengkram tangan Seulgi menghentikan langkahnya. Seulgi menoleh kaget setengah mati melihat orang di belakangnya.

"Seul.. Mau kemana? Ngobrol bentar yuk.." Baekhyun menyeringai sambil terus mencengkram tangan Seulgi.

"E.. Eh.. Gue.. ma-mau ke perpus." Seulgi tidak berani menatap Baekhyun, ia takut.

"Denger-denger lo udah jadi anak party ya sekarang?" Masih dengan seringainya kali ini mata Baekhyun terlihat lebih menakutkan.

Seulgi makin jiper.. Ia memalingkan wajahnya kearah lain berusaha menghindari tatapan Baekhyun.

"Ha-ha-ha.. Eng-gak kok.. enggak." Seulgi menjawab gelagapan. Ia berusaha melepaskan tangan Baekhyun, tapi semakin mencoba semakin kuat cengkraman tangan lelaki itu.

"Seul.. Gue gak suka yaa.. Jangan sekali lagi ikut-ikutan party kaya gitu. Dan gak usah deket-deket sama Sehun." Baekhyun memasang muka memohon, tapi di mata Seulgi itu lebih seperti mengintimidasi.

Please Subscribe to read the full chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Coklat94 #1
Chapter 13: Kaaakkk apa ga mau di lanjut huhu lanjut hayuukkk
Coklat94 #2
Chapter 1: AAAAAAAAA akhirnya aku nemu ini juga setelah baca warm couple nangis banget 😭😭😭
Gwen_Rodis #3
Chapter 1: Can someone translate this in English please
reynanda #4
Chapter 13: aku nungguin loh thor
Milkymouse #5
Chapter 1: Sehun mulu ya seul wkwk
dyahkst
#6
Chapter 13: Thor aku masih setia lho nungguin part selanjutnya...
my_sewlgi #7
Min chapter 13nya ditunggu
Mrsohjjong #8
Chapter 13: Suka bgt chemistry sahabatan baek cs sama seulgi :" squad goals bgt ga sih ah kzl baper kan guaaaaa
Masih ngarep jonginnya suka seul juga :" maaf mantan seulkai shipper :"
Mangat thorrrr!
Khansaaida #9
Chapter 13: Ahh seulhun tuh udh so sweet gitu masa seulgi masih ga peka sih :( masih berharap semoga irene sama seukgi baikan :)
Khansaaida #10
Chapter 9: Duh sebenernya seulgi tuh keselnya ke jongin bukan irene, jadi ikutan sebel ke jongin :((