CHAPTER 4 : PERKENALAN
FINDING WHT IS LOVEMatahari sudah menampakkan dirinya. Cahaya mentari masuk menembus jendela dan mengusik tidurnya sepasang suami istri. Kibum membuka kedua matanya dengan perlahan. Dia melihat Amber yang sangat dekat dengan dirinya. Tetapi, dia belum menyadari apa yang sedang terjadi. Kibum diam sejenak hanya menatap Amber sambil mengumpulkan nyawanya yang entah pada kemana. Ketika nyawanya sudah terkumpul, sekarang dia mengerti apa yang sedang terjadi. Saking kagetnya, dia langsung menjahui Amber. Dia tidak menyangka kalu dirinya akan memeluk Amber. Karena gerakkan yang dibuat Kibum, Amber bangun dari tidurnya, dia melihat Kibum yang memasang muka kagetnya. Amber tidak mengerti apa yang terjadi pada Kibum sampai mukanya seperti itu. Tanpa memperdulikkan Kibum, dia membalikkan badannya dan tidur lagi. Kibum tidak tau harus berbicara apa ketika dia melihat Amber yang dengan tenangnya kembali tidur. Kibum hanya mendengus lega karena Amber tidak tahu apa yang terjadi beberapa menit yang lalu.
“Selamat pagi, tuan pangeran. Anda sekarang bisa kembali ke rumah utama untuk sarapan. Seluruh keluarga sudah menunggu anda. “ salam pelayan dengan ramah dan tersenyum.
“Baiklah, bilang ke keluarga. Kami akan bergabung setelah kami sudah bersiap. Dan tolong bangunkan dia, dari tadi aku bangunkan dia, dia tidak bergerak sama sekali” terang Kibum ke pelayannya. Pelayan tersebut hanya mengangguk dan segera membangunkan Amber. Dengan lemah lembut pelayan itu membangunkan Amber, tetapi Amber tidak kunjung bangun juga. Tidak ada pilihan lain, pelayan itu langsung menyubit lengan Amber dengan keras. Dan ternyata cara itu yang bisa membangunkan Amber. Pelayanpun memberikan pesan yang tadi kepada Amber dan meminta maaf kalau dia telah menyubitnya. Tetapi Amber malah tersenyum dan langsung menyusul Kibum yang dari tadi menunggu depan pintu. Kibum terkejut melihat pelayan itu bisa memangunkan Amber, dia kira Amber sudah mati maslahnya karena dia dari tadi dengan segala macam cara yang dia tau, semuanya itu tidak mempan ke Amber. Kibum berjalan didepan Amber. Mereka mengikuti seorang penasehat kerajaan yang usia sekitar 60 tahunan. Mereka diantar kekamar Kibum atau sekarang sudah menjadi kamar Amber juga. Ketika Amber masuk dia sangat takjub dengan kamarnya Kibum karena saking luasnya kamar tersbut dan benda-benda yang anda.
“Tutup mulutmu, nanti ada nyamuk yang masuk. Jangan norak kayak gitu malu dilihat pelayan-pelayan itu” bisik Kibum ke Amber kerana mendengar kekehan pelayan-pelayan atas sikap Amber yang bisa dibilang norak.
“Tuan putri, pakaian anda kami sudah siapkan dia atas kasur. Silahkan Anda membersihkan tbuh anda. Jika anda perlu bantuan silahkan panggil saja saya. Kami permisi dulu tuan putri “ jelas pelayan tersebut dengan sopan. Amber hanya mengangguk dan segera mengambil handuk dan bergegas kekamar mandi. Karena Kamar mandi dikamar Kibum hanya satu jadi dia menunggunya di balkon. Setelah Amber selesai, Kibumpun bergegas mandi dan bersiap-siap. Setelah selesai mandi, dia keluar hanya menggunakan handuk dan berjalan dengan santainya ke lemari. Amber yang sedang duduk disofa sambil menunggu Kibum terkejut ketika melihat Kibum degan entengnya keluar dari kamar mandi hanya memakai handuk. Segera Amber menutup matanya. Matanya masih terlalu suci untuk melihat ini. Kibum hanya menga
Comments