Sudah beberapa berlalu ketika Kibum dan Amber berada di rumah Amber. Hari ini mereka melaukan aktivitas mereka masing-masing. Kibum sibuk di kantor sedangkan Amber sibuk berlajar, ia sedang beljar agar ia dapat lulus. Ia sudah memutuskn untuk kembali melanjutkan kuliahnya. Tapi, dikarena ia Seorang Ratu sekarang, ia tidak izibkan kuliah di universitynya. Dengan kebijakkan oleh kampusnya dan permohonan dari kerajaan bahwa Amber akan melajutkan belajarnya di istana. Dengan kebijakkan dari universitynya, bahwa para profesor yang akan mendatangi Amber.

--

“Oppa, apakah semuanya sudah siap ? “ Tanya Sulli.
“Yup, semua sudah siap. Sekarang kita akan melakukan misi pertama” Ucap Gikwang.
--

Amber yang sudah selesai dari belajarnya, ia sekarang duduk sendiri di halaman kerajaan sambil memandangi pemandangan yang ada di depannya. Tiba-tiba ponsel Amber berbunyi. Ia mengangkatnya.
“Hallo”
“Hi!! Amber-ku “
“Ini siapa ?”
“Gikwang oppa. Apakah kau masih ingat?”
“Mau apa kau menelponku ? aku tidak akan tertipu oleh kalin lagi”
“Hahahahaha... kau lucu Amber. “
“Apakah kau menyayangi  kedua orang tuamu ?”
“Jangan pernah kau sentuh keluargaku ! “
“Ups.. kau telat memperingati kami Amber. we already did that !”
“Aku tidak percaya dengan mu “
“Oke baiklah kau tidak percay. Aku barusan mengirimi sebuah foto. Silahkan kau lihat. Dan baru itu kau akan mempercayai ku”

Amber membuka sebuah pesan yang baru saja sampai. Dengan hati-hati ia membuka pesan tersebut. Isi pesan tersebut hanya sebuah foto. Butuh beberapa detik agar foto tersebut dapat terlihat sangat jelas. Foto tersebut adalah foto ayah dan ibu Amber yag sedang di sekap di rumahnya dan dikelilingi oleh beberapa pria dengan pakian serba hitam dan membawa senjata. Amber segera memencet nomor Kibum tapi tangannya sekarang ini sangatlah gemetar sehingga butuh waktu untuk dapat memencet nomor Kibum. Sebelum Amber memencet tombol telpon ia dapat sebuah pesan. Secara otomatis pesn tersebut terbuka dan isinya ialah ‘ jangan kau hubungi Kibum atau siapapun. Jika kau berani menghubungi seseorang terutama Kibum, maka Ayah Ibu akan mati. I watch u Amber “ . Sekarag Amber tidak tau harus bagaimana. Keringat dingin sudah bercucuran dan tangannya terus bergetar tak henti, detah jantung semakin cepat. Tak lama sebuah telpon masuk dn nomor yang tertera tersebut ia Kibum.

“ H.. all..o” Ucap Amber gemetar.
“Amber apakah kau baik-baik saja ?”
“N..e Aku baik-baik saj..a “
“Ku rasa kau bohong padaku Amber. “
“Tidak. Aku tutup dulu Kibum aku akan kesuatu tempat. Ku baik-baik saja “
“Baiklah hati-hati “

Setelah telponnya tertutup, sebuah pesan dari Gikwang masuk ke ponsel Amber. Dengan cepat ia membuka pesannya. Isinya ‘Gadis baik. Sekarang kau ikuti seorang yang akan datang padamu beberapa menit lagi. Dan ikuti dia jangan pernah kau membocorkan ini dan juga bodyguardmu jangan mengikutimu. kalau kau memberitahukan bodyguardmu makan ayah dan ibu mu mati.’

Tak lama seorang perempuan atau bisa dibilang seorang pelayang yang berekerja di ruang istana.  Amber kaget melihat pelayan itu, ia tidak menduga kalau pelayang yang selama ini selalu menjaganya adalah mata-mata Gikwang. Tanpa sekatapun, tetapi mata berbicara seolah menyuruh Amber ikut. Amber ikut dengan perasaan takut. Meraka sudah sampai di luar. Dan berjalan menuju mobil. Sopir yang berada di mobil tersebut keluar untuk membukan pintunya, tetapi Amber memberhentikannya. Ia berkata kalau ia akan peregi sebntar dengan pelayan Yoon dan ia juga memberitahukan kalau bodyguardnya tidak perlu mengikutinya. Pelayan Yoon masuk dan duduk di tempat mengemudi sedangkan Amber duduk disampingnya. Meraka berjalan meninggalkan istana. Sopir dan para pelayan serta para bodyguard merasa ada hal yang aneh .

--

Di kantor Kibum sedang sibuk dengan pekerjaannya. Tapi ia sudah menyelesaikannya. Dan ia ingin segera pulang tetapi sekretarisnya, Nicole masuk dan memberikan berkas.
“Bukannya ini bisa dilkukan besok, Nicole-ssi”
“Tidak bisa Yang Mulia. Ini harus dikerjakan sekarang. Karena para klaien ingin diselesika sekrang”
“Ugh... Baiklah. Aku akan menunda bertemu Amber “ Kibum kembali duduk di kursinya dan mulai membaca satu persatu berkasny.

Nicole keluar dari ruangan Kibum dn langsung mengeluarkan ponselnya. Ia mengirim pesan ke Gikwang bahwa dirinya berhasil menahan Kibum agar ia tidak pulang dengan cepat. dan setelah itu Nicole mengambil tas dan seluruh barangnya dan segera meninggalkan tempat kerjanya.

Tak lama Nicole keluar dari ruangannya, Woonhyun masuk ke ruangan Kibum.
“Yang Mulia, aku sudah membawakan apa yang kau mau”
“Maaf waktu itu aku tidak bisa bertemu denganmu. Baiklah berikan”
“Seperti yang ada duga, Ibu Suri pada malam it