Chapter 7

Heart, Love, and Soul

Chanyeol dan Soojung menerobos udara malam menuju tempat dimana Baekhyun berada. Cuaca yang sedikit tidak bersahabat tersebut memaksa Soojung untuk mengeratkan pelukannya pada pinggang Chanyeol, sekedar mengurangi dingin yang mulai menjalar di tubuhnya. Memang mereka tidak ada rencana untuk keluar lebih jauh dari rumahnya, sehingga mereka pun mengenakan pakaian seadanya. Tidak ada pakaian tebal yang menyelimuti diri mereka. Andai saja itu bukan karena Baekhyun teman baik mereka, pasti mereka kini merutuki dinginnya malam yang menusuk tulang mereka.

Hanya butuh beberapa menit Chanyeol dan Soojung sampai di Bar langganan Baekhyun, tepatnya Bar dimana Baekhyun memergoki Sehun bermesraan dengan selingkuhannya.

“Benar ini tempatnya, oppa?” Soojung menyanksikan kebenaran atas keberadaan Baekhyun. Entah apa yang ada di pemikiran Soojung saat itu.

“Tidak salah Jungi-a, aku dan Baekhyun sering datang kesini.” Jelas Chanyeol singkat, dan tanpa mempedulikan ekspresi Soojung yang sedikit terkejut, Chanyeol bergegas masuk ke dalam bar diikuti Soojung di belakangnya. Sesampainya di dalam, Soojung menutup kedua telingnya rapat-rapat. Bising. Sangat bising, benar-benar memekakkan telinga Soojung. Benar saja, itu adalah kali pertama Soojung menginjakkan kakinya ke sebuah tempat yang penuh dengan hedonisme kalangan muda. Rokok, alcohol, bahkan banyak pasangan yang tidak sungkan mengumbar percumbuan menjadi hal yang wajar. Mungkin Soojung beberapa dari sedikitnya gadis yang tidak pernah ke tempat semacam itu.

Mengetahui kecanggungan(?) dan mungkin ketakutan Soojung yang berada di tempat asing, Chanyeol dengan segera merangkul bahu Soojung untuk mensejajarkan langkah mereka. Chanyeol pun sangat peka jika Soojung dengan wajah polosnya menjadi pusat perhatian lelaki yang berada di sekitar mereka. Ya, sebagai seorang oppa yang tidak ingin hal buruk terjadi pada dongsaengnya, Chanyeol menjadi “security” bagi Soojung. Mendapati perlakuan Chanyeol, rasa takut yang dialami Soojung pun sedikit demi sedikit hilang.

Hanya beberapa langkah, Chanyeol dan Soojung mendapati Baekhyun hampir tidak sadarkan diri. Keduanya sedikit berlari menghampiri Baekhyun yang benar-benar collapse. Dan meskipun kondisinya seperti itu, rupanya tangan Baekhyun tidak lepas dari alkohol.

“Dasar bocah, jika tidak kuat minum jangan dipaksa minum. Menyusahkan!” Chanyeol segera menyambar gelas yang masih penuh dengan minuman tersebut. Dilihatnya, ada beberapa botol kosong berada di meja. Sepertinya memang Baekhyun tengah memaksakan dirinya untuk mabuk.

“Chingu-yaaa… akhirnya kau datang jugaaa..” Baekhyun yang setengah sadar masih bisa mengetahui bahwa Chanyeol sudah datang untuk menjemputnya.

“Soojungaaaaa.. Aaaaanyeong! Kau datang jugaa haah..” Baekhyun yang juga menyadari kedatangan Soojung mencoba menyapa Soojung dengan melambai-lambaikan tangannya tidak jelas pada Soojung.

“Yaakk! Byun Baekhyun! Kenapa kau jadi mengerikan seperti ini eoh? Aishh, tampangmu saat ini lebih menyebalkan dari biasanya” protes Soojung melihat Baekhyun mabuk untuk pertama kalinya.

“Oppa, aku sudah tahan di tempat ini. Ayo segera pergi dari sini.” Soojung kembali merajuk pada Chanyeol, nampaknya dia tidak tahan berlama-lama berada di tempat bising itu.

“Bantu oppa memapah bocah ini Jung, oppa yakin dia tidak akan sanggup berjalan ketika di kanan kirinya tidak ada orang yang menahannya.” Chanyeol mengangkat tubuh Baekhyun hingga berdiri, ditaruhnya lengan kanan Baekhyun di pundak Chanyeol, sedang lengan sebelah kiri berada di pundak Soojung.

“Oppaaa dia berat sekaliiii!” Soojung merancau ketika mereka keluar dari Bar.

“Oppa bisa saja tidak memintamu untuk membopong Baekhyun, tapi kondisi tempat ini sangat ramai, oppa tidak mau tangan jahil laki-laki brengsek menyentuhmu hanya karena kau jalan agak berjauhan dengan oppa”, Soojung menganggup, paham akan alasan Chanyeol meminta bantuan.

 

Dan kini, ketiganya berada di tempat dimana mobil Baekhyun diparkirkan. Dengan cepat Chanyeol menemukan kunci mobil di saku celana Baekhyun.

“Jungi-ya, kau yang menyetir. Oppa akan mengikutimu dari belakang. Jika dia berulah, kau tepikan saja mobilnya dan selanjutnya aku yang mengurus”. Soojung mengangguk menyetujui perintah Chanyeol, dengan segera Chanyeol mendudukkan Baekhyun, sedang Soojung menempati kursi kemudi bersiap untuk membawa Baekhyun kembali ke apartemennya.

Dalam perjalanan, Baekhyun merancau tidak jelas. Beruntung Soojung cukup bersabar menghadapi pria mabuk itu. Segala omongan Baekhyun kala itu hanya masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri, sama sekali tidak didengar olehnya. Hanya sesekali melirik ke arah pria itu untuk memastikan kondisi fisiknya masih utuh, karena Soojung berpikir mungkin saja Baekhyun secara tidak sadar membantingkan kepalanya sendiri ke dashboard mobil (-__-)

“Soojung-aaaaahh, tolong berhenti sebentaaarrr”

“Tidak Baek, sebentar lagi kita sampai apartemenmu”

“Kauu menyiksaakuuu.. hoek (ini ceritanya Baekhyun sedang mual dan ingin muntah -_-)”

“Yaa yaa Baek! Jangan muntah di dalam. Kau akan mengotori mobilmu sendiri!” Soojung nampaknya menyadari apa yang diinginkan Baekhyun. Dengan segera dia menepikan mobil dan beranjak keluar. Soojung berniat untuk membantu Baekhyun turun, namun pria itu dengan sendirinya turun dan berjongkok di tepi jalan.

“Hooekkk.. hooekkkk” seluruh isi perut Baekhyun benar-benar keluar. Soojung yang melihat kondisi Baekhyun turut berjongkok, menepuk-nepuk pelan punggung Baekhyun. Sementara Chanyeol yang mengikuti di belakang, mendapati mobil Baekhyun berhenti sehingga ikut menepikan motornya. Sepertinya Baekhyun berulah pada Soojung, pikirnya. Dan belum sempat dia turun dari motor, Chanyeol membelalakkan matanya ketika melihat Baekhyun mengunci tubuh Soojung. Baekhyun semacam akan mencium paksa Soojung.

 

 

*Greb

Tangan Soojung tertahan oleh tangan Baekhyun “Apa yang kau lakukan disini chagiyaaa~??” Soojung bergidik ngeri ketika tiba-tiba Baekhyun menahan tangannya. Benar-benar jauh dari kondisi sadar. Apakah kesadarannya telah pergi bersamaan dengan isi perut Baekhyun yang keluar? Alih-alih memikirkan hal itu, Soojung semakin ketakutan ketika tubuh Baekhyun mendorongnya hingga membentur mobil.

“Baek sadarlah, ini aku Soojung!” Dengan tubuh yang masih sedikit bergetar Soojung mencoba menyadarkan Baekhyun. Nampaknya klimaks pengaruh alkohol dialami oleh Baekhyun.

“Kau terlihat cantiikk sayaanggg~” Baekhyun semakin tidak jelas, tampangnya yang tidak sadarkan diri itu benar-benar bukan seperti Baekhyun yang selama ini Soojung kenal. Semakin agresif, Baekhyun mecoba mencondongkan kepalanya ke wajah Soojung, matanya kini tak lepas dari bibir Soojung. Sedang Soojung tidak bisa bertindak apa-apa, mengetahui bibir Baekhyun semakin mendekat, dia hanya memejamkan matanya dengan ketakutan.

5 senti…

4 senti…

3 senti…

 

*bugh

“APA YANG KAU LAKUKAN PADA SOOJUNG HAHH!” Chanyeol datang menghentikan aksi Baekhyun, atau lebih tepatnya menyelamatkan Soojung dari Baekhyun yang hilang kesadaran, dengan menarik Baekhyun menjauhi Soojung kemudian hantaman yang cukup keras mendarat di wajah Baekhyun. Seketika Baekhyun terhuyung, dan Soojung mencoba menghalangi Chanyeol yang akan kembali menyerang Baekhyun.

“Oppa sudah hentikan!! Dia benar-benar tidak sadar” jelas Soojung memperingatkan.

“Hahh! Bocah sialan!!” Chanyeol menghembuskan nafasnya kasar melihat kondisi teman baiknya yang saat itu benar-benar seperti orang gila ketika tidak sadarkan diri.

“Chanyeol-aaaaa kau masih disini eohhh?” Baekhyun masih bisa berucap meskipun dengan mata yang terpejam. Dan Chanyeol kembali memapah Baekhyun, membawanya kembali ke dalam mobil diikuti dengan Soojung yang juga masuk ke dalam. Kini kursi kemudi dikuasai oleh Chanyeol, meninggalkan motor sportnya di pinggir jalan karena Chanyeol tidak akan bisa meninggalkan Soojung berdua dengan Baekhyun, khawatir jika Baekhyun berulah kembali.

 

Selang beberapa menit, mereka tiba di apartemen Baekhyun. Chanyeol membopong Baekhyun hingga sampai di tempatnya. Chanyeol dan Soojung bisa bernapas lega lantaran dalam sisa perjalanan, Baekhyun terlelap dalam tidur.

 

“Kuserahkan dia padamu, Jung. Oppa akan kembali dalam beberapa menit” Chanyeol berpamitan pada Soojung, dia kembali mengambil motornya yang terpaksa dia tinggal di tepi jalan. Anak sulung keluarga Park itu berani meninggalkan dongsaengnya sendirian karena kondisi Baekhyun nampaknya sudah tenang, tidak seperti beberapa menit yang lalu. Dengan perlahan Soojung melepaskan sepatu yang dikenakan Baekhyun agar tidak membangunkannya, serta melepas kemeja yang masih melekat di tubuh Baekhyun hingga dia beralih pada wajah Baekhyun.

“Jika kau tidak semenyebalkan tadi, oppa tidak akan memukulmu seperti ini” Soojung pun mengambil kain basah, membersihkan bekas luka di wajah Baekhyun. Suaranya benar-benar dia pelankan, tidak mau pria itu terbangun ketika masih dalam pengaruh alkohol.

“Byun Baekhyun, jika seperti ini kau benar-benar imut. Hihi” memandang wajah Baekhyun, tidak sadar Soojung melontarkan perkataan seperti.

Setelah selesai mengurus pria itu, Soojung beralih ke ruang tamu, menunggu oppa-nya kembali. Dan benar saja, belum sampai lama dia menunggu, pintu apartemen Baekhyun terbuka.

“Soojungaa, oppa kembali. Kau baik-baik saja?” Chanyeol yang baru kembali langsung duduk di sofa, bersebelahan dengan Soojung.

“Aish oppa.. harusnya kau menanyakan keadaan Baekhyun, bukan keadaanku”

“Hahaha, oppa hanya khawatir padamu Jung. Maaf karena ulahnya kau juga ikut repot”

“Yaak! Oppa tidak perlu meminta maaf padaku, dia teman oppa jadi dia juga aku anggap sebagai oppaku” jawab Soojung dengan memperlihatkan senyumnya. Chanyeol hanya mengacak rambut Soojung, gemas dengan dongsaeng satu-satunya itu.

 

 

“Jungi-aa, diluar sedang turun hujan. Sepertinya kita tidak bisa pulang.” Chanyeol berkata pada Soojung saat dia melihat kondisi diluar jendela. Benar saja, hujan deras benar-benar tidak terprediksi. Tidak ada jalan lain selain menginap karena Chanyeol tidak mempersiapkan jas hujan untuk berkendara.

“Yaahh, kenapa harus hujan. Aish!” Soojung sedikit menggumam, pasalnya hari ini dia ingin menyelesaikan tugasnya meskipun deadline tugas itu masih tiga hari lagi.

“Kenapa Jung? Kau ada tugas? Jika iya kau bisa menggunakan laptop Baekhyun” Chanyeol mencoba menebak apa yang dipikirkan oleh Soojung.

“Aku tidak butuh mengetik saja oppaaaa, aku tidak membawa bahan tugasku. Ah sudahlah, besok saja aku selesaikan. Eum oppa, mau aku buatkan teh hangat?” merasakan tubuhnya mulai kedinginan dan ingin sesuatu yang hangat, Soojung mencoba menawarkan minuman hangat pada Chanyeol karena tidak mungkin Chanyeol tidak kedinginan. Dan setelah menerima respon dari Chanyeol, Soojung bergegas ke dapur untuk membuat dua gelas teh hangat.

 

 

 

“Iya eomma, aku akan menjaganya. Kau tidak perlu khawatir. Sampai ketemu besok” Chanyeol mematikan teleponnya ketika Soojung selesai membuatkan teh untuknya.

“Barusan eomma yang menelpon?” Soojung kembali ke sofa, meletakkan dua cangkir teh di meja yang terletak tepat berhadapan dengan sofa. Dan dua cangkir teh tersebut menemani Chanyeol dan Soojung mengobrol hingga keduanya terlelap dengan Soojung yang meletakkan kepalanya di bahu Chanyeol.

 

 

Jam dinding di kamar Baekhyun menunjukkan pukul 01.00 dini hari, penghuni ruangan tersebut nampaknya terbangun dari tidurnya. Masih mengerjapkan mata untuk mendapatkan pandangan yang pas, dengan tangan yang tidak lepas dari kepalanya. Terasa pusing, mungkin efek alkohol beberapa jam lalu.

Dengan kesadaran 75%, Baekhyun berjalan menuju dapur untuk mendapatkan air putih. Dan nampaknya dia menyadari luka yang ada di wajahnya, karena sesekali mimik muka Baekhyun terlihat menahan sakit. Melewati dapur dan berniat kembali ke kamarnya, Baekhyun tidak sengaja menangkap dua orang sedang tertidur di sofa. Mengenali siapa mereka, Baekhyun menghampiri Soojung yang saat itu sudah tertidur di sebelah Chanyeol. Baekhyun hanya tersenyum melihat wajah damai Soojung yang tertidur, setelah beberapa detik memandangi wajah itu, Baekhyun kembali ke kamarnya.

Namun tidak lama Baekhyun kembali dengan membawa ponsel. Diarahkannya ponsel itu tepat pada dua kakak-beradik Park yang sedang tertidur pulas, hingga Baekhyun mendapatkan beberapa foto untuk disimpan. Iseng sekali.

Merasakan dingin di sekitar ruangannya, Baekhyun segera menyalakan pemanas ruangan.

“Malam ini benar-benar turun hujan?” gumamnya pelan seraya memandang ke arah luar jendela. Setelahnya Baekhyun kembali ke tempat dimana dua orang sedang menikmati mimpi mereka, dan tanpa bicara serta memelankan langkahnya, Baekhyun mengangkat tubuh Soojung. Baekhyun membawa Soojung menuju tempat tidurnya, tubuh itu direbahkan di ranjang. Dan selimut hangat Baekhyun kini melekat di tubuh Soojung.

“Dengan begini kau tidak akan kedinginan Soojunga” bisik Baekhyun yang kemudian kembali ke ruang tamu. Pemuda itu lantas mengambil kasur lantai, pada detik selanjutnya hanya ada suara dengkuran kecil dari Baekhyun.

 

 

-

 

 

Sinar matahari menembus kaca jendela ruangan dimana Soojung berada, hangatnya sinar itu sedikit demi sedikit mulai membangunkan Soojung dari tidur lelapnya. Dalam pandangannya yang belum sempurna, Soojung menangkap dinding-dinding yang asing, bukan kamarnya sendiri. Ah, dia baru ingat dia sedang di apartemen Baekhyun. Tapi kenapa dia berada di ranjangnya? Bukankah semalam dirinya tidur disebelah Chanyeol?

Dengan mata yang masih sedikit mengerjap, Soojung berjalan ke ruang tamu. Matanya menangkap pemandangan yang terkesan sedikit errghh…

“YAKKKKKK!! PARK CHANYEOLLL!! BYUN BAEKHYUNNN!!! AISSHH, KENAPA AKU HARUS MELIHAT PASANGAN HOMO TIDUR BERSAMA DENGAN BERPELUKAN HAHHH!!"

 

 

To be continue

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Nirmalapuspa1324 #1
Chapter 8: Huwaaaaaaaaa, keren banget ffnya , akhirnya nemu juga ff baekstal , susah banget lho nyarinya , gomawo nde udah mau buat ff baekstal ^^ , anyeong
angelatiffany39 #2
Suka banget ceritanyaa ❤
Sekarang jarang..jarang banget cerita baekstal ^^
Update soon please... hwaiting :)
meimeipai #3
Chapter 8: Hai authornim, ada beberapa hal yang mau aku review disini: 'meninggalkan Soojung dengan suraunya yang semakin gelap(?).' lebih baik hilangkan tanda (?) yang gak penting itu. di chapter selanjutnya diksi lebih ditingkatkan lagi.

aku mau kamu terus nulis. dan aku doakan supaya cerita ini bisa selesai sampai ending.
lee-jungjung #4
Chapter 8: Cepetan ketahuan tu sehun.. kasihan kan soojungnya... biar sehun dibogem sama soojung.. eh?? Dan si albino menyesal karena mainin Soojung... kkkk...
Update soon.. ^^
ckh288 #5
update pls authornim :)
meimeipai #6
Chapter 7: YALUHAAAAAAANN!! INI BAEKSTAL LOH OMEGAT BAEKSTAL AWWWW... sekarang jarang banget dan hampir gak ada malahan ff main cast baekstal. iiiihhh soojung lucuk. baekhyun lucuk. chanyeol lebih lucuk
lee-jungjung #7
Chapter 7: eeehh,, ternyata si baekhyunnya beneran mabuk.. kirain akal2an ajha.. -,-
hahaha.. scane terakhir bisa ngrasain gimana jijiknya Soojung...
Soojunga, hati Baekhyun cuma untukmu, kok,, ;)
update soon please.. :)
jesslyn_xoxo #8
Chapter 6: Baekstal baekstal !!
Smoga mereka bisa bersama
update soon authorr Hwaitinggg !!
lee-jungjung #9
Chapter 6: kan bener itu si albino oh sehun... dasar sehun.. -___-
aaahh,, pasti bentar lagi belangnya Sehun ketahuan niieee... poor Soojung... :(
update soon.. :)
Namayou
#10
Chapter 6: Wuaa,,, tu kan,, bener...
Demen sm soojung si baekki..