Komen Ter-original di AFF

Omelan tentang Semua Hal Payah di Ceritamu

tahu apa maksudku? oke, buat tau baca teks di-bawah ini:

'update soon!'

Kamu serius? komentar itu udah SERING SEKALI DIPAKAI, aku paham ada tipe kebalikan dari intuitive (referensi: Carl Jung psikologi tes), tapi ayolahh jangan terusin tradisi kayak gitu di AFF. ada banyak huruf di keyboardmu dan kosakata yang bisa kamu cari dimanapun. kamus bahasa bakal jadi jalan keluar yang bagus, dan ada internet sekarang : sumber informasi. kamu bisa baca kamus secara gratis disitu dengan internet! poinku disini, jadi sedikit kreatif. klo update soon mu itu kmu dapet dari kata-katamu sendiri, itu oke. tapi kamu niru update soon dari komen orang lain? are you cereal?

Itu kayak kata lain buat : "Oh hey, kamu barusan nyelesaiin satu chapter baru. cepet tulis chapter baru yang lain!" seriusan? jangan tulis kayak gitu setelah author barusan ngupdate chapter baru beberapa menit yang lalu! aku tau kamu mungkin suka sama cerita itu trus penasaran sama lanjutannya, (tapi author punya hidupnya masing-masing di dunia nyata yang perlu diurusin juga) Atau mungkin kamu cuma pengen ndapetin karma, atau terlalu males buat mikirin komen dari otak anda sendiri. Oke mungkin ini sedikit pesimis, tapi kupikir ada orang kayak gitu. 

Menurutku, komen toolbar itu buat ngutarain pendapatmu tentang cerita itu, buat ngekritik atau ngasih pujian ke cerita itu. Dan kamu tahu? itu komentar yang pendek! aku nggak yakin kalau nggak ada orang yang nggak suka komentar panjang. aku bakal lebih milih komen panjang isinya constructive criticism dan cara aku ningkatin tulisanku daripada sepuluh komen update soon atau komen pendek lainnya.

kecuali, kalau author itu udah nggak update selama... kayak berbulan-bulan dan gak nulisin alasannya (ex: writer's block, exam, atau personal problem). feel free buat nyuruh dia update soon (karna ninggalin cerita itu nggak bertanggung jawab & nggak meduliin readers yang pengen baca ceritamu) kalau itu kasusnya mungkin bakal lebih bekerja kalo kamu nge-PM author itu. kalo profil-nya lebih terbuka. 

dan... udah pernah pergi ke wattpad? disitu entah kenapa para comentatornya bakal gak ragu-ragu jadi blunt atau to-the-point sama kesalahan di ceritanya. kalo plotnya gak logikal atau karakternya bodoh mereka bakal bilang 'the character is such an idiot' dan bakal banyak yang komen soal itu.
tapi di AFF? kenapa aku lebih sering ngliat pujian ke ceritanya daripada kritik?

aku tau, kritik itu bisa nyakitin hati orang lain, dan mungkin beberapa dari kalian (ato mungkin juga aku) pnya empati & nganggap itu gak baik buat nglukai hati orang.

tapi kritik itu mbantu, mereka bermanfaat, mereka bisa mbuat author ningkatin tulisannya. itu kenapa aku selalu nulis di A/N buat para pembaca buat nunjukin kesalahanku, dan aku bakal bilang aku gak peduli sama kata-kata kasar. kritik itu sesuatu yang perlu dicintai (?) [ini absurd tapi poinku jelas disini] daripada nerima 'good story authornim!' aku bakal lebih merhatiin 'your plot is illogical here's why--" 

ironisnya, salah satu dari author populer di AFF ada yang gak nerima kritik (sama sekali), setiap komen komplain yang dikasih reader ke ceritanya dia hapus. aku nggak paham sama dia, nggak ada cerita yang sempurna. walaupun kamu bilang cerita ini bagus, sempurna, karakternya kayak hidup, grammar-nya perfect, ceritanya realistis tapi disitu pasti ada corner dimana cerita itu punya kekurangan.

tapi jangan cuma nulis 'your writing !' aja. tulis alasanmu kenapa kamu pikir kayak gitu, atau kalo nggak orang-orang bakal mikir kamu cuma haters atau bahkan mulai perang sama kamu. kalau bisa, tulis juga gimana menurutmu cara author itu bisa ningkatin. hati-hati juga though, ada author yang bakal ngehargai constructive critic-mu dan ada juga yang mungkin bakal nge-block kamu. siapa peduli? yang penting kamu udah niat buat mbantu author itu dan udah ngelakuin hal yang bener. 

dan hey, mungkin dengan terus ngelakuin itu kamu bakal jadi reviewer atau orang yang sangat membantu buat nulis cerita! author yang ngehargai komenmu mungkin bakal nge-add atau nge cek ceritamu juga. (pengalaman pribadi lol)


(Tambahan: 9/4/14)

sekali lagi, topik dibawah suggestion dari SarAdleen.

 

Ada juga tipe pengguna internet yang kayak : "Hey, aku barusan baca ceritamu. Tapi aku gak bakal beritau kamu aku barusan baca! Aku gak bakal komen dan bakal tetep ngirim dukunganku lewat gak komen sama sekali!" Seperti yang kita semua tau, Silent Readers.

Pendapatku soal silent readers? Aku bakal bilang mereka creepy-- sedikit. yup, seenggaknya beritau aku klo kamu barusan baca, demi apa. Beberapa Author bakal ngerasa fic nya jelek klo gak ada yang komen, mereka (bebrapa, juga) bahkan kehilangan inspirasi buat nulis kalo gk dpet feedback sama sekali. Aku ngerasa cerita yang kubuat kurang bagus & ngerasa aku nglakuin kesalahan di tulisanku. Author nggabisin waktunya buat nulis jadi reader bisa baca & nge-enjoy itu, jadi kenapa kalian gk nggabisin sedikit waktumu buat nulis kumpulan kata yg disebut komen?

'ada orang yang baca ceritamu disini, teruslah nulis!'

Itu berarti banget buat Author.

Tapi aku yakin, kamu, silent reader, punya alasan buat jadi silent. Antara alasan negatif karna kamu cuek atau apalah, alasan yang make sense.

pribadi, aku bkl komen di fic yang udh kubaca, tp sampe di akhir chapter, lalu lanjut di update selanjutnya. Aku bakal ninggalin mark disitu kalo aku baca pekerjaannya dia. Klo ceritamu bener-bener bagus, aku bakal komen di beberapa chapter. Di Subscription km bakal liat beberapa hal ini:

Fic yang kusuka, recommendation story, writing guide/ rant, & Fic bertema cliche yang gak kusuka.

Aku sub di kategori akhir buat materi di rant ini, buat dipelajari (walopun kdg gak kuat juga bacanya-_-). Buat fic yg kumasukin di kategori akhir, berubahlah nae jadi silent reader. 
Aku bakal jadi silent juga kalo fic mu populer, kamu punya banyak komen & kamu gak bales komen2nya, silent author. Aku bakal nganggep kamu gak ngehargai support yang dikasih ke readermu, mungkin ini cuma aku yang pesimis tapi yah aku ya aku.
 

Buat kamu, apa alasanmu jadi Silent?

------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------

lol, rant ini panjang. mungkin ini OOT juga, /slapped. tapi yah, aku lega nyatain ini disitu. as always, biarin aku tau kalo opinimu beda ;)

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
travellingIdeas
berita hari ini: aku nggak mati. okbye.

Comments

You must be logged in to comment
Ocioci #1
Chapter 20: Baca chapter 19 bener2 setuju sama masukannya. Topik kayak gt kayaknya kurang etis aja sih, tapi setelah baca ini jd semangat nulis yeaaay.
peachrabbit
#2
Chapter 27: Why hello, Trav. I was kind of surprised to see you replying my old, old comment. :P
Hope life treats you well (or you treat life well).

Sebenernya aku udah baca rant ini dari beberapa hari yang lalu, tapi berhubung aku terlalu males login di PC (and commenting by phone is so, so tiring), jadi baru sempet comment sekarang.
Kind of surprised (again!) that you brought my favorite demon up there, LOL. Nice, nice.

Oke. Jadi, apa tadi masalahnya? Upside down in your fic? I should agree that the ups-and-downs in a story is important, whether it's up-up-up-down or down-down-down-up (I prefer the last, but well, that's not the point). Aku nggak bilang kalo cerita yang isinya happy doang dari awal sampe akhir nggak bagus, atau cerita yang sedih melulu nggak ada senengnya patut dihapus dari muka bumi ini, but it's just too flat. Kecuali kamu punya super finishing blow (oke, nggak perlu super, yang penting tepat), it'd be just... so-so.

Soal upside down yang maksa. Ya... maksa. Suka ada aja author iseng yang udah bikin cerita seneng-seneng, trus tau2 ujungnya sad ending, tanpa ba-bi-bu, nggak pake basa-basi. I mean, YEAH I DIDN'T SEE IT COMING, BUT IF YOU THINK IT'S A GOOD THING, IT IS NOT. Transisi dari satu emosi ke emosi lain itu perlu. Jangan samain fanfic sama cewek PMS yang mood-nya naik-turun nggak jelas, please. Pernah nggak kamu didamprat temen kamu, nggak ada angin nggak ada ujan? Ya kayak gitu rasanya baca cerita yang finishing blow-nya maksa. Kayak digampar tanpa tau salah kita apa. Tau2 digampar aja.

About foreshadowing, anyway. Yeah, it's good and needed, but, at the same time, risky. Be careful, foreshadowing is a double-edge sword.

The characterization you brought up, though... no comment, LOL. I hate characterization. But, let me ask you, have you watched Durarara?
viagain
#3
Chapter 27: stelah di reply comment, baru aku sadar kalo aku belum subscribe -_-
aku setuju sm kebanyakan plot twist maksa di aff, yang bikin kita teriak wtf dengan kesal, yang harusnya itu cerita sebenarnya decent, malah jadi euh.
dan entah kenapa malah banyak yg komen 'wtf authornim, never saw it coming, you're a genius'
what the hellllll!!
aku pernah nemu ff yg plot twist nya bikin eerrrr, tapi respon readernya bagus banget,kadang suka ga ngerti sm reader aff ini -_-"
potatoria
#4
Chapter 27: Hei trav, long time no see o u o) dipikir udah pensiun atau semacamnya, tau2 dapet notif apdetan ini dan aku sadar kau masih hidup :"v

Ok. Maafin aku.

Overall chap ini mengingatkanku pada revisi. Dimana harus ngatur2 up sama down yang disebut sebut itu. Dan one problem yang masih ganjel2 sampe sekarang itu.. Gimana caranya bikin charac jadi menarik seperti yang disebutin diatass. (Barangkali udah dibahas detail disini, tapi yah stupid i'am, tetep aja nggak ngerti -_-) o u o)v ) bahas dong trav heheh
viagain
#5
Chapter 5: aku ga bisa tidur dan nemu ini :D
nah, masalah silent reader nih. aku itu termasuk silent reader, klo ga ada hal yg menarik buat dikomen, tp bakal 'cerewet' banget kalo ceritanya aku suka, karakternya ngena di aku.
menurutku kadang ada reader yg bukannya ga mau komen, tp ngindarin komen yg ga enak. aku pernah diblok, dimaki, diajakin berantem, karna komen. maksud hati sih pengen ngasih kritik yg membangun, tp banyak writer ini pada sensi, makanya mending ga usah komen.
ada juga yg stuck ga tau mau komen apa, kadang sebenarnya ceritanya ga bagus, tp idenya cukup menarik, jd reader lanjut baca terus, dan nunggu 'punchline'nya, dimana cerita itu tiba2 jd keren,tp ceritanya ga kunjung keren, jadi silent reader lah beta jadinya.
itusih alasanku, duh, panjang ya ranting ku.
eh, 1 lagi, aku suka kesel sm author yg fakir comment (duh, kasar nih gue), author yg ngancam ga update klo ga dikomen, yg bakal protect ff nya klo ga dikomen, dan klo ada yg kritik, eh dia malah marah bilang kita ngebully, males banget komen jadinya, aku jadi suka dengan jahatnya mikir 'ih, cerita lo ga bagus juga, protek aja sana!' (ini gua ngomong gini ada yg marah ga ya? bakal diblok lagi nih kayaknya nih :D)
bloomblebee
#6
Chapter 25: Dari judul rantnya aja aku udah ngakak. Trus baca sampe akhir... Waktu kelas satu SMP ini kok gue banget ya trav wkwkwk :"D jadi kayak mengenang masa2 jadi kpopers dengan ff abal2 yang ditulis dibuku sama dihape huhuhu.
Dan kamu tau kalau sampai detik ini buku itu masih ada. Dan itu bukan cuma satu buku, dua lusin *btw udah kayak gitu tulisanku emang jadi bagus dan rapih*. Aku sempet 'takut' mau membongkar-bongkar buku itu tapi akhirmya pasti diacak2 juga dan hasilnya aku dalam hati: wtf. Ini gue yang nulis? SERIUS?! Aku nolak kenyataan ini *nangis kejer*
Serius itu beneran absurd banget sampe aku speechless sama tulisan ku sendiri yang ada dari tahun ketahun itu. Dan itu modal percakapan koreanya gugel translate lagi. Makin bergejolak perut aku membalik lembar2 buku itu :"v
Oke, aku nekat seperti itu juga karena baca ff pun yang nekat pake gugel translate juga kan pastinya *lol
Dan lama kelamaan, aku yang sekarang liat ff begituan pasti... *u know lah
Dan walaupun udah begitu, tetep sampe sekarang di ff ku pasti atau palingan kuselipin korean honorifics kaya '-sshi' dll. Dan kata yang paling umum kayak mian, gomawo atau annyong :"v entahlah, aku rasa itu masih cocok karena bisa ditoler dan pastinya gak panjang2 kayak punyaku dulu itu. Cukup satu suku kata aja. Dan... Bahasa inggris, terima kasih berkat ff2 bhs. Inggris yang kubaca bertahun2 terakhir ini dari situ juga kemampuan aku bahasa inggris makin2. Makin bagus soalnya kalo gabisa bhs. Inggris diajak ngomong temen atau berbaur di socmed juga bisa mati kutu.
Rant ini oke banget. Bikin aku bernostalgia sama ff abal2 aku :"3 thanks travvv
peachrabbit
#7
Chapter 26: Wah, akhirnya Trav kembali dari hibernasi (tapi kayaknya udah ngilang lagi)!

Oke, comment kali ini kayaknya nggak akan panjang karena aku udah rada nggak konek, tapi kalo nggak comment sekarang nanti malah lupa mau ngomong apa. u.u

Oke. Writing style. Like what I told you, storyline is intelligence and writing style is attitude, dan menurut aku writing style itu penting karena, think about it, nggak semua orang pintar punya attitude yang bagus, tapi someone with manners will look smarter and more elegant.

Build your attitude in writing. Galahad in Kingsman said manners maketh man, so let's borrow his quote (and change it a bit) and say manners maketh good writer.

By the waaay, lemme guess. The first one is Divergence (or one of the series) and the last is the famous Carrie?
bubbleshen
#8
Chapter 26: miss you, Trav! {} hehe

aku mau nebak kutipan novel yg pertama ya, itu Divergent :D
kalo yg kutipannya Stephen King aku gatau itu judulnya apa ._. novel barat aku jarang baca yg temanya berat, tbh.

setuju banget kalo gaya menulis masing-masing author itu sedikit-banyaknya mencerminkan kepribadian dan selera si author sendiri. di awal sempet ada kutipan yg berbunyi: 'setiap pembaca belum tentu author, tapi setiap author pasti pembaca.' ((kurang lebihnya seperti itu, aku ngga inget detail lol))
jadi tipe cerita macam apa yg dibaca sama author tsb, itulah yg diserap sama dia dan dijadikan pedoman sama dia dlm menulis. bisa dibilang sbg salah satu faktor pembentuk gaya tulisannya, atau mungkin cetak biru dari karya author yg difavoritkannya itu. tergantung orangnya.
sejauh ini sih yg namanya gaya menulis itu tipenya msh belum berkembang banyak (yg aku perhatiin). kalo dia tipe author yg udah stabil gaya menulisnya, secara garis besar cuma ada dua kok tipe writing-style seorang author: (1) tipe author yg mendeskripsikan segala sesuatunya secara detail dan melibatkan banyak emosi. dalam konteks ini dia banyak main di narasi; (2) tipe author yg mendeskripsikan sesuatu yg dia tulis secara ringan, tapi langsung 'hit just the right spots'(?). mungkin lebih banyak main di dialog, ATAU dia justru bisa menyeimbangkan porsi antara dialog dan narasi.
dari dua kategori itulah writing style seseorang terpecah-pecah menjadi cabang-cabang yg lebih kecil. aku sih nyebutnya ada author yg cocok nulis 'fluffy things' (gaya bahasanya ringan tapi feels-nya ngena) atau 'angsty things' (gaya bahasanya berat, dan kadang kita harus mikir dulu buat dapetin emosinya).
halah ini aku ngomong apa, belibet banget. hahahaha

soal selera ya, author itu biasanya punya kebiasaan menulis seperti sesuatu yg dia sendiri senang baca. tapi itu sifatnya msh relatif, ngga selalu kejadian kok di setiap author. karena kadang kan apa yg kita suka belum tentu bisa kita terapkan.
LimSooMie
#9
Chapter 20: hai sayangku, long time no see
jadi aku tadi baru baca yang screwed up subject and i preach you so much lover
aku anak major psychology yang (INSYA ALLAH AAMIIN) bakal major more di criminology
sama criminal profiling
Aduh tpi topik ini goes through my heart karena aku udh pernah ngeliat orang secara langsung di bully
dan di harass di depan mata w (Alhamdullilah bully nya udh diskors sama ditransfer by my school because
he's so en messed up man i swear to God)
aku bakal serius sebentar nih, salah satu cara para penjahat ini membuat victimnya tetep 'jatuh cinta' sama
dia adalah, sang penjahat abuses him or her verbally and physically until the victim doesn't even realise
what they're doing or they're mentally disturbed by the fact that they're tired from all of the abuse
in other words, they loose their sanity. dan itu pun dilakukannya kayak betul2 di torture habis-habisan, tergantung
mentalnya seseorang sih
jadi kayaknya ga mungkin deh seseorang yang mengabuse dan /maaf/ memperkosa sang victim bisa membuat sang
victim tetep jatuh cinta. keyword dalam pemerkosaan adalah pemaksaan
'if you uses force, then it's '
honestly, aku rasanya mau muntah tiap kali i encounter those kind of stories. aku paling gakuat sama psychological horror or
thriller. human mind is the most beautiful yet the scariest thing that God ever created
lol maap dengan EngDonesianya ya lol