Pelajar Yang Fokus ke-- Cinta

Omelan tentang Semua Hal Payah di Ceritamu

bunuh diri karna udah lama chapter ini di draft dan baru nge-publish ini sekarang.

Ngomong, ngomong, topik ini disarankan oleh bubbleshen, makasih Shen!


Dunia fanfic itu seru, kamu bisa nulis apapun dang nebayangin hal-hal bebas di otakmu lalu nge-share ceritamu dan mbuat beribu-ribu user liat ceritamu kaloceritamuadatagnyaexo. Saking bebasnya, kadang kita lupa realita sebenernya. Banyak, nggak dikit, ah aku muter-muter aja. Maksudku, banyak, cerita fic yang genrenya schoollife, tentu aja. Kamu bisa ngubah karaktermu jadi nerd, lalu ubah boyband tertentu jadi orang-orang paling hot, poupuler di sekolah ini karna mereka ganteng banget ( dan yang kebetulannya, semua orang ganteng ini ngumpul jadi satu dan udah jadi temen masa kecil. Wow, mungkin banget terjadi di dunia nyata. /nada sarkasme. ) Lalu karakter mu ini suka sama kingka ini dan mereka jatuh cinta, hati merah melayang-layang di udara, bah apa ini.

Iya-iya, nggak cliche. /nada sarkasme lagi. Tapi ngomong, ngomong, aku pengen tanya, kalo kalian baca fic yang genre-nya schoollife, karakternya pelajar, seberapa sering kalian liat scene pelajar ini susah sama hidup schoollife nya?

Oke, problem yang pengen aku tekenin disini, para Kim Hana, Jung Yonhee, Lee ___ ato siapalah yang jadi OC di fanfic scoollife kebanyakan, fokus ke kehidupan romance nya. Aku tau kalo Lee ___ ini jatuh cinta, tapi- apa itu artinya semua kehidupan sekolahnya fokus ke percintaan sama cowok ini dan tugas-tugas sekolah terabaikan langsung?

 

Nggak. Realita nggak semudah itu. Aslinya, walaupun aku di kehidupan sekolahku ( Ya, aku jatuh cinta readers. Cowok ini inisialnya C, member exo ) aku suka sama cowok, pasti ada halangan juga dari si schoollife ini, mau nilai nya tiba-tiba jelek, ato dia gak fokus sama pelajaran karna ngliatin cowok ini terus ( anak baik jangan ditiru ya, ) atau dia punya problem di suruh maju ke depan, PR terlalu numpuk sampe si karakter ini stress.

Realitanya, realita itu lebih kejam daripada fanfic. Tapi kita baca fanfic karna itu mengandung unsur familiar dari kehidupan kita masing-masing kan?

 

Schoollife gak perlu diabaikan cuma karna Lee ____ mu ini jatuh cinta, schoollife mu ini bisa jadi konflik di kehidupan cinta kedua karakter yang kalian ship, misal, si cewek ini modus minta diajarin matematika sama Sehun padahal dia sendiri udah pinter matematika cuma buat-- nggabisin waktu sama Sehun lah. ( lmao. aku ngambil contoh dari fic ku ya e u e ) ato ada juga, di scene dimana kedua karakter harus terpisah karna mereka ada ujian, ato mereka bisa kerjasama contekan pas ujian yang buat rasa lope-lope pada mereka ini berkembang--

--lalu kemudian mereka ketauan Mr. Kim karna contekan dan dihukum bareng yang mbuat momen mereka nambah, oke, aku cuma nekanin kalo contekan itu bukan hal baik dan bakal berakhir dengan keburukan e u e. /halah bahasaku. Tapi, yep, poinku itu, kalo mereka ada di kehidupan sekolah, jangan cuma nonjolin kehidupan cintanya mereka! Buat itu lebih menarik dengan masukin unsur-unsur tugas sekolah yang jadi penghalang mereka!

 

Dan lalu, aku mungkin udah pernah ngomong ini sebelumnya, karakter yang realistis. Ato kalo disini, panggil aja pelajar yang realistis. Pelajar itu tugasnya belajar, yep, dan kalo di fanfic- sigh. di fanfic aku nggak jarang mbaca cerita dimana si pelajar ini nggak belajar TAPI BISA PINTER SENDIRI DAN NJAWAB PERTANYAAN GURU DENGAN BAIK DI SEKOLAH. HOLY SHIET. AKU JUGA MAU DI REALITA KAYAK GITU. /BUANG SEMUA BUKU PELAJARAN DAN GAK BELAJAR. 

/uhuk. Aku mungkin sekarang ngajarib hal buruk ke kalian :c /ambil semua buku pelajaranku balik. Ini beberapa contoh asli yang pernah kutemui di fanfic, kita panggil si karakter nggak realistis ini Sulli :

 

'Jam menunjukkan 9, sebenarnya ini jam dimana murid-murid harus duduk di kelas mendengarkan pelajaran membosankan dari guru. Tapi disinilah aku, berjalan di koridor karna bosan dan tidak tahu apa yang harus kulakukan. Tidak masalah, mereka tidak akan mengeluarkanku dari sekolah, aku sudah PINTAR dan mereka akan memintaku untuk tidak keluar dari sekolah karna aku yang embuat nama sekolah mereka bagus dengan nilai-nilai BAGUS ku. karna aku sebegitu PINTAR ( /plak ) itu.'

 

'Aku tidak pernah mendengarkan pelajaran guru, jadi saat aku mendapat 80 di biologi, Krystal merengut padaku.

"Bagaimana bisa kau mendapat nilai sebagus itu? kau selalu TIDUR saat pelajaran!"

Aku memutar mataku. Ini sudah BIASA. Aku memang tidak pernah mendengarkan di saat pelajaran ( yang ajaibnya, si dia ini nggak pernah ditegur sama gurnya atau apa. Wow, ajaib. Aku gitu aja udah ditegur sama temen-temen-- otl. mereka baik c': ) Tapi aku selalu belajar mater yang akan di jelaskan guru sebelum amsuk kelas, karna ibuku datang ke rumah 2 KALI SETAHUN. Dan ayahku pergi ENTAH KEMANA jadi aku bosan di rumah dan aku belajar.'

(lmao, kalo gini apa gunanya dia masuk sekolah kalo dia nggak pernah ndengerin pelajaran )

 

Yah, pelajaran hari ini sudah didengerin readers? c: Recap! Masukkan unsur realitas ke fic mu kalo itu bergenre schoollife! Baik ke karaktermu, ato ke lingkungan di fic mu! Jangan buat orang-orang meringis kayak 2 contoh diatas, tapi buat orang-orang pengen terus baca fic mu karna fic mu kerasa hidup dan berhubungan sama hidup mereka!

Sudah? Keluar AFF lalu belajar sana kalo kalian buka AFF di hari sekolah! Kayak yang dikatain cogan kita dibawah ini... ( Bang Kai. )

 

update selanjutnya bakal muncul 5 tahun lagi, agak lama, until then, bye bye!

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
travellingIdeas
berita hari ini: aku nggak mati. okbye.

Comments

You must be logged in to comment
Ocioci #1
Chapter 20: Baca chapter 19 bener2 setuju sama masukannya. Topik kayak gt kayaknya kurang etis aja sih, tapi setelah baca ini jd semangat nulis yeaaay.
peachrabbit
#2
Chapter 27: Why hello, Trav. I was kind of surprised to see you replying my old, old comment. :P
Hope life treats you well (or you treat life well).

Sebenernya aku udah baca rant ini dari beberapa hari yang lalu, tapi berhubung aku terlalu males login di PC (and commenting by phone is so, so tiring), jadi baru sempet comment sekarang.
Kind of surprised (again!) that you brought my favorite demon up there, LOL. Nice, nice.

Oke. Jadi, apa tadi masalahnya? Upside down in your fic? I should agree that the ups-and-downs in a story is important, whether it's up-up-up-down or down-down-down-up (I prefer the last, but well, that's not the point). Aku nggak bilang kalo cerita yang isinya happy doang dari awal sampe akhir nggak bagus, atau cerita yang sedih melulu nggak ada senengnya patut dihapus dari muka bumi ini, but it's just too flat. Kecuali kamu punya super finishing blow (oke, nggak perlu super, yang penting tepat), it'd be just... so-so.

Soal upside down yang maksa. Ya... maksa. Suka ada aja author iseng yang udah bikin cerita seneng-seneng, trus tau2 ujungnya sad ending, tanpa ba-bi-bu, nggak pake basa-basi. I mean, YEAH I DIDN'T SEE IT COMING, BUT IF YOU THINK IT'S A GOOD THING, IT IS NOT. Transisi dari satu emosi ke emosi lain itu perlu. Jangan samain fanfic sama cewek PMS yang mood-nya naik-turun nggak jelas, please. Pernah nggak kamu didamprat temen kamu, nggak ada angin nggak ada ujan? Ya kayak gitu rasanya baca cerita yang finishing blow-nya maksa. Kayak digampar tanpa tau salah kita apa. Tau2 digampar aja.

About foreshadowing, anyway. Yeah, it's good and needed, but, at the same time, risky. Be careful, foreshadowing is a double-edge sword.

The characterization you brought up, though... no comment, LOL. I hate characterization. But, let me ask you, have you watched Durarara?
viagain
#3
Chapter 27: stelah di reply comment, baru aku sadar kalo aku belum subscribe -_-
aku setuju sm kebanyakan plot twist maksa di aff, yang bikin kita teriak wtf dengan kesal, yang harusnya itu cerita sebenarnya decent, malah jadi euh.
dan entah kenapa malah banyak yg komen 'wtf authornim, never saw it coming, you're a genius'
what the hellllll!!
aku pernah nemu ff yg plot twist nya bikin eerrrr, tapi respon readernya bagus banget,kadang suka ga ngerti sm reader aff ini -_-"
potatoria
#4
Chapter 27: Hei trav, long time no see o u o) dipikir udah pensiun atau semacamnya, tau2 dapet notif apdetan ini dan aku sadar kau masih hidup :"v

Ok. Maafin aku.

Overall chap ini mengingatkanku pada revisi. Dimana harus ngatur2 up sama down yang disebut sebut itu. Dan one problem yang masih ganjel2 sampe sekarang itu.. Gimana caranya bikin charac jadi menarik seperti yang disebutin diatass. (Barangkali udah dibahas detail disini, tapi yah stupid i'am, tetep aja nggak ngerti -_-) o u o)v ) bahas dong trav heheh
viagain
#5
Chapter 5: aku ga bisa tidur dan nemu ini :D
nah, masalah silent reader nih. aku itu termasuk silent reader, klo ga ada hal yg menarik buat dikomen, tp bakal 'cerewet' banget kalo ceritanya aku suka, karakternya ngena di aku.
menurutku kadang ada reader yg bukannya ga mau komen, tp ngindarin komen yg ga enak. aku pernah diblok, dimaki, diajakin berantem, karna komen. maksud hati sih pengen ngasih kritik yg membangun, tp banyak writer ini pada sensi, makanya mending ga usah komen.
ada juga yg stuck ga tau mau komen apa, kadang sebenarnya ceritanya ga bagus, tp idenya cukup menarik, jd reader lanjut baca terus, dan nunggu 'punchline'nya, dimana cerita itu tiba2 jd keren,tp ceritanya ga kunjung keren, jadi silent reader lah beta jadinya.
itusih alasanku, duh, panjang ya ranting ku.
eh, 1 lagi, aku suka kesel sm author yg fakir comment (duh, kasar nih gue), author yg ngancam ga update klo ga dikomen, yg bakal protect ff nya klo ga dikomen, dan klo ada yg kritik, eh dia malah marah bilang kita ngebully, males banget komen jadinya, aku jadi suka dengan jahatnya mikir 'ih, cerita lo ga bagus juga, protek aja sana!' (ini gua ngomong gini ada yg marah ga ya? bakal diblok lagi nih kayaknya nih :D)
bloomblebee
#6
Chapter 25: Dari judul rantnya aja aku udah ngakak. Trus baca sampe akhir... Waktu kelas satu SMP ini kok gue banget ya trav wkwkwk :"D jadi kayak mengenang masa2 jadi kpopers dengan ff abal2 yang ditulis dibuku sama dihape huhuhu.
Dan kamu tau kalau sampai detik ini buku itu masih ada. Dan itu bukan cuma satu buku, dua lusin *btw udah kayak gitu tulisanku emang jadi bagus dan rapih*. Aku sempet 'takut' mau membongkar-bongkar buku itu tapi akhirmya pasti diacak2 juga dan hasilnya aku dalam hati: wtf. Ini gue yang nulis? SERIUS?! Aku nolak kenyataan ini *nangis kejer*
Serius itu beneran absurd banget sampe aku speechless sama tulisan ku sendiri yang ada dari tahun ketahun itu. Dan itu modal percakapan koreanya gugel translate lagi. Makin bergejolak perut aku membalik lembar2 buku itu :"v
Oke, aku nekat seperti itu juga karena baca ff pun yang nekat pake gugel translate juga kan pastinya *lol
Dan lama kelamaan, aku yang sekarang liat ff begituan pasti... *u know lah
Dan walaupun udah begitu, tetep sampe sekarang di ff ku pasti atau palingan kuselipin korean honorifics kaya '-sshi' dll. Dan kata yang paling umum kayak mian, gomawo atau annyong :"v entahlah, aku rasa itu masih cocok karena bisa ditoler dan pastinya gak panjang2 kayak punyaku dulu itu. Cukup satu suku kata aja. Dan... Bahasa inggris, terima kasih berkat ff2 bhs. Inggris yang kubaca bertahun2 terakhir ini dari situ juga kemampuan aku bahasa inggris makin2. Makin bagus soalnya kalo gabisa bhs. Inggris diajak ngomong temen atau berbaur di socmed juga bisa mati kutu.
Rant ini oke banget. Bikin aku bernostalgia sama ff abal2 aku :"3 thanks travvv
peachrabbit
#7
Chapter 26: Wah, akhirnya Trav kembali dari hibernasi (tapi kayaknya udah ngilang lagi)!

Oke, comment kali ini kayaknya nggak akan panjang karena aku udah rada nggak konek, tapi kalo nggak comment sekarang nanti malah lupa mau ngomong apa. u.u

Oke. Writing style. Like what I told you, storyline is intelligence and writing style is attitude, dan menurut aku writing style itu penting karena, think about it, nggak semua orang pintar punya attitude yang bagus, tapi someone with manners will look smarter and more elegant.

Build your attitude in writing. Galahad in Kingsman said manners maketh man, so let's borrow his quote (and change it a bit) and say manners maketh good writer.

By the waaay, lemme guess. The first one is Divergence (or one of the series) and the last is the famous Carrie?
bubbleshen
#8
Chapter 26: miss you, Trav! {} hehe

aku mau nebak kutipan novel yg pertama ya, itu Divergent :D
kalo yg kutipannya Stephen King aku gatau itu judulnya apa ._. novel barat aku jarang baca yg temanya berat, tbh.

setuju banget kalo gaya menulis masing-masing author itu sedikit-banyaknya mencerminkan kepribadian dan selera si author sendiri. di awal sempet ada kutipan yg berbunyi: 'setiap pembaca belum tentu author, tapi setiap author pasti pembaca.' ((kurang lebihnya seperti itu, aku ngga inget detail lol))
jadi tipe cerita macam apa yg dibaca sama author tsb, itulah yg diserap sama dia dan dijadikan pedoman sama dia dlm menulis. bisa dibilang sbg salah satu faktor pembentuk gaya tulisannya, atau mungkin cetak biru dari karya author yg difavoritkannya itu. tergantung orangnya.
sejauh ini sih yg namanya gaya menulis itu tipenya msh belum berkembang banyak (yg aku perhatiin). kalo dia tipe author yg udah stabil gaya menulisnya, secara garis besar cuma ada dua kok tipe writing-style seorang author: (1) tipe author yg mendeskripsikan segala sesuatunya secara detail dan melibatkan banyak emosi. dalam konteks ini dia banyak main di narasi; (2) tipe author yg mendeskripsikan sesuatu yg dia tulis secara ringan, tapi langsung 'hit just the right spots'(?). mungkin lebih banyak main di dialog, ATAU dia justru bisa menyeimbangkan porsi antara dialog dan narasi.
dari dua kategori itulah writing style seseorang terpecah-pecah menjadi cabang-cabang yg lebih kecil. aku sih nyebutnya ada author yg cocok nulis 'fluffy things' (gaya bahasanya ringan tapi feels-nya ngena) atau 'angsty things' (gaya bahasanya berat, dan kadang kita harus mikir dulu buat dapetin emosinya).
halah ini aku ngomong apa, belibet banget. hahahaha

soal selera ya, author itu biasanya punya kebiasaan menulis seperti sesuatu yg dia sendiri senang baca. tapi itu sifatnya msh relatif, ngga selalu kejadian kok di setiap author. karena kadang kan apa yg kita suka belum tentu bisa kita terapkan.
LimSooMie
#9
Chapter 20: hai sayangku, long time no see
jadi aku tadi baru baca yang screwed up subject and i preach you so much lover
aku anak major psychology yang (INSYA ALLAH AAMIIN) bakal major more di criminology
sama criminal profiling
Aduh tpi topik ini goes through my heart karena aku udh pernah ngeliat orang secara langsung di bully
dan di harass di depan mata w (Alhamdullilah bully nya udh diskors sama ditransfer by my school because
he's so en messed up man i swear to God)
aku bakal serius sebentar nih, salah satu cara para penjahat ini membuat victimnya tetep 'jatuh cinta' sama
dia adalah, sang penjahat abuses him or her verbally and physically until the victim doesn't even realise
what they're doing or they're mentally disturbed by the fact that they're tired from all of the abuse
in other words, they loose their sanity. dan itu pun dilakukannya kayak betul2 di torture habis-habisan, tergantung
mentalnya seseorang sih
jadi kayaknya ga mungkin deh seseorang yang mengabuse dan /maaf/ memperkosa sang victim bisa membuat sang
victim tetep jatuh cinta. keyword dalam pemerkosaan adalah pemaksaan
'if you uses force, then it's '
honestly, aku rasanya mau muntah tiap kali i encounter those kind of stories. aku paling gakuat sama psychological horror or
thriller. human mind is the most beautiful yet the scariest thing that God ever created
lol maap dengan EngDonesianya ya lol