Tunggu, Dia Ngapain?
Omelan tentang Semua Hal Payah di Ceritamu
Oke, hari ini, hari apa ini? jangan liat tanggalmu. Tentuin hari ini lewat comeback Trav aja. Haiiii /lambailambai tangan kayak idiot. lama gak jumpa ; ; . makasih buat beberapa orang yang ninggalin komen jadi ngingetin aku sama rant ini. /plak. hey, seenggaknya aku inget.
Topik kali ini tentang flow. flow itu dimana kamu nentuin cepet ato lambatnya cerita itu proses ke ending, klimax, intinya, bagian selanjutnya. Author harus nempatin flow di tempat yang tepat juga. pembaca bakal yawning pas liat action yang kamu tulisin kayak lagi di slow-motion. apa-apaan ini, action harusnya ber-flow cepat dan menegangkan. pembaca bakal nglempar hape mereka kalau baca romance yang kamu tulisin pake flow cepet. baru satu haru ketemu, hari kedua langsung ciuman. oke, mungkin gak sampe nglempar itu juga, tapi ayolah, jangan buat readermu frustasi.
oHHA HA, AKU YANG AUTHORNYA JADI TERSERAH AKU MAU NULIS APAPUN KE CERITAKU. itu, kalo kamu gak keberatan kehilangan petential subscriber dan upvotermu, silahkan. dan aku yakin nggak ada dari kalian yang mau masuk ke tipe author ini, jadi biar Trav bantu lewat sini-
Flow, kamu tentuin lewat jumplah tulisanmu, kata-katamu, gimana kamu ndeskribsiin hal-hal yang terjadi di ceritamu, detail-detail di ceritamu. Ada dua hal yang beda dari : Dia tersenyum, sama : Dia menarik kedua ujung bibirnya ke atas, memberikan senyuman sopan. semakin banyak hal-hal yang kamu jelasin dan semakin banyak detail yang kamu kasih semakin terasa lambat ceritanya. Kalau kamu pengen ceritanya terasa hidup dan pengen para pembacamu ngimaginasiin scenenya lewat kata-katamu sampe bener-bener pas, kamu harus nulis dengan penuh detail- oke aku pikir aku keluar topik.
Flow bisa dipake ke cerita apapun, ayo kita baca action dalam slow-motion:
Aku merasakan jari yang membungkus pergelangan tanganku, mendongak ke atas, mataku bertemu wajah putih pucatnya, dan mata coklatnya. Wajah itu menggambarkan ekspresi stoic dan tidak menggambarkan ekspresi, tapi aku bisa membaca melewati ekspresinya, kepanikan.
"Mundur ke belakangku."
Dan aku menuruti perintahnya, mengambil langkah mundur dan menatap punggunya di depanku. Punggungnku merasakan tembok batu-bata yang mengingatkanku lagi, bahwa kami terdesak. Jari-jarinya melepaskan pergelangan tanganku dan aku hanya bisa diam saat panik menggebu-gebu dalam diriku dan ketakutan mengkonsumsiku, dengan jutaan pikiran buruk menghujani otakku saat tiga orang di depan Sehun dengan penutup wajah bewarna hitam mengangkat senjatanya dan berlari ke arah kami.
aku
payah
dalam
nulis.
bunuhaku.
oke paling nggak itu contoh dalam action yang slowmo, kebanyakan detail plus terkesan bertele-tele, jANGAN. JANGAN LAKUIN INI. ato ayou ke contoh dimana romance kamu tulis kayak fic action-
"Aku-"
Aku terus menunggu lanjutan huruf yang akan ia bicarakan. "Aku mencintaimu." Dan tanpa sada Eunyoung merasakan bibir orang di depannya.
ha ha, ada yang bakal enjoy baca flow yang gak tepat di atas? /gaksuremyself. sekarang ayok kita ke contoh yang bener oke? aku punya firasat buruk kalo aku cuma nulis contoh yang jelek dan gak ngasih contoh yang baik- oh well- aku bakal jadi ranter yang baik, mungkin. #sarcasm
Kita mulai dari adegan Sehun dan OC siapa ini.
Aku merasakanjari-jariyangmembungkus pergelangan tanganku,mendongak ke atas, mataku bertemu wajahputihpucatnya, dan mata coklatnya. Wajah itumenggambarkan ekspresi stoic dantidak menggambarkan ekspresi, tapiakubisamembaca melewati ekspresinya, kepanikan.
"Mundur
ke belakangku."
Dan aku menuruti perintahnya,mengambil langkah mundurdan menatap punggunya di depanku.Punggungku merasakan tembok batu-bata yang mengingatkanku lagi,bahwakami terdesak.Jari-jarinyaIa melepaskanpergelangan tangankupengangannya dan akuhanya bisadiam saatpanik menggebu-gebu dalam diriku danketakutan mengkonsumsiku,denganjutaan pikiran buruk menghujani otakku saat tiga orang di depan Sehun dengan penutup wajah bewarna hitam mengangkat senjatanyadan berlari seraya berteriak ke depanke arah kami.
Keliatan agak vague, tapi short dan simple. Biarin kayak gitu plus hilangin kata-kata bertel-tele sama detail yang gak terlalu penting. PEnikamt fic action suka pas adegan intense, biarin kata-kata vague yang bakal mereka tebak sendiri nantinya dan gak usah kasih detail mbosenin.
Sekarang, buat romance-
"Aku-"
Dadaku berdebar seperti- gila. Dan aku terus mengantisipasi kata-kata yang akan keluar dari mulutnya selanjutnya. Mataku menatap tegang ke wajahnya, mata hitamnya yang selama ini kukagumi dan dagu lancip yang kupikir bagus. Seperti ada kekuatan tidak terlihat yang menghentikan badanku, seluruh tubuhku tegang. "Aku mencintaimu-" Dan aku tidak bisa berkata apa-apa lagi saat aku merasakan bibir lembutnya, menyentuh bibirku dan wajahnya jadi dekat, terlalu dekat di depan wajahku.
Untuk romance, perlu detail dan flow yang slow, karan pas mbaca romance, entah ada rasa bahagia tersendiri mbaca fluff antara dua karakter disitu. orang-orang jadi pengen lagi, dan lagi. biarin reader nge-enjoy moment di romance, tapi jangan terlalu berlebihan bertle-telenya ato mereka bakal bosen. romance juga beda sama action, dimana action itu intense, mbutuhkin aksi sama pilihan yang harus dipilih sama karakter dengan cepat, karakter di romance bisa nggabisin waktu banyak sama pasangan mereka- ato crush ato apalah. dan demi apa, romance itu gak menegangkan! jadi stop mbuat romance dengan flow cepat dan mulai nulis romance dengan flow diperlambat-
omf. i at writing tapi aku ngelakuin contoh ini demi kalian readers < 3 /throws heart. dan-- aku pikir ini aja yang aku bisa kasih ke kalian selama hiatus yang tiba-tiba. orz. roleplayrepublic ngambil beberapa jam dari waktu hidupku, tapi aku nge-enjoy itu. ene. kayak biasa, tinggalin komen kalian (dan entah kenapa rant ini jadi kayak forum dan tempat curhat buat readers-) lalu jangan ragu ngasi opini kalian kalo itu emang beda dari opiniku (bukan berarti aku bakal gampang ngubah opiniku juga)
dan karna unas mendekat- mungkin rant ini bakal hiatus juga, lagi, orz. mohon dipahami.
Trav's out!
Comments