SEVEN

ABOUT MIRACLE

Jantungku berdegup tak berirama, kecupan hangat yang tengah kurasakan kini membuat tubuh ini terasa melayang layang diudara. Dapat kurasakan adrenalinku meninggi, aliran darahku mengalir seperti aliran niagara dengan setruman kecil disetiap nadinya. Hatiku bergetar, ada perasaan aneh di dalamnya. Seperti deruan angin musim semi yang menghangatkan ruang hati ini. Ku biarkan kyuhyun menciumku, bibirnya lembut mengecup bibir ini dengan irama yang ia mainkan. Perlahan kyuhyun melepaskan bibirnya dari bibirku walau enggan, ia sandarkan dahinya di dahi milikku. Seperti baru saja tenggelam didasar air, kami berdua menarik nafas dalam dalam. Kyuhyun menjauhkan jarak wajah kami walaupun aku masih dapat menatap wajah tampannya begitu dekat.

Kedua mata kyuhyun menatapku lekat, matanya begitu teduh menghanyutkanku. Sebelah tangannya membenarkan letak rambutku dan mengelus lembut pipi kananku.

"Mata ini membuatku jatuh cinta sejak saat pertama aku menatapnya..." Kyuhyun mengelus alis mataku lembut membuay aku terpejam merasakan setiap sentuhannya. "Seseorang berkata benar... Aku mencintaimu Yoona" kyuhyun berbisik lembut, jantungku tak dapat berhenti berlari didalam tubuh ini. Hatiku dibuat tak menentu oleh kyuhyun.

***

"Hyung!" Minho menghampiri kyuhyun yang baru saja duduk dikursi kerjanya.

"Hmm.." Jawab kyuhyun sembari mengecek layar pcnya.

"Bagaimana yoona noona? Apakah baik baik saja?" Tanya minho khawatir.

"Mmh.." Angguk kyuhyun, "aku sudah memastikannya beristirahat dirumahnya"

"Syukurlah.." Ujar minho lega, "aahh iya hyung! Tadi seseorang mengantarkan ini untukmu" minho mencari cari sebuah amplop coklat berukuran kecil diatas meja kerjanya yang ada disebelah meja kyuhyun. "Ini hyung!" Minho memberikan amplop tersebut pada kyuhyun.

“apa ini?” kyuhyun membaca alamat yang tertera di atas amplop tersebut, terdapat tulisan ‘YG’s Photography’ dengan hati-hati kyuhyun membuka amplop tersebut. “kamsahamnida..” ujar kyuhyun.

“ne hyung!” minho kembali ke mejanya dan kembali sibuk dengan pekerjaannya, sementara kyuhyun menemukan sebuah micro-sd dibalik bungkusan plastik yang ada didalam amplop tersebut. secarik kertas dengan tulisan tangan terdapat di luar plastik tersebut.

 

“kameramu cukup sulit ku perbaikki, jadi ku kembalikan dulu memory yang ada didalamnya. seminggu lagi datang ke galleryku dengan membawa daging dan bir (Barter dengan kameramu)”

 

Isi dari surat singkat tersebut membuat kyuhyun menggeleng-gelengkan kepalanya, “mwoya!” ia tersenyum geli. Kyuhyun memasukan memory tersebut kedalam usb pcnya, dengan hati hati ia membuka folder yang ada didalam memory tersebut. Kumpulan foto-foto hasil jepretan yoona sepertinya bunga sakura, keramaian kota Tokyo, dan berbagai keindahan negara di Jepang sana. Kyuhyun berhenti pada saat screen lcdnya dipenuhi oleh wajah cantik yoona. Gadis tersebut tengah tersenyum kearahnya dengan kedua matanya yang teduh.

“yeppoo..” bisiknya kecil. Tiba tiba saja kyuhyun menemukan hal yang lebih menarik, satu satunya sebuah video diantara foto foto yang ada didalam usb tersebut. Dengan penasaran kyuhyun membuka video tersebut dan memutarnya.

 

“Annyeong.. Hari ini tanggal 5 desember 2012 tepat di hari ulang tahun kakakku Im yuri aku akan berangkat menemuinya di seoul" Yoona tersenyum sumeringah kearah kamera, ia menarik nafasnya dalam dalam. Senyuman semakin mengembang dari wajahnya. "...... Eonnie sengil chukkae.. Tunggu aku di seoul.."

 

Tangan kyuhyun bergetar diatas mouse pcnya, tubuhnya terpaku tak bergerak. Air mukanya pucat, kedua matanya dipenuhi air mata yang bergumul di ujung kelopaknya.

“aku menemukannya… yuri-ah, adikmu aku menemukannya..”

***

"Kau sudah siap?" Tanya kyuhyun pada gadis dengan dress peach pas badan dihadapannya.

"Mmh" angguk yoona yakin, senyuman manis datang dari wajahnya.

"Yeppoyo~" gumam kyuhyun sembari membenarkan rambut yoona yang berterbangan oleh angin yang berhembus kencang dari atas loteng ini.

"Mwoya.." Ujar yoona dengan pipi yang kemerahan.

"Kajja..!" Kyuhyun menggenggam tangan telapak tangan yoona erat dan berjalan bersama sama.

 

"Sebenarnya kita mau pergi kemana?" Tanya yoona pada kyuhyun.

“jalan-jalan saja, mencari angin” jawab kyuhyun, pandangannya serius menatap jalanan.

“mwo? Memangnya di gallery sedang tidak ada kerjaan apa apa?” Tanya yoona polos.

“Kwaencana, ada minho..” kyuhyun melirik sedikit kearah yoona sembari tersenyum, hal tersebut membuat yoona tenang sembari senyum tersipu.

“kajja” tak lama mobil yang dikemudikan kyuhyun berhenti di sebuah taman yang tak terlalu ramai. Yoona melihat lihat kearah sekitar sembari kebingungan, gadis cantik tersebut menatap kyuhyun penuh tanda tanya di wajahnya.

“kajja! Taman pilihan yang baik untuk kencan” kyuhyun menyipitkan sebelah matanya, ia keluar dari mobil dan cepat cepat berlari karah pintu yoona untuk membukakannya untuk gadis tersebut. Kyuhyun membantu yoona untuk turun dari dalam mobilnya. Yoona berjalan bersama kyuhyun dengan menggenggam lengan kekarnya. Mereka berdua berjalan santai menghirup udara segar seoul siang ini. Sinar matahari yang teduh ditutupi kumpulan awan. Pohon pohon tinggi disekitar taman bergerak kekanan dan kiri mengikuti tiupan angin hangat musim semi kali ini.

“ayunaan!!” yoona berlari girang menghampiri sepasang ayunan di hadapannya, ayunan besi dengan pasir putih sebagai alasnya. Yoona duduk diatasnya, mengayun ayunkan tubuhnya kecil sehingga ayunan tersebut mengayun kedepan dan kebelakang secara bergantian. Kyuhyun berdiri terpaku menatap gadis dihadapannya. Kedua matanya memancarkan jelas rasa sedih, lega dan bahagia yang bercampur menjadi satu. Pikiran tentang yuri mengelilingi isi kepala kyuhyun, yuri akan bahagia jika ia tahu bahwa adiknya saat ini ada di dekatnya.

“kyuhyun-ssi” yoona menghamburkan lamunan kyuhyun, Yoona melambai lambaikan tangannya kea rah kyuhyun. Ia pun berjalan mendekati yoona.

“kau senang sekali bermain ayunan” ujar kyuhyun sembari tertawa.

Yoona mengangguk girang, “bisakah kau mendorongku kyuhyun-ssi?”

“ne?.. baiklah..” kyuhyun berjalan kearah belakang yoona, kedua tangan kyuhyun menggenggam kedua rantai yang ada disamping ayunan tersebut, mengayunkanna perlahan demi perlahan hingga yoona terbang tinggi diatas ayunannya. Gadis cantik tersebut tertawa kegirangan, dengan rambut dan dressnya yang berterbangan oleh angin. Senyum kyuhun semakin melebar mendengar tawa yoona yang begitu bahagia, “mau lebih tinggi?” tantang kyuhyun. “mmmh..!” jawab yoona penuh semangat.

Kyuhyun mendorong ayunan tersebut lebih kuat, ayunan yang dinaiki yoona semakin melayang tinggi, namun tiba-tiba saja yoona merunduk seperti ketakutan, kedua tangannya menggenggam semakin kuat kepada rantai ayunannya dan ia berteriak “BERHENTI!” dengan keras.

Sontak kyuhyun terkejut dan khawatir, dengan cepat kedua tangannya meraih ayunan yang dinaiki yoona dan sekuat tenaga ia membuat ayunan tersebut berhenti.

“yoona-ssi” kyuhyun berlari kearah depan yoona, ia berlutut depat di hadapan yoona yang masih merunduk dengan tubuhnya yang gemetar.

“yoona-ssi kwaencanayo?”kyuhyun menggenggam tangan yoona, dan mengelusnya lembut. “Kwaencana yoona-ssi, aku disini aku bersamamu” ujarnya lembut & penuh arti. Perkataan kyuhyun tersebut membuat yoona membuka matanya. Kedua mata cantiknya terlihat basah, air mata terlihat hampir jatuh dari kedua matanya.

“kyuhyun-ssi” nada suara yoona terdengar seperti ketakutan, sebelah tangannya menggenggam lengan kyuhyun yang tengah memegang sebelah tangannya yang lain.

“kau tak perlu takut, tak ada yang perlu kau takutkan” ujar kyuhyun, “biarkanlah semua berjalan kembali seperti semula, jangan dilawan rasa sakit itu. Aku disini, aku akan selalu disampingmu” yoona menatap kyuhyun terdiam. Walaupun yoona merasa tak mengerti dengan maksud perkataan kyuhyun tersebut, namun entah mengapa kepalanya seakaan akan menerima perkataan penuh arti tersebut.

***

“mengapa kita datang ke rumah sakit lagi kyuhyun-ssi?” Yoona dan kyuhyun berjalan dikoridor rumah sakit saling berpegangan. Kyuhyun menghentikan langkahnya, ia mengeratkan genggamannya ditangan yoona.

“aku ingin mengenalkanmu kepada seseorang, apakah kau tidak keberatan?” tanya kyuhyun lembut.

“siapa dia?” tanya yoona penasaran.

“Seseorang yang berarti dalam hidupku, akan ku ceritakan nanti jika kau setuju” kyuhyun mengelus pipi yoona lembut.

Yoona mengangguk mengiyakan, “Arraseo..”

Kyuhyun tersenyum, “Kamsahamnida yoona-ssi”

Mereka kembali berjalan, tanpa melepaskan genggaman tangan mereka. Tubuh yoona semakin melekat disamping kyuhyun. Sampai mereka berdiri di depan sebuah kamar vip dengan pintunya yang tertutup. Kyuhyun menatap yoona disampingnya, gadis tersebut balik menatapnya dan mengangguk meyakinkan kyuhyun untuk masuk.

Kyuhyun menggeser pintu dihadapan mereka, hawa dingin berhembus melewati kyuhyun dan yoona. Kyuhyun menarik tangan yoona masuk kedalam kamar vip tersebut, tubuh kurus yoona hanya mengikuti kemana kyuhyun membawanya.

Sesaat setelah sampai didalam, tubuh yoona membeku. Tak mampu bergerak, gadis cantik tersebut melepaskan genggaman tangan kyuhyun dan mematung ditempatnya. Ia membiarkan kyuhyun berjalan lebih dekat kearah gadis yang terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit dengan berbagai alat medis yang menempel di tubuhnya.

Suara dentuman jantung dari alat perekam jantung disana tak seirama dengan degupan jantung yoona saat ini. Tubuhnya mengejang saat melihat wanita yang ada dihadapannya. Wanita cantik dengan mata terpejam begitu damai.

“Yuri-ah.. aku datang..” bisikan kyuhyun dapat terdengar jelas oleh yoona, suara kyuhyun yang damai tak dapat mendamaikan hati yoona yang tengah bergejolak. Kepala gadis tersebut berputar begitu keras, wanita yang ada di foto yang ia lihat di apartement kyuhyun, wanita yang menggentayangi rumah lotengnya, wanita yang bertemu dengannya sebagai arwah dan saat ini ia melihat tubuhnya diatas ranjang rumah sakit ini. Kepala yoona mendadak terasa begitu sakit.

“Aku datang dengan seseorang..” suara kyuhyun dapat yoona dengar dengan baik, namun kedua mata yoona berkabut. Semakin lama ia semakin tak dapat melihat dengan jelas.

“Kau pernah bilang padaku, kelak aku harus mengenalkan wanita yang kucintai…” kepala yoona berputar hebat, tubuhnya semakin melemah kebingungan merasuki seluruh tubuhnya dan membuat kepalanya pusing hebat.

“aku membawanya saat ini… dan aku tahu kau akan mendukung 100% pilihanku…” ujar kyuhyun, “anniya.. mungkin dia adalah pilihanmu..” kyuhyun membalikan kepalanya untuk melihat yoona yang ada dibelakangnya namun pada saat yang bersamaan kyuhyun melihat yoona terjatuh tak sadarkan diri dengan memegangi kepalanya.

“Yoona-ssi” kyuhyun berlari kearah yoona.

***

 

Aku berdiri disebuah Taman bermain yang tak asing dimataku. Taman bermain yang selalu ada didalam mimpiku, bedanya tak ada siapa siapa disini. Aku tak melihat lagi anak kecil yang sedang bermain ayunan dengan gadis cantik yang mendorongnya dibelakang.

“eonnie…” gadis kecil tersebut muncul, dengan tangisan menderu diwajah imutnya. Gadis cilik tersebut berlarian menghampiri seorang gadis kecil lain yang terlihat lebih tua beberapa tahun darinya. Tak kusadari gadis tersebut sudah berdiri di sisi lain taman ini.

“waeyo, kenapa kau menangis?” tanya gadis yang dipanggil oennie tersebut.

“appa akan membawaku pergi, pergi jauh dan tak bisa bertemu kau juga oemma” gadis kecil tersebut menangis lebih hebat. “aku tak ingin pergi, aku tak mau pergi oennie bagaimana ini… bagaimana?” ia tersedak oleh tangisannya.

Kakiku tergerak walau sedikit, ingin rasanya aku menghentikan tangisan gadis cilik tersebut namun kakiku terasa sangat berat untuk melangkah.

“Im Yoona!” seseorang berteriak, ‘yoona? yoona aku?’ ujarku pada diriku sendiri.

“Kajja, kita harus pergi” lelaki paruh baya menarik tangan gadis kecil yang ringkih tersebut, namun tangannya yang lain ditarik oleh eonnienya. “Appa, jangan bawa yoongie..” gadis tersebut berbicara sembari menundukan kepala.

Aku berdiri terpaku ditempatku, menyaksikan drama menyedihkan dihadapanku tanpa mampu melakukan apa apa. ‘yoona? Im yoona? itu aku?’

“eonnieee…….” Gadis kecil tersebut berteriak histeris saat appanya menariknya pergi dari eonnienya. Teriakan tersebut menyerang kepalaku, aku bertekuk lemah kepalaku terasa sakit sangat sakit. Tiba tiba saja air mataku mengalir di wajah ini, aku bertekuk lutut sembari meremas kepalaku yang sangat sakit.

 

Aku terbangun dari tidurku, tadi semua mimpi hanya mimpi tapi tangisanku sungguhan. Hatiku sakit terasa sangat sakit, air mataku mengalir sejadi jadinya. Kepalaku masih terasa sakitnya, sangat sakit.

“aaaaaaaa....” teriakku meluapkan rasa sakitnya.

Didalam kepalaku kembali berputar kenangan kenangan hidupku, kini ku yakin kenangan tersebut datang dari masa laluku. Masa yang mengembalikan ingatanku. Tanpa kusadari aku bangun dari tempat tidurku, aku berlari keluar rumahku tanpa menggunakan alas kaki. Aku berlari tanpa tahu arah yang hendak ku tuju. Aku berlari mengikuti kedua kaki ini pergi membawaku. Air mata mengalir begitu deras, jantung ini bergetar begitu kuat. Entah mengapa hatiku terasa begitu sakit, sangat sakit hingga aku tak mampu bernafas lagi.

***

 

“kyuhyuna..kyuuu…” seseorang memanggilku, aku berjalan mengitari seluruh sisi apartementku, “Kyuuu.. aku disini..” aku mengikuti arah suara yang kudengar. Aku tahu pasti pemilik suara tersebut, aku berlari karna tak percaya. Aku berlari kearah suara yang kudengar.

“kyuu…” seseorang terduduk diatas ranjang dengan setengah tubuhnya tertutup selimut berwarna putih. Rambutnya yang berantakan dan kedua tangan yang sedang menggosok gosok mata. Benar-benar pemandangan yang biasa kulihat dipagi hari saat yuri menginap di apartemenku, bahkan ia berada di salah satu kamar yang sering ia gunakan untuk tidur yang ia namakan ‘kamar kwon’.

“yuri-ah” aku terkejut, apakah aku bermimpi? Mengapa begitu nyata? Aku berlari menghampiri yuri dan memeluk tubuhnya erat. “yuri-ah” bisikku, aku sangat merindukannya.

“kyuu… aku mimpi buruk” ia menatapku dengan air mata yang menetes di matanya.

“waeyo?” aku menghapus air mata yang mengalir di wajahnya.

“adikku, yoona adikku! Terjadi sesuatu padanya” wajah yuri terlihat begitu khawatir. Ia menggenggam kedua tanganku seolah memintaku untuk melakukan sesuatu.

Aku menggenggam lengannya, mengelusnya lembut agar ia tenang. “tenanglah, dia baik baik saja aku akan menjaganya” kataku.

Yuri menatap kedua mataku dalam dalam “maukah kau berjanji padaku kyu?”

“apa itu?” aku kebingungan.

“berjanjilah untuk menjaga yoona, berjanjilah apapun yang terjadi bahkan jika kau harus memilih antara aku dan yoona kau harus bersumpah akan memilih yoona yang utama”

“yuri-ah!”

“Kyu berjanjilah padaku, agar aku dapat kembali tidur dengan tenang” pintanya.

Aku terdiam tak dapat berkata apa apa, tak ada yang bias kupilih pikirku keduanya wanita penting dalam hidupku, tentu setelah ibuku.

“Kyu, kumohon berjanjilah padaku, eoh? Kau mau kan melakukannya?” yuri mengelus wajahku. Tangannya terasa hangat aku dapat merasakannya sangat nyata.

Aku menganggukan kepalaku perlahan,

“Kamsahamnida kyu..” yuri memeluku begitu erat, ia memeluku dengan kedua lengannya mendekap tubuhku. Aku benar-benar dapat merasakannya. Detak jantungnya bahkan dapat kurasakan. Ada apa semua ini? Apakah semua telah kembali seperti semula? Apakah semua baik baik saja?”

“aku melakukannya demi kau.. demi dirimu” bisikku padanya.

“Aku percaya padamu! Aku menyayangimu kyu aku bersumpah” balasnya, “Jagalah adikku, bahagialah bersamanya..” ia melepaskan pelukannya.

“keluarlah aku ingin tidur lagi!” yuri bersiap siap kembali membaringkan tubuhnya.

“mwo? Bukankah ini sudah pagi mengapa kau pergi lagi?” tanyaku.

“keluarlah, biarkan aku tidur. Aku masih ngantuk” Tanpa mengatakan apa apa lagi, aku menuruti kata katanya. Aku berjalan keluar dari kamarnya dan saat bersamaan aku menutup pintu kamar tersebut kedua mataku terbuka.

 

Kutemukan diriku terbaring diatas ranjang kamarku, kamar milikku. Aku kebingungan, dengan cepat aku bangkit dari ranjangku. Aku berlarian kearah kamar yuri memastikan semua yang terjadi sebelumnya. Kubuka pintu kamarnya dengan tergesa gesa dan tak kutemukan siapa siapa didalamnya. Kamar tersebut tertata begitu rapih dengan suasanannya yang dingin. Aku menutup wajahku dengan kedua tangan ini, tubuhku bergetar ketakutan. Perasaan buruk datang menghampiriku tiba tiba. Seakan semua ini pertanda sesuatu yang buruk akan terjadi.

Aku berlari kembali kedalam kamarku, dengan cepat kuganti piyamaku dengan baju apa saja yang pertama kali kulihat, kuraih hoodie hitam yang tergantung didekat pintu kamarku dan aku kembali berlari keluar dari kamar. Aku harus pergi menemui yuri.

***

 

 “oennie… oennieee…” yoona berteriak sejadi-jadinya, air matanya mengalir begitu deras di wajahnya. Kakinya terlihat mulai membeku dengan udara malam ini yang hampir melewati 10 derajat namun ia tak dapat merasakan apa apa. Satu satunya yang ia dapat rasakan hanya rasa sakit dalam hatinya, rasa rindu yang menggebu didalam dadanya.

“oennieee…” yoona menangis histeris ditengah-tengah taman yang ia kunjungi dengan kyuhyun siang sebelumnya, taman yang selalu ada didalam mimpinya, taman yang penuh dengan kenangan tentang ia dan oennienya.

Gadis tersebut terjatuh diatas pasir putih yang ada di taman tersebut, tak ada seorangpun disana hanya ada dirinya dan rasa sakit hatinya. “oennie, maafkan aku maafkan aku yang terlalu lama mengingatmu, maafkan aku oennie” ujarnya, yoona menggenggam erat dadanya, menekan nekannya dengan kerasa agar ia dapat bernafas walaupun kesulitan.

“oennie, dimana kau? Datanglah oennie, aku ingin melihatmu oennie aku merindukanmu” Suaranya amat ringkih, tangisannya menekan suara yang dapat keluar dari mulutnya.

“yoona.. mianhae” suara tersebut mengagetkan yoona, suara tersebut mengentikan tangisannya. Yoona berdiri perlahan, ia menatap seseorang dihadapannya. Tubuhnya bergetar hebat kini yoona tahu arwah yang selama ini ada didekatnya adalah oennienya, kakak kandungnya, kakak yang lama berpisah dengannya. Yoona menangis semakin hebat, hatinya merasa bahagia namun sekaligus sedih. Ia bahagia dapat melihat kembali kakak kesayangannya namun ia tak dapat melihatnya. Kakaknya hadir dihadapannya sebagai sesosok arwah.

“Sudah lama sekali kita tak bertemu” ujar yuri dengan senyumnya yang mengembang.

Yoona kembali mendekap dadanya, hatinya terasa amat sakit melihat senyuman mengembang datang dari wajah kakaknya.

“uri yoongie…” yuri tersenyum dengan tatapan sedihnya.

“oennie..?” suara yoona terdengar tercekat.

Yuri mengangguk dengan senyuman yang melengkung di wajahnya, di malam hari wajahnya terlihat begitu bersinar, wajahnya putih namun tidak pucat. Tatapannya nanar namun terbesit kebahagiaan didalamnya.

Yoona menangis semakin menjadi, air matanya mengalir deras membasahi wajah cantiknya. Tak henti henti yoona memukul-mukul kecil dadanya. Mencoba menyamarkan rasa sakit yang timbul dari dalam sana. “tidak!” ujarnya lemah, kepalanya menggeleng geleng seakan tak percaya. Dan ia tak ingin percaya dengan semua ini. ‘mengapa begini, mengapa seperti ini ya tuhan’ teriak yoona didalam hatinya.

Yuri melangkah mendekati yoona, namun tanpa sadarr yoona melangkah mundur menjaga jaraknya dengan yuri. Yuri menghentikan langkahnya melihat tanggapan yoona terhadapnya.

“mianhae yoonaya, maafkan oennie jika harus seperti ini” yuri terlihat sangat sedih, namun tak ada air mata yang dapat keluar dari kedua mata indahnya. “Maafkan oenni kita bertemu dengan cara seperti ini” kedua alis yuri bertautan, andai bisa yuri mengeluarkan air mata mungkin akan sama derasnya dengan yoona saat ini.

disaat kau takut karena gelapnya malam, jangan khawatir ada bintang yang menerangimu….” Yuri menyanyi merdu, suaranya sayup sayup terdengar bersamaan dengan deruan angin malam. “Disaat terik matahari menyengatmu disiang hari, jangan khawatir terdapat awan yang melindungi…..” Yoona mendengarkan dengan terkejut, lagu itu lagu yang tak asing ditelinganya. Didalam kepalanya kembali berputar kenangan indah masa kecilnya. Ia dan kakaknya yuri bermain piano bersama ditemani ibu mereka. Air matanya jatuh tak terkendali, rasa rindu itu datang kembali seperti sebuah balon yang mengembang didalam dadanya semakin lama semakin membesar dan membuatnya sesak. “Dan percayalah dalam sebuah keberanian terdapat kebaikan dan didalam kebaikan selalu keajaiban…” yuri meneruskan liriknya, yoona ikut bernyanyi di akhir kalimat.

“Oennie…mianhae oennie..” yoona menangis, “maafkan aku terlalu lama membuatmu menunggu” yoona berjalan mendekat kearah arwah dihadapannya, kini yoona terlihat semakin berani dan yakin.

“oennie sangat menyesal kita harus bertemu seperti ini..” yuri menatap wajah yoona nanar, seolah ingin menyentuhnya namun tak ada keberanian.

“anniya.. aku senang tuhan member kita kesempatan untuk bertemu..” gadis cantik tersebut kini tahu tuhan memberikannya kemampuan dapat melihat mahluk halus adalah untuk hari ini.

Tiba tiba saja bayangan arwah yuri semakin memudar, lama kelamaan akan menghilang.

“waeyo? Oennie mengapa begini?” yoona terlihat khawatir, ia mencoba menggapai wanita dihadapannya namun tangannya menembus arwah yuri. Tangisan kembali jatuh dari kedua mata yoona.

“Yongie-ya, aku tak punya banyak waktu…” ujar yuri sama gelisahnya dengan yoona.

“Anniya! Tubuhmu masih di rumah sakit, kau harus kembali kesana oennie..” Yoona terlihat kalang kabut, ia berusaha memutar kepalanya untuk mencari cara.

Yuri menggeleng gelengkan kepalanya pelan, “yoona maukah kau berjanji sesuatu padaku?”

“Tidak! Aku tidak mau!” ujar yoona, tangisannya semakin menjadi. “Jebbal! Kau tak perlu mengatakan hal semacam itu, kau harus kembali pada ragamu sekarang juga!” yoona memejamkan kedua matanya, ia merengek hebat pada oennienya.

“Yoona aku yakin kau wanita yang kuat, apapun yang terjadi kau harus kuat!” kata yuri sedikit memohon, “oennie menyayangimu, oennie mencintaimu lebih dari apapun..”

“Kau tidak boleh pergi oennie, kita baru saja bertemu” yoona terisak.

“Oennie membawa kyuhyun kedekatmu, oennie yakin dia dapat menjagamu & membuatmu bahagia…” yuri menatap yoona dengan senyuman yang hangat, “aku akan tenang jika kau berada di sampingnya” bayangan yuri  terlihat semakin memudar.

“kau tidak boleh pergi kemana mana oennie…” yoona menangis setengah memohon.

“aku tak pernah kemana mana yoona, aku selalu ada dihatimu” yuri menyentuh dada yoona, yoona terkejut saat sentuhan tersebut dapat ia rasakan. Yoona menatap yuri tak percaya, yuri membalas menatapnya dengan senyuman yang mengembang. Dengan cepat yoona meraih tangan yuri, “oennie kau tak boleh pergi, kau tak boleh meninggalkan aku seperti ini..” tangisannya semakin menjadi.

“Oennie menyayangimu yoong..” angin mengembus kencang mengelilingi yoona dan yuri, seperti mereka tengah berada di tengah pusaran angin tornado. Yuri Nampak semakin nyata, yang yoona lihat saat ini yuri yang sesungguhnya.

“Oennie..” yoona berteriak saat tubuh yuri terbawa oleh pusaran angin tersebut, namun tubuh yoona kokoh berdiri ditempatnya. “Tidak oennie…” semakin lama genggaman yoona semakin melemah pada tangan yuri. Kakaknya terbang menjauh mengikuti perginya angin.

“OENNIEEE…!” teriakan itu, teriakan yang selama ini ia dengar didalam mimpinya seakan terulang kembali. Bukan teriakan dari seorang gadis kecil, namun teriakan dari dirinya sendiri.

***

 

Aku berlarian tak tentu arah, mataku terlalu rabun untuk melihat dengan jelas air mata memenuhi kedua mataku. Didalam kepalaku kini hanya ada rumah sakit, rumah sakit tempat kakakku berbaring saat ini. Aku harus memastikan ia kembali keraganya dan membuka matanya. Entah sudah berapa orang yang aku tabrak, aku tak peduli. Aku harus cepat datang ke rumah sakit untuk melihat kakakku bangun. Aku yakin kali ini ia akan sadar dari komanya.

Jantungku berdegup begitu kencang, kakiku terasa beku tapi sekuat tenaga tak kuhiraukan rasa itu. Aku terus berlari dan berlari, angin mala mini begitu basah dapat kurasakan di wajahku. Namun aku hanya terus berlari tak kuhiraukan yang ada di sekitarku dan..

“TIDIIIIIIITT..!!!”

Sesuatu menghantam tubuh ini begitu keras, dapat kurasakan aku melayang untuk beberapa saat sampai aku aku terjatuh sangat keras diatas jalanan yang kuyakin itu adalah aspal. Dan orang orang berlarian kearahku lalu dunia disekitarku sangat gelap dan sunyi. Aku tak dapat melihat dan mendengar apapun. Hanya sebuah nada panjang yang datar mendengung di telingaku.

***

‘Tidit..tidiiiit..!!’ beberapa kali kyuhyun menekan bel klakson mobilnya. Jalanan begitu padat dan tak terkendali. Mobilnya sudah hampir 15 menit berada ditempat yang sama. Beberapa orang yang ada disekitar mobil kyuhyun berhamburan keluar penasaran ingin memastikan yang terjadi. Melihat semua orang turun dari mobilnya kyuhyunpun memutuskan untuk keluar dari dalam mobilnya. Keadaan disekitarnya membuat hati lelaki tampan tersebut tak tenang, kyuhyun seolah diberi firasat yang aneh. Ia memutuskan untuk meninggalkan mobil ditempatnya dan berlarian kerumah sakit yang letakna tak begitu jauh dari tempatnya sekarang. Yang ia fikirkan saat ini hanyalah yuri, ia seakan mendapat firasat buruk tentang yuri yang mendatanginya dalam mimpi. Saat ini ia hanya ingin segera memastikan bahwa yuri baik-baik saja.

Kyuhyun berusaha menerobos kerumunan orang yang berada di ujung kemacetan. Orang-orang berkumpul memenuhi jalan seperti tengah menonton sebuah pertunjukan. Namun pertunjukan yang tak dibarengi dengan kegembiraan dan teriak gemuruh, mereka semua menatap ketitik yang sama dengan wajah sedih, taku dan iba. Beberapa mereka menangis karna tak tega. Melihat suasana tersebut membuat kyuhyun penasaran. Apa sebenarnya yang terjadi. Kyuhyun berbalik arah, ia menerobos kerumunan untuk melihat lebih dekat apa yang membuat mobilnya stuck ditengah tengah lautan kemacetan ini. Sekuat tenaga kyuhyun berjalan melewati orang-orang dan akhirnya ia mendapatkan posisi yang cukup jelas untuk melihat gadis cantik bergeletak diatas aspal dengan darah yang bersimbahan di seluruh tubuhnya. Gadis tersebut terpejam, sesekali ia mengembang kempiskan dadanya walaupun terlihat begitu sulit. Sekelompok petugas medis terlihat tengah memberikan pertolongan pertama pada gadis korban tabrakan tersebut.

Tubuh kyuhyun melemas, tubuhnya ambruk saat itu juga beberapa orang dibelakangnya menahan tubuh kyuhyun agar dirinya tak terjatuh.

“Kau baik baik saja tuan?” ujar seorang pemuda yang memegangi tubuhnya yang runtuh.

Kyuhyun berusaha kembali mengembalikan kesadarannya, sekuat tenaga ia kembali menguatkan pijakan kakiknya. Tubuhnya kembali ke posisi yang semula. Air matanya menetes saat kepalanya kembali meyakinkannya bahwa wanita yang bersimbahan darah saat ini adalah yoona. Kenangan kenangan bersama yoona kembali berputar didalam kepalanya.

Gadis yang terlihat tak berdaya tersebut membuka matanya walaupun sedikit, ia tersenyum kecil menghadap kearah kyuhyun “Kyuhyun-ssi” bibirnya yang dipenuhi darah bergerak kecil, tak ada suara yang terdengar hanya gerakan bibirnya mengatakan seperti itu.

Saat itu juga tubuh kyuhyun terjatuh, ia mendekap yoona yang tengah di kelilingi para petugas medik. Seorang lelaki petugas medik terkejut akan kedatangan kyuhyun.

“Tuan kau tidak boleh berada disini!” ujarnya sembari berusaha mendorong tubuh kyuhyun untuk menjauh dari yoona namun tak digubris oleh kyuhyun.

Kyuhyun mendekap wajah yoona lebih dekat didadanya, darah merah segar membasahi pakaiannya. “Yoona jebbal! Jebbal tetap bersamaku!” ujar kyuhyun, air mata jatuh begitu deras dari kedua matanya.

“Kumohon yoona dengarkan suaraku, yoona…” kyuhyun terus membisikan kata kata tersebut didekat yoona.

“Saranghae yoona-ssi, joengmal saranghae..” Kyuhyun mengecup dahi yoona dan saat itu juga tubuh yoona melemas dan kedua matanya kembali tertutup rapat.

***

‘ciiiiiitt…” Sebuah mobil sedan mewah berhenti dengan tergesa-gesa didepan lobby rumah sakit. Dokter lee turun dari dalam mobil dengan pakaian tidurnya, mukanya terlihat khawatir. Ia berlarian tanpa mematikan mesin mobilnya.

“Urus mobilku” ia memberikan wewenang kepada satpam yang terlihat tengah berjaga didepan pintu lobby rumah sakit. Satpam tersebut mengangguk dan segera melakukan perintah dokter lee.

“Dokter lee.. “ suster suri datang menghampiri dokter lee sama tergesa-gesanya. Mereka berdua berjalan berdampingan dengan langkah yang cepat.

“Bagaimana keadaannya?” tanya dokter lee,

“terus memburuk, detak jantungnya terus menurun” suster suli setengah berlari untuk menyamai posisinya dengan dokter lee. Ia memberikan jas dokter milik dokter lee dan dokter tampan tersebut langsung memakainya tanpa mengurangi langkah cepatnya.

Dokter lee dan suster sulli masuk kedalam ruangan icu. Beberapa perawat lain tengah memantau dan memberikan pertolongan semampu mereka kepada gadis yang terbujur kaku di atas ranjang. Wajahnya tak ada perubahan, tetap tidur tenang tak ada terlihat situasi gawat seperti yang diperlihatkan alat-alat kedokteran disekitarnya.

“Yuri-ah, bertahan kumohon” bisik dokter lee tepat ditelinga gadis tersebut. Dengan sigap dokter lee memeriksa keadaan yuri, tanpa berpikir panjang.

“ada pembocoran di ginjalnya, kita harus melakukan operasi secepatnya” ujar dokter lee, lelaki tampan tersebut menoleh karah suster sulli didekatnya. Gadis cantik tersebut mengangguk cepat dan berlarian untuk menyiapkan ruangan operasi seperti yang ditugaskan dokter lee.

***

“Yoona aku disini bertahanlah..” tak henti henti kyuhyun berbisik ditelinga yoona yang tak sadarkan diri. Ia dan sekelompok perawat rumah sakit mendorong ranjang dengan yoona yang tak berdaya diatasnya untuk melakukan tindakan medis sesegera mungkin. Detak jantung yoona kembali berpacu saat beberapa kali tak terdeteksi, namun petugas medis sudah melakukan tindakan untuk menyelamatkannya walau hanya untuk sementara ini saja.

“Maaf tuan kau bisa menunggunya disini, sementara kami akan melakukan tindakan medis untuk menyelamatkannya” ujar salah seorang perawat cantik pada kyuhyun. Yoona masuk kedalam ruangan operasi dan menghilang di dalamnya, sedangkan kyuhyun ditahan untuk tidak ikut kedalam.

“Jebbal selamatkan dia, kumohon!” kyuhyun memegang erat tangan perawat tersebut yang terbungkus sarung tangan plastic tersebut.

“Kami akan melakukan yang terbaik tapi kamu pun membutuhkan doanmu tuan..” Ujar perawat tersebut, ia berbalik dan meninggalkan kyuhyun sendiri bersama dengan kekhawatiran hebat didalam dirinya saat ini.

Segerombolan perawat lain datang dari arah yang berbeda, mereka mendorong ranjang dengan pasien diatasnya kearah kyuhyun. Kyuhyun melihat dokter lee yang ada di sekitarnya dengan cepat kyuhyun melirik kearah pasien yang ada diatas ranjang tersebut.

“Yuri-ah..” bisiknya lemah, apalagi ini? Apakah ia tak salah melihat? Ada apa dengan yuri?

Dokter lee melihat kyuhyun berdiri didepan ruang operasi.

“Kyuhyun-ssi” dokter lee menahan tubuh kyuhyun yang akan ambruk untuk kedua kalinya. Kyuhyun menatap yuri dengan kedua matanya yang masih terpejam masuk kedalam ruang operasi dan menghilang.

“ia mengalami pembocoran di ginjalnya” ujar dokter lee dengan nada yang melemah. Kyuhyun menatap dokter lee tak kuasa, ia mencari kursi didekatnya dan menjatuhkan tubuhnya diatas sana.

“Kwaencana aku akan melakukan yang terbaik!” ujar dokter lee berdiri dihadapan kyuhyun yang menunduk tak berdaya.

Kyuhyun tak menggubris kata-kata dokter lee. Ia larut dalam pikirannya yang kacau. Dalam kepalanya kembali berputar mimpinya tadi malam.

“berjanjilah untuk menjaga yoona, berjanjilah apapun yang terjadi bahkan jika kau harus memilih antara aku dan yoona kau harus bersumpah akan memilih yoona yang utama” Kata kata yuri didalam mimpinya kembali berputar. Air mata kyuhyun tumpah tak tertahankan.

“inikah maksudmu yul..” bisik kyuhyun lemah.

“kyu, kau baik-baik saja?” tanya dokter lee memastikan.

“hyung..” kyuhyun menatap dokter lee dengan kedua matanya yang basah, “bolehkah kau mengizinkan aku masuk kedalam sana?” tanyanya.

“mwo?!”

“Yoona ada didalam sana, ia tertabrak mobil dan keadaannya sedang kritis” ujar kyuhyun ia mengelap air mata yang kembali jatuh dari matanya.”Dan sahabatku yuripun sedang mengalami keadaan yang sama. Aku harus ada didalam sana dan membuat keputusan” ujar kyuhyun.

“MWO? Yoona?!” dokter lee terkejut.

“Jebbal hyung, keputusan ada ditanganku aku harus masuk kedalam” kyuhyun kembali berdiri diatas kedua kakinya. Ia memohon pada dokter lee dengan tulus

Dokter lee kebingungan, ia tak mengerti keputusan apa sebenarnya yang harus kyuhyun putuskan.

“Hyung.. jebbal!” pinta kyuhyun sekali lagi.

Dokter lee mengangguk pelan, “Kajja!” ajaknya.

***

Kyuhyun berdiri ditengah lorong kecil diantara dua ruangan dengan dua pasien yang tengah kritis di kanan dan kirinya. Sebuah kaca sangat besar membuatnya dapat melihat dengan jelas keadaan yang ada didalam kedua ruangan disekitarnya. Yoona dan yuri dengan kedua mata mereka yang menutup begitu damai, cukup berat untuk memutuskan mata siapa yang ingin kulihat lagi. Tak ada yang bisa kupilih, dirinya dan yuri seperti adik dan kakak. Setelah ayah kyuhyun meninggal ia dibesarkan oleh ibu yuri yang ia tahu bahwa perempuan tersebut adalah ibu yoona juga. Mereka tinggal bersama dan tumbuh didalam satu rumah bersama-sama, sampai akhirnya kyuhyun menjadi photographer yang sukses. Dan yoona, yang ceritanya kyuhyun selalu dengar setiap hari dari ocehan-ocehan yuri. Membuatnya merasa begitu dekat dengan sosok gadis tersebut, sampai akhirnya kini ia bertemu dengannya dan ia mencintainya. Kyuhyun sangat mencintainya.

Kyuhyun mendekap wajah dengan kedua tangannya, ia memejamkan kedua tangannya dan memikirkan semuanya. Kepalanya bekerja begitu hebat, terlalu banyak tekanan padanya saat ini. “Tak bisakah kalian membuka mata kalian bersama sama?” bisik kyuhyun pada dirinya sendiri. Ia merasa geram pada dirinya sendiri, ia merasa marah dengan mimpinya malam tadi. Mengapa semuanya terjadi seperti ini? ‘Jebbal aku bukan tuhan yang memutuskan takdir seseorang’ ujarnya dalam hati.

“kyu… mianhae..” terdengar suara bisikkan suara yuri ditelinga kyuhyun, kyuhyun terkejut dan ingin membuka matanya. “Selamatkan yoona kumohon, aku hanya ingin dia selamat kumohon” Kyuhyun membuka matanya dan tak ia temukan siapa siapa disekitarnya.

‘tiiiiiiiiiiit……’ Suara nada panjang dari alat pendeteksi jantung terdengar, bukan dari ruangan operasi yuri melainkan dari yoona. Tubuh kyuhyun bergetar hebat, jantungnya berdegup begitu kencang dan tak terkendali. Ia berlari menerobos ruangan operasi milik yoona. Beberapa perawat menahan tubuhnya agar tak mendekati yoona namun perawat tersebut tak dapat menahannya.

“Jebbal yoona-ssi jebbal! Dengarkan suaraku, tetaplah bersamaku” ia menggenggam tangan yoona erat erat dan mengecup dahinya
“Dokter kumohon selamatkan dia, aku mencintainya..” kyuhyun memohon kepada dokter yang ada dihadapannya. Dokter tersebut mengangguk dan sesegera mungkin ia membawa alat pemacu jantung didekatnya. Ia mencoba beberapa kali berusaha mengembalikan detak jantung yoona dan hasilnya nihil.

“Yoona ssi jebbal! Kau harus bersamaku yoona, dengarkanlah suaraku sekuat tenagamu..!” kyuhyun menangis sejadi jadinya.

“Kyu….berjanjilah apapun yang terjadi bahkan jika kau harus memilih antara aku dan yoona kau harus bersumpah akan memilih yoona yang utama” Kata-kata yuri didalam mimpinya kembali terucap dikepalanya.

“Yuri-ah inikah yang kau maksud untuk memilih?” bisiknya pelan, air matanya mengalir kencang. Kyuhyun berlari meninggalkan ruangan operasi yoona, ia menerobos pintu yang tertutup dihadapannya.

“Dokter lee, lakukan donor jantung untuk yoona” ujar kyuhyun kepada dokter lee yang tengah serius melakukan operasi. Mendengar kata-kata tersebut dokter lee terkejut, ia membuka masker yang ia kenakan.

“apa maksudmu kyu? Ada apa dengan yoona?” tanyanya khawatir.

“donorkan jantung yuri untuk yoona!” kata kyuhyun dengan tegas

“MWO?! KAU SUDAH GILA?”

“JEBBAL KITA TIDAK PUNYA WAKTU” teriak kyuhyun tak sabar.

Dokter lee berjalan cepat kearah kyuhyun dengan wajahnya yang marah, “APA HAKMU UNTUK MEMUTUSKAN HAL TERSEBUT!” ujarnya marah. “dokter lee” suster sulli berlari melerai mereka.

“Yoona adalah adiknya..” jelas kyuhyun lemah.

“MWO?!” dokter lee terkejut hebat. “Apa maksudmu?!”

“Ini adalah permintaan terakhir yuri untuk adik yang selama 15 tahun tak bisa ia temui” ujar kyuhyun lemah, air matanya berjatuhan. “Jebbal, lakukanlah untuk mereka berdua” kyuhyun menatap dokter lee nanar.

***

 

1 years later

Seorang wanita memasuki sebuah ruangan dengan pintu ukiran cantik berwarna putih, “permisi” ujar gadis tersebut saat memasuki ruangan yang dipenuhi bunga berwarna putih dan pemandangan indah dari jendela besar yang memenuhi salah satu sudut di ruangan tersebut.

“Huwaaaaa jinjja yeoppo…” ujar gadis tersebut saat melihat wanita cantik dengan gaun pengantin panjang tanpa lengan berwarana putih tersebut. Wanita tersebut tengah di dandani oleh sang penatarias.

“Kau sudah datang? Kemarilah” ujar wanita bergaun pengantin tersebut, “Apakah ada yang kurang?” tanyanya.

“tentu saja tidak, kau terlihat sangat cantik” gadis kurus bermata coklat terlihat bergembira dengan mengangkat jempolnya.

“kau bisa saja yoona-ssi” ujar wanita tersebut kepada yoona, “Lihatlah dirimu, kau ingin menandingiku sebagai mempelai wanita?” candanya.

“sulli-ssi..” ujar yoona dengan mengembungkan pipinya lucu, mereka terkekeh geli bersama sama.

“apa kau sudah siap menjalani harimu sebagai nyonya lee mulai dari hari ini?” ujar yoona, “andy oppa bukan orang yang begitu menyenangkan dia sangat kaku dan old school..”  goda yoona, “yaa.. aku hanya ingin meyakinkanmu sekali lagi agar kau tak menyesal” yoona mengangkat kedua bahunya dan berakting menyebalkan.

“Yaaaa.. yoona-ssi”

“hahahaha… tidak aku bercanda” ujar yoona. “selamat untukmu dan andy oppa, aku ikut berbahagia untuk kalian” yoona memeluk pundak sulli erat, sulli mengelus elus lengan yoona dengan lembut.

“kuharap kau juga selalu berbahagia bersama kyuhyun dan kyuhyun junior…”

 

“dan kunyatakan kalian sebagai pasangan suami isti…” ujar pendeta yang memimpin upacara saklar pagi ini. Ditemani kicauan burung dan gemuruh bahagia para undangan yang hadir suster sulli dan dokter lee hanyut dalam suasana yang saklar ini.

Yoona bertepuk tangan penuh semangat melihat pemandangan bahagia hari ini, ia jingkrak jingkrak tak jelas merasa sangat bahagia melihat oppanya akhirnya bertemu dengan jodoh. Setidaknya mulai hari ini ia tak perlu mengkhawatirkan andy oppa karna sudah ada yang akan memperhatikannya.

“yeobo… hati hati kau tidak boleh loncat loncat dengan sepatu setinggi itu..” ujar kyuhyun berbisik pada yoona. Ia merangkul pinggal yoona menjaga wanita tersebut agar tak terjadi apa apa.

“Mianhae aku terlalu bersemangat..” ujar yoona ia tersenyum manis pada kyuhyun, membuat lelaki tersebut merasa gemas. Kyuhyun menarik dagu yoona mendekat kearahnya, mereka berdua tersenyum sejenak. Kyuhyun mengecuk bibir yoona dengan lembut dan penuh kasih sayang. Mereka tak pernah menggubris orang-orang disekitar mereka bila tengah bermesraan seperti saat ini. Benar-benar dunia terasa seperti dunia hanya milik mereka berdua.

“aku mencintaimu istriku..” bisik kyuhyun lembut.

Yoona tersenyum girang mendengarnya, “Aku sangat mencintaimu suamiku..” balas yoona.

***

 

“Oennie terima kasih untuk degupan jantung ini yang selalu berdegup disaat aku marah, sedih maupun gembira setiap harinya…”

“Aku selalu merasakan keberadaanmu selalu ada di sini..” yoona memegangi dadanya, ia menghirup nafas panjang-panjang menikmati setiap udara yang masuk kedalam seluruh tubuhnya.

“Aku tahu tuhan selalu memberikan cara untuk mencintai kaumnya dan aku tak pernah menyesal dilahirkan menjadi adikmu.. oennie aku menyanyangimu.. selalu..”

“Sampai waktunya nanti kita akan hidup bersama sama, dunia itu kita akan bersama sama dengan ayah, ibu, dan juga kyuhyun serta juga jabang bayi didalam perutku saat ini. Kita akan hidup bahagia…” yoona mengelus-elus perutnya dengan lembut.

“Until we meet again oennie…”



END

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Fvnkenstein #1
Chapter 7: Wahhh daebak ceritanya..bikin perasaan terombang ambing.

Pdhal rada berharap Yuri pada akhirnya bisa hidup lagi dan bisa kumpul bareng Yoona dan Kyuhyun. Tapi gapapa.

Semoga kedepan nya bisa terus nulis ff KyuNa ya thor.

Terima kasih atas karya nya.
onlysjk #2
Chapter 7: Aigoooo.. sedih banget pas pertemuan yoona sama yuri.. gak nyangka yg dimaksud yuri di mimpinya kyuhyun adalah memberikan jantungnya untuk yoona.. demiii apa thor, part ini bikin mewek hiksss tp aku senang kyuhyun nikah sama yoona seenggaknya yoona punya seseorang yg menjaganya. Fiuuh, gomawoyoooo authornim~ gak nyesel aku mampir baca ff ini. Ditunggu ff kyuna yg lain thor
onlysjk #3
Chapter 6: Thooorr aku bisa kena diabetes ini habis baca ffmu. Soalnya sweet bangeeeeet awwww. Kyuhyun juga suka kan sama yoona? Sampe nyosor gtu soalnya hehehe
onlysjk #4
Chapter 5: Menurut aku kyuhyun salah ngomong tuh, yoona jadi berfikiran yg nggak2 sama dia. Btw, kyu sama yuri cuma temanan aja kan thor? Awas aja si kyuhyun punya perasaan, gue tabok tuh perutnya hahahaha XD
onlysjk #5
Chapter 4: Jadi yurinya koma gtu thor? Terus arwahnya gentayangan dirumahnya sendiri? Heol, gak nyangka yoona bisa tinggal ditempat yg sama seperti kakaknya. Makin pernasaraan niiih..
onlysjk #6
Chapter 3: Waaaah apakah sebelumnya kyuna udah saling kenal thor? Sayang banget yoonanya lupa ingatan..
onlysjk #7
Chapter 2: Kok feeling aku itu kakaknya yoona yaa yg jadi hantunya..
onlysjk #8
Chapter 1: Wah yoonanya lupa ingatan yaa thor? Btw itu dokter sapa namanya? Andy lee emang kah namanya? Hehehe
onlysjk #9
Wah kayaknya rame nih. Ijin baca chap selanjutnya yaa thor hihiiii
yoongyuyoong #10
Chapter 7: Udah lama ga buka pas buka udah complete ceritanya kyaaaaa happy ending akhirnyaaaaaaaa ditungu ff ygblain lain semoga etep semangat dan dipenuhi ide cerita yg ga kalah seru yaaaaa!!! HWAIIITIII