THREE

ABOUT MIRACLE

Merdu kicauan burung terdengar jelas dikedua telingaku. Hangatnya mentari terasa hingga sekujur tubuhku.

"Hmm.." Kutarik nafasku dalam dalam, udara segar masuk kedalam tubuhku. Wangi udara pagi hari yang khas dan menyegarkan.

"Mimpi ini sungguh indah" aku tersenyum dalam tidur kedua mataku enggan untuk terbuka, seberkas cahaya dapat kurasakan walau mata ini masih terpejam. "Aku ingin lebih lama... mimpi yang lebih lama" harapku sembari menggumam.

mimpi ini begitu nyata, dan aku tak ingin mengakhirinya. Tanpa kumengerti kedua mataku terbuka sedikit demi sedikit, otakku memberikan pesan melewati syaraf mataku untuk terbuka walau hatiku benar benar tak ingin.

Kedua mataku terbuka sedikit, sedikit dan semakin lebar dan aku melihat sepasang mata tepat berada lurus dihadapanku.

"AAA!!"

'BLETAK!' Akibat terkejut kepalaku membentur tembok yang berada di sisi atas kepalaku.

"Aww!" Erangku kesakitan.

"Eoh kwaencana?" Terdengar suara perempuan didalam kamarku, aku lantas bangkit dari tidurku untuk melihat sumber suara yang kudengar.

"Ya!" Kedua mataku terbuka lebar saat melihat sesosok arwah cantik bahkan terlalu cantik untuk sesosok arwah berdiri di samping ranjangku. Arwah dengan gaun putih selutut yang menurut pengakuannya adalah pemilik rumah sewaanku ini. Niatku untuk mengusir arwah tersebut dari rumah ini kuurungkan mengingat ini adalah rumahnya.

"HUH!" Dengusku kesal, aku menggigit ujung bibirku sembari memejamkan kedua mata mencoba melupakan kemarahanku.

"Good morning... " sapanya sembari melambaikan tangan padaku, seringai khas miliknya terlihat menyebalkan.

Kedua bola mataku berputar, lagi lagi aku menghembuskan nafasku kesal. Aku beranjak dari ranjangku, berjalan keluar dari kamar tidurku.

Kuambil gelas kosong didapur, kubuka pintu lemari es dan kuraih sebotol penuh air mineral dingin yang ada didalamnya. Kutuangkan air tersebut kedalam gelas digenggamanku dan kuteguk habis isinya. Pagi hariku yang sangat indah, tak ada lagi aku terbangun karena mimpi buruk yang terus berulang disetiap malamnya. Tak kudengar lagi teriakan seorang wanita yang menyeramkan itu, kini pagi hariku dihiasi kicauan burung gereja yang merdu.

"Apa biasanya yang kau lakukan di pagi hari?" Tanyanya dengan nada ingin tahu, kini ia sudah berdiri tepat disebelahku. "olahraga lalu sarapan? Atau langsung mandi lalu sarapan?" Tanyanya terdengar tertarik.

"Aku tak biasa makan di pagi hari" jawabku singkat, aku berjalan keruang tengah menjauhinya, walaupun aku tahu pasti ia akan mengikuti kemana aku melangkah.

"Mwo?! Waeyoo..." Tanyanya, "bukankah sarapan di pagi hari baik untuk kesehatan" tambahnya sembari melangkah tepat di belakangku.

"Mungkin aku terkecuali" jawabku malas.

Ia diam, tak terdengar lagi ocehannya. "....tunggu'" suaranya terdengar lebih tenah dari sebelumnya. aku membalikan tubuhku menatapnya.

Kedua alisku saling bertaut saat kutatap arwah dihadapanku tengah serius mengendus sesuatu. kedua matanya melirik agresif ke kanan dan kekiri. "Ada yang datang..." Tukasnya.

"Ada yang mencarimu... Seseorang sepertinya mencarimu" ujarnya padaku, aku menatapnya tak mengerti mencoba memikirkan siapa seseorang tersebut.  Ia berjalan keluar, menembus pintu rumah dan menghilang. Aku sedikit terkejut, walaupun aku tahu ia arwah hal seperti tadi sedikit mengganggu untuk dilihat. Aku meraih gagang pintu dan membuka pintu rumahku. kulihat yul berdiri tak jauh dari rumah bersama seseorang di didekatnya, tunggu... Kurasa bukan seseorang tetapi sesosok. Ya sesosok arwah...

"Dia datang mencarimu..." Yul membalikan tubuhnya dan berbicara kepadaku,

"Ne?" Ujarku tak mengerti.

"Dia meminta pertolonganmu.." Jawab yul singkat, matanya menatapku memberikan arti.

Alisku bertautan menjadi satu, "mwo?!"

 

"Kurasa aku pernah melihatnya" bisikku pada yul yang berjalan didekatku, aku menatap arwahnya dan ia hanya mengangguk tanpa melirik kearahku.

"Dia arwah yang menyebabkan konsleting di studio kemarin bukan?" tanyaku lagi.

"Sepertinya begitu..." Jawab yul singkat.

"Untuk apa dia mengajakku kesini?" Tanyaku tak henti.

"Sssttt..." Yul melotot kearahku dan meneruskan langkahnya mengikuti arwah perempuan yang datang kerumahku pagi tadi. Sedangkan aku terpaku di tempatku, mengentikan langkahku. Ada apa sebenarnya denganku? Takdir apa yang akan tuhan berikan padaku hingga aku harus mengalami ini? Bukankah aku sudah bertekad untuk menjauh dari dunia arwah arwah ini? Tapi kenapa aku dengan sukarela berjalan sampai kemari?!

"Yaa!" Panggil yul setengah berbisik, suaranya memecahkan lamunanku. Ia melmbai kearahku memberi tanda agar aku menghampiriny, tanpa pikir panjang aku berlari kecil menghampirinya.

"Wae?" Tanyaku penasaran.

"Dia masuk kedalam sini" yul menujuk kearah salah satu pintu yang ada di apartement ini. Apartement outdoor yang terlihat seperti rumah susun. Aku menatap kearah pintu yang ada di hadapanku, mencoba berpikir namun aku sendiri tak tahu apa yang harus kupikirkan dan tiba tiba saja yul melangkah masuk menembus pintu tersebut membuatku terkejut.

"Ssshh..!!" Dengusku kesal, "apa apaan dia!!" Protesku dengan kedua mataku yang tak sengaja membesar. Reflek kedua tanganku meraih gagang pintu yang ternyata terkunci, beberapa kali kucoba membukanya namun gagal.

"Eoh.. Kau?!" Seseorang mengangetkanku,

"Lelaki mimisan!" Sahutku saat melihat lelaki dihadapanku, memakai pakaian rapih dengan kemeja biru langit yang kedua lengannya digulung asal dan berhasil membuatku terpesona.

"Apa yang kau lakukan disini?"

"Ne?" Aku teringat kembali pada kedua arwah yg meninggalkan aku disini sendirian seperti orang bodoh. "Aku hanya...." aku menggaruk-garuk rambutku saat tak terasa gatal sama sekali.

"Kau mengenal tuan kim?" Tanya kyuhyun penasaran.

"Tuan kim?" Dahiku berkerut.

Lelaki tampan dihadapanku menganggukan kepalanya, "dia yang melakukan pemotretan kemarin, kau ingat?" Tanyanya, "aku datang kesini untuk membuat jadwal pemotretan ulang" jelasnya, kyuhyun berjalan melewatiku mendekat kearah pintu lalu menekan bel yang ada dipinggir pintu apartement. Sejenak aku terpaku di tempatku, entah mengapa jantungku deg-degan rasanya jantung ini berlari begitu cepat hingga nyaris hilang dari tempatnya.

"Annyeong haseyo tuan kim" sapa kyuhyun, aku menatap lelaki yang berdiri diambang pintu. Wajahnya sembab, kedua matanya terlihat tak biasa terlihat beda dari yang kulihat kemarin di studio.

"Aku cho kyuhyun, photografer yang melakukan pre-wedding kemarin" ujarnya sembari membungkuk memberi salam.

'Jadi namanya cho kyuhyun?' Pikiranku mulai tak fokus.

"Ah ya aku ingat, masuklah" ajak si pemilik apartement,

"Kajja!" Ajak kyuhyun dan aku mendengarnya namun aku masih terpaku di tempatku. "Aggashi?" Sahut kyuhyun menunggu reaksiku, otakku tak kunjung memberikan perintah pada kedua kakiku untuk berjalan. "Kau tak akan masuk?" Tanya kyuhyun sekali lagi, ia menatap wajahku kebingungan dan dengan sangat tiba tiba ia berjalan berbalik kearahku dan meraih tanganku.

"Kajja aggashi, kita masuk" kyuhyun menarikku untuk berjalan bersamanya dan tubuhku lemas seperti melayang. Kurasakan wajahku memanas, kuyakin kini kedua pipiku sedang menuju kemerahan dan isi dikepalaku tengah terserang konslet mendadak.

'Sadarlah yoona! Ada apa denganmu!'

Berkali-kali ku pukul pukul kecil puncak kepalaku, mencoba membuat isinya kembali bekerja.

"Duduklah.." Ujar lelaki si pemilik apartement, sebelah tangannya menunjuk sofa yang ada di sampingnya untuk mempersilahkan kami duduk.

"Kamsahamnida.." Sahut kyuhyun dan duduk di atas sofa yang ditunjuk lelaki tersebut, sedangkan aku masih berdiri disamping kyuhyun dengan tatapan yang tak dapat lepas darinya. Entah mengapa hari ini penglihatanku dipenuhi olehnya.

"Aggashi?" Kyuhyun memanggilku, "ne?" Suara lembutnya menyadarkanku.

"Duduklah" ia menepuk nepuk sofa disampingnya, "neee.." Jawabku lembut, suaraku hampir terdengar seperti desiran angin. Dengan riang aku duduk tepat disebelah kyuhyun.

 

"Maksud kedatangan kami..." Kyuhyun menatapku yang tengah menatapnya sejenak, "untuk memohon maaf atas kejadian saat pemotretan kemarin" jelas kyuhyun dengan bahasa formal. "Kami akan bertanggung jawab atas terhambatnya proses pre-wedding kemarin" tambahnya.

"Sebenarnya... Kau tak perlu melakukan itu.." Sahut lelaki tersebut sedih, mendengar nada suaranya membuatku iba seketika mataku berhenti menatap kyuhyun dan berganti menatap lelaki besar dihadapanku. Tubuhku sedikit tersentak, betapa terkejutnya aku saat melihat arwah perempuan yang sudah duduk disamping lelaki tersebut. Arwah yang datang kerumahku pagi ini dan membuatku ada ditempat ini tapi aku tak menemukan keberadaan yul disini.

"Waeyo? Apakah anda sudah mencari photografer lain tuan?" Tanya kyuhyun penasaran, aku lebih penasaran lagi ingin tahu apa yang dilakukan arwah wanita tersebut disini? Dan mengapa wajahnya tak lepas memandangi lelaki di sampingnya? Lalu apa tujuan gadis tersebut membawaku ketempat ini?

 

***


 

"Sebenarnya anda adalah photografer keempat untuk pre-wedding ini dan semua photoshoot berakhir sama seperti kejadian kemarin" jelas lelaki bertubuh gempal tersebut, "akibat kejadian yang terakhir kemarin calon istriku putus asa ia meminta pernikahannya dibatalkan, ia berpikir semua kejadian itu adalah firasat buruk tentang hubungan kami kedepannya" lelaki tersebut tertunduk pasrah, suaranya lambat laun menghilang. Kyuhyun masih terpaku di tempatnya ia hanya dapat diam tak bisa mengeluarkan kata-kata.

 

Dan tiba tiba saja yoona berdiri dari tempatnya, kedua matanya menatap lurus kesatu titik seolah tengah menapa sesuatu. Kyuhyun menatap yoona terkejut sekaligus tak mengerti, matanya memandang kemana yoona pergi. Gadis tersebut berjalan menjauh darinya melangkah masuk menjelajahi apartement milik klien kyuhyun.

"Mianhae.." Ujar kyuhyun lalu beranjak dari tempatnya duduk. Ia berjalan mengikuti kemana yoona pergi.

 

Yoona berdiri menatap sesuatu yang tergantung di tembok ruang tengah apartement ini. Wajahnya mendongak menatap lukisan berukuran besar bahkan super besar di hadapannya. Kyuhyun berjalan mendekat kearah yoona, ia berdiri ditempat yang sama dengan yoona kini kyuhyun menatap hal yang sama dengan yoona.

 

***


 

Arwah wanita tersebut berdiri dari tempatnya, ia menatapku penuh harap kedua matanya yang kosong seolah memberi perintah padaku untuk ikut dengannya. Dengan rasa penasaranku, aku bangkit dari tempatku dan mengikuti kemana perginya si arwah wanita tersebut. Arwah wanita dengan longdress crem yang amat kusam dan kotor, rambutnya yang panjang berantakan seperti tak di sisir dan kedua kakinya berjalan telanjang alias tak memakai alas kaki.

Arwah wanita tersebut berhenti di ruang tengah apartement, ia membalikan tubuhnya dan kembali menatap kepadaku. Sontak langkahku terhenti, jujur saja aku enggan berada didekat arwah tersebut. Ia terlihat sungguh menyedihkan, entah mengapa aura hitam disekitarnya membuatku memiliki insting untuk berhati-hati.

Perlahan tangan kanannya terangkat, sedikit demi sedikit tangannya terlihat seperti tengah menunjuk sesuatu. Jari telunjuknya terangkat, wanita tersebut tengan menunjuk sesuatu yang ada di tembok tepat di sisinya. Aku mengkerutkan dahiku ragu, perlahan arwah wanita tersebut tersenyum kaku padaku. Kuberanikan diri melangkahkan kakiku mendekatinya, melihat benda apa yang ingin ia beritahu padaku. Aku berdiri tepat dihadapan benda yang tergantung ditembok, benda yang sangat besar yang ditunjukkan arwah tersebut padaku.

Sebuah lukisan dengan ukurannya yang amat besar hampir sama besarnya dengan tembok apartement ini. Lukisan popart wajah seorang wanita, kulihat lebih teliti dan seksama wanita tersebut seperti tak asing. Kedua matanya, hidungnya, bibir dan bentuk wajahnya percis seperti wanita yang tengah berdiri di sampingku saat ini. Aku menatap arwah disebelahku, kedua mataku menatapnya dalam mencoba menyampaikan pertanyaanku pada kedua matanya 'ini kau?' Dan wanita arwah tersebut mengangguk sembari menangis sedih.

"Dia adalah yoejachinguku.." seseorang mengagetkanku, otomatis aku membalikan tubuhku. Si pemilik apartement sudah berdiri dihadapanku dengan kyuhyun yang tak kusadari sudah berdiri disebelahku. Aku menatap pada lelaki bertubuh gempal dihadapanku dengan tatapan ingin tahu.

"Ia meninggal pada kecelakaan mobil 2 tahun silam" suara lelaki tersebut terdengar parau, dapat kurasakan air wajahnya yang berubah drastis. Arwah wanita yang tadi ada didekatku kini kulihat berada disebelah lelaki bertubuh gempal tersebut. Arwah wanita tersebut menatap penuh kesedihan.

"Kami merencanakan untuk menikah, pada saat kami dalam perjalanan untuk pre-wedding di sebuah bukit kecelakaan itupun terjadi" terdengar jelas lelaki tersebut tengah menahan tangis, "Aku mengantuk akibat kerja lembur malam harinya, padahal beberapa kali ia mengingatkanku bahwa esok adalah jadwal pemotretan kami. Pada saat itu aku lepas kendali dan kami jatuh ke jurang" tangisannya lepas saat berhasil menyelesaikan kalimatnya.

 

"Itu bukan salahmu.." mulutku berbicara, "itulah yang pacarmu ingin katakan"

Lelaki bertubuh gempal tersebut menatapku bingung, begitu pula kyuhyun yang sejak tadi tak mengerti dengan keadaan saat ini.

"Apa maksudmu?" Tanya lelaki tersebut.

"Semua kejadian pada saat pemotretan karena pacarmu" jelasku.

"Aggashi, apa yang sedang kau bicarakan?" Air mata mengalir lebih deras dari wajah lelaki tersebut, sejenak aku menatap arwah wanita yang kini tengah memeluk namjachingunya tersebut. Ia mengangguk padaku, memberi tanda agar aku melanjutkan kata-kataku.

"Terserah kau percaya atau tidak padaku..." Kataku, kembali menatap lelaki gempal dihadapanku. "Kini namjachingumu ada disebelahmu, ia memelukmu dan menangis"

Kepala lelaki gempal tersebut berputar, kebingungan menatap sekelilingnya. "Ia hanya ingin kau melepaskannya, hilangkan semua rasa bersalah atas kematiannya yang selalu kau simpan dalam hatimu" jelasku, "ia ingin kau menjalani kehidupanmu tanpa bayang dirinya, ia ingin kau menemukan seseorang yang kau cintai dan memperkenalkan padanya dan ia dapat pergi dengan tenang"

"Kecelakaan itu bukan salahmu, itu adalah akhir cerita antara kau dan dia yang sudah tuhan takdirkan" tambahku, "itulah yang ingin pacarmu katakan padamu.."

"Ai rin..." Teriak histeris lelaki tersebut, "ai rin mianhae!! Maafkan akuuu membuatmu tak tenang maafkan akuuuu..." ia menangis sejadi jadinya. Tubuhnya ambruk, kedua lututnya terjatuh kelantai dengan kepalanya yang tertunduk lemas.

 

***

 

Tak terasa langit sudah gelap, hari sudah malam saat semua urusan arwah yang datang padaku hari ini selesai. Arwah wanita tersebut akhirnya dapat pergi dengan tenang setelah pacarnya datang ketempat penyimpanan abunya dan berlutut meminta maaf. Tubuhnya yang kucal dan dikelilingi aura hitam berubah bersinar saat pacarnya meminta ia untuk pergi dengan tenang.

 

"Waeyo?" Tanyaku pada kyuhyun yang sedari tadi tak lepas menatapku sepanjang perjalanan. "Kau merasa aneh padaku?" Setelah kyuhyun melihat kejadian hari ini kuyakin ia akan memiliki penilaian lain padaku, tentu saja semua orang memandangku aneh begitu pula kyuhyun.

"Anniya, hanya saja...." kyuhyun menghentikan langkahnya, kami berhenti di sebuah taman kecil yang letaknya tak jauh dari tempat tinggalku. Ia duduk disebuh kursi kayu yang terdapat di taman ini.

"Wae?" Aku mengikuti duduk disebelahnya.

"Aku baru melihat seseorang yang memiliki kemampuan seperti itu" jelasnya, ia memandangku kagum.

"Mwo?" Aku menatapnya tak mengerti.

Kyuhyun mengangguk dan tersenyum padaku, "alangkah menyenangkan memiliki kemampuan sepertimu dan bisa menyampaikan pesan seperti tadi, entahlah sungguh mengagumkan" ujarnya.

Aku sedikit terkejut mendengar pernyataannya, aku kaget meliht reaksi kyuhyun yang sama sekali tak merasa aneh ataupun takut padaku.

"Lalu apakah aku harus menjadi seorang pengantar pesan arwah?" Candaku, kyuhyun terkekeh geli.

"Sudah lebih dari satu tahun aku dapat melihat sesosok mahluk halus" sahutku, "aku terbangun setelah 1 tahun mengalami koma, pada saat itulah awal aku dapat melihat hal-hal aneh seperti tadi"

"Aku melihat apa yang orang lain tak dapat lihat, terkadang hal tersebut sungguh mengganggu" jelasku.

Kyuhyun menatapku bisu, kedua matanya menatap lurus padaku namun tak sedikitpun tatapan aneh dari raut wajahnya.

"Kau koma?" Tanya kyuhyun, wajahnya terlihat penasaran.

"Mmmh.." Anggukku, "sebuah kecelakaan pesawat membuatku terbaring dirumah sakit selama 1 tahun lamanya, begitulah yang dokter ceritakan padaku"

Kyuhyun menatapku semakin dalam, entah apa yang tengah ia pikirkan tatapannya semakin kuat padakku. Aku membalas tatapannya tak mengerti.

"Waeyo?"

"Anniya..." Kyuhyun memalingkan wajahnya dariku, ia menggeleng gelengkan kepalanya seperti mencoba mencairkan isi kepalanya. Ia lantas berdiri dari tempatnya dan berdiri dihadapanku. Aku sedikit mendongak menatap wajahnya.

"Kyuhyun imnida, cho kyuhyun" ia menjulurkan tangannya kehadapanku, aku sedikit bingung lalu membalas menjabat tangannya. "Semoga kita dapat bekerja sama dengan baik" katanya.

"Ne?"

"Kau diterima bekerja di galleryku" sahutnya sembari tersenyum.

"Neeee?!" Aku setengah berteriak karena terkejut. Kyuhyun tersenyum lebar menatapku.

 

***

 

"Tururutut...turururut...turururut..." Aku berdendang asal, sembari sedikit berjingkrak kegirangan. Aku masuk kedalam rumahku yang sudah menyala lengkap dengan suara televisi yang bervolume besar.

"Kau sudah pulang?" Tanya yul yang sudah duduk santai sembari menonton tv, ia bertingkah seperti orang hidup yang tengah menikmati harinya dan hal tersebut terlihat konyol bagiku.

"Ya kau!" Aku menunjuk kesal padanya, "bagaimana bisa kau meninggalkan aku ditempat tadi sendirian?! Bukankah kau yang memaksa ingin datang ketempat itu?!"

"yang diminta bantuan kan kau bukan aku" jawabnya santai sembari memainkan remote tv ditangannya.

"Hah! Apa apaan kau ini" aku memutar bola mataku malas. Aku memilih untuk meninggalkannya dan tak memperpanjang hal tersebut.

"Sepertinya kau terlihat amat senang?" teriak yul menggodaku namun tak ku hiraukan kata katanya. Aku masuk kedalam kamarku dan menutupnya rapat rapat dan tak lupa berdoa semoga tak ada arwah yang bisa menembus pintu ini amin!

"Haaah..." Aku melempar tubuhku diatas kasur, melepaskan semua kelelahan hari ini. Pemandangan langit malam dengan bintang yang tak terlalu banyak hari ini dapat kuliah diatas kepalaku.

"keren! Kyuhyun sangat keren" gumamku tak jelas, "kenapa dia begitu tampan?" Tambahku sembari senyum tak karuan.

"Kyuhyun... Cho kyuhyun.."

 

***

 

"Whoaa.." Tak henti hentinya aku mengagumi kumpulan foto-foto berpigura cantik di gallery ini. Foto foto tersebut tergantung rapi disepanjang sebuah lorong yang dikedua sisi temboknya terbuat dari batu bata berwarna putih.

"Ooh.. bukankah ini group band super junior yang terkenal itu?" Salah satu foto menyita perhatianku, kumpulan cowok cowok keren yang menampilkan ketampanan mereka benar benar keren.

"Whoaaaa EXO!" Teriakku saat menatap pigura lain disebelahnya. "Ommo.. Kenapa mereka semua tampan tampan sekali?!!" Aku menatap satu persatu lelaki tampan yang ada didalam foto tersebut, membuatku meleleh melihatnya.

Semu hasil foto yang ada di gallery studio ini benar benar luar biasa, disetiap fotonya terasa memiliki aura tersendiri saat aku melihatnya. Entah mengapa segala tema dan segala warna baik itu hitam maupun warna pelangi semuanya tergambar begitu mengagumkan seolah terdapat nyawa didalam foto foto ini.

"jinjja daebak!!" aku menggeleng gelengkan kepalaku terkagum kagum. Aku berjalan melewati lorong ini dengan tak henti-hentinya merasa kagum sampai aku berdiri ditengah ruangan.

"Annyeonghaseyo.." aku membungkuk ragu pada seseorang yang tengah sibuk didepan layar komputernya.

"eoh ne.." lelaki yang terlihat lebih muda dariku itu bangkit dan membalas membungkuk padaku, "annyeong....." kata katanya menggantung diudara.

"eoh anda!" ujarnya memakai bahasa formal, "bukankah anda gadis yang tenggelam kemarin? juga gadis yang menelfonku karna hyung mimisan kan?!" aku terkekeh kecil sembari mengangguk mengiyakan.

"Ya! Kau ini bicara apa!" Tiba tiba saja kyuhyun datang entah dari mana, ia menjitak kepala rekannya cukup keras.

"Hyuuuunng..." Protes lelaki muda dihadapanku,

"Mianhae aggashi, ngomong ngomong ada perlu apa anda datang kemari?" tanya minho polos.

"dia akan bekerja bersama kita mulai detik ini" jawab kyuhyun, "dan kau harus memanggilnya noona!" jelas kyuhyun.

Aku tersenyum pada lelaki muda dihadapanku sembari kembali membungkuk "yoona imnida, mohon kerja samanya"

"yoona?" Kyuhyun menatapku seperti terkejut.

Aku mengangguk yakin, "Ne, Im Yoona" senyuman lebar datang dari wajahku.

Kyuhyun menatapku terkejut, kedua alisnya terangkat saling bertautan, ia menatapku dalam menatapku tak percaya.

"Im...yoona?"

***


kyuhyun terduduk lemas diatas sofa kamarnya. kamar yang berada dilantai paling atas di gallery miliknya. 

"yoona.." gumamnya lemah, kedua matanya menatap kosong tak jelas arahnya. 

"im yoona..?" berulang-ulang ia menyebut nama yoona, kepalanya menggeleng pelan kedua wajahnya terlihat amat terkejut dan kebingungan.

tiba-tiba saja kyuhyun berdiri dari duduknya, melangkah cepat kearah rak buku yang ada didekat ranjangnya. Tangannya bergerak cepat mencari-cari sesuatu diantara tumpukan barang dan buku yang ada dirak bukunya. sampai pencariannya berakhir saat kedua tangannya memegang erat kotak kayu yang terlihat usang. tanpa pikir panjang kyuhyun membuka kotak tersebut dan melihat isi yang ada didalamnya.

tumpukan surat-surat yang kertasnya mulai usang, warnanya kecoklatan dengan kertasnya yang kusut. ragu-ragu lelaki tampan tersebut meraih secarik kertas dari tumpukan surat paling atas. perlahan ia membuka lipatan surat tersebut dan membacanya. tangannya bergetar saat ia membaca kembali kata demi kata yang ada didalam surat tersebut.

'Im Yoonaku Tersayang..'

Kedua mata kyuhyun membuka lebar, ia tak mengerti dengan segala kejadian yang betul-betul kebetulan ini. Ia benar-benar tak mengerti, ia tak bisa mempercayai apa yang ada didalam pikirannya kini.

"im yoona? diakah gadis itu?"

 

to be continued



 

wowwowwow... akhirnya selesaaaai ngerjain ini agak dibikin ngebut karena lagi merencanakan cerita 'kyuna' yang baru nih chinguuu. gimana chingudeul? gimana ceritanya? gimana moment kyunanya? gimana gimanaaa? hihihihi.. Aku nungguin banget nih comment dari chingu chinguku semuanya demi membangkitkan semangat aku untuk nulis next chapter & next fanfic, aku berharap chingu semua berbaik hati untuk menuliskan comment kaliaaaaaannn.. jebbaal xixixi. tunggu terus next chapternya yaaaa :*:*:*

 

 

 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Fvnkenstein #1
Chapter 7: Wahhh daebak ceritanya..bikin perasaan terombang ambing.

Pdhal rada berharap Yuri pada akhirnya bisa hidup lagi dan bisa kumpul bareng Yoona dan Kyuhyun. Tapi gapapa.

Semoga kedepan nya bisa terus nulis ff KyuNa ya thor.

Terima kasih atas karya nya.
onlysjk #2
Chapter 7: Aigoooo.. sedih banget pas pertemuan yoona sama yuri.. gak nyangka yg dimaksud yuri di mimpinya kyuhyun adalah memberikan jantungnya untuk yoona.. demiii apa thor, part ini bikin mewek hiksss tp aku senang kyuhyun nikah sama yoona seenggaknya yoona punya seseorang yg menjaganya. Fiuuh, gomawoyoooo authornim~ gak nyesel aku mampir baca ff ini. Ditunggu ff kyuna yg lain thor
onlysjk #3
Chapter 6: Thooorr aku bisa kena diabetes ini habis baca ffmu. Soalnya sweet bangeeeeet awwww. Kyuhyun juga suka kan sama yoona? Sampe nyosor gtu soalnya hehehe
onlysjk #4
Chapter 5: Menurut aku kyuhyun salah ngomong tuh, yoona jadi berfikiran yg nggak2 sama dia. Btw, kyu sama yuri cuma temanan aja kan thor? Awas aja si kyuhyun punya perasaan, gue tabok tuh perutnya hahahaha XD
onlysjk #5
Chapter 4: Jadi yurinya koma gtu thor? Terus arwahnya gentayangan dirumahnya sendiri? Heol, gak nyangka yoona bisa tinggal ditempat yg sama seperti kakaknya. Makin pernasaraan niiih..
onlysjk #6
Chapter 3: Waaaah apakah sebelumnya kyuna udah saling kenal thor? Sayang banget yoonanya lupa ingatan..
onlysjk #7
Chapter 2: Kok feeling aku itu kakaknya yoona yaa yg jadi hantunya..
onlysjk #8
Chapter 1: Wah yoonanya lupa ingatan yaa thor? Btw itu dokter sapa namanya? Andy lee emang kah namanya? Hehehe
onlysjk #9
Wah kayaknya rame nih. Ijin baca chap selanjutnya yaa thor hihiiii
yoongyuyoong #10
Chapter 7: Udah lama ga buka pas buka udah complete ceritanya kyaaaaa happy ending akhirnyaaaaaaaa ditungu ff ygblain lain semoga etep semangat dan dipenuhi ide cerita yg ga kalah seru yaaaaa!!! HWAIIITIII