SIX

ABOUT MIRACLE

Aku mengemudikan mobilku ditengah hujan yang hampir seperti badai pada saat jam ditanganku menunjukan pukul 10 malam. Jika ponselku tak ketinggalan di gallery mungkin saat ini aku sudah menikmati coklat panas di apartementku setelah selesai membersihkan tubuhku yang lengket ini.

Jalanan terlihat amat sepi, dapat kuhitung mobil yang kulewati sejauh ini. Selain memang sudah larut hujan juga lah yang sepertinya membuat orang-orang mengurungkan niatnya untuk bepergian di jumat malam ini.

 

Aku menghentikan mobilku tepat didepan gallery, memakirkannya tidak ditempat biasanya. Tanpa berlama lama aku keluar dari dalam mobil dan belari cepat masuk kedalam gallery, namun kakiku terhenti saat kulihat seseorang terbaring tak sadarkan diri tepat didekat pintu masuk gallery.

"Yoona?" Aku berlutut mendekat kearah gadis yang terbaring disana, ku pastikan orang tersebut orang yang seperti dugaanku.

"yoona-ssi" suaraku sedikit meninggi saat yang kulihat benar yoona yang pucat dengan tak sadarkan diri, tubuhnya terasa begitu dingin begitu juga nafasnya yang lemah. tanpa pikir panjang kubuka blazer yang kukenakaan saat ini, ku pakaikan menutupi kepalanya. Dengan segera ku angkat tubuhnya, ku gendong tubuh kurusnya dengan kedua tanganku. Dengan hati hati aku berjalan cepat kearah mobil & memasukannya di kursi depan. Setelah yoona terbaring aman, aku berlari ke kursi kemudi dan tanpa pikir panjang ku jalankan mobilku dengan cepat.

***


"Bagaimana keadaannya hyung?" Tanya kyuhyun pada dokter lee yang baru saja memeriksa keadaan yoona, gadis tersebut terbaring lemas dengan mukanya yang pucat di atas ranjang rumah sakit. Alat bantu pernafasan melingkar diwajahnya.

"Sejauh ini dia baik baik saja saat ini ia tengah tertidur. aku berterima kasih kau membawanya dengan cepat kerumah sakit" jawab dokter lee sembari menepuk nepuk bahu kyuhyun. Kyuhyun menatap wajah yoona lega.

"Bisakah kau ikut keruanganku? ada yang perlu kita bicarakan" ujar dokter lee.

"ne.. Arraseo" angguk kyuhyun,  dokter lee berjalan lebih dulu keluar dari ruangan tempat yoona dirawat malam ini. Kyuhyun mengikuti dokter lee setelah membenarkan letak selimut yang dipakai yoona.

"Ini identitas yoona milik rumah sakit" dokte lee memberikan sebuah map berwana hijau kehadapan, "identitas tersebut didapat dari kartu tanda pengenal miliknya" ujar dokter lee. "Tak banyak yang tersisa darinya saat kecelakaan tersebut, hanya tas kecil dan sebuah kamera"

"Kamera?" Tanya kyuhyun penasaran.

"ne.. kamera yang kuberikan padanya di gallery beberapa hari lalu" jelas dokter lee. "Tapi sebenarnya untuk apa semua ini kyu?"

"Ada sesuatu yang harus kupastikan hyung! Tentang masa lalunya, tentang ingatannya yang hilang" ujar kyuhyun.

"Maksudmu, kau tahu siapa yoona?" dokter lee terlihat semakin penasaran.

"semoga aku benar" jawabnya dengan tatapan menerawang, "jika boleh ku tahu, bagaimana keadaan yoona saat ini hyung?" Tanya kyuhyun kembali menatap dokter lee.

"Aku tidak tahu pasti apa yang membuatnya seperti ini, ia mengalami shock yang mengakibatkan sakit hebat dikepalanya kurasa hal itulah yang membuatnya pingsan" jelas dokter lee, "dari hasil rontgen di kepalanya, kejadian ini membuat pendarahan di kepalanya berkurang walaupun tak banyak" tambahnya.

"Maksudmu apa lambat laun ia akan kembali mengingat siapa dirinya?" Tanya kyuhyun.

"Seharusnya bisa, tapi tak ada yang bisa memastikan apa yang bisa membuat itu terjadi" jawab dokter lee, "dan sepertinya jika memang pemdarahan dikepalanya akan berkurang lagi, ia akan semakin sering tak sadarkan diri seperti sekarang" ujarnya menjelaskan.

Kyuhyun terdiam dikursinya sembari menerawang, memikirkan betul betul perkataan dokter lee.

***


Aku terdiam duduk menatap gadis yang kini tengah terbaring tak sadarkan diri diatas ranjang rumah sakit, dengan infus ditangannya dan selang oksigen di wajahnya. Ku raih tangannya yang lemah, ku genggam erat berharap separuh tenagaku dapat kuberikan untuk yoona. Sebelah tanganku yang lain mengusap lembut pangkal kepala miliknya.

"Mianhae.." Bisikku lembut. Didalam kepalaku hanya teringat kejadian sebelumnya di apartementku saat yoona melihat foto yuri denganku dan entah mengapa kusangkut pautkan hal tersebut dengan berakhirnya yoona di rumah sakit saat ini. Apakah ingatannya akan kembali dengan kejadian itu? Apakah saat ia bangun nanti yoona akan mencari kakaknya? Atau yoona bangun masih dengan amnesia dan aku hanya membuatnya kesakitan saja?

Dadaku bergetar, entah mengapa aku sangat khawatir pada gadis dihadapanku ini. Tak peduli ia ingat atau tidak akan siapa dirinya saat ini aku hanya ingin dia bangun tanpa merasakan sakit apa apa, aku hanya ingin dia baik baik saja. Tubuhku mendekat, wajahku semakin mendekat dengan wajahnya. Ku pejamkan mataku dan kukecup bibirnya lembut.

"Semoga kau mimpi indah yoona"

***


Aku berjalan dihamparan ubin putih seputih susu. Pakaianku putih dengan rambutku yang terurai panjang, lebih panjang dari yang kutahu. Aku berjalan lurus karena tak punya tujuan, ubin terasa dingin dikakiku yang tak beralaskan apapun. tiba tiba saja kulihat bayangan seseorang dari kejauhan, aku berlari mendekat tanpa berpikir apapun. Dugaanku salah, 2 orang gadis tengah berdiri membelakangiku. Seorang gadis dewasa yang sepertinya seumuran denganku saat ini dan disampingnya berdiri seorang gadis cilik yang menggenggam tangan gadis dewasa tersebut sangat erat.

"Permisi..." Ujarku pada kedua gadis tersebut, tak ada yang membalas. Sepertinya mereka tak mendengarku, aku tak melihat tanda tanda mereka menyadari keberadaanku.

"Kajja!" Ujar si gadis dewasa berjalan sembari menggandeng gadis cilik disampingnya.

"Kita mau kemana unnie?" Tanya si gadis cilik lucu.

"Aku akan mengantarkanmu pulang" sahut gadis dewasa sembari tersenyum. Mereka berjalan saling bergandengan, sementara aku kebingungan sembari mengikuti kemana kedua orang tersebut pergi.

"Permisi, aggashi..." Ujarku lagi, aku berusaha menatap kedua orang tersebut dari belakang namun tak jelas. Ku cepatkan langkah kakiku, menyul kedua orang didepanku. Rahangku terjatuh saat aku tahu siapa gadis dewasa yang kulihat saat ini.

"Yul!" Ujarku terkejut, Yul terlihat sangat cantik dengan gaun yang biasa  di pakai. Ia tersenyum dengan matanya yang lurus seolah tak melihatku. Mataku beralih pada gadis cilik disampingnya, kedua mataku terbuka lebar saat melihatnya. Gadis cilik dengan topi rotan dan pita yang melingkar disana. Gadis yang selalu ada dalam mimpiku, gadis cilik yang beberapa malam lalu sudah hilang dan kini aku melihatnya kembali. Gadis yang teriakannya selalu membuatku terbangun dan merasa ketakutan.

 

Tiba tiba saja kepalaku berputar, aku pusing. Rasa pusingnya lebih sakit beberapa kali lipat. Tembok putih disekitarku mendadak menghilang, saat ini mendadak aku tengah berada di loteng rumah sewaanku. Berdiri dengan anginnya yang tertiup amat kencang. Tubuhku lemas, mendadak aku terjongkok ditempatku dan kedua tanganku meremas rambut ini tanpa kupinta.

Dunia berputar disekitarku, aku takut! kupejamkan kedua mataku. dunia disekitarku membuat aku terasa semakin kecil dan kecil sampai akhirnya aku tenggelam dan hilang disekitarnya.

Tiba tiba saja kurasakan tubuhku didekap oleh seseorang, hangat dan aman yang kurasakan. Rasa keberanianku muncul kubuka kedua mataku, silau menyerang kedua matakku kukedipkan beberapa kali dan pandanganku kembali normal. Dimana aku? pertanyaanku pertama kali saat melihat sekitarku, apa aku terjatuh? Terjatuh dimana aku sekarang?

Aku mendapati diriku terbaring diatas ranjang rumah sakit, dengan sebelah tanganku yang diinfus dan selang oksigen terpasang dikedua hidungku. Rumah sakit? Pikirku.

Aku melirik kearah seseorang yang terlihat tengah tertidur sambil terduduk disamping ranjangku. Kepalanya menungkup diatas tangannya yang menggenggam tanganku. Tanpa melihat jelas wajahnya kurasa aku tahu siapa dia, dan sepertinya detak jantungkupun menambah kebenaran atas dugaanku. Untung saja aku tak dipasangkan alat pendeteksi jantung saat ini, aku takut disangka terkena serangan jantung karena detak jantungku yang mendadak berlari seperti saat ini.

Ku elus pelan rambut kyuhyun, tanpa ada niatan untuk membangunkannya. Aku berusaha sepelan mungkin mengelus rambutnya, namun aku gagal. Kyuhyun menggeliat kecil, perlahan mengangkat kepalanya dan menatap kearahku.

"Yoona.." Kedua matanya yang tadi terlihat masih mengantuk tiba tiba terbuka lebar, "kau sudah bangun?" Tanyanya terlihat khawatir.

***


"Bagaimana hyung?" Tanya kyuhyun sesegera mungkin setelah dokter lee memeriksa yoona yang baru saja sadar.

"Bagus.. Kondisinya sudah stabil" ujar dokter lee tersenyum kepada yoona, "mungkin nanti siang sudah bisa pulang" ia lantas menatap kearah kyuhyun sembari menganggukan kepalanya pelan.

"Syukurlah.." kyuhyun menarik nafas lega, tak lama terdengar ponsel yang berdering. Kyuhyun terlihat sibuk mengeluarkan sesuatu dari dalam kantong celananya. "Minho.. Kuangkat dulu" izinnya pada yoona dan dokter lee, setelah yoona mengangguk mengiyakan kyuhyun lantas berlarian keluar ruangan untuk menjawab telfon yang masuk.

"Oppa..." Ujar yoona pada dokter lee sesaat kyuhyun menghilang dibalik pintu.

"Ne?" Dokter lee mendekat kearah yoona dan duduk dipinggir ranjangnya santai. "Waeyo?" Tanya seorang kakak pada adiknya.

"Aku merasakan hal yang aneh didalam kepalaku kemarin, sangat sakit!" Yoona menceritakan apa yang ia rasakan kemarin.

"Apa itu? Boleh aku tahu?" Dokter lee terlihat penasaran.

"Kepalaku tiba tiba saja berputar dan tanpa kuinginkan sebersat bayangan bayangan tumbuh dikepalaku, akupun tak yakin bayangan apa itu tapi saat itu kepalaku benar benar sakit" jelas yoona.

Dokter lee menatap gadis yang sudah ia anggap sebagai adiknya ini dengan tatapan yang lembut. "Kwaencanayo.. Sekarang kau sudah baik baik saja"

"Oppa... Apakah itu bertanda ingatanku akan kembali?"

Dokter lee tersenyum sembari menggenggam tangan yoona, "ku harap begitu" katanya. "Yoona..." Ia memanggil yoona lembut.

"Nee?" Jawab yoona.

"Aku tahu saat ini dikepalamu banyak sekali yang ingin kau tahu, tapi bisakah kau tak memikirkan itu? Bisakah kau membiarkan semuanya berjalan apa adanya?"

Yoona terdiam menatap dokter lee dihadapannya, ia memikirkan perkataan dokter lee yang seolah tahu apa yang tengah ia rasakan saat ini.

"Jangan memaksakan diri, karena kau hanya akan membahayakan dirimu sendiri" lanjut dokter lee. "Aku tak ingin terjadi apa apa padamu, walau kau tahu aku pasti bisa mengobatimu" candanya, yoona terkekeh kecil.

"Apa kau mengerti apa yang aku maksud?" Tambahnya.

Yoona mengaggukan kepalanya pelan, "arraseo oppa" jawabnya dengan tersenyum. Dokter lee mengelus pangkal kepala yoona sebentar lalu bangkit dari tempatnya.

"Kalau begitu, istirahatlah" katanya, "oppa akan meninggalkamu, eoh?!" yoona memgangguk pelan. "Aah benar, ngomong ngomong apakah hubunganmu dengan atasanmu begitu dekat?" Dokter lee menatap yoona dengan tatapan jahilnya. "Mwo?" Yoona mengerutkan dahinya tak mengerti. Dokter lee menatap keluar ruangan, mencoba memberi clu padanya.

"...oppaaa...!" ujar gadis tersebut saat tahu siapa yang dokter lee maksud, mendadak pipinya terasa panas dan mulai memerah.

Dokter lee terkekeh geli, "semalam ia sigap sekali membawamu ke rumah sakit" cerita dokter lee. "Ia kelihatannya sangat mengkhawatirkanmu" tambahnya. Perlahan dokter lee berjalan keluar ruangan masih menatap yoona dengan tatapan jahil, sementara yoona diam dalam lamunannya.

"Yoona...!" Dokter lee membuyarkan lamunan yoona, gadis tersebut menatap dokter lee dengan tatapan polosnya. "Wajahmu merah!" Ia menunjuk kearah wajah yoona sambil terkekeh geli dan meneruskan langkahnya. Sontak yoona mendekap kedua pipinya yang terasa panas, sambil menatap dokter lee tajam. "Oppa keluaaar!" teriak yoona lemah.

"Waeyo? Ada apa ini?" Tiba tiba kyuhyun muncul, dan reflek yoona menutup semua wajahnya. "Waeyo hyung?" Tanya kyuhyun yang kebingungan saat berpapasan dengan dokter lee, dokter tampan tersebut hanya menepuk nepuk pundak kyuhyun masih dengan tawa jahilnya dan berlalu pergi.

"Ada apa?" Kyuhyun masih ingin tahu apa yang membuat yoona berteriak dan bertingkah seperti saat ini, lelaki tersebut berjalan mendekat ke ranjang yoona dan menarik kursi mendekat padanya. "Apa yang kalian bicarakan?"

Yoona menatap kyuhyun yang kini duduk ditempat dokter lee duduk sebelumnya, "entahlah oppa mencoba membuatku tertawa" ujar yoona beralasan.

"Hmmm benarkah..." Kyuhyun terlihat tak percaya, "bagaimana perasaanmu? Apa kau baik baik saja?" Kyuhyun menatap yoona begitu ingin tahu, wajahnya terlihat sedikit lebih lega dari semalam.

Yoona mengangguk, "aku sudah baik baik saja" ia tersenyum pada kyuhyun.

"Syukurlaah.." Ujar kyuhyun menghembuskan nafas lega, "Sebenarnya da yang harus kukerjakan di gallery, tapi jika kau masih membutuhkan aku disini aku bisa menundanya.."

"jangan!" jawab yoona cepat, "jangan menunda pekerjaanmu, pergilah" katanya. Yoona mengangguk dan berakting baik baik saja meyakinkan kyuhyun.

"Benarkah? Kau tidak apa apa?" Kyuhyun terlihat khawatir.

"Mmh!" Yoona mengangguk cepat, ia bangkit duduk diatas ranjangnya perlahan. "Aku baik baik saja, pergilah!" Yoona mengibas ngibaskan tangannya memberi tanda untuk pergi.

"Kau mengusirku?" canda kyuhyun sembari berakting sedih.

"Jika kau bersikeras bolos bekerja, apa boleh buat" yoona mengangkat kedua bahunya sembari tertawa mengejek.

Tiba tiba saja kyuhyun menyubit pipinya dan mengacak acak rambut yoona.

"Baiklah aku pergi bekerja" kyuhyun bangkit dari tempatnya. "Kusarankan kau tidak pergi kemana mana sampai aku kembali lagi kesini dan menjemputmu siang nanti, apakah kau mengerti nona?" Kyuhyun beracting.

"Hmm... Jika aku akan mendapat imbalan akan aku lakukan" jawab yoona mengikuti kyuhyun berakting, mereka berdua terkekeh bersama.

"Kalau begitu aku ke gallery dulu, sampai bertemu nanti siang" kyuhyun melambaikan tangannya dan berlalu pergi, sedangkan yoona hanya membalas lambaiannya dan menatap kyuhyun sampai menghilang dibalik pintu

Dengan cepat yoona meraba kedua pipinya yang sebelumnya dicubit oleh kyuhyun, setelah itu tangannya berpindah kearah jantungnya. Muncul senyuman ditengah lamunannya. Yoona seolah baru saja bangun dari tidurnya yang indah, gadis tersebut mendadak lupa dengan semua yang terjadi malam sebelum ia jatuh pingsan. Ia mungkin saja sudah lupa dengan apa yang menyebabkan ia berbaring diatas ranjang rumah sakit saat ini.

***


"hyung!" seorang lelaki berlarian menghampiri kyuhyun yang baru saja turun dari dalam mobilnya. Lingkaran hitam di sekitar mata kyuhyun menjelaskan bahwa ia sangat letih.

"Hyung bagaimana keadaan yoona noona? Apakah ia baik baik saja?"  Menyelaraskan langkahnya dengan kyuhyun yang berjalan masuk kedalam gallery.

"Ia sudah sadar, keadaannya sudah lebih baik dari semalam" jelas kyuhyun.

"Ya tuhan syukurlah aku sangat khawatir saat mendengar kabarnya" ujar minho, "bagaimana bisa noona pingsan didepan gallery hyung? apa yang sedang ia lakukan ditengah hujan badai saat itu?"

"Entahlah... Aku pun tidak tahu" kyuhyun duduk dimeja kerjanya, diikuti dengan minho yang birdiri tepat disampingnya.

"Bagaimana pemotretan hari ini? Apakah make up artist dan bagian wadrobe sudah kau hubungi?" Tanya kyuhyun menatap minho dari kursinya.

"Sudah hyung, semuanya sudah beres hanya tinggal menyiapkan studio" ujar minho.

"Arraseo, terima kasih" ujar kyuhyun, lelaki tersebut membenarkan kembali arah duduknya menatap layar laptop dihadapannya. Namun ada yang lebih menarik perhatiannya.

"Minho!" Kyuhyun memanggil minho yang baru beberapa langkah menjauh darinya, "ne hyung?" Minho membalikan tubuhnya menatap kyuhyun.

"Bungkusan apa ini?" Tanya kyuhyun mengangkat bungkusan berwarna coklat gelap ditangannya.

"Aaah.. Itu kamera milik yoona noona" jawab minho, "kurasa kameranya rusak, kukatakan pada noona hyung bisa membantu untuk memperbaiki kamera tersebut makanya aku menaruhnya dimeja kerjamu hyung" jelasnya.

Kyuhyun menatap bingkisan di pangkuannya tersebut dalam dalam, ia terlihat tengah berpikir keras. ia mengingat ingat lagi perkataan dokter lee perihal kamera.

"Apakah ini yang dimaksud andy hyung? Apakah ini kamera yang dibawa yoona saat kecelakaan tersebut?"

Dengan cepat kyuhyun bangkit dari kursinya dan berjalan dengan langkah cepat meninggalkan kursinya.

"Hyung kau mau pergi kemana?" Teriak minho saat menyadari kyuhyun pergi.

"Aku akan segera kembali" balas kyuhyun berteriak.

***

Kyuhyun berjalan, mengitari lemari lemari kayu yang menempel kedinding ruangan yang berukuran kecil. Didalam lemari tersebut tersimpan rapi dan bersih berbagai tipe kamera. Dari kamera analog, toycam, SLR dan polaroid ada disini, kebanyakan kamera tersebut keluaran lama, namun terlihat seperti baru.

"Lihatlah siapa yang datang!" Seseorang muncul saat kyuhyun tengah melihat lihat koleksi yang ada didalam lemari kayu tersebut. Kyuhyun tertawa saat melihat si empunya tempat ini muncul dihadapannya. Lelaki paruh baya dengan tubuhnya yang masih tegap dan rambutnya yang panjang sebahu dengan warnanya yang mulai kelabu.

"Koleksimu semakin bertambah" komentar kyuhyun, ia tersenyum dan mendekat kearah lelaki yang terlihat jauh lebih tua darinya. "Sunbae! apakah kau memakan semua makanan di eropa? Lihatlah perutmu" kyuhyun bercanda sembari melihat perut lelaki dihadapannya.

"Dan lihatlah kau, apakah sudah ada wanita yang berhasil membuatmu bertekuk lutut?" Balas lelaki tersebut.

"Aisssh!" Kyuhyun menyenggol lengannya kepada lelaki tersebut.

"Jadi ada apa kau datang kemari? Sepertinya kau tidak datang hanya untuk mengobrol denganku?"

"Tentu saja aku ingin sunbae!" Sangkal kyuhyun, "sekaligus ingin meminta bantuanmu.." Kyuhyun menyeringai sembari mengangkat bungkusan yang ia bawa. "Tolong bantu aku memperbaiki kamera ini sunbae.."

***


Aku berdiri di ambang jendela besar yang menghadap pemandangan seoul dengan langitnya keemasan sore ini. Aku masih disini, di kamar rumah sakit tempatku dirawat semalam dan dirawat beberapa tahun lalu. Terasa masih sama, aku bangun dengan ingatanku yang hilang hanya bedanya saat ini aku tidak lupa siapa aku setelah aku bangun dari koma waktu lalu. Aku Im Yoona dan saat ini aku menunggu seseorang yang berjanji akan menjemputku.

"Kau sudah siap?" Seseorang masuk kedalam ruangan dan memecahkan lamunanku, perlahan kuputar tubuhku melihat seseorang yang datang.

"Kyuhyun-ssi" sapaku dengan senyum.

"Kita pulang sekarang?" Tanyanya dengan membalas senyumku, aku mengangguk mengiyakan. Kyuhyun berjalan mendekat kearahku "kau sudah baik baik saja?" Tanyanya lembut. Aku kembali hanya mengangguk menjawab pertanyaannya.

"Kajja!" Ia menggandeng lenganku dan kami berjalan bersamaan.

 

Mobil melaju cukup cepat, membawaku melewati deretan gedung dan pohon yang kulihat dari balik jendela cooper milik kyuhyun.

"Kyuhyun-ssi" aku beralih menatap kyuhyun yang tengah serius dengan kemudinya.

"Nee?" Jawabnya tanpa mengalihkan pandangan dari jalanan.

"Bisakah kita mampir kesesuatu tempat?" Pintaku. Kecepatan mobil terasa berkurang, kyuhyun menatapku walaupun sebentar.

"Kau ingin kemana?" Katanya, kembali menatap jalanan.

"tenggorokanku terasa kering, kurasa aku butuh eskrim" aku menyeringai menatap kyuhyun penuh harap. Kyuhyun kembali menatapku sembari menyeringai. "Arraseo aggashi..." Jawabnya bersemangat, mobil kembali kekecepatan sebelumnya dan berjalan mengantarku ke kedai eskrim.

 

"Hmmm...enak" ekspresiku saat kesegaran eskrim greentea menyambar tenggorokanku. Angin seakan sama segarnya dengan eskrim ini, namun bedanya wajahku lah yang lebih merasakan kesegarannya.

"Apakah tenggorokanmu sudah tak kering lagi?" Ujar kyuhun yang duduk tepat disebelahku. Kami duduk di kursi taman dipinggiran kota, dimana suara kendaraan bermotor menjadi backsound kami. Aku beralih menatap kyuhyun saat eskrim di mangkuk kertasku habis.

"Kurasa aku masih butuh 1 lagi" jawabku bercanda.

Kyuhyun memutar bola matanya berakting kesal, aku terkekeh geli karenanya. Namun tiba tiba saja tatapan kyuhyun berubah drastis. Tawaku berhenti saat melihat tatapannya semakin lama semakin dalam, kedua matanya menatap jauh kedalam diriku. Dapat kurasakan degup jantungku yang berlari begitu jelas, dan wajahku mulai terasa panas.


Aku menatap yoona, dalam kedalam dirinya. Entah mengapa hatiku bergetar saat ini, aku tak mengerti apa yang kurasakan sekarang aku tak tahu apa yang terjadi pada diriku.

"Adikku mempunyai mata yang sangat indah, mata yang dapat meluluhkan siapa saja yang memandangnya jauh kedalamnya"

Tubuhku mendadak lemah, aku seakaan terhipnotis olehnya. Aku jatuh, jatuh semakin dalam kedalam dirinya.

"Dia sangat cantik... Juga manis"

Tatapanku semakin dalam dan tak bisa ku kontrol. Seakan mendapat pesan lewat tatapanku, yoona membalas tatapanku terhanyut. Kami hanya diam seakan tatapan kami saling berbicara.

"Aku ingin menjodohkanmu dengan adikku" ujar yuri.

"Waeyo?" Katakku

"Entahlah aku hanya sangat menyayangi kalian berdua, dan aku ingin kalian bahagia bersama"

Wajahku semakin dekat dan dekat kearah yoona. Tanpa sadar sebelah tanganku membelai lembut wajah cantiknya, kutarik dagunya perlahan mendekat kearahku. Dapat kulihat sangat detail lentiknya bulu mata yoona saat kedua matanya perlahan terpejam, ku dekatkan bibirku dengan milik yoona dan kupejamkan kedua mataku. Lembut bibir yoona mengalirkan aliran listrik lemah keseluruh tubuhku.

***

To be continue



SIX sudah bisa dibaca, ayo buruaaaan!!! :)

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Fvnkenstein #1
Chapter 7: Wahhh daebak ceritanya..bikin perasaan terombang ambing.

Pdhal rada berharap Yuri pada akhirnya bisa hidup lagi dan bisa kumpul bareng Yoona dan Kyuhyun. Tapi gapapa.

Semoga kedepan nya bisa terus nulis ff KyuNa ya thor.

Terima kasih atas karya nya.
onlysjk #2
Chapter 7: Aigoooo.. sedih banget pas pertemuan yoona sama yuri.. gak nyangka yg dimaksud yuri di mimpinya kyuhyun adalah memberikan jantungnya untuk yoona.. demiii apa thor, part ini bikin mewek hiksss tp aku senang kyuhyun nikah sama yoona seenggaknya yoona punya seseorang yg menjaganya. Fiuuh, gomawoyoooo authornim~ gak nyesel aku mampir baca ff ini. Ditunggu ff kyuna yg lain thor
onlysjk #3
Chapter 6: Thooorr aku bisa kena diabetes ini habis baca ffmu. Soalnya sweet bangeeeeet awwww. Kyuhyun juga suka kan sama yoona? Sampe nyosor gtu soalnya hehehe
onlysjk #4
Chapter 5: Menurut aku kyuhyun salah ngomong tuh, yoona jadi berfikiran yg nggak2 sama dia. Btw, kyu sama yuri cuma temanan aja kan thor? Awas aja si kyuhyun punya perasaan, gue tabok tuh perutnya hahahaha XD
onlysjk #5
Chapter 4: Jadi yurinya koma gtu thor? Terus arwahnya gentayangan dirumahnya sendiri? Heol, gak nyangka yoona bisa tinggal ditempat yg sama seperti kakaknya. Makin pernasaraan niiih..
onlysjk #6
Chapter 3: Waaaah apakah sebelumnya kyuna udah saling kenal thor? Sayang banget yoonanya lupa ingatan..
onlysjk #7
Chapter 2: Kok feeling aku itu kakaknya yoona yaa yg jadi hantunya..
onlysjk #8
Chapter 1: Wah yoonanya lupa ingatan yaa thor? Btw itu dokter sapa namanya? Andy lee emang kah namanya? Hehehe
onlysjk #9
Wah kayaknya rame nih. Ijin baca chap selanjutnya yaa thor hihiiii
yoongyuyoong #10
Chapter 7: Udah lama ga buka pas buka udah complete ceritanya kyaaaaa happy ending akhirnyaaaaaaaa ditungu ff ygblain lain semoga etep semangat dan dipenuhi ide cerita yg ga kalah seru yaaaaa!!! HWAIIITIII