chapter 9

kim

Chapter 9

“Kau harus datang . ini rapat pemegang saham” kata Ricky lewat telepon. Sudah berulang kali Ricky menelepon Ahra dan berusaha membujuknya.

“aku tidak peduli, tidak ada pengaruhnya aku datang atau tidak. Paling paling mereka hanya kana membicarakanku” sekali lagi Ahra mengelak untuk datang.

“kau adalah pemegang saham utama setelah orangtua kita. Wajib bagimu untuk datang”

Ahra menghela nafas panjang kemudian teringat pertanyaan Kai beberapa waktu lalu. Haruskah menuruti orangtua atau memilih jalannya sendiri. dan pada akhirnya Kai menuruti orangtuanya. Tapi haruskah kali ini ia mengikuti apayang dilakukan Kai?

Mungkin tidak ada salahnya jika kali ini mengalah. Toh, semua ini juga demi keluarganya.

“oke baiklah untuk rapat pemegang saham saja, tidak untuk yang lain” kata Ahra.

Ricky tersenyum “harusnya kau berubah pikiran sejak tadi”

“jadi kapan rapatnya diadakan?”

“besok malam”

.....................................................................................................................................................

Maaf tidak bisa menemanimu pergi malam ini

Ahra menekan tombol send pada layar ponselnya dan pesan langsung terkirim ke Amber. Malam ini ia datang ke tempat rapat pemegang saham. Sebuah dress putih tulang dengan blazer hitam membuatnya terlihat cantik dan anggun. Namun tetap saja ia tidak bisa menyembunyikan wajah tidak senangnya.

Ia duduk disamping Ricky di bangku deretan paling depan, tempat khusus untuk keluarga Jeguk Group. Menunggu pemegang saham yang lain datang dan rapat dimulai. Rapat berjalan dengan membosankan, dan beberapa kali Ahra menahan kantuknya. Namun untunglah rapat segera berakhir.

Ia berjalan bersama ayahnya keluar dari tempat rapat, namun lalu ayahnya bertemu dengan seseorang. Seorang wanita seusia ibunya. Wajah ibu itu terlihat sangat bersahabat tidak seperti kebanyakan orang yang pernah ia temui. Ia membalas senyum yang diberikan orang itu padanya.

“selamat, aku dengar perusahaan anda berjalan semakin baik nyonya Kim” kata Ayah Ahra.

Wanita itu tersenyum “ya, semua jadi lebih baik setelah putraku akhirnya mau membantuku mengurus perusahaan”

“putramu?”

Kemudian seorang pria muda bertubuh jangkung dengan setelan hitam datang menghampiri wanita bernama nyonya Kim itu.

“ini dia putraku” kata nyonya Kim

Dan Ahra melihat ke arah orang yang disebut itu “Kai” kata Ahra lirih. Jadi ini adalah ibu Kai.

“halo apa kabar aku Kim Jongin” kata Kai sambil membungkuk segera setelah ia sampai di sebelah ibunya. Dan ketika ia menegakkan kembali tubuhnya wajahnya tampak terkejut melihat Ahra.

“oh, Ahra” sapa Kai.

Ayah Ahra melihat  Kai dan Ahra bergantian “kalian sudah saling kenal?”

Ahra tersenyum “teman sekolah”

“dia adalah Kim Tan, putra kedua keluarga almarhum Kim Nam Yoon. Dan ini putrinya Kim Ahra, calon CEO Jeguk Group sesegera mungkin” kata ibu Kai.

“Kim Ahra” Kai mengucapkan nama Ahra dengan nada aneh. Dan Ahra tau persis bahwa sejuta pertanyaan sedang memenuhi kepala Kai sekarang.

.....................................................................................................................................................

Setelah rapat semalam Ahra belum bertemu dengan Kai lagi ataupun membahas tentang identitas Ahra yang baru saja diketahui Kai. Entah apa yang akan dilakukan Kai setelah ini. mungkin Kai bisa sangat marah karena sudah merasa dibohongi, sama halnya seperti Kyungsoo waktu itu.

Pikiran Ahra dengan mudah melayang kemana mana ketika ia mendapat sebuah masalah baru. Ia melamun sambil berjalan ke lokernya hingga seseorang mengahadangnya.

“kau datang ke rapat pemegang saham semalam ya. Aku dengar ayahmu jadi CEO baru Jeguk group. Dan itu karena sahammu yang sangat banyak itu. Beruntung sekali ayahmu. Putra kedua bisa menjadi CEO” Kata Jongup

“itu bukan urusanmu” nada Ahra terdengar sangat dingin. Ia kemudian berjalan ke sisi lain yang tidak di halangi oleh Jongup.

“kira kira apa  yang akan dilakukan orang orang disini jika mereka tahu kau adalah putri CEO baru Jeguk? Mungkin ini bisa jadi gosip hangat satu semester penuh. Mengingat betapa besarnya perusahaan ini dan betapa besar pengaruhnya terhadap perusahaan perusahaan di korea”

Langkah Ahra terhenti , kemudian ia berbalik dan melihat Jongup dengan tatapan kesal “tidak bisakah kau berhenti mengusik hidupku. Apa kau ingin kubuat perusahaanmu bangkrut?” ancam Ahra.

“kau mengancamku?” Jongup tersenyum sinis.

Kemudian seseorang datang dan berdiri tepat di belakang Jongup. “bagaimana jika aku dan dia yang mengancammu?” katanya.

Jongup mengertakkan rahangnya “sepertinya kau punya pengawal baru. Apa pria bernama Kai ini pacarmu atau dia bekerja untuk perusahaan ayahmu?” katanya pada Ahra.

“kau ingin memulai perkelahian?” tanya Kai dengan nada dingin.

Tapi Jongup tidak menjawab apapun, ia hanya tersenyum sinis sambil menahan kesal dan pergi begitu saja.

Kini hanya tinggal Kai dan Ahra, Kai melihat Ahra dengan lekat “banyak hal yang aku masih tidak mengerti disini. Mungkin kau bisa jelaskan padaku?”

.....................................................................................................................................................

Ahra menjelaskan semuanya, semua alasan kenapa ia melakukan ini dan itu. Kenapa ia merubah namanya, kenapa ia menyerahkan semua sahamnya. Alasan kenapa ia tidak ingin orang lain tahu tentang keluarganya. Dan Kai memahami semuanya dengan baik. Tentu saja ia paham, apa yang di alami Ahra juga tidak jauh berbeda dengan apa yang dialaminya.

Sejak saat itu entah kenapa sikap Kai menjadi berubah terhadap Ahra, ia jadi lebih protektif. Ia tak membiarkan sedikitpun Jongup membuka mulut di depan Ahra. bahkan jangan sampai Jongup mencari gara gara dengan Ahra.

Dan semua tindakan Kai itu membuat Ahra mulai tertarik pada Kai. Jantungnya selalu berdebar debar setiap Kai melihat matanya. Kata kata Kai menjadi hal hal yang selalu membayanginya. Dan ia mulai berfikir apakah Kai juga merasakan hal yang sama?

“terima kasih” kata Ahra tiba tiba.

“for what?” Kai tiba tiba terkejut. Ia melihat Ahra dengan aneh.

“terimakasih karena sudah baik kepadaku” jawab Ahra “maksudku, kau selalu ada untukku setiap saat terimakasih”

Kai terdiam, kemudian tersenyum “it’s okay, kau juga selalu ada untukku. Ingat, siapa yang berhasil membuatku jadi mau membantu bisnis ibuku? Itu kau kan. anggap ini balas budi”

“oh ya, hukumanmu besok berakhir, ingat kan” kata Ahra.

Kai mengerutkan alisnya, mencoba menghitung hitung sudah berapa hari ia dihukum membersihkan kelas. “ya, sepertinya itu akan berakhir besok. Memangnya kenapa?”

Ahra terdiam, tak segera menjawab pertanyaan Kai. Hingga Kai bertanya lagi “kenapa?”

“hukumanmu berakhir apa itu artinya setelah ini kau tidak akan masuk sekolah lagi”

Kai tertawa “harus berapa kali aku bilang padamu. Apa penyakit nakalku tampak kambuh lagi?”

Ahra melihat mata Kai “orang bisa berubah setiap saat”

“tapi kali ini aku berjanji aku tidak akan berubah”

......................................................................................................................................

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Dyi-exo
Hi ! this is my first published fic
i hope you like it, and please give your comments, let me know what do you think about this fic

Comments

You must be logged in to comment
LittleNobody317 #1
Chapter 9: Yey fluff nya udh mulai keluar :3 update soon ya thor :D
caeruleusclouds #2
Chapter 6: Cepetan update doong ;;) great fic