chapter 10

kim

Chapter 10

Malam itu ayah Ahra terlihat sangat sibuk bahkan lebih sibuk dari biasanya. Beberapa orang staf berulang kali datang ke rumahnya. Ahra yang tadinya menganggap ini biasa mulai merasa aneh.

“kenapa staf ayah keluar masuk rumah tanpa henti?” tanya Ahra pada ibunya yang sedang membuat camilan di dapur.

“entahlah, kata ayah sesuatu terjadi dengan perusahaan”

“apa?”

Ibunya hanya menghela nafas kemudian melihat Ahra “tidak usah cemas, itu urusan ayahmu paman dan Ricky. Lebih baik tidak usah ikut campur” kata Ibu Ahra “apa kau mau coba salad ini?”

Ahra menggeleng “tidak, aku sudah kenyang” dan kemudian ia naik kekamarnya. Ia mencoba menghubungi Ricky namun panggilannya dialihkan. Sesuatu yang serius pastilah terjadi dengan perusahaan hingga semua orang jadi sesibuk ini.

Kemudian Ahra mencoba menghubungi Kyungsoo. Mungkin Kyungsoo tahu sesuatu yang terjadi dengan bisnis di korea. namun Kyungsoo juga tidak bisa dihubungi. Kemudian ia mencoba menghubungi Kai. Dan hasilnya sama. Tak satupun dari mereka bisa dihubungi. Sebenarnya apa yang sedang terjadi?

......................................................................................................................................................

Kyungsoo tak masuk sekolah keesokan harinya,begitu juga Kai. Namun tidak ada yang tahu kenapa. Ditengah tengah jam sekolah Suho tiba tiba juga harus pergi karena ayahnya menelepon. Suho tak sempat memberi tahu kenapa dan pergi tanpa sepatah katapun. Seolah olah ia sedang terburu buru.

“aku tidak faham. Orang orang seperti menjadi sangat sibuk sejak  kemarin. Apa yang sebenarnya terjadi” kata Ahra.

Kemudian ponsel Ahra berbunyi . telepon dari kyungsoo “kyungsoo~ah”

“maaf, aku lupa membawa ponsel ku kemarin. Ayahku masuk rumah sakit jadi aku tidak masuk sekolah hari ini” ujar Kyungsoo.

“rumah sakit?”

“kau tahu, nilai saham turun kemarin dan ayahku langsung terkena serangan jantung, tapi untunglah dia sudah tidak apa apa sekarang”

“nilai saham turun?” tanya Ahra.

“kau belum tahu?”

Ahra mengerutkan alisnya “sama sekali tidak”

“oh ya, mungkin kau harus membuka situs sialan yang sangat kau benci itu. Aku yakin akan ada berita tentang perusahaan ayahmu” kata Kyungsoo.

“untuk apa?”

“antisipasi, mungkin Jongup juga membaca situs itu”

Segera setelah telepon terputus Ahra membuka situs sialan yang sangat ia benci itu. Ia membuka kategori berita hari ini. Dan berita utamanya adalah harga Saham yang menurun drastis dalam waktu singkat. Kemudian disusul dengan berita tentang Perusahaan Jeguk.

Keesokan harinya semua berjalan semakin buruk, ketika ia duduk di cafetaria sendirian, Jongup datang dengan wajah congkaknya.

“selamat siang Kim Ahra” kata Jongup sambil menarik bangku di sebelah Ahra.

Ahra tak mengubris dan masih melanjutkan makan siangnya. Jongup tersenyum menyeringai “apa kau kesepian? Semua temanmu pasti sedang sibuk membantu orang tua mereka” katanya “apa kau tidak ingin membantu orang tuamu juga? Oh, aku lupa. Jeguk terlalu besar untuk bisa bangkrut gara gara masalah sepele seperti ini”

“maaf, sayangnya aku sama sekali tidak tahu tentang bisnis. jadi jangan membicarakan itu di hadapanku” balas Ahra sambil menunjukkan senyumnya yang terlihat sangat dipaksakan.

“lalu apa hal yang kau ketahui? Apa kau tahu bagaimana caranya memalsukan identitas di sekolah?” kata Jongup cukup keras hingga beberapa anak yang lewat mengalihkan perhatiannya pada Ahra dan Jongup.

Ahra terbelalak kaget, ia berusaha menahan dirinya, menghadapi Jongup disaat seperti ini bukanlah pillihan yang tepat. Tidak ada Kai maupun Kyungsoo yang membantunya. Dan dengan tatapan penuh amarah Ahra pergi meninggalkan Jongup.

......................................................................................................................................................

Entah sudah berapa kali Kai menguap, semalam ia tidak tidur dengan nyenyak. Pelajaran terasa membosankan, ditambah lagi dikelas itu tidak ada Ahra maupun Kyungsoo. Ia terus melihat jam tangannya, berharap bel segera berbunyi. Entah kenapa sedari tadi yang ia pikirkan adalah ingin bertemu Ahra.

2 hari absen karena harus mengikuti rapat kesana kemari membuat Ahra terus menanyakan kabarnya. Ia sudah menelepon Ahra dan mengatakan semua baik baik saja, namun tetap saja tidak bisa membuat Ahra berhenti khawatir. Padahal yang harusnya khawatir adalah dia. Ia membiarkan Ahra sendirian di sekolah, bagaimana jika Jongup tiba tiba melakukan sesuatu dan membuat Ahra menangis. Jeguk sedang jadi sorotan publik, dan ini pasti saat yang tepat bagi Jongup untuk membuka identitas Ahra.

Ringgggggg..

Dan bel pun segera berbunyi ketika Ia sibuk memikirkan kondisi Ahra. segera ia bangkit dari tempatnya dan meraih tas punggung hitam yang tampak mahal itu. Ia menyusuri koridor mencoba untuk mencari sosok Ahra. namun tak ketemu. Dan ketika ia melihat ada kerumunan orang orang di cafetaria. Perasaannya menjadi tidak enak.

Langkahnya menjadi lebih cepat, ia menerobos barisan murid yang berdiri di pintu masuk cafetaria. Dahinya mengernyit seketika saat ia melihat Ahra sedang berdiri di hadapan Jongup dengan kepala menunduk kebawah.

“apa aku salah jika memberitahu mereka siapa kau sebenarnya?” seru Jongup “kau itu adalah putri tunggal CEO perusahaan Jeguk Kim Tan yang terhormat. Perusahaan tamak yang suka memonopoli perusahaan lain, meraih keuntungan diatas penderitaan orang lain”

“jaga ucapanmu” balas Ahra.

“kenapa? Kau tidak suka?” Jongup melihat Ahra dengan wajah mengejek.

Melihat wajah Jongup itu darah Kai serasa langsung berdesir. Mengalir dengan sangat cepat dari ujung kaki ke ujung kepala. Ia berjalan dengan penuh amarah ke arah Jongup. Dan seketika itu ia menendang meja di hadapan Jongup hingga meja itu terpelanting dan jatuh terbalik.

“kalau kau tidak mau mengatakannya biar aku saja” kata Kai.

“Cih, pahlawanmu sudah datang rupanya” Jongup menyeringai dengan tampang kesal.

Semua mata disana sekarang beralih ke arah Kai. Meja yang ia tendang tadi menghasilkan suara yang sangat keras saat menghantam lantai. bahkan mungkin suara itu terdengar hingga keluar gedung.

Kai melihat ke arah Ahra yang terlihat sedang menahan air mata. Dan ini adalah hal yang sangat ia benci. Tanpa banyak bicara lagi ia meraih tangan Ahra dan menyeretnya pergi dari sana. Membawanya ke rooftop dimana tidak akan ada satu orangpun bisa menggangu mereka.

“kau bisa menangis sekarang, tidak akan ada yang melihatmu” kata Kai.

Dan seketika kalimat itu terucap, air mata langsung keluar dengan deras dari kedua mata Ahra. ia menutupi mulutnya, berusaha agar suara tangisannya tidak terdengar. Namun percuma, Kai didepannya dan dengan sangat jelas mendengar suara tangisan yang begitu menyayat hati. Kai meraih lengan Ahra kemudian memeluknya. Ia membenamkan kepala Ahra dalam pelukannya, begitu erat. Rasanya sakit bagi Kai. Air mata yang jatuh di dadanya itu serasa seperti racun yang langsung menembus ke Jantung dan Hati.

“maaf, harusnya aku tak membiarkan Jongup melakukan ini” bisik Kai.

Kemudian Ahra melepas pelukan Kai, ia melihat Kai dengan matanya yang sembab. “kau tidak perlu melakukannya. Ini urusanku dengan Jongup. Aku tidak ingin kau terlibat”

“jangan berlagak seolah kau bisa melewati ini sendirian, aku tetap akan ikut campur” balas Kai.

“tidak, kau tidak boleh terlibat Kai” Ahra meninggikan suaranya.

Kai menghela nafas dengan kesal sambil memutar bola matanya, kemudian melihat Ahra lekat “Lalu apa kau pikir ketika gadis yang kucintai menangis karena keparat itu aku harus diam saja? apa kau tidak pernah berfikir apa yang kurasakan saat melihatmu menangis seperti tadi?” kata Kai dengan tegas menunjukkan bahwa ia tidak main main.

Ahra begitu terkejut mendengarnya “kau bilang.. aku adalah gadis yang kau cintai? Apa maksudmu?”

“aku mencintaimu, jadi jangan pernah coba menghentikanku untuk melindungimu”

.........................................................................

i'm sorry for late update guys , i have no time to continue this fic because i have tons of things to do, and I had just recovered from a severe flu, Oh, btw i will join a contest called FL2SN on mid april, this is an important contest for me, because if i win this i will go to province, i'm really hope i can do this, Fighting !! 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Dyi-exo
Hi ! this is my first published fic
i hope you like it, and please give your comments, let me know what do you think about this fic

Comments

You must be logged in to comment
LittleNobody317 #1
Chapter 9: Yey fluff nya udh mulai keluar :3 update soon ya thor :D
caeruleusclouds #2
Chapter 6: Cepetan update doong ;;) great fic