chapter 5

kim

Chapter 5

“aku kira kau akan datang terlambat di hari pertamamu” kata Kyungsoo saat motor Kai berhenti tepat didepannya. Kai tak mengatakan apapun pada Kyungsoo, yang ia lakukan setelah melepas helm hanyalah melihat ke sekelilingnya.

“kalau kau datang pagi pagi, sepertinya kau sudah mulai bersemangat untuk sekolah lagi” Kyungsoo mencoba menghilangkan kesunyian diantara mereka.

Namun kai menatapnya dengan tatapan tanpa ekspresi sedikitpun “aku hanya ingin memastikan apakah ada sesuatu di sekolah ini yang bisa menarik perhatianku. Kalau aku tertarik aku akan masuk, tapi kalau tidak aku akan pergi sebelum bel pertama berbunyi”

Kyungsoo mengangkat sebelah alisnya “jadi kau mau melewatkan kelas pertamamu hari ini?”

“aku biasa melewatkan semua kelas dalam sehari” Kai turun dari motornya kemudian menatap Kyungsoo lagi “tapi tidak ada salahnya mencoba kelas pertama di sekolah mahal ini”

Kyungsoo tersenyum puas mendengar jawaban Kai. Walaupun mungkin Kai tidak akan memperhatikan pelajaran tapi setidaknya Kai masih mau masuk ke kelas pertamanya.

“jadi apa kelas pertamamu?” tanya Kyungsoo.

“Bahasa China”

“kalau begitu artinya kau akan sekelas denganku” ujar Kyungsoo yang kemudian berjalan masuk ke gedung sekolah dengan Kai berjalan dibelakangnya. Kai tak banyak bicara, ia sibuk memperhatikan sekelilingnya sepanjang jalan. Sesekali sekumpulan gadis yang ia lewati memperhatikannya kemudian saling berbisik. Entah apa yang mereka bicarakan namun jelas itu membuat Kai mulai merasa kesal. Ia benar benar tidak  suka ketika orang orang saling berbisik setelah melihatnya, karena dapat ia pastikan bahwa mereka sedang membicarakannya.

Bel jam pertama berbunyi tepat saat Kyungsoo dan Kai tiba di depan pintu kelas. dan seketika itu juga semua murid berhamburan masuk ke kelas. Kai memilih bangku paling belakang di kelas. Ia tak mengeluarkan bukunya dan hanya duduk dengan kedua tangan di saku celana. Beberapa anak melihatnya dengan tatapan aneh. Namun kai tidak mengubrisnya. Hingga akhirnya guru laki laki berwajah China itu memintanya memperkenalkan diri.

“Hi, namaku ...” belum selesai Kai bicara tiba tiba semua perhatian teralihkan pada suara pintu kelas yang terbuka. Semua mata melihat ke arah orang yang baru saja membuka pintu itu. Namun tidak dengan Kai. Wajahnya tetap tanpa ekspresi sambil salah satu tangan di saku celana.

Orang yang baru datang itu berjalan ke arah sang Guru. Dan mengatakan sesuatu yang cukup panjang dalam bahasa China. Dari suaranya Kai bisa tahu itu adalah seorang murid perempuan.

...................................................................................................................................................

Bel pertama berbunyi tepat saat Ahra turun dari mobil. Seketika wajahnya langsung panik. Ia berlari secepat cepatnya ke arah gedung sekolah. Yang ia pikirkan saat ini hanyalah dia harus sampai dikelas sebelum Mr.Chou memulai pelajaran. Suara derap kakinya menggema di setiap sudut koridor yang sudah sangat sepi. Dan ia berhenti tepat di depan sebuah kelas dengan pintu bertandakan R.12.

Ia berdoa dalam hati sambil membuka pintu semoga Mr.Chou belum datang. namun sayang, kali ini dia kurang beruntung. Semua mata tertuju padanya kecuali seorang murid laki laki yang berdiri di depan kelas. Tapi Ahra tak peduli, yang terpenting saat ini adalah berdoa agar Mr. Chou tidak memarahinya.

“Maaf, aku terlambat. Aku baru saja turun dari mobil ketika bel berbunyi. Aku harap anda bisa memakluminya” kata Ahra dalam bahasa China

“tidak masalah, kita belum memulai pelajarannya” jawab Mr.Chou tanpa ekspresi marah sedikit pun.

Ahra menghela nafas panjang mendengar jawaban Mr.Chou. ia tersenyum kemudian membungkuk sebagai rasa sopan santun. Dan kini perhatiannya teralihkan pada siswa asing yang berdiri di depan kelas dan sedang memunggunginya itu. Namun melihat cara berdiri yang tidak sopan, perhatiannya akhirnya tak berlangsung lama. tanpa sedikitpun melihat ke arah orang itu Ahra langsung duduk di satu satunya bangku yang tersisa di kelas. Bangku nomor 2 dari belakang atau tepatnya di depan bangku dari orang yang sedang berdiri didepan kelas itu.

Masih tanpa melihat ke arah orang itu, Ahra duduk dan mengeluarkan bukunya. Hingga akhirnya ia mendengar orang itu menyebutkan nama.

“namaku Kai” kata orang itu dengan ekspresi yang sangat datar.

“Kai?” spontan Ahra langsung melihat orang itu. Orang itu Kai , laki laki yang malam itu menari di taman . orang yang berhasil membuatnya terpesona dengan wajah tampan dan bakat menari yang luar biasa.

Ahra tak percaya ia bisa bertemu dengan orang itu lagi. namun melihat cara berdiri dan cara bicara Kai yang tak memiliki tatakrama, persepsi Ahra langsung berubah. Ini bukan Kai yang seperti ia lihat malam itu. Kai bukan laki laki yang kacau dan sedingin ini.

“Aku di Drop Out dari sekolah lamaku yang tak jauh berbeda mahalnya dengan sekolah ini. jangan tanya aku nama sekolah itu karena aku bahkan tak pernah berminat untuk mengingatnya” kata kai.

Melihat cara bicara Kai yang seperti itu Kyungsoo langsung terdiam. Ini bukan Kai yang dulu ia kenal. Kai bukan orang tak beradab seperti ini. Bukan..

......................................................................................................................................................

“kau sudah mau pergi?” tanya Kyungsoo saat melihat Kai menenteng tas dan berjalan ke arah pintu keluar gedung sekolah.

Kai berhenti namun tak berbalik untuk melihat kyungsoo. “sekolah ini sama saja. cepat atau lambat mereka pasti akan membicarakanku. Dan aku tidak suka itu” kata Kai.

“manusia punya mulut untuk bicara, walau terkadang memang yang dibicarakan sangat tidak bermanfaat. Dimana mana juga seperti itu. Kalau kau tidak suka dan tidak mau menerimanya pergi saja dari dunia ini” tiba tiba sebuah suara menyela pembicaraan Kyungsoo dan Kai.

“Ahra” seru Kyungsoo kaget.

Kai kemudian berbalik dan melihat Ahra dengan tatapan penuh dengan rasa muak “aku tidak peduli apa yang kau katakan. Dan aku akan pergi dari sini secepatnya tanpa kau memintanya”

Ahra begitu terkejut melihat respon Kai. Bagaimana bisa Kai mengatakannya semudah itu. Kai kemudian melihat ke arah Kyungsoo dengan tatapan yang sama. “Aku rasa kau pasti kenal gadis ini. tolong katakan padanya untuk memastikan lidahnya terhubung dengan otaknya sebelum bicara” dan Kai pun pergi begitu saja meninggalkan Ahra dan Kyungsoo.

....................................................................................................................................................

“Aku tidak tahu harus bagaimana mengatakannya padamu” Kyungsoo mengacak acak rambutnya seperti orang depresi. Ia merasa ingin memarahi Ahra karena sudah memperburuk keadaan dan berhasil membuat Kai pergi. Tapi ini Ahra, ia tidak mungkin bisa memarahi Ahra, Ahra adalah seorang gadis dan ia adalah seorang laki laki. Ia takut kalau sampai nantinya ia membuat Ahra menangis karena ia terlalu kasar.

“orang tadi , Kai. Kenapa kau terlihat peduli padanya?” tanya Ahra “dia sangat menyebalkan seperti Jongup”

“Dia temanku sejak kecil” jawab Kyungsoo cepat.

“What?”

Kyungsoo menghela, ia memijat mijat jidatnya. “3 tahun lalu ayahnya meninggal dan gosip gosip bermunculan. Sepertinya itu membuat hidupnya terganggu dan ia jadi tidak terkendali. Dia di Drop Out 3 kali, ibunya merasa pusing memikirkannya. Maka dari itu Kai dipindah kesini. Ibunya memintaku membuatnya betah disini dan mau masuk sekolah lagi. tapi kau...” Kyungsoo menghentikan penjelasannya . ia menghela nafas panjang lagi “tapi kau malah mengatakan itu dan membuatnya pergi. Kau..” wajah Kyungsoo berubah jadi putus asa “kau sudah merusak awal dari rencanaku”

Melihat wajah Kyungsoo yang putus asa, Ahra jadi merasa bersalah “maafkan aku. Uh aku bodoh sekali” kata Ahra sambil menampari mulutnya.

“aish, apa yang kau lakukan” Kyungsoo memegang tangan Ahra untuk menghentikan tingkah bodoh Ahra itu. Walaupun Ahra memang salah, tapi ia tidak bisa sepenunya menyalahkan Ahra. Ahra hanya tidak mengerti dengan situasinya. Dan kai terlalu dingin untuk di lelehkan hatinya.

“sebagai permintaan maaf. Aku akan membantumu” kata Ahra.

“membantu?”

Chapter 5

“aku kira kau akan datang terlambat di hari pertamamu” kata Kyungsoo saat motor Kai berhenti tepat didepannya. Kai tak mengatakan apapun pada Kyungsoo, yang ia lakukan setelah melepas helm hanyalah melihat ke sekelilingnya.

“kalau kau datang pagi pagi, sepertinya kau sudah mulai bersemangat untuk sekolah lagi” Kyungsoo mencoba menghilangkan kesunyian diantara mereka.

Namun kai menatapnya dengan tatapan tanpa ekspresi sedikitpun “aku hanya ingin memastikan apakah ada sesuatu di sekolah ini yang bisa menarik perhatianku. Kalau aku tertarik aku akan masuk, tapi kalau tidak aku akan pergi sebelum bel pertama berbunyi”

Kyungsoo mengangkat sebelah alisnya “jadi kau mau melewatkan kelas pertamamu hari ini?”

“aku biasa melewatkan semua kelas dalam sehari” Kai turun dari motornya kemudian menatap Kyungsoo lagi “tapi tidak ada salahnya mencoba kelas pertama di sekolah mahal ini”

Kyungsoo tersenyum puas mendengar jawaban Kai. Walaupun mungkin Kai tidak akan memperhatikan pelajaran tapi setidaknya Kai masih mau masuk ke kelas pertamanya.

“jadi apa kelas pertamamu?” tanya Kyungsoo.

“Bahasa China”

“kalau begitu artinya kau akan sekelas denganku” ujar Kyungsoo yang kemudian berjalan masuk ke gedung sekolah dengan Kai berjalan dibelakangnya. Kai tak banyak bicara, ia sibuk memperhatikan sekelilingnya sepanjang jalan. Sesekali sekumpulan gadis yang ia lewati memperhatikannya kemudian saling berbisik. Entah apa yang mereka bicarakan namun jelas itu membuat Kai mulai merasa kesal. Ia benar benar tidak  suka ketika orang orang saling berbisik setelah melihatnya, karena dapat ia pastikan bahwa mereka sedang membicarakannya.

Bel jam pertama berbunyi tepat saat Kyungsoo dan Kai tiba di depan pintu kelas. dan seketika itu juga semua murid berhamburan masuk ke kelas. Kai memilih bangku paling belakang di kelas. Ia tak mengeluarkan bukunya dan hanya duduk dengan kedua tangan di saku celana. Beberapa anak melihatnya dengan tatapan aneh. Namun kai tidak mengubrisnya. Hingga akhirnya guru laki laki berwajah China itu memintanya memperkenalkan diri.

“Hi, namaku ...” belum selesai Kai bicara tiba tiba semua perhatian teralihkan pada suara pintu kelas yang terbuka. Semua mata melihat ke arah orang yang baru saja membuka pintu itu. Namun tidak dengan Kai. Wajahnya tetap tanpa ekspresi sambil salah satu tangan di saku celana.

Orang yang baru datang itu berjalan ke arah sang Guru. Dan mengatakan sesuatu yang cukup panjang dalam bahasa China. Dari suaranya Kai bisa tahu itu adalah seorang murid perempuan.

...................................................................................................................................................

Bel pertama berbunyi tepat saat Ahra turun dari mobil. Seketika wajahnya langsung panik. Ia berlari secepat cepatnya ke arah gedung sekolah. Yang ia pikirkan saat ini hanyalah dia harus sampai dikelas sebelum Mr.Chou memulai pelajaran. Suara derap kakinya menggema di setiap sudut koridor yang sudah sangat sepi. Dan ia berhenti tepat di depan sebuah kelas dengan pintu bertandakan R.12.

Ia berdoa dalam hati sambil membuka pintu semoga Mr.Chou belum datang. namun sayang, kali ini dia kurang beruntung. Semua mata tertuju padanya kecuali seorang murid laki laki yang berdiri di depan kelas. Tapi Ahra tak peduli, yang terpenting saat ini adalah berdoa agar Mr. Chou tidak memarahinya.

“Maaf, aku terlambat. Aku baru saja turun dari mobil ketika bel berbunyi. Aku harap anda bisa memakluminya” kata Ahra dalam bahasa China

“tidak masalah, kita belum memulai pelajarannya” jawab Mr.Chou tanpa ekspresi marah sedikit pun.

Ahra menghela nafas panjang mendengar jawaban Mr.Chou. ia tersenyum kemudian membungkuk sebagai rasa sopan santun. Dan kini perhatiannya teralihkan pada siswa asing yang berdiri di depan kelas dan sedang memunggunginya itu. Namun melihat cara berdiri yang tidak sopan, perhatiannya akhirnya tak berlangsung lama. tanpa sedikitpun melihat ke arah orang itu Ahra langsung duduk di satu satunya bangku yang tersisa di kelas. Bangku nomor 2 dari belakang atau tepatnya di depan bangku dari orang yang sedang berdiri didepan kelas itu.

Masih tanpa melihat ke arah orang itu, Ahra duduk dan mengeluarkan bukunya. Hingga akhirnya ia mendengar orang itu menyebutkan nama.

“namaku Kai” kata orang itu dengan ekspresi yang sangat datar.

“Kai?” spontan Ahra langsung melihat orang itu. Orang itu Kai , laki laki yang malam itu menari di taman . orang yang berhasil membuatnya terpesona dengan wajah tampan dan bakat menari yang luar biasa.

Ahra tak percaya ia bisa bertemu dengan orang itu lagi. namun melihat cara berdiri dan cara bicara Kai yang tak memiliki tatakrama, persepsi Ahra langsung berubah. Ini bukan Kai yang seperti ia lihat malam itu. Kai bukan laki laki yang kacau dan sedingin ini.

“Aku di Drop Out dari sekolah lamaku yang tak jauh berbeda mahalnya dengan sekolah ini. jangan tanya aku nama sekolah itu karena aku bahkan tak pernah berminat untuk mengingatnya” kata kai.

Melihat cara bicara Kai yang seperti itu Kyungsoo langsung terdiam. Ini bukan Kai yang dulu ia kenal. Kai bukan orang tak beradab seperti ini. Bukan..

......................................................................................................................................................

“kau sudah mau pergi?” tanya Kyungsoo saat melihat Kai menenteng tas dan berjalan ke arah pintu keluar gedung sekolah.

Kai berhenti namun tak berbalik untuk melihat kyungsoo. “sekolah ini sama saja. cepat atau lambat mereka pasti akan membicarakanku. Dan aku tidak suka itu” kata Kai.

“manusia punya mulut untuk bicara, walau terkadang memang yang dibicarakan sangat tidak bermanfaat. Dimana mana juga seperti itu. Kalau kau tidak suka dan tidak mau menerimanya pergi saja dari dunia ini” tiba tiba sebuah suara menyela pembicaraan Kyungsoo dan Kai.

“Ahra” seru Kyungsoo kaget.

Kai kemudian berbalik dan melihat Ahra dengan tatapan penuh dengan rasa muak “aku tidak peduli apa yang kau katakan. Dan aku akan pergi dari sini secepatnya tanpa kau memintanya”

Ahra begitu terkejut melihat respon Kai. Bagaimana bisa Kai mengatakannya semudah itu. Kai kemudian melihat ke arah Kyungsoo dengan tatapan yang sama. “Aku rasa kau pasti kenal gadis ini. tolong katakan padanya untuk memastikan lidahnya terhubung dengan otaknya sebelum bicara” dan Kai pun pergi begitu saja meninggalkan Ahra dan Kyungsoo.

....................................................................................................................................................

“Aku tidak tahu harus bagaimana mengatakannya padamu” Kyungsoo mengacak acak rambutnya seperti orang depresi. Ia merasa ingin memarahi Ahra karena sudah memperburuk keadaan dan berhasil membuat Kai pergi. Tapi ini Ahra, ia tidak mungkin bisa memarahi Ahra, Ahra adalah seorang gadis dan ia adalah seorang laki laki. Ia takut kalau sampai nantinya ia membuat Ahra menangis karena ia terlalu kasar.

“orang tadi , Kai. Kenapa kau terlihat peduli padanya?” tanya Ahra “dia sangat menyebalkan seperti Jongup”

“Dia temanku sejak kecil” jawab Kyungsoo cepat.

“What?”

Kyungsoo menghela, ia memijat mijat jidatnya. “3 tahun lalu ayahnya meninggal dan gosip gosip bermunculan. Sepertinya itu membuat hidupnya terganggu dan ia jadi tidak terkendali. Dia di Drop Out 3 kali, ibunya merasa pusing memikirkannya. Maka dari itu Kai dipindah kesini. Ibunya memintaku membuatnya betah disini dan mau masuk sekolah lagi. tapi kau...” Kyungsoo menghentikan penjelasannya . ia menghela nafas panjang lagi “tapi kau malah mengatakan itu dan membuatnya pergi. Kau..” wajah Kyungsoo berubah jadi putus asa “kau sudah merusak awal dari rencanaku”

Melihat wajah Kyungsoo yang putus asa, Ahra jadi merasa bersalah “maafkan aku. Uh aku bodoh sekali” kata Ahra sambil menampari mulutnya.

“aish, apa yang kau lakukan” Kyungsoo memegang tangan Ahra untuk menghentikan tingkah bodoh Ahra itu. Walaupun Ahra memang salah, tapi ia tidak bisa sepenunya menyalahkan Ahra. Ahra hanya tidak mengerti dengan situasinya. Dan kai terlalu dingin untuk di lelehkan hatinya.

“sebagai permintaan maaf. Aku akan membantumu” kata Ahra.

“membantu?”

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Dyi-exo
Hi ! this is my first published fic
i hope you like it, and please give your comments, let me know what do you think about this fic

Comments

You must be logged in to comment
LittleNobody317 #1
Chapter 9: Yey fluff nya udh mulai keluar :3 update soon ya thor :D
caeruleusclouds #2
Chapter 6: Cepetan update doong ;;) great fic