WHEN FATE WORK FOR US

TWISTED FATE

Soyou’s POV

Aku menatap ruangan kamarku yang kosong. Dinding putih dengan ornament bunga matahari itu tampak membosankan dimataku. Aku menghela nafas, aku masih belum mendapat kepastian kapan aku bisa segera meninggalkan ruangan 6x7 meter ini. Tok tok!! Suara ketukan dipintu kamarku.

“Masuk..” ujarku mempersilahkan. Pintu terbuka dan tampak Luhan masuk dengan membawa seikat bunga Freesia. Senyumnya terulas begitu manis. Aku membalasnya.

“Kau baik-baik saja?” tanyanya. Aku tersenyum dan mengangguk. Dia meraih kepalaku dan mencium keningku singkat. Diulurkannya buket digenggamannya. Aku meraihnya dengan senyuman, “Gomawo, oppa.” Ujarku. Dia tersenyum dan mengambil duduk disampingku.

Kami terdiam cukup lama, hanya saling menatap. Aku mencoba memahami apa yang ada dipikiran dan matanya, namun aku tidak bisa. “Aku ada disini, aku akan disini menemanimu.” Ujarnya. Aku mengangguk, tapi perlahan mataku memanas dan ruluhlah air yang kutahan sedari tadi.

Aku menangis sesegukan. Luhan bangkit dan kemudian memelukku, tangannya yang besar menepuk-nepuk punggungku. “Semua baik-baik saja. Kau tidak apa-apa. Semua akan kembali ke sedia kala. Semua baik-baik saja.”

***

 

Luhan mengangkat koperku, dan aku hanya memandang berkeliling kekamar yang telah kugunakan hampir 2 minggu ini. Akhirnya aku keluar dari rumah sakit. Semua orang menungguku dengan senyuman mereka. Aku memeluk mereka satu persatu. Namun dari semuanya tidak ada yang sekalipun membicarakan Woohyun. Apa yang terjadi padanya, bagaimana kondisinya, masih hidup ataukah sudah tiada, tidak ada yang berbicara. Semuanya bungkam. Dan aku memilih diam, hatiku sudah tidak siap mendengar yang lebih buruk dari kenyataan yang telah kuhadapi selama dua minggu ini.

Luhan mengenggam tangan kananku, menarikku keluar ruangan itu. Aku mengikuti kemana dia berjalan, perlahan air mataku luruh, entah apa yang aku tangisi.

“Aku hanya akan mengantarmu sampai kerumah. Dengarkan aku Kang Soyou.” Ujar Luhan sambil berhenti didepanku. Aku menatap matanya yang menatapku lurus-lurus. Perlahan jemari Luhan menyentuh air mataku, menghapusnya pelan, lalu dia mengecup keningku.

“Dengar, Kang Soyou. Ini adalah hari terakhir aku melihatmu. Aku akan kembali ke Beijing. Kedua orang tuaku ingin aku melanjutkan pendidikanku disana, termasuk melanjutkan firma hukum mereka. Kau mungkin akan merasa sendirian, tapi percayalah aku dan yang lainnya akan terus menjagamu. Hoya akan menjagamu, begitupun dengan Amber dan Henry.

Kang Soyou, kau harus bahagia. Seberapapun kau terluka kau harus tetap tersenyum. Teruslah menari sampai kakimu lelah, jangan pernah menangis. Percaya padaku, semua akan kembali seperti semula saat waktunya tepat. Dan kau akan kembali bahagia. Aku akan segera kembali.” Dia berujar panjang lebar. Aku menatapnya lekat-lekat, mencoba memahmi apa yang diucapkannya.

Perlahan badanku mundur, dan aku melepas genggaman tanganku dari tangannya. “Semuanya pergi menjauh dariku huh? Pertama Woohyun, sekarang kau, Luhan. Semuanya saja pergi.” Ujarku dingin. Kuraih koperku ditangannya, lalu dengan satu sentakan aku menariknya dari tangannya. Kubawa pergi meninggalkannya. Rasanya seperti inilah ditinggalkan bukan? Aku berjalan terus, mempercepat langkah kakiku dan  saat aku keluar gedung kutemukan Hoya oppa dengan seorang perempuan.

Dalam pandanganku, Hoya tampak mengenakan syal warna merah keleher perempuan itu, sampai perempuan itu menyadari kehadiranku. “Oh, Soyou onnie.” Panggilnya ceria. Gadis itu, Jang eunji berlari kearahku kemudian memeluk tubuhku yang membatu kaget. Hoya memandangku dengan aneh, wajah kagetnya tidak bisa dia sembunyikan.

Namun saat Eunji melepas pelukannya dileherku dan menatap Hoya, dengan segera Hoya menguasai ekspresinya. “Kau sudah baikan? Mana Luhan?” Tanya Hoya. Aku menggeleng, kemudian kakiku melangkah menuju mobil Hoya yang sudah terparkir.

“Ah, kami belum bilang ya Onnie, aku dan Hoya akhirnya berpacaran. Hehehe, maaf terlambat memberitahumu.” Ujar Eunji sambil membukakan pintu untukku, kursi penumpang bagian belakang. Aku melirik Hoya kemudian melirik kearah bangku penumpang bagian depan, bukankah seharusnya aku disana?

“Tidak penting juga bagiku.” Ujarku dingin. Rasanya aku menyesali telah selamat dari kecelakaan itu.

***

 

Tiga  tahun kemudian…

Soyou’s POV

Aku menatap langit Incheon yang mendung. Untunglah, aku mendarat diwaktu yang tepat, tepat saat sebelum hujan turun. Aku mengecek koperku dan alamat yang dituliskan oleh Kim Sajangnim (pimpinanku di Sekolah Dansa tempatku bekerja) untukku, alamat sebuah motel kecil yang akan menjadi tempat tinggallku selama satu bulan kedepan. Selama aku mengikuti kompetisi menari. Aku memutuskan berjalan menuju sebuah gerai kopi terdekat  setelah taksi itu berhenti tepat didepan sebuah motel dengan papan nama yang aku tuju.

Aku masuk dan memesan Vanilla Latte kesukaanku, dan seorang pelayan mengatakan bahwa seseorang akan membawakannya untukku. Aku mengangguk sambil menerima struk pembayaran. Aku memilih menyeret koperku dan duduk ditepian café, memandangi langit mendung dibalik dinding kaca pembatas café itu.

“Permisi, ini pesanan anda.” Tidak sampai lima menit aku menunggu pesananku datang. Aku mengangguk, “Ne.. khamsaham…” suaraku tercekat saat menatap seorang laki-laki jangkung dengan rambut hitam legam dengen celemek pelayan café itu dibadannya. Aku mengerjapkan mataku berkali-kali, berusaha mempercayai apa yang aku lihat. Lelaki itu menatapku bingung karena kalimatku yang menggantung.

“Nam Woohyun??” ujarku memastikan. Lelaki itu terperanjat. “Ba..bagaimana anda tahu nama lengkap saya?” tanyanya. Aku melirik papan namanya, Namu, itu inisial namanya. Aku menahan nafasku. “Woohyun, ini aku Kang Soyou?” ujarku. Lelaki itu semakin memandangku bingung.

“Maaf, apa kita pernah kenal sebelumnya?” tanyanya. 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
michimima #1
So cool <3
I love it~
novaqueenheart
#2
Chapter 17: Uwaaaaa happy ending <3 >o<
Gomawo buat story nya yg berakhir happy ending, >o<
Btw, siapa yg menikah dgn Luhan? Author-nim kah??? ;)
novaqueenheart
#3
Chapter 16: Semangat author-nim ^o^
novaqueenheart
#4
Chapter 15: Can't wait for next chapter >,<
akared #5
Serius? Dah lamanyer tak bace fic melayu!!!
Please bear with your new subscriber, babe!