PARADISE

TWISTED FATE

Woohyun’s POV

Aku melihatnya berlarian mengejar ombak. Dia tampak bahagia dan begitu lepas. Pantai selalu membuatnya tampak lebih cantik dari biasanya. Dia melambaikan tangannya kearahku. “Woohyun-ssi… kemarilahh!!” teriaknya. Aku tersenyum menghampirinya. Dia mengulurkan tangannya padaku, tanpa ragu aku meraih uluran tangannya.

Rasanya dingin. Berbeda dengan semu merah dipipinya. Dan hangat senyum dan sorot matanya.

Rambut merahnya berkibar terterpa angin. Aku merapihkan anak-anak rambut yang mulai menganggu penglihatannya. Kuberikan topi hitam yang kukenakan untuknya. Dia tersenyum, “Gomawoyo.” Ujarnya. Lalu dengan cepat aku melihatnya tertarik ombak. “Woohyun-ssi… tolong aku. Tolong aku!!” dia berteriak panik, aku juga tak kalah paniknya melihatnya.

Tanganku berusaha menggapainya, tapi aku tak pernah sampai. Dan ternyata aku merasa kakiku seperti ditanamkan ke pasir putih dibawahku, aku tak bergerak. Aku hanya melihat rambut merahnya perlahan menjauh dari pandanganku. Dia menghilang.

 

Aku terbangun dari tidurku. Keringat dingin membasahi sekujur tubuhku. Dan rasanya aku lelah sekali. Kuingat-ingat kembali mimpiku baru saja, aku melihat Soyou terseret ombak dan aku tak mampu menolongnya. Pertanda apakah?

Kuraih ponselku, waktu masih bergerak dikisaran angka 3. Ini masih dini hari. Tapi aku tak peduli, kukirim sebuah pesan singkat.

 

To : la diosa de la noche*

Just wondering what are you doing right now?

(*sang dewi malam)

 

 Pesan itu sudah terkirim. Dan aku hanya mampu memandanginya selama 15 menit menantikan apa balasannya.

 

From  : la diosa de la noche

Aku sedang tidur tentu saja.

 

Aku tersenyum saat menerima balasannya, kuketik sebuah pesan baru.

 

To : la diosa de la noche

Um… bisakah kita bertemu besok?

 

Pesan sudah terkirim, dan aku kini berharap cemas menunggu balasannya.

 

From : la diosa de la noche

Berkencan? Hehehe becanda. Aku besok berencana berkunjung ke Daegu. Ada festival budaya Jepang disana. Kau mau mengantarku? Kalau kau setuju, sekitar jam 10 aku akan berangkat.

 

aku tersenyum kembali membacanya. Lalu kuketik pesan lainnya.

 

To : la diosa de la noche

Tentu. Jam 10 aku jemput kau dirumahmu?

***

 

Soyou’s POV

From : Nam Woohyun

Tentu. Jam 10 aku jemput kau dirumahmu?

 

Aku menerima pesannya. Sejujurnya aku gugup dan bingung dengan apa yang dia mau. Hanya saja, aku menyukainya. Sesederhana itu, bukan?

 

To  : Nam Woohyun

Tentu. Aku tunggu dirumah.

 

Aku mengetik pesan terakhirku. Lalu kumatikan ponselku. Melanjutkan tidurku yang sedikit terganggu.

***

 

Aku sudah mematut pakaianku untuk yang kesepuluh kalinya. Setelah memastikan tidak ada yang salah dengan gaun hijau yang kontras dengan kulit dan rambutku, aku meraih tas kecil yang sudah siapkan. Tas warna coklat muda kusampirkan dipundakku.

Ding dong…

Suara bel pintu rumahku berbunyi. Dan itu pasti dia. Segera aku melesat turun. Kedua orang tuaku sudah berangkat sedari pagi menuju rumah nenekku di Kangwon-do. Kubuka pintu rumahku dan kutemukan senyuman nervous dari wajah yang aku kenal.

“Hai..” sapanya. Aku tersenyum, “Selamat pagi Woohyun-ssi.” Jawabku.

“Peraturan hari ini, kita hanya boleh menggunakan bangmal. Mengerti?” ujarnya. Aku terkikik kemudian mengangguk mengiyakan.

“Arra Woohyun-ah. Kaja..” ujarku sambil merngamit lengannya. Dia tersenyum, kemudian kami bergerak menuju mobilnya yang terparkir.

***

 

Jalanan pagi ini terasa menyenangkan, semua terasa lebih lapang. Ataukah hanya perasaanku saja? Apakah ini karenanya?

Aku menatap Woohyun yang bernyanyi riang disebelahku.

yeogi isseo deo deo butak halkke deo deo jalhae julkke deo deo ajigeun mot bonaenikka
nan nan saraya hae nan nan beotyeoya hae nan nan eonjengan meomchul tenikka

niga isseoyaman yeogiga paradise
eokjiro neoreul gadwo beorin paradise o o
kkaeeoseon gal su eomneun seulpeun paradise
yeongwonhi hamkke hal su inneun paradise o o o~

sum jugyeoseo jikyeobol su bakke nan
geujeo geureol su bakke eobseo kkaejilkka bwa
nareul bonda (geureol kkeoya neon) an bonda (anilkkeoya neon)
bonda apa onda
yeogi isseo deo deo butak halkke deo deo jalhae julkke deo deo ajigeun mot bonaenikka
nan nan saraya hae nan nan beotyeoya hae nan nan eonjengan meomchul tenikka

ni ga isseoyaman yeogiga paradise
eokjiro neoreul gadwo beorin paradise o o
kkaeeoseon gal su eomneun seulpeun paradise
yeongwonhi hamkke hal su inneun paradise o o o~ (Paradise – Infinite)

 

Woohyun terus menerus menyanyikan lagu Paradise. Lagu kesukaanku. Aku memejamkan mata. Rasanya dalam sekejap aku tertidur dan saat terbangun, cahaya menyilaukan menyusup matakau.

“Soyou, kau sudah bangun?” aku mengenali suara itu. Aku mengerjap-ngerjapkan mataku, mencoba menangkap bayangan-bayangan yang tengah mengerumuniku. Wajah Hoya menatapku cemas, tampak ibuku dan juga ayahku. Tak jauh dari Hoya ada Luhan bahkan Amber, Henry dan juga teman mereka yang lainnya.

“Oppa, Eomma, Appa?? Aku dimana?” tanyaku bingung. Seingatku aku sedang dalam perjalanan menuju Daegu bersama Woohyun.

“Tenanglah. Kau baru tersadar dari koma. Kau mengalami kecelakaan hebat 3 hari yang lalu.” Ujar Hoya menjelaskan padaku. Kepalaku mendadak sakit, tapi ingatanku tetap berputar disatu tempat, aku tak mengingat hal lain selain Woohyun yang menyanyikan lagu paradise.

“Dimana Woohyun??” tanyaku tersadar seketika setelah apa yang aku alami, jika aku mengalami kecelakaan bagaimana dengan Woohyun? Semua orang disitu terdiam. Aku menatap mereka satu persatu.

“Dimana Woohyun?” ulangku. Masih tak ada jawaban. Aku mencoba bangkit dari tidurku karena tidak sabar akan kebungkaman yang mereka ciptakan.

“Woohyun… woohyun…?” aku masih bertanya ragu-ragu. Masih tak ada jawaban. Kemudian sebuah pelukan melingkar dibahuku. Pelukan Hoya yang begitu hangat dan menentramkan justru membuatku menangis. Aku menyadari bahwa seseorang telah pergi.

Bukannya kita baru bersama?

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
michimima #1
So cool <3
I love it~
novaqueenheart
#2
Chapter 17: Uwaaaaa happy ending <3 >o<
Gomawo buat story nya yg berakhir happy ending, >o<
Btw, siapa yg menikah dgn Luhan? Author-nim kah??? ;)
novaqueenheart
#3
Chapter 16: Semangat author-nim ^o^
novaqueenheart
#4
Chapter 15: Can't wait for next chapter >,<
akared #5
Serius? Dah lamanyer tak bace fic melayu!!!
Please bear with your new subscriber, babe!