Chap 2

If Acting Became Real

 

IF ACTING BECAME REAL

 

.

Cast

Yunjae YooSuMin

.

Genre

Romance, Humour, duh apalagi ya…nanti lah dicari tahu sendiri di cerita ya…masih bingung…ehehhehehe.

.

Ini seharusnya maxy posting 3 hari yang lalu..tapi kemarin maxy kesulitan buka akun maxy..padahal di ffn terlanjur maxy update..jadi gak bisa barengan deh antara disini dan di ffn...jadi alhasil untuk di aff baru bisa maxy posting sekarang tapi sebagai bonusnya, maxy langsung update 2 chap..ehehhehehe

mian buat teman-teman nunggu.. #deep bow

 

-------------------

 

Hai..hai…hai…maxy datang kembali…

Mian baru bisa update..#bow bow bow deep bow..^^

JoeGQ2min : ne uda di lanjut...yuk yuk baca ^^ #sodorin chap 2

akiramia : acting emak dan babeh ade disini..yuk baca..^^

terimakasih uda review ya teman-teman #hug

Siapakah yang dipilih Jaema? Apakah Yunpa menyukai Jaema? Apakah Yunpa pernah bertemu dengan Jaema sebelumnya? Apakah alasan Yunpa sok akrab dengan Jaema? Dan bagaimana acting yang Yunjae yang maxy omongin kemarin? Semuanya terjawab di chap ini. ^^

 

Yuk langsung aja baca…

 

Happy reading and don’t forget to give your preciuos review please…^^

.

Previous

“Ei Jung Yunho, bisakah kau berhenti memanggilku dengan sebutan itu? Panggil aku HYUNG… bukankah kau lebih muda daripada aku? Kau sangat tak sopan…” ucap Jaejoong dengan memberi penekanan pada kata ‘Hyung’ kemudian pergi meninggalkan Yunho yang mematung karena kalimatnya, sedangkan Yoochun…

 

“Bwahahahahahhahha… ahahahahahaha… Yunho hyung… Kau dicampakkan seorang namja? Bwahahahaha… Bahkan matanya tak menunjukkan bahwa ia tertarik melihatmu… Tidak seperti orang-orang yang bertemu denganmu sebelumnya… Ia benar-benar tak tertarik sama sekali denganmu hyung??? Dengan seorang Jung Yunho??? ahahahahhha…  Jung Yunho sepertinya pesonamu sudah expired …ahahahhaha” ledek Yoochun sambil tertawa ngakak, ia lupa kalau ia sedang telpon dengan seseorang.

 

“Yah..kau Chun.. kau mau membuat telingaku tuli dengan tawamu yang mengerikan itu? Hentikan tawamu dan segeralah kesini!” teriak seseorang yang sedang menelpon Yoochun.

 

Seperti tersadar, Yoochun langsung menghentikan tawanya… “Ahh.. ye…ye… kau ini cerewet sekali…aku sudah sampai…tenang saja..sebentar lagi aku sampai di ruanganmu..” ucap Yoochun akhirnya

 

Sedangkan Yunho yang tadi mematung, tak menyangka bahwa namja berwajah androgini tersebut akan melontarkan kata seperti yang baru saja didengarnya. Ia kemudian tersenyum, ‘Menarik’ batin Yunho

 

Part 2

 

.Setelah berjalan menjauh dari Yunho, Jaejoong menggerutu sepanjang perjalanan menuju ruangan Changmin.

 

“Orang itu benar-benar menyebalkan, sok akrab sekali. Dengan seenaknya memanggil namaku. Jaejoongie? Darimana dia mendapatkan nama panggilan seperti itu? Lagipula bukankah dia lebih muda daripada aku? Sepertinya aku mulai menyesal karena telah memilihnya..” Gerutu Jaejoong sambil berjalan menuju ruangan Changmin.

 

Ya.. memang Jaejoong telah memilih Yunho untuk menjadi lawan mainnya. Dan itu juga yang menyebabkan Junsu mempoutkan bibirnya. Maklum saja Junsu sepertinya barusaja menjadi fanboynya Yunho namun dia harus rela Yunho pujaannya itu harus beradegan HOT dengan hyungnya.

 

Jaejoong akhirnya sampai di ruangan Changmin, ia melemparkan sebotol Pepsi ke arah Junsu dan langsung ditangkap dengan akurat oleh dongsaengnya itu. Kemudian ia menghampiri Changmin yang masih asyik bertelpon dan meletakkan sebotol minuman yang sama di meja kerjanya. Changmin menganggukkan kepala dan memberikan senyuman tanda terimakasih. Jaejoong kemudian kembali duduk di sebelah Junsu.

 

Tak lama kemudian, pintu ruangan terbuka. Muncullah dua sosok namja yang rupawan memasuki ruangan Changmin dengan salah satu diantaranya masih memegang handphone.

 

Namja pemegang handphone tersenyum ke arah Changmin, “Benar kan aku sudah datang…kau ini cerewet sekali..telingaku bisa tuli mendengar omelanmu terus.” Namja tersebut kemudian tertawa menghampiri Changmin dan menutup teleponnya.

 

“Aiisshh kau Chun… Aku tak menyangka kau datang secepat itu. Aku perlu memastikan kebenaran dari semua ucapan yang keluar dari mulutmu. Mulutmu itu sulit untuk dipercaya, terlalu sering kau gunakan untuk membual pada yeoja-yeoja centil itu.” Cibir Changmin.

 

Namja yang sedari tadi di telpon Changmin adalah Yoochun, manajer Yunho. Mereka terlihat akrab sekali. Bagaimana tidak,  mereka dulunya adalah sepasang kekasih, namun itu sudah berakhir dan sekarang mereka berteman, lebih tepatnya bersahabat. Dan bahkan sampai sekarang, setelah mereka berpisahpun tak ada satupun diantara mereka yang menjalin hubungan dengan orang lain. Apakah Yunho tahu mengenai kisah mereka? Ya, Yunho tahu semuanya.

 

“Dan kau cemburu?” tanya Yoochun menggoda. Kalimat seperti itu selalu Yoochun lontarkan kepada Changmin ketika Changmin mulai mengomel masalah Yoochun yang selalu menggoda dan membual kepada yeoja-yeoja di luar sana.

 

“Hanya dimimpimu..!” sewot Changmin sambil memukul kepala Yoochun dengan gulungan kertas yang disambut dengan tawa Yoochun.

 

Yunho hanya menggelengkan kepala, pemandangan seperti ini selalu terjadi saat mereka bertemu. Yunho sendiri tak habis fikir bagaimana dua namja ini dulunya bisa menjadi sepasang kekasih. Dan lebih tak habis fikir lagi, bagaimana bisa mereka berdua menjadi sahabat dan tetap akrab meskipun sudah berpisah. Entahlah, semuanya hanya Tuhan, Yoochun, Changmin dan maxy yang tahu (#plakk…maxy kumat)

 

Yunho kemudian duduk didepan Jaejoong.

 

“Hai Joongie……ooppss aku lupa… ada tambahan hyung kan? Aku ulangi lagi.. Hai Joongie hyung..” ucap Yunho sambil tersenyum yang sukses membuat Jaejoong memberikan deatglare pada Yunho.

 

Yunho sepertinya memang sengaja menggoda Jaejoong. Jaejoong hanya memberikan deathglare saja karena sedang tak ingin berdebat dengan Yunho. Jaejoong kemudian meminum minuman dingin yang baru di belinya tadi untuk mendinginkan hatinya yang sudah mulai emosi dengan sikap Yunho yang sok akrab itu. Namun, ketika Yunho melihat minuman yang diminum Jaejoong…..

 

“Omo, Joongie hyung.. kau menyukai produk yang aku bintangi juga?” tanya Yunho dengan semangat. “Wah..wah..wah.. ini keren” lanjut Yunho heboh sendiri

 

Mendengar komentar Yunho, Jaejoong langsung tersedak. Dengan sigap Junsu langsung menepuk pelan punggung hyungnya.

 

“Pelan-pelan hyung, kau ini…” Junsu masih menepuk pelan punggung hyungnya yang tak kunjung berhenti batuk karena tersedak.

 

“Kau mau minum hyung, ini ambillah” ucap Yunho sambil menawarkan air mineral.

 

“uhuk..uhuk…anni…uhuk…” Jawab Jaejoong disela batuknya.

 

Batuk Jaejoong tak kunjung berhenti, hingga wajahnya memerah.

 

Melihat batuk Jaejoong yang tak kunjung berhenti, Yunho kemudian mengambil inisiatif. Yunho berdiri menghampiri Jaejoong, berdiri tepat didepan Jaejoong kemudian berjongkok dan mensejajarkan dirinya dengan Jaejoong. Ia mengulurkan tangannya ke punggung Jaejoong, mengelus pelan punggung Jaejoong. Posisinya sekarang sudah sangat mirip dengan orang yang sedang berpelukan. Yunho kemudian tersenyum sambil mengelus pelan punggung Jaejoong, “Tarik nafas Joongie hyung, tenanglah…” bisik Yunho di sela-sela ia mengelus pelan punggung Jaejoong.

 

Yoochun memandang kaget atas apa yang dilakukan Yunho terhadap Jaejoong. Terlebih lagi Junsu yang sangat kaget atas perlakuan Yunho terhadap hyungnya, namun belum sampai ia memprotes, entah kenapa setelah mendapat perlakuan dari Yunho, batuk Jaejoong berhenti. Yunho kemudian tersenyum ke arah Jaejoong dan kembali duduk di tempatnya semula. Setelah mendapat perlakukan dari Yunho, Jaejoong memandang Yunho dan Yunhopun memandang balik ke Jaejoong. Mereka terdiam. Meskipun mereka terdiam, tapi mata mereka sepertinya sedang berbicara satu sama lain.

 

“Oh Damn.. batuk ini benar-benar sialan… bagaimana bisa batuk ini tak kunjung berhenti dan parahnya lagi kenapa baru berhenti setelah apa yang dilakukan namja yang sok akrab itu? Oh God…ini benar-benar memalukan” umpat Jaejoong dalam hati

 

“See? Right hand in the right place…hehehehhe” batin Yunho bangga dan memberikan senyuman pada Jaejoong.

 

“Kau menggodaku? Awas saja kau Jung Yunho” ucap Jaejoong dalam hati sambil menatap lekat mata Yunho.

 

“You’re cute Joongie” batin Yunho sambil tersenyum melihat ke arah Jaejoong

 

Melihat sikap keduanya yang aneh, Junsu kemudian menyenggol kaki Jaejoong, “Heh hyung…ada apa dengan kalian? Aneh sekali..” bisik Junsu

 

Acara pandang memandangpun selesai. Semuanya terdiam. Sepi.

 

Melihat suasana yang membosankan seperti ini, Yoochun kemudian mencoba memecah keheningan, “Eh, Jaejoong hyung.. aku dengar dari Changmin kau sendiri yang memilih Yunho sebagai lawan mainmu. Gomawo ne..”

 

Mendengar ucapan Yoochun, Yunho menjadi sumringah. “Benarkah Joongie? Eh maksudku hyung? Wah aku sangat senang mendengarnya.” Ucap Yunho

 

Jaejoong memandang Yunho yang sumringah dengan tatapan aneh, ‘Omo? Sebegitu senangkah dia? Dia seperti anak kecil yang baru saja dibelikan mainan kesukaannya atau mirip dengan ibu-ibu yang baru saja memenangkan lotre..Kenapa dia sampai seperti itu? Bukankah dia lebih terkenal dibanding aku? Seharusnya, kalaupun aku mau… aku yang seharusnya bangga karena memperoleh lawan main artis yang sedang naik daun seperti dia. Sedikit banyak pasti akan membantu menaikkan rating film. Tapi kenapa malah ia yang terlihat sangat senang, padahal dibandingkan dengannya,  aku masih belum apa-apa. Bukankah ini aneh?’ batin Jaejoong. Ia bingung dengan sikap yang ditunjukkan Yunho.

 

“Eh Joongie hyung, memangnya apa yang membuat hyung memilihku?” Tanya Yunho dengan semangat.

 

“Jangan terlalu PD dulu, aku hanya ingin melihat secara nyata seperti apa kemampuan acting seorang artis yang dalam setahun langsung tenar itu.” Ucap Jaejoong dingin.

 

“Aiisshhh hyung, tenang saja…kau tak akan menyesal telah memilihku.” Ucap Yunho bangga

 

“Kau sepertinya senang sekali” Sahut Jaejoong santai

 

“Jelas lah hyung, aku kan fansmu.” Ucap Yunho yang sukses membuat keempat orang yang mendengarnya melotot. Bahkan Yoochun pun tak tahu mengenai hal ini.

 

“Fans?” tanya Junsu kaget

 

“Iya, bukan hanya cantik tapi juga baik, siapa yang tidak akan ngefans padamu hyung.” Jelas Yunho

 

“Apa matamu katarak? Aku ini namja, jangan memanggilku cantik. Dan kau berkata siapa yang tak ngefans padaku? Banyak, seluruh penduduk negeri ini mungkin. Aku bahkan tak ada job selama 5 bulan. Aku tak laku..” Gerutu Jaejoong

 

“Aisshhh hyung…mereka hanya belum tahu siapa Kim Jaejoong itu…Kalau mereka tahu, pasti hyung akan dapat meraih lebih banyak daripada apa yang aku raih sekarang. Dan bukannya hyung tidak laku, tapi masih belum hyung..Hyung kurang diberi kesempatan saja. Mata produser yang tak memilihmu itu masih buta hyung.. belum tahu kalau ada aktor berbakat seperti hyung..tenang saja jika sudah saatnya tiba, hyung pasti akan berhasil. Aku yakin itu hyung..hyung orang hebat…” Ucapan Yunho membuat Jaejoong sedikit tersentuh. Sedikit..

 

Jaejoong terdiam dan memandang Yunho, ‘Apakah kau selalu berpikir positif seperti itu? Apakah kau orang sebaik itu Jung?’ pikir Jaejoong

 

Yunho yang tahu kalau Jaejoong memandangnya kemudian tersenyum, “Eiii…hyung… jangan memandangku seperti itu. Nanti kau bisa jatuh cinta lho..” ucap Yunho jail.

 

“Kau bermimpi!” ucap Jaejoong kembali dingin yang mendapat senyuman dari Yunho.

 

Tak lama kemudian datang Changmin yang memberikan script film pada Yunho dan Jaejoong.

 

“Ini adalah script film yang akan kalian mainkan. Nama kalian di dalam film ini tidak akan aku rubah, apa kalian keberatan?” tanya Changmin

 

Yunho menggelengkan kepala. Sedangkan Jaejoong, “terserah kau saja” hanya itu yang terucap dari bibirnya.

 

“Oke, baguslah kalau kalian tidak keberatan… dari awal aku merasa nama kalian sudah bagus dan terlihat serasi jadi aku tidak perlu repot-repot merubahnya. Kalian bisa mempelajari script ini dulu..aku memberi waktu kalian selama 3 hari, aku rasa itu sudah cukup” Jelas Changmin

 

“Cepat sekali…” gumam Junsu

 

“Karena aku mentargetkan film ini bisa selesai dalam waktu 5 bulan saja. Aku sudah tidak sabar untuk segera merampungkan film ini.” ucap Changmin bersemangat.

 

Jaejoong membaca script, baru membaca halaman pertama sudah melotot. Apa yang membuat Jaejoong sampai seperti itu?

.

.

 

 

Script

 

Judul : YUNJAE SERIES - I CAN'T EVER GET ENOUGH OF YOU

 

Jaejoong menunggu kedatangan kekasihnya di bandara. Kekasihnya yang sudah 4 tahun tidak ia temui karena harus menyelesaikan kuliahnya di Jepang. Mereka sudah menjalin hubungan selama 5 tahun. Jaejoong sedikit cemas karena sang kekasih tak kunjung muncul, padahal kedatangan pesawat sudah di umumkan 10 menit yang lalu, berulangkali melihat jam tangan yang ia kenakan.

 

Lama menunggu dan kekasihnya pun tak kunjung muncul. Kemudian ia memutuskan untuk menunggu di kursi bandara. Namun baru saja Jaejoong berbalik, tiba-tiba lengan kekar memeluknya dari belakang. Terciumlah aroma yang sangat dirindukan Jaejoong. Wangi Yunho, kekasihnya.

 

Jaejoong : Yun… (ucap Jaejoong lirih)

Yunho : I miss you baby…so much (bisik Yunho sambil mencium leher Jaejoong)

 

Yunho kemudian membalikkan badan Jaejoong, menangkupkan tangannya di pipi kekasihnya yang sangat dirindukannya itu. Menempelkan hidungnya pada hidung Jaejoong.

 

Jaejoong menatap lekat wajah kekasihnya yang sudah 4 tahun tak dilihatnya itu. Mata Jaejoong memandang Yunho seakan memberikan isyarat bahwa ia sangat mencintai namja yang telah 5 tahun ini membuat hidupnya semakin indah. Dari mata Jaejoong sangatlah jelas terlihat bahwa Yunho adalah segalanya baginya. Dan yang paling penting, ia sangat merindukan namja yang berada tepat didepan matanya ini. Jaejoong kemudian melingkarkan tangannya pada leher Yunho.

 

Jaejoong : I miss you too.. miss you so much (gumam Jaejoong sambil mencoba menahan air matanya yang hendak jatuh)

 

Yunho kemudian mencium bibir Jaejoong, mencoba meluapkan segala kerinduannya selama ini, mencoba mengekspresikan rasa sayangnya kepada namja yang sangat dicintainya ini. Bagi Yunho, Jaejoong adalah segalanya.

 

Ciuman yang sangat romantis dan berlangsung lumayan lama itu membuat beberapa orang yang lalu lalang dibandara melihatnya. Namun Yunho dan Jaejoong tak memperdulikannya. Mereka hanya ingin melepaskan rindu sekarang.

 

.

.

 

Jaejoong hanya mampu membaca sampai kalimat itu, kemudian ia menutup kembali scriptnya, Jaejoong membayangkan scene awal film yang ada pada script itu. ‘Benarkan aku harus acting seperti itu? Benar-benar bisa membuatku jantungan’ batin Jaejoong

 

“Emm… Changmina, apakah ini tidak perlu di rubah sedikit?” tanya Jaejoong sedikit ragu.

 

“Yang bagian mana?” respon Changmin sambil melihat script yang dibaca Jaejoong.

 

Jaejoong menunjuk baris yang membuatnya melotot tadi. Changmin membaca sebentar, kemudian tersenyum. “Aku rasa part itu sudah pas dan tidak perlu diganti.. Hyung, kau takut tidak bisa melakukannya? Oh ayolah… aku yakin kau bisa hyung...” Ucap Changmin sambil menepuk bahu Jaejoong.

 

Jaejoong menghembuskan nafas beratnya. Demi apapun didunia ini, dia merasa masih normal. Dia harus berkompromi dengan pikiran dan hatinya saat menerima kontrak ini, dan sekarang harus melakukan adegan romantis bahkan ciuman di part awal. Dia bahkan belum bisa menciptakan keakraban dengan Yunho. ‘Ini akan sangat sulit’ gumam Jaejoong.

 

Changmin melihat Jaejoong yang menghembuskan nafas beratnya, “Ohhh…ayolah hyung…kau pasti bisa… begini saja..coba sekarang kalian peragakan part ini sampai ini.” Ucap Changmin sambil menunjuk part yang dibaca Jaejoong tadi, yang sontak membuat Jaejoong kaget. Tapi Jaejoong tak mengeluarkan sepatah katapun. Diam dan dingin.. tanpa ekspresi. Coba jika Junsu berada di posisi Jaejoong sekarang. Pasti sudah melotot dan berteriak-teriak tak karuan.

 

“Yunho hyung, coba peragakan part ini sampai ini.. aku ingin lihat apakah chemistry yang kalian ciptakan sudah pas apa belum.” Lanjut Changmin menjelaskan pada Yunho.

 

Melihat part yang ditunjuk Changmin, Yunho melirik Jaejoong sekilas. Wajah Jaejoong nampak tenang, dia tidak tahu bahwa sebenarnya Jaejoong cemas.

 

“Oke, baiklah..” Ucap Yunho sambil tersenyum kemudian dia berdiri, sudah siap untuk memulai acting. Namun berbeda dengan Jaejoong yang masih duduk dan menatap scriptnya. Junsu kemudian menyenggol bahu Jaejoong. Jaejoong melihat ke arah Junsu dan Junsu mengkode bahwa Yunho sudah siap ber-acting. Jaejoong sampai tak menyadari bahwa Yunho sudah berada disana, daritadi dia sibuk dengan pikirannya sendiri. Iapun kemudian berdiri, menghampiri Yunho. Sedangkan Yoochun, Junsu, dan Changmin duduk dengan rapi di sofa untuk melihat acting kedua artis didepan mereka itu.

 

Yunho melihat ke arah Jaejoong sambil tersenyum, “Kau sudah siap Joongie hyung?”

 

“Kau bersemangat sekali.” ucap Jaejoong dingin

 

“Tentu saja..” jawab Yunho penuh semangat.

 

Jaejoong memandang Yunho dan mengangkat kedua alisnya. Yunho memberikan senyum mautnya. Jaejoong tak habis fikir kenapa Yunho selalu penuh dengan semangat, selalu senyum dan sikapnya yang selalu sok akrab. Namun sebenarnya tanpa Jaejoong sadari sikap Yunho yang menyebalkan seperti itu terkadang membuat Jaejoong nyaman, setidaknya keakraban diantara mereka bisa mulai terbangun sedikit demi sedikit meskipun dengan proses yang sedikit ‘tak biasa’ seperti itu.

 

“Oke, kalian siap? 1…2….3 action” kode dari Changmin.

 

Jaejoong mulai acting, menunjukkan raut cemasnya. Menengok ke arah kiri berulangkali. Seolah Yunho akan keluar dari arah sana. Jaejoong sedikit mempoutkan bibirnya, menengok ke arah kiri lagi sambil berjinjit-jinjit kecil, menunjukkan bahwa ia sedang cemas menunggu dan sesekali melihat jam tangannya.

 

“Acting Jaejoong bagus sekali, pas..” gumam Changmin

 

“Tentu saja..” Sahut Junsu, “Tapi sayang, keberuntungan masih belum memihaknya” keluh Junsu.

 

“Hei percayalah setelah film ini, aku yakin Jaejoong akan terkenal.” Ucap Changmin PD dengan memberikan senyum evilnya.

 

Semua mata tertuju pada Jaejoong yang memulai actingnya, begitu juga dengan Yunho. Pandangan Yunho tak lepas dari Jaejoong. Yunho sangat mengagumi Jaejoong, setidaknya itu yang selama ini ia rasakan. Ia mengangumi Jaejoong sejak awal ia melihat Jaejoong pada waktu itu.

 

.

 

FLASHBACK

 

“Yunhoya…gantikan appa untuk datang pada acara di panti asuhan jam 9 nanti. Temani ummamu” ucap Mr. Jung saat sarapan.

 

“Appa, aku akan keluar dengan Yoochun..” ucap Yunho malas

 

“Ei… sekali saja…appa ada rapat penting pagi ini.. tunda dulu jalan-jalanmu dengan Yoochun. Bukankah kalian setiap hari sudah jalan-jalan, apa kau tak bosan? Atau ajak sekalian Yoochun ke acara itu.” Ucap Mr. Jung sedikit memaksa.

 

“Iya Yun, ajak sekalian Yoochun ke acara itu.” Lanjut Mrs. Jung.

 

“Yoochun akan mati kebosanan disana umma..” ucap Yunho

 

“Pokoknya temani umma.. kabarnya mereka juga mengundang artis tampan Yun, umma ingin lihat..umma ingin lihat manusia tampan.” Sahut Mrs. Jung genit.

 

“Yeobo..apakah aku masih kurang tampan?”

 

“Iya, umma… lagipula anakmu ini kan juga sudah tampan. Disini sudah ada 2 makhluk tampan umma, jadi tak perlu jauh-jauh kesana.” Protes Yunho.

 

“2 makhluk tampan? Maksudmu kau dan appamu? Aigoo.. siapa yang bilang kalau kalian tampan? Kalian ini terlalu PD. Pokoknya nanti temani umma ke acara itu titik.” Ucap Mrs. Jung menggoda sekaligus memaksa.

 

“Aiihh…ne..ne… umma.. akan aku antar” ucap Yunho akhirnya

 

Kalau sudah begini tak ada yang bisa Yunho lakukan selain menuruti kemauan ummanya.

 

.

Sesampainya di tempat acara

 

Para pengurus panti menyalami dan menunduk hormat ke arah kedatangan Yunho dan Mrs. Jung. Maklum saja, mereka adalah pemilik panti asuhan ini. Yunho dan Mrs. Jung kemudian duduk di tempat yang sudah di sediakan. Acara memang sudah mulai 15 menit yang lalu.

 

Baru saja duduk, Mrs. Jung sudah menarik-narik jas Yunho.

 

“Itu-itu Yun, dia tampan sekali bukan. Manis, cantik, tampan jadi satu. Berarti benar kata para pengurus panti. Umma dengar gosip mereka kemarin. Ahihihihi” ucap Mrs. Jung heboh sambil menunjuk-nunjuk ke arah panggung.

 

Yunho melihat dengan malas ke arah panggung. Yunho melihat ada MC sedang memandu acara yang banyak diikuti anak kecil itu. Mereka sedang melakukan game, dan MC yang sedang dikerjai anak-anak yang ikut game di panggung. Sang MC pun tersenyum, tertawa, berteriak, mempoutkan bibirnya, dan ikut terhanyut dalam permainan. Membuat para penonton ikut tertawa, tak terkecuali Yunho. matanya tak pernah lepas dari sosok MC itu.

 

“Ei Jung… tadi kau malas-malas kesini, sekarang matamu tak berkedip sedikitpun melihat ke arah panggung. Siapa yang kau lihat? Pasti MC itu bukan? Namanya Kim Jaejoong, Jung.” Goda Mrs. Jung sambil menyenggol bahu Yunho.

 

“Aisshh umma.” protes Yunho malu kemudian ia berdiri dari tempat duduknya.

 

“Kau mau kemana?” tanya Mrs. Jung

 

“Ke kamar mandi” ucap Yunho kemudian menuju kamar mandi.

 

Di kamar mandi Yunho membasuh mukanya, wajah MC  yang bernama Kim Jaejoong tadi terus muncul dipikiranya. “Cantik, manis, dan tampan jadi satu” gumam Yunho mengulangi ucapan ummanya.

 

“Hyaaaaaaaa…. Apa aku gila? Dia namja..kenapa kehebohan umma menular kepadaku…” ucap Yunho kemudian membasuh mukanya berulang kali..

 

”Bangun Jung, dia namja.. meskipun cantik dan senyumnya menawan tapi dia tetap namja. Meski aku tak pernah berpacaran sama sekali, tapi aku merasa masih normal” Yunho menggumam sendiri, berperang dengan pikirannya sendiri.

 

Yunho kemudian membasuh mukanya sekali lagi dan memutuskan untuk segera keluar dari kamar mandi sebelum seisi kamar mandi dipenuhi dengan bayang-bayang Kim Jaejoong. Namun belum sampai ia membuka pintu terdengar suara di luar kamar mandi.

 

“Oppa… oppa kau disini rupanya? sedang apa disini? Kami mencarimu” tanya seorang anak kecil. Dari suaranya, sangatlah jelas bahwa ia adalah perempuan.

 

“Oppa ingin ke kamar mandi sebentar.” ucap lawan bicara gadis kecil dengan sangat lembut.

 

‘omo..suaranya kenapa bisa lembut seperti itu? Indah sekali. Tapi dia namja kan?’ batin Yunho dari dalam kamar mandi..

 

‘MWOOO.. yah..yah..yah… stop it Yunhoya… setelah kau terbayang-bayang dengan Jaejoong, sekarang kau tertarik dengan suara seorang namja yang kau sendiri tak kenal siapa dia? Oh ayolah…kau normal Yun..NORMAL…jadi berhentilah bersikap seperti ini.. tunggu! Apakah benar aku normal? Aiiissshhhhh… aku normal… normal…’ Yunho berbicara kepada dirinya sendiri.

 

Yunho mencoba bernego dengan pikirannya sendiri, dan terdengarlah kembali suara dari luar kamar mandi.

 

“Oppa, teman-teman Hae Rin bilang kalau oppa itu tampan dan baik..” ucap gadis kecil bernama Hae Rin itu.

 

Terdengarlah suara tawa kecil dari namja yang menjadi lawan bicara gadis kecil itu, tawa namja itu terdengar imut dan menggemaskan.

 

“Oppa mau jadi pacar Hae Rin?” tanya gadis kecil itu tiba-tiba dan tak lama kemudian terdengar  tawa kecil. Tawa yang seperti di dengar Yunho beberapa detik yang lalu, iya…tawa yang lucu dan menggemaskan itu.

 

“Oppa kenapa tertawa? Apa oppa tidak mau? Apa oppa tidak mau karena Hae Rin anak panti yang dibuang oleh umma dan appa Hae Rin?” tanya gadis kecil dengan suara keras sepertinya hendak menangis.

 

“Hei.. Hae Rin ah…bukan begitu..” ucap lawan bicara gadis kecil itu, sepertinya sedang berusaha menenangkan agar gadis kecil tak menangis. “Dengarkan oppa, Hae Rin masih berumur 10 tahun, dan oppa sudah berumur 22 tahun. Apa Hae Rin mau dengan oppa yang sudah tua ini?” tanya lawan bicara Hae Rin sambil tertawa kecil.

 

‘Oh, jadi dia namja berumur 22 tahun’ gumam Yunho tanpa sadar dari dalam kamar mandi.

 

Tanpa Yunho sadari, sedari tadi ia menguping pembicaraan gadis kecil dengan si namja berumur 22 tahun yang Yunho tak tahu siapa dia sebenarnya, karena ia tak dapat melihat langsung wajah si namja, terhalang oleh tembok kamar mandi.

 

“umur tidak masalah bagiku oppa.. aku menyukai oppa, oppa tidak seperti artis-artis yang lain. Sombong dan tak suka anak kecil, mereka baik saat di panggung tapi ketika di belakang panggung, mereka tak mau kami dekati sama sekali. Pokoknya aku menyukai oppa..oppa pasti tidak mau menerima Hae Rin karena Hae Rin dibuang orang tua Hae Rin di panti ini?” tanya gadis kecil kemudian menangis.

 

“Hsssttt…hssttt… Hae Rin ah… dengarkan oppa.. dari mana Hae Rin bisa berpikir seperti itu? Hae Rin tidak boleh menyalahkan orang tua Hae Rin. Meskipun orang tua Hae Rin telah melakukan hal ini kepada Hae Rin, tapi Hae Rin tidak boleh membenci mereka. Mereka telah melahirkan Hae Rin, telah membantu Hae Rin melihat indahnya dunia ini. Hae Rin harus belajar dengan rajin, tunjukkan pada orang tua Hae Rin bahwa Hae Rin nanti bisa menjadi wanita yang sukses, bahagiakan orang tua Hae Rin, bahagiakan bunda-bunda Hae Rin di panti ini. Hae Rin harus menjadi wanita yang kuat. Oppa yakin, nanti Hae Rin akan menemukan lelaki yang lebih baik dari oppa. Yang menyukai Hae Rin.”

 

“Apa oppa tidak menyukai Hae Rin?”

 

“Oppa menyukai Hae Rin, tapi suka seorang kakak kepada adiknya. Kelak Hae Rin akan menemukan lelaki yang akan menyukai Hae Rin sebagai seorang wanita. Yang akan melindungi Hae Rin dan bersedia melakukan apapun demi Hae Rin. Percayalah pada oppa.. Hae Rin gadis yang cantik dan baik. Oppa yakin banyak teman laki-laki Hae Rin yang menyukai Hae Rin, iya kan?”

 

“Ada oppa.. banyak.. tapi semua Hae Rin tolak, karena Hae Rin suka oppa..” ucap gadis kecil itu polos

 

Lawan bicara Hae Rin tertawa, “ahahaha… kau ini lucu sekali.. kha… sekarang kembalilah ke sana. Bermainlah dengan teman-temanmu.. oppa ingin ke kamar mandi sebentar, dan jangan lupa belajarlah dengan rajin dan tunjukkan pada semuanya bahwa Hae Rin bisa membuat bangga semua orang yang menyayangi Hae Rin. Doa oppa untuk Hae Rin..”

 

“Ne.. oppa…” ucap gadis kecil itu

 

Dari dalam kamar mandi Yunho mendengar semuanya. Ia tersentuh dengan apa yang baru didengarnya. ‘Siapa namja itu sebenarnya?’ gumam Yunho penasaran.

 

Tak lama kemudian ia mendengar langkah anak kecil yang sedang berlari menjauhi kamar mandi. “Aigoo.. Anak-anak jaman sekarang, mengerikan sekali” gumam Yunho

 

Dirasa sudah aman, Yunho kemudian membuka pintu kamar mandi, dan terlihatlah wajah namja yang tadi menjadi lawan bicara gadis kecil yang bernama Hae Rin. Kim Jaejoong. ya.. namja yang sedari tadi menjadi lawan bicara gadis kecil tadi adalah Kim Jaejoong. Yunho memandang Jaejoong, namun sepertinya Jaejoong tak melihat sama sekali ke arah Yunho, dia malah langsung masuk ke kamar mandi dan menutup pintunya.

 

Jaejoong tak sempat melihat ekspresi kaget yang ditunjukkan Yunho saat melihat dirinya. Yunho melotot tak percaya, Jaejoong dengan orang yang Yunho kagumi suaranya sedari tadi adalah orang yang sama? ‘OMG..ini benar-benar gawat’ batin Yunho sambil menepuk keningnya.

 

Entah kenapa Yunho, menjadi malas untuk kembali ke acara tadi. Ia ingin menenangkan dirinya. Ia memutuskan duduk di sebuah kursi taman di bawah pohon besar. Dari sana nampaklah banyak anak kecil sedang berlarian dan bermain-main. Ada yang main prosotan, ayunan, kejar-kejaran dengan anak yang lain, dan masih banyak lagi. Yunho tersenyum sendiri melihat tingkah anak kecil yang menggemaskan itu.

 

Namun kegiatan anak-anak kecil tadi terhenti ketika ada seorang namja menghampiri mereka. “Oppa..Hyung..Oppa..” teriakan anak-anak kecil saling bersahutan dan langsung berhamburan memeluk namja yang baru datang tadi.

 

“Kim Jaejoong” gumam Yunho

 

Terlihat Kim Jaejoong tertawa dan ikut bermain dengan anak-anak, berkejar-kejaran sambil tertawa lepas hingga ia terjatuh dan anak-anak kecil banyak yang menindih tubuhnya sambil tertawa lepas. Sepertinya ia sangat disukai anak-anak panti.

 

Yunho yang melihat dari kejauhan juga ikut tersenyum, “Omma, bukan hanya cantik, manis, dan tampan.. tapi dia juga baik. Dia mengagumkan omma…” Gumam Yunho tanpa sadar.

 

Semakin lama Yunho melihat keakraban Kim Jaejoong dengan anak kecil, semakin berasa degupan didadanya. Kemudian Yunho meletakkan telapak tangannya di dadanya sendiri, ia merasakan jantungnya berdegup semakin kencang. “Omma, kenapa ini? apakah aku jatuh cinta padanya? Benarkah? Omma, apakah omma akan merestuiku jika ini benar jatuh cinta? God, bisakah aku dekat dengannya?” gumam Yunho, seolah sedang ada Mrs. Jung didekatnya. Padahal baru beberapa menit lalu ia berpikir bahwa ia masih normal, tapi sekarang? Sepertinya pandangan Yunho tak akan bisa berpaling dari seorang Kim Jaejoong.

 

Sejak saat itu, Yunho tertarik dengan Jaejoong. Secara tidak langsung, alasan ia terjun ke dunia intertainment adalah seorang Kim Jaejoong. karena seorang Kim Jaejoong yang ingin ia dekati adalah seorang artis, makanya ia berfikir untuk menjadi seorang artis juga. Tak perlu pikir panjang baginya untuk segera menyeret Yoochun agar mau menjadi manajernya. Namun baru saja Yunho terjun di dunia keartisan, dia malah sudah mendapatkan jadwal yang sangat padat. Alhasil selama setahun belakangan ini Yunho malah tak ada kesempatan untuk mencoba mencari tahu bagaimana Kim Jaejoong itu.

 

Dan hingga akhirnya takdir mempertemukan mereka. Sejak di beri kabar oleh Yoochun bahwa ia bisa beradu acting dengan Kim Jaejoong, ia menjadi sangat bersemangat. Tak ada kata menolak untuk tawaran ini. Meski jadwalnya padat, tapi ia sangat yakin untuk menerimanya karena ini adalah hal yang sangat ia tunggu-tunggu.

 

Oleh sebab itulah, Yunho menjadi lebih bersemangat. Ia langsung bersikap sok akrab. Semua itu dilakukannya demi mencoba dekat dengan Jaejoong. Namja yang berhasil membuatnya terpikat.

 

.

 

FLASHBACK END

.

 

“Yah..Yunho hyung… waktuya kau masuk… aiisshhh.. kenapa malah melamun…” kata Changmin sebal dan melempar Yunho dengan sebuah kacang goreng yang ada di depannya.

 

Yunho tersadar dari lamunannya, “Ah..eh… ok…mian… ulangi sekali lagi” ucap Yunho sambil cengegesan.

 

“Kau ini bisa acting tidak?” gerutu Jaejoong sambil mempoutkan bibirnya.

 

“Ahehehe…mian Joongie hyung..” jawab Yunho

 

“Ok, bersiaplah…1…2…3…action” komando Changmin.

 

Jaejoongpun memulai actingnya seperti tadi, menunjukkan raut cemasnya sambil menengok ke arah kiri berulangkali, sedikit mempoutkan bibirnya, melihat jam tangan, menengok ke arah kiri lagi sambil berjinjit-jinjit kecil, menunjukkan bahwa ia sedang cemas menunggu seseorang.

 

Yunho sudah bersiap, tinggal menunggu Jaejoong membalikkan badannya. Tak lama kemudian Jaejoong membalikkan badannya dan dengan segera Yunho memeluk Jaejoong dari arah belakang. Mendapat perlakuan Yunho yang tiba-tiba, Jaejoong melonjak kaget.

 

“CUT..” teriak Changmin.. “Aehhh… Jaejoong hyung..mukamu kenapa seperti melihat setan seperti itu? Ayo ulangi lagi” protes Changmin

 

“Eh..mian… aku hanya… itu…” Jaejoong gugup, jantungnya berdegup sangat kencang.

 

“Tidak apa-apa hyung.. kita bisa mengulanginya” ucap Yunho sambil menepuk bahu Jaejoong.

 

Jaejoong kemudian mulai acting lagi. Sampai ia membalikkan badannya kemudian ia dipeluk Yunho dari belakang. Kali ini Jaejoong sudah memberikan ekspresi yang tepat.

 

“Yun..” ucap Jaejoong lirih

 

“I miss you baby..so much..” bisik Yunho. Yunho acting dengan sangat baik. Acting yang dilakukan Yunho sangat totalitas. Sepertinya hati ikut andil dalam acting totalitas yang Yunho lakukan.

 

Jaejoong sebenarnya sudah sangat merinding, mengingat telinga adalah titik sensitifnya. Tapi ia berusaha menahannya agar acting ini bisa segera selesai.

 

Yunho kemudian membalikkan tubuh Jaejoong agar bisa menghadapnya. Menangkupkan kedua tangannya pada pipi Jaejoong, menempelkan hidungnya pada hidung Jaejoong. nafas mereka saling beradu. Mata Yunho menatap Jaejoong, mata mereka saling beradu. Suasana sudah sangat romantis. Namun tiba-tiba Jaejoong tersenyum dan tertawa terbahak-bahak.

 

“Yah..hyung..wae? aiiissshhhh…” teriak Changmin

 

“Padahal sudah seru-serunya,” keluh Junsu

 

“Suasana yang dibentuk juga sudah sangat pas.. romantis..” imbuh Yoochun

 

“Kau kenapa sih hyung?” tanya Changmin pada Jaejoong yang tak berhenti tertawa

 

“Ei…Joongie hyung…kau kenapa?” tanya Yunho penasaran.

 

“Ahahahha…aku…aku….ahahahhaa…aku melihat…ada aku… di matamu…ahahahahhaha” ucap Jaejoong yang tak bisa berhenti tertawa.

 

Jawaban Jaejoong membuat keempat orang yang mendengarnya menjadi speechless. Yunho kemudian ikut tertawa. (maxy ingat NG di dangerous love. Ahehehhe)

 

“Tentu saja hyung, kau akan melihat banyanganmu di mata Yunho hyung… kau kan berada tepat didepan matanya” ucap Changmin sambil menggelengkan kepala.

 

“Tapi tetap saja.. ada aku didalam matanya” ucap Jaejoong sambil mencoba menahan tawa dan memegang perutnya yang mulai terasa sakit karena tak berhenti tertawa.

 

Mendengar Jaejoong yang berbicara seperti itu dan tak berhenti tertawa, Yunhopun hanya bisa tersenyum. ‘Akhirnya kau tertawa. Kau tahu Joongie, kau bukan hanya ada dimataku, tapi juga di hatiku’ batin Yunho.

 

“Ayo ulangi lagi..” perintah Changmin

 

Yunho dan Jaejoong kembali beracting, saat Yunho mulai mendekatkan hidungnya pada hidung Jaejoong. mata mereka saling memandang. Yunho melihat Jaejoong menahan tawa dan untungnya dia berhasil.

 

Jaejoong kemudian mengalungkan kedua tangannya pada leher Yunho, membuat posisi mereka menjadi semakin dekat.

 

“I miss you too.. miss you so much..” ucap Jaejoong dengan nada yang lebih tepat dikatakan sedikit mendesah..

 

Mata Yunho dan Jaejoong terus memandang satu sama lain. Tanpa melepas pandangan, Yunho mulai memiringkan kepalanya, akan mencium Jaejoong dan…

 

“Hhhmmmffftttt….” Jaejoong benar-benar sudah tak bisa menahan tawanya.

 

Hal tersebut terjadi hingga 10 kali, Changmin akhirnya frustasi..

 

“Aiisshhh…Jaejoong hyunnggg..” kesal Changmin sambil berdiri dan berkacak pinggang.

 

Sedangkan Jaejoong masih tertawa, Yunho menggaruk kepalanya yang tak gatal.. gagal sudah kesempatannya mencium Jaejoong.

 

“Ya sudah begini saja, Jaejoong hyung harus sudah terbiasa dengan Yunho hyung.. satu-satunya cara adalah dengan cara tinggal bersama. Jadi, Jaejoong hyung tinggallah bersama Yunho hyung. Aku akan memberikan waktu kepada kalian 2 minggu untuk mencoba beradaptasi satu sama lain. Jika Jaejoong hyung sudah terbiasa dan bisa menahan tawanya, maka kita akan memulai shooting.” Putus Changmin

 

“Ehhhh..???” teriak Jaejoong langsung berhenti tertawa seketika. Kaget..

 

Sedangkan Yoochun, Yunho dan Junsu memandang Changmin melongo. ‘keputusan macam apa ini?’ batin mereka.

 

 

.

 

.

 

.

 

-----------------------------------“-----------------------------“-----------------------------------

 

Bagaimana teman-teman? 

 

Mian kalo ceritanya aneh..

 

Aku bingung nyari waktu untuk nulis.. kegiatanku lumayan banyak akhir-akhir ini.. kalo uda banyak kegiatan susah nyari feel untuk nulis lagi.. ini aku tulis pas terbangun pada jam 3 tadi pagi n gak bisa tidur trus tiba-tiba ada niatan nglanjutin nulis… eehehehe

 

Mian jika ada typo.. gak sempat ngecek.. ^^

 

Chap depan rencananya akan menceritakan Jaejoong dan Yunho yang mulai beradaptasi saat tinggal bersama sambil belajar menghayati peran, Yunho memanfaatkan kesempatan ini untuk mendekati Jaejoong, apapun sikap yang ia lakukan selalu di atas namakan demi penghayatan peran. Untuk part acting masih sedikit dulu, cuplikan-cuplikan seperti tadi.. untuk lebih banyaknya mungkin setelah part depan. Karena maxy pikir mereka harus adaptasi dulu. Hehhehhe

 

Masih tertarikkah? Di lanjut gak nih???

 

Review please….^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Princessradith #1
Chapter 15: Annyong hasseyo maxy~ mian baru komem d chapter ini. Aku penikmat(?) baru ff km. lucuuu... Bikin ketawa ngakak sendirian. Suka liat karakter yunjae dsni, tapi emang ga ada yg bisa mengalahkan lord voldermin changmin
BabyBlueCherry #2
Chapter 15: yah!!! kok nanggung c maxy~~~~
tapi aku suka banget...
makasih maxy :)
akiramia #3
Chapter 15: Yo...awasssssssss.km maxy ..curang amat ..dan tega amat sih
Q dah senyum senyum bahagia pingin lihat om yun di kerjain
Ngidam nya om jj ..kok mlh ...tuing...ampir jatuh q dari kursi ..ke sofa ( eh ..gak maksud....?..) .nich
EPILOG..ada part 2kan ...iya.kan.iya kan iya kan.." maksa"... heheheh..maxy makacih ya ...
epep maxy slalu menghibur yg cakit jdi cembuh...yg ..sedih ..jd..senyum senyum..
ampe setengah ....ehm...maxy klo ada ide maxy bikin epep balu
jangan lupa kasih tau aye ya....
momo_chan
#4
Chapter 15: Eeeeeeeiiiiii....udahan????? Nanggung amat...>.<
Biqin epilog part 2nyaaa dooonk..*maksa* masa2 kehamilan jaejoong...kekekekke....
Dan saia penasaran ma gambar yg ada d papan reklame yg changmin pasang segede gaban ntu...^,^
JoeGQ2min #5
Chapter 15: Maxy curaaaannnggggg~!!!! *kejar" maxy* =3=

masa segitu doang~!!!
I want more! I want more! I want more!!!

Tpi maxy mo bikin sequel ya??
Jadi ff ni beneran trilogi gitu?? o.O
chocoyunjae #6
Chapter 15: eh beneran udah selesai? epilog part 2 dan seterusnya masih ada kan?
#dijitak
kaysknya ga rela cerita ini udah selesai (padahal dulu pengen cepet2 baca endingnya )
yunjae so sweet banget dah
pasangan fenomenal
semoga nanti didunia nyata mereka juga bisa sepertu ini, mengakui huvungan mereka ke publik

maxy tetep semangat ya
semoga selalu dapet ide cemerlang buat cerita selanjutnya
Ichiro #7
Chapter 15: So sweet...max..u r the best!
U_Jungie #8
Chapter 15: XD!!!! thankyuuuu buat epilognya... love it!!! ngga tau harus blg apa yg jelas suka bget.. makasih ya author-ssi.. *bow*
BabyBlueCherry #9
Chapter 14: gahh!! so sweet!
ofc i want epilog so so bad...
Maxy~ bikin epilog'y yaaa~ please~
aku mau lebih banyak yunjae~
coba aja tuh film beneran ada, aku pasti juga nonton! gah~
thanks for the update sweety ^^
epilog pwease~~
U_Jungie #10
Chapter 14: kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!! it's so lovely XD klo author-ssi tidak keberatan untuk menulis epilognya, saya akan sangat senang untuk bisa membacanya~~ hehe