Chapter 6

Loving You

“Saya sudah mengambil keputusan pangeran, saya bersedia menerima lamaran kerajaan Kim.” Minjoeng tersenyum dengan jawaban putri Jimin, begitu pun Seungwan, menurutnya putri Jimin mengambil keputusan yang tepat.

“Pernikahan akan dilaksanakan besok, bagaimana menurut mu Minjoeng?” pangeran ke tiga itu hanya mengangguk. Walaupun hati putri Jimin masih terlalu berat untuk menerima pernikahan ini, namun menurutnya ini adalah jalan terbaik.

“Apa ada yang ingin anda sampaikan putri?” Tanya Seungwan yang masih memperhatikan Jimin yang terlihat ingin bicara.

“Tidak pangeran, hanya saja… “

“Katakanlah.” Sambut Minjoeng. Namun putri Jimin hanya diam, Minjoeng bangkit dari tempat duduknya mendekat kea rah putri Jimin memegang pundak sang putri, dan otomatis Jim langsung mendongak melihat kea rah pangeran Minjoeng.

“Aku tahu ini berat bagimu, tapi aku akan berusaha menjadi orang yang lebih baik agar mampu menjalani semuanya dengan baik.” Minjoeng berusaha meyakinkan putri Jimin. Melihat hal itu Seungwan yakin Minjoeng akan berlaku baik.

 

Setelah 3 bulan berada di istana Kang, akhirnya Seungwan pulang, setelah ia melapor kepada sang ayah, Seungwan langsung menemui istrinya.

“Aku sangat merindukanmu.” Ujar nya sambil memeluk Joohyun.

“Aku pun merindukanmu, sangat sepi tanpa kau di sini.” Seungwan tersenyum sambil mengecup bibir Joohyun. Keduanya pun saling melepas rindu.

 

“Apakah kau tidak khawatir Wan ah?”

“Tentang?”

“Aku yang belum bisa memberikan keturunan padamu, sedangkan Sooyoung sudah melahirkan seorang putra.”

“Apakah aku musti khawatir?” Tanya Sengwan lagi.

“Joohyun ah, aku tidak pernah khawatir tentang hal itu.”

“Bagaimana jika aku tidak bisa memberikan mu seorang putra?” Seungwan menarik Joohyun ke dalam pelukannya.

“Joohyun ah, kau sudah bersabar bersamaku saja aku sudah bersyukur, aku tidak mengharapkan apapun lagi.”

“Tapi Seungwan, jika aku tidak bisa memberikan mu keturunan..”

“Sudahlah Joohyun, kita jalani pernikahan ini dengan bahagia, kita tidak perlu mengkhawatirkan yang menjadi urursan Tuhan.” Seungwan mengecup dahi Joohyun.

“Seungwan ah,”, dengan kalimat Seungwan, seperti beban yang ada di pundak Joohyun terangkat. Ia sangat lega saat ini.

“Joohyun ah, jangan ragu untuk membagi apa yang menjadi beban bagimu, aku suamimu, bukankah kita harus saling membantu satu sama lain.” Joohyun membenamkan wajahnya di dada Seungwan.

“Terima kasih Wan ah.”.

 

“Arin ah,” Seungwan khawatir saat Arin mengeluarkan darah dari mulutnya.

“Di mana semua orang?.” Arin hanya bisa menggeleng dan akhirnya jatuh tak berdaya di dalam pelukan Seungwan. Dengan sigap Seungwan menggendong Arin membawanya masuk ke rumah, dan di dalam rumah itu sudah bergelimpangan mayat ibu, adik Arin dan juga prajurit Shim. Sayatan di  leher membuat  mereka kehabisan darah dan meninggal, sementara Arin tubuh lemahnya masih bernafas.

“Apa yang sebenarnya terjadi.” Ujar Seungwan masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Namun ia tidak ingin berfikir lebih jauh lagi. Ia segera membawa Arin menuju kerajaan, berharap wanita itu bisa diselamatkan.

“Maaf pangeran, ia tidak bisa diselamatkan lagi.” Ujar tabib istana. Tatapan Seungwan kosong. Joohyun yang berdiri di sampingnya, berusaha memegang tangan Seungwan, namun ia tepis begitu saja.

“Mengapa, aku baru saja menemukanmu, mengapa kau meninggalkan aku dengan cara seperti ini. Aku gagal melindungi mu, Arin ah.” Ujar nya sambil menangis di samping tubuh Arin yang tak bernyawa lagi.

“Wan ah.” Seulgi masuk dengan terburu-buru saat ia mendapatkan kabar itu. Seulgi mendapati Seungwan yang memeluk tubuh Arin. Ia tidak pernah melihat Seungwan seputus asa ini, ia mendekat ke arah saudaranya itu, memegang pundak Seungwan dan berharap saudaranya itu baik-baik saja.

Malam itu Seungwan tidak kembali ke kamarnya, namun ia masih berada di rumah milik Arin, berusaha menemukan apapun yang bisa menjelaskan apa yang terjadi pada keluarga itu. Bagaimana seseorang bisa berlaku kejam kepada keluarga itu.

“Aku tak menyangka, seorang pangeran begitu perhatian pada keluarga miskin.” Ujar seorang gadis yang tersenyum sinis kepada Seungwan.

“Siapa kau?”

“Aku?, apa kau tidak mengingat ku pangeran Seungwan?”

“Eunkyung?”

“Aku senang kau tidak melupakan ku pangeran.”

“Bagaimana aku bisa melupakan mu, kau yang menjebakku saat itu bukan?, aku mempercayaimu.”

“Kau sangat naif pangeran, Arin melakukan pekerjaannya dengan baik, bahkan sampai saat ini pun ia melakukannya dengan sangat baik.”

“Tidak dari awal Arin tidak bernah mengkhianati ku.” Eunkyung tersenyum sinis.Tak lama beberapa orang telah mengepung tempat itu.

“Apa yang sebenarnya  kau inginkan.”

“Dirimu.” Ujar Eun kyung dengan dingin, namun Seungwan sama sekali tidak mengerti.

“Kau adalah anak pertama raja Taeyoen, putra mahkota, yang akan mewarisi tahta. Jika kau mati, maka paman mu lah yang akan mewarisi tahta kerajaan. Karena kau tidak memiliki keturunan, Dan ini adalah kesempatan yang baik”

“Aku tidak akan membiarkan itu terjadi.”

 “Prajurit serang pria ini.” Dengan begitu beberapa pajurit dengan pedang menyerang Seungwan, dengan sigap Seungwan pun menghunuskan pedangnya. Ia terkena beberapa tebasan pedang. Tapi ia mampu melumpuhkan mereka, dan ia sekarang menatap tajam pada Eunkyun. Tanpa ragu Seungwan menghunuskan pedangnya pada perempuan itu, dan dengan seketika ia jatuh ke lantai.

 “Aku tidak sendiri pangeran,.” Ujarnya sebelum menghembuskan nafas terakhir. Dengan tubuh yang terluka, Seungwan menuju kediamannya. Joohyun panic melihat tubuh Seungwan yang terluka.

“Hal ini jangan sampai ada yang tahu,” Seungwan tidak ingin seisi istana panic, sebelum ia pulih benar dan menceritakan semua ini pada ayahnya. Joohyun mengangguk faham, ia meminta tabib yang bisa ia percaya untuk mrngobati luka Seungwan.

“Apa yang sebenarnya terjadi Wan ah?”

“Mereka kembali.”

“Mereka?”

“Ya, orang-orang yang dulu pernah mencelakai ku,” tatap Seungwan lurus ke depan.

“Bukankah mereka telah mendapat hukumannya?”

“Mereka masih menyusun rencana untuk menjatuhkan ku Jooohyun. Mereka tidak ingin aku menduduki tahta.”

“Siapa mereka?”

“Paman Kim ae. Mereka akan melakukan apapun untuk duduk di singga sana itu Joohyun.”

“Kau harus membicarakan hal ini pada ayahmu.”

“Joohyun ah, aku khawatir dengan keselamatanmu.”

“Aku akan baik-baik saja di sini bersamamu Wan ah.” Senyum Joohyun menenangkan hati Seungwan.

“Aku bersyukur memiliki mu di sisi ku Joohyun ah.” Seungwan meraih tangan Joohyun dan menciumnya pelan.

“Beristarahatlah.”

 

“Aku mendengar kabar mengenai Arin.”

“Ya ayah.”

“Apa yang mereka inginkan dari mencelakai wanita itu?” Tanya Taeyoen.

“Mereka ingin menjebakku kembali ayah.”

“aku ingin tahu siapa yang ingin mencelakaimu?”

“Paman Kim Ae.”

“Kim Ae?”

“Ya ayah,”

“Apa kau punya bukti yang kuat mengenai hal ini?” seungwan menggelangkan kepalanya.

“Sulit, untuk kita untuk menghukumnya jika kita tidak memiliki bukti yang cukup kuat.” Taeyoen adalah tipe orang yang tidak ingin gegabah dalam menganmbil keputusan. Ia bukanlah seorang raja yang kejam, keduanya saling bertatap.

“Aku menemukan ini ayah.” Seungwan menyerahkan belati yang ia dapat dari tubuh Eunkyung dan beberapa orang yang menyerangnya. Di belati terukir lambang rusa, yang sama persis dengan lambang keluarga, Kim Ae, karena pamannya itu menggunakan lambang itu sejak lama.

“Jika hanya pada Eunkyung mungkin aku tidak terlalu yakin ayah, namun seperti nya, itu dimiliki setiap pengikut pergerakan ini ayah.”

“Waspadalah Seungwan, ayah akan mengerahkan beberapa mata-mata untuk memantau pergerakan pamanmu. Kembali lah ke kediaman mu. Aku akan mengurus semuanya.” Dengan begitu Seungwan pun meminta izin untuk undur diri.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Dhedhe0788
Hai.... Sudah lama aku ngak up story.. semoga cerita kali ini dapat menghibur ya

Comments

You must be logged in to comment
_SWenRene
#1
Chapter 9: Hahaha I knew it. This gonna happen. Taeyeon terminated seungwan for sure
Favebolous #2
Chapter 8: Hah? Hah? Wah plot twist
_SWenRene
#3
Chapter 8: Ini apaan sii. Plot twist
ssh2129
#4
Chapter 8: Plot twist...
Favebolous #5
Chapter 7: Makin seruujj
yudaengdaeng_
#6
Chapter 7: siapa mahu dia mati 😭 dan mengapa joohyun berdiam diri PLSSSZ kesian seungwan 🥺
Favebolous #7
Chapter 4: Anjay dedek Minjeong
wandeer
#8
Chapter 4: Ada minjeong nih, my double w 😆
Favebolous #9
Chapter 3: Asik,makin lovely dovwu
_SWenRene
#10
Chapter 2: Yess new story. Makasihh ya