Chpater 1

Loving You

“Seungwan ah, rombongan para putri sudah datang, ayo kita temui mereka, ayah dan ibu sudah menunggu kita.” Ujar pangeran Seulgi dengan semangat, namun Seungwan dengan setengah hati menutup bukunya. Dan berjalan dengan perlahan mengikuti Seulgi yang begitu bersemangat.

Satu-persatu dua orang putri dari kerajaan Han turun, putri Han Sooyoung yang pertama turun, dan sebuah senyum hadir di wajahnya melihat sambutan yang begitu meriah. Pangeran Seulgi tidak melepas pandangannya dari sang putri, ia tak berhenti tersenyum melihat sang putri.

Dan yang kedua adalah putri Han Joohyun, kecantikan sang putri membuat beberapa pangeran muda dan para pejabat lainnya begitu mengagumi sang putri. Kedua putri memberi salam penghormatan pada sang raja dan ratu, diikuti oleh penghormatan kepada para pangeran yang menyambut mereka.

“Selamat datang di kerajaan kami putri.” Ujar sang ratu menyambut keduanya.

“Semoga penyambutan sederhana kami, membuat anda senang dan betah berada di kerajaan kami.” Ujar ratu Kim Sooyoen.

“Terima kasih atas penyambutan yang sangat berkesan ini yang mulia ratu. Terima kasih atas semua penghormatan yang anda berikan kepada kami.” Ujar Joohyun lagi, dan  ke dua putri langsung di bawa keruang makan keluarga kerajaan. Hidangan datang satu persatu, membuat kedua putri benar-benar merasa di jamu dengan sangat hormat dari kerajaan Kim. Persatuan kedua kerajaan tidak hanya berdampak bagi kehidupan social mereka, namun kerjasama ekonomi pun membuat hubungan antar kedua negara ini sangat penting bagi sang raja. Pembicaraan tentang pernikahan pun segera di bicarakan pada saat itu juga, pangeran Seulgi sangat setuju dengan pernikahan ini, karena sebelum rencana ini pun Seulgi dan Sooyoung sudah saling mengenal. Berbeda dengan putri Joohyun dan pangeran Seungwan. Putri Joohyun mengenal pangeran Seungwa, bahkan mengaguminya, namun Seungwan sama sekali tidak mengenal Joohyun, yang ia tahu ia harus menikahi Joohyun, ia sebenarnya menolak mengenai pernikahan ini, namun apa yang dikatakan raja Taeyon padanya membuatnya harus menerima pernikahan ini, karena kekuatan kerajaan bisa membantunya membangun kerajaan Kim yang cukup tersudut oleh kerajaan lainnya, yaitu kerajaan Kang.

 

“Unnie, bagaimana dengan perasaanmu saat pertama kali melihatnya?”

“Entahlah Sooyoung, aku ragu bisa melelehkan gunung es seperti pangeran Seungwan.”

“Unnie, bagaimana pun juga, kau harus menjalankan peranmu sebagai seorang istri dari pangeran Seungwan.” Joohyun sedikit tidak percaya diri melihat bagaimana sang pangeran tidak begitu tertarik padanya, padahal sudah hampir 1 minggu mereka berada di kerajaan Kim. Sang pangeran lebih banyak menghabiskan waktu diperpustakaan , tempat latihan dan ruang music. Berbeda sekali dengan Seulgi yang selalu punya waktu untuk mengunjungi Sooyoung walaupun hanya 1 atau 2 jam. Ia menghela nafas panjang dan bersiap untuk tidur.

 

“Seungwan ah, sampai kapan kau bersikap seperti ini, aku yakin putri Joohyun pasti bersedih mendapatkan perlakuanmu yang seperti tidak perduli padanya.” Ujar Seulgi yang malam itu memutuskan untuk bicara pada Seungwan.

“Entahlah Seulgi, hati ku ini belum bisa menerima siapapun, setelah kepergian wanita itu.”

“Seungwan ah, ia sudah pergi jauh, tak bisakah kau melupakannya dan mulai kembali membuka hatimu. Atau jangan-jangan kau mengharapkan ia kembali ke sisimu?” mungkin apa yang dikatakan Seulgi adalah benar, Seungwan tidak pernah benar-benar melupakan Arin, yang pergi begitu saja dari kehidupan Seungwan, sampai saat ini tidak ada yang tahu di mana keberadaan Arin yang merupan cinta pertama Seungwan. Arin adalah seorang anak pejabat yang sudah Seungwan kenal sejak mereka berusia 10 tahun, mereka tumbuh bersama, sampai saat keduanya berusia 15 tahun, Seungwan menyatakan rasa sukanya pada Arin, begitu juga dengan Arin. Keduanya memadu kasih, sampai suatu saat keluarga Choi tiba-tiba saja meninggalkan kediaman mereka, dan semenjak itu Seungwan tak lagi pernah menemui Arin yang pergi begitu saja tanpa jejak.

“Wan ah, dalam beberapa hari putri Joohyun akan menjadi istrimu. Aku harap kau memperlakukannya dengan baik.” Seungwan hanya mengangguk.

“Aku akan berusaha Seulgi, terima kasih untuk semuanya.” Ujar Seungwan sebelum mengantar kepergian Seulgi dari kediamannya. Malam itu Seungwan sama sekali tak bisa tertidur, ia selalu saja memikirkan wanita yang bernama Arin itu, ia selalu berharap suatu saat mereka bisa bertemu lagi. Mungkin bukan sebagai kekasih, namun sebagai seorang teman baik yang pernah Seungwan kenal. Di setiap doanya, Seungwan berharap Arin dalam keadaan baik-baik saja, dimanapun gadis itu berada.

Tanpa sadar kaki Seungwan membawanya ke tepi danau yang ada di tengah taman kerajaan, ia menyusuri jalan yang hanya di terangi temaram cahay bulan dan beberapa obor. Suasana malam itu sangat tenang, dan membuat hatinya juga menjadi tenang, namun langkahnya terhenti karena ia melihat seorang gadis sedang berdiri di tengah jembatan sambil menengadahkan kepalanya ke arah langit. Saat Seungwan mendekati gadis itu, ternyata mata sang gadis sedang terpejam dan ia juga melihat tetesan air mata jatuh perlahan dari mata yang terpejam itu.

“Putri Joohyun.” Joohyun sedikit terkejut, dan langsung membuka matanya.

“Maaf membuat anda terkejut.”

“Pangeran Seungwan.” Sang putri langsung memberi hormat dan hendak pergi, namun Seungwan menahannya.

“Apa aku mengganggu waktu anda putri?”

“Tidak pangeran, justru saya merasa saya yang mengganggu waktu sendiri anda.” Seungwan berusaha untuk tersenyum, namun Joohyun tahu senyuman itu adalah sebuah senyuman yang dipaksakan.

“Di sana ada gazebo, maukah kau menemaniku?” Joohyun tidak punya pilihan lain selain mengikuti Seungwan dari belakang.

 

“Apa yang mengganggu pikiran anda tuan putri, di waktu larut seperti ini, anda masih belum tertidur?”

“Bolehkah saya berkata jujur pangeran?”

“Ya, jika itu membuat anda lebih nyaman.”

“Saya sedang memikirkan, apakah saya sanggup menjadi istri yang baik bagi anda, yang sepertinya tidak begitu tertarik pada pernikahan ini.”

“Anda sangat jujur putri Joohyun.” Kali ini Seungwan tersenyum pada Joohyun dan tanpa dipaksa.

“Maaf jika membuat anda berfikir seperti itu.”

“Apakah ada hal yang membuat anda tidak begitu tertarik dengan pernikahan ini pangeran?” lama Seungwan diam, apakah ia harus mengatakannya pada Joohyun, namun jika ia tidak mengatakannya akan sangat tidak adil bagi Joohyun.

“Saya belum siap untuk membagi hal itu pada anda putri Joohyun, mungkin jika waktunya sudah tepat saya akan menceritakan apa yang sebenarnya mengganggu saya.” Seungwan bangun terlebih dahulu dari tempat ia duduk saat ini.

“Sebaiknya kita kembali ke kediaman masing-masing putri, hari sudah semakin larut.” Seungwan menunggu Joohyun untuk bangun dan kembali Joohyun berjalan di belakang Seungwan.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Dhedhe0788
Hai.... Sudah lama aku ngak up story.. semoga cerita kali ini dapat menghibur ya

Comments

You must be logged in to comment
_SWenRene
#1
Chapter 9: Hahaha I knew it. This gonna happen. Taeyeon terminated seungwan for sure
Favebolous #2
Chapter 8: Hah? Hah? Wah plot twist
_SWenRene
#3
Chapter 8: Ini apaan sii. Plot twist
ssh2129
#4
Chapter 8: Plot twist...
Favebolous #5
Chapter 7: Makin seruujj
yudaengdaeng_
#6
Chapter 7: siapa mahu dia mati 😭 dan mengapa joohyun berdiam diri PLSSSZ kesian seungwan 🥺
Favebolous #7
Chapter 4: Anjay dedek Minjeong
wandeer
#8
Chapter 4: Ada minjeong nih, my double w 😆
Favebolous #9
Chapter 3: Asik,makin lovely dovwu
_SWenRene
#10
Chapter 2: Yess new story. Makasihh ya