Chapter 3

Loving You

Hubungan Seungwan dan Joohyun sekarang jauh lebih baik dari awal pernikahan mereka. Seungwan yang lebih sabar dengan dirinya dan Joohyun lebih berusaha mengerti Seungwan. Hari itu keduanya sedang berjalan mengelilingi kota, seperti janji Seungwan pada Joohyun. Mereka sedang asyik berbincang dan tiba-tiba saja seseorang mendorong Joohyun sehingga wanita itu tersungkur ke tanah. Seungwan yang panic segera membantu Joohyun untuk bangun dan memerintahkan pengawal mereka yang menyamar untuk mengejar orang tersebu.

“Apa ada yang terluka?”

“Tidak, aku baik-baik saja.”

“Kalau begitu kita istirahat dulu.” Joohyun hanya mengangguk ketika Seungwan membawanya ke sebuah tempat, di mana Seungwan biasanya beristirahat.

 

“Pangeran saya menangkapnya.” Seungwan berdiri diikuti oleh Joohyun untuk melihat siapa orang yang telah mendorong Joohyun tersebut. Sosok yang ditangkap itu masih menundukkan kepalanya, tubuhnya terlihat gemetar, karena ia sangat takut tentang apa yang akan terjadi pada dirinya.

“Maafkan saya tuan, saya tidak sengaja mendorong istri tuan saya,,,” suara wanita itu terbata, karena ia sangat ketakutan.

“Apa hal yang begitu penting sehungga kau tidak sadar ada seseorang di hadapan mu.”

“Saya… saya..”

“Katakanlah, kami tidak akan menyakiti mu, jika kau bicara jujur pada kami.” Kali ini dengan suara yang lemah lembut, Joohyun menanyakannya pada wanita itu.

“Saya mencuri beberapa bahan makanan, tolong jangan hukum saya.” Lama Seungwan terdiam, ia seperti mengenal suara itu.

“Arin??” ujar nya dan membuat wanita yang tertuduk tadi menengadahkan kepala dan Joohyun langsung menoleh ke arah Seungwan. Seungwan berjalan menuju wanita itu dan ikut berjongkok, ia raih wajah wanita itu, dan Seungwan tersenyum, mendapati benar bahwa wanita itu adalah Arin.

“Arin ah.”

“Pangeran Seungwan.” Seungwan hanya tersenyum, ia benar-benar bahagia bisa bertemu dengan Arin dalan keadaan masih hidup. Ia sangat bersyukur bisa kembali bertemu dengan Arin dalam ke adaan baik-baik saja.

“Bisakah kalian tinggalkan aku dan wanita ini?” pinta Seungwan yang langsung membantu Arin untuk berdiri dan memabawa gadis itu jauh dari Irene dan pengawal mereka. Joohyun melihat itu merasa hatinya cukup sakit. Ia membalikkan tubuhnya dan pergi dari tempat itu.

 

“Apa yang membuatmu harus mencuri?” Arin tidak menjawab, ia hanya menundukkan kepalanya ia merasa sangat malu dengan apa yang ia lakukan.

“Bagaimana dengan keadaan keluargamu?”

“Ayah dan kakak lelaki ku mendapatkan hukumannya. Aku dan ibuku di bebaskan dengan kebaikan raja Taeyon. Tapi saat ini, ibuku sedang sakit dan aku tidak punya pilihan lain kecuali harus mencuri bahan makanan, karena aku harus membeli obat.” Seungwan memandang Arin dengan sedih, ia tidak menyangka gadis yang dulu sangat periang dengan senyumanya, tertunduk sedih dengan air mata yang jatuh. Seungwan meletakkan tangannya di pundak Arin.

“Izinkan aku membantu mu sebisaku Arin, jika kau mengizinkannya.” Gadis itu hanya mengangguk, karena saat ini ia memang sangat membutuhkan bantuan seseorang.

Hari itu juga Seungwan dan rombongannya berjalan mengikuti Arin, dan Joohyun berjalan di samping Seungwan sementara Arin berjalan terlebih dahulu untuk meminpin jalan mereka. Dan tibalah mereka di sebuah gubuk kecil, dan Arin segera berjalan melihat kondisi ibunya yang terbaring lemah dengan seorang gadis kecil yang duduk di samping sang ibu dan mengganti kompres,

“Unnie.” Ujar gadis kecil itu. Joohyun melihat ka arah Seungwan. Sadar jika Joohyun melihatnya, Seungwan pun melihat ke arahnya dengan sebuah senyuman dan ia meraih tangan Joohyun untuk ia genggam.

“Omonie, lihat siapa yang datang berkunjung.” Ibu Arin membuka perlahan matanya, dan ia mendapati Seungwan berdiri dan tanpa terasa air matanya jatuh karena ia merasa benar-benar bersalah dengan apa yang dilakukan oleh suami dan putranya. Seungwan duduk di samping ibu Arin dan meraih tangannya.

“Maafkan perbuatan keluargaku Seungwan ah.” Ujarnya dengan suara yang serak. Seungwan hanya diam.

“Anda jangan mengkhawatirkan hal itu Ommonie. Aku sekarang baik-baik saja, dan sekarang aku memiliki seorang istri yang cantik, namanya Kim Joohyun.” Seungwan memberi isyarat pada Joohyun untuk mendekat ke arahnya.

“Apakah aku sudah berada di surga Seungwan ah, karena ia sangat cantik seperti seorang malaikat.” Joohyun tersipu malu, dengan pujian seperti itu.

“Ommonie tidak pernah berubah, selalu saja memiliki kalimat yang tepat untuk membuat seseorang memerah seperti istriku.” Semua orang yang ada di situ berusaha untuk membahagiakan ibu Arin dengan tertawa dengan perkataan Seungwan. Lama mereka berada di rumah Arin, sampai akhirnya kuda dan kereta sudah berada di sana.

“Prajurit Shim, tinggallah lebih lama di sini, kau bisa membantu untuk meringankan pekerjaan di sini.” Ujar Seungwan dan di setujui oleh Joohyun. Prajurti itu hanya memberi hormat, sebelum rombongan pergi.

 

Seungwan memeluk Joohyun dari belakang, keduanya sekarang berada di bak mandi yang sama. Ia membelai kulit halus Joohyun perlahan, karena hal itu adalah salah satu hal yang paling menyenangkan bagi Seungwan.

“Bagaimana perasaan mu sekarang Wan ah.”

“Aku sangat bersyukur, karena Arin dalam keadaan sehat.”

“apakah kau akan sering mengunjunginya?”

“Untuk apa?”

“Apa kau tidak merindukannya?”

“Apakah kau tidak keberatan jika aku sering mngunjunginya, joohyun ah.” Seungwan sengaja melemparkan pertanyaan itu pada Joohyun untuk menggoda istrinya, namun reaksi Joohyun berbeda, ia menundukkan kepalanya.

“Joohyun ah,” tegur Seungwan karena Joohyun hanya diam.

“Apa kau benar-benar akan menemuinya lagi?” Tanya nya lagi, dan Seungwan bisa mendengar suara Joohyun yang tercekak. Seungwan semakin mengeratkan tubunya memeluk Joohyun, ia meletakkan kepalanya di pundak sang istri.

“Arin, ia adalah cinta pertamaku, dan hal itu tidak bisa dipungkiri Joohyun. Ya aku merindukannya dan sangat bersyukur bahwa ia dalam keadaan hidup dan sehat.” Seungwan menghentikan bicaranya, ia membalik tubuh Joohyun untuk melihat wajah sang istri dan ia melihat Joohyun yang sudah menangis. Ia japus perlahan air mata itu, menarik lagi Joohyun ke dalam pelukannya lagi.

“Jangan bersedih Joohyun ah, aku di sini bersamamu, baik tubuh dan jiwaku.” Kalimat itu membuat Joohyun merasa lebih tenang, ia pun membalas pelukan Seungwan.

 

“Jadi kalian sudah bertemu,”

“Ya Seulgi. Dan aku mengetahui bahwa ayah dan kakak laki-laki Arin saja yang mendapatkan hukuman. Arin, ibu dan adiknya di bebaskan, namun mereka tidak bisa lagi menggunakan nama Choi. Aku sangat bersyukur, ayah berlaku adil pada Arin.”

“Bagaimana dengan Joohyun?, apakah ia baik-baik saja?”

“Aku yakin ia tidak baik-baik saja dengan hal ini.”

“Apa kau masih mencintai Arin Wan ah.”

“Apa yang aku punya untuk Arin hanyalah rasa untuk melindunginya, namun sekarang yang aku rasakan pada Joohyun, aku tidak bisa berjauhan terlalu lama darinya, ingin selalu membuatnya tersenyum saat berada di sampingnya, aku tidak ingin ia terluka karena ku, dan ia terlalu sering berada di pikiranku akhir-akhir ini Seulgi ah.” Seulgi hanya tersenyum melihat saudara laki-lakinya. Ia melihat Seungwan yang berbeda saat bersama Joohyun, dan ia tidak melihat itu saat Seungwan bersama Arin.

“Aku percaya padamu Seungwan, kau tidak akan menyia-nyiakan Joohyun Wan ah.”

“Aku tidak ingin melakukan itu Seulgi ah.”

 

“Dia pria yang baik Wan ah.”

“Ya dan prajurit Shim sudah menaruh hati padamu jauh sebelum aku menyukaimu.”

“Kau juga bisa merasakannya?”

“Menurutmu, mengapa aku membiarkan ia yang bertugas di sini?, ia harus mengalah dulu, dan aku tidak ingin ia melakukannya saat ini. Aku ingin menebus kesalahan di masa lalu.”

“Apakah kau juga akan mengalah jika semua ini tidak terjadi.”

“Aku harus mengalah, jika kau lebih memilih prajurit Shim.”

“Kau benar, aku akan memilih prajurit Shim.” Ujar Arin sambil tersenyum.

“Aku ingin kau tahu kalau aku menyayangimu Wan ah, sangat menyayangimu, tapi setelah aku memikirkannya, aku mencintai orang lain.”

“Aku juga menyayangimu Arin.”

“Terima kasih Wan ah.” Keduanya saling berpelukan melepas rasa rindu mereka, dan keduanya sangat bersyukur bisa kembali bertemu.

 

“Mengapa kau tidak memakan makananmu Joohyun?”

“Aku sedang tidak berselera.”

“Kenapa?”

“Entahlah,” jawab Joohyun dengan sedikit kesal.

“Apa aku melakukan kesalahan, kau sepertinya tidak begitu senang aku ada dihadapanmu. Apa kau ingin aku pergi dari sini, agar kau mau menghabiskan makananmu?” Joohyun tidak menjawab. Mendapati Joohyun yang diam, Seungwan bangkit dari tempat duduknya dan bersiap untuk pergi, namun langkahnya terhenti ketika Joohyun meraih tangannya.

“Tetap lah di sini, temani aku walaupun aku sedang kesal.” Seungwan kembali ke tempat duduknya.

“Walaupun kau sedang kesal, kau harus tetap makan.” Joohyun mulai menyuapi makanan ke dalam mulutnya walaupun perlahan, dan Seungwan dengan tenang menunggu istirnya menghabiskan makanannya.

“Sebenarnya apa yang mengganggu pikiran mu Joohyun.”

“Aku melihat kau memeluk Arin.” Seungwan tersenyum melihat wajah Joohyun yang masih saja kesal.

“Kau memang seharusnya merasa seperti itu Joohyun, namun percaya kepadaku, itu hanya sebuah pelukan persahabatan.” Joohyun diam.

“Apa kau melihat ku memeluknya seperti aku memelukmu?” Joohyun menggelengkan kepalanya.

“Aku bicara berdua dengan Arin, karena kami menceritakan hal yang tak bisa dibagi begitu saja pada orang banyak.”

“Kau mengatakan padanya kalau kau masih mencintainya?”

“Kami mengatakan kalau kami saling menyayangi.” Kali ini Joohyun diam, ia memang tidak bisa menyaingi Arin, bagaimanapun Seungwan masih menyayangi Arin pikirnya.

“Aku memang tidak pernah bisa menggantikan Arin di hatimu kan?”

“Ya, Arin memang memiliki tempat khusus di hati ku Joohyun.”

“Dan kini ia kembali ke dalam kehidupanmu, dan aku hanya seorang wanita yang mengisi hatimu di saat ia tidak disampingmu. Walupun seperti itu, bodohnya aku masih berharap kalau kau akan membuka hatimu untukku, membalas rasa cintaku kepadamu.”

“Maafkan aku Joohyun ah.”

“Aku memaafkanmu Seungwan, dan aku akan tetap mencintaimu.”

“Apakah apa yang aku lakukan selama ini tidak membuat mu merasa aku berusaha Joohyun?”

“Aku sempat mempercayainya, sangat mempercayainya. Tapi aku juga harus menerima kenyataan bahwa kau masih menyayangi wanita itu.” Seungwan tersenyum dengan jawaban Joohyun, ia merasa lega karena memang selama ini ia berusaha untuk membukan hatinya untuk Joohyun, dan ia juga berusaha agar Joohyun setiap saat merasa di cintai oleh Seungwan.

“aku menyayangi Arin itu benar, tapi aku berharap seseorang menyadari bahwa aku jauh lebih menyayangi orang itu dan merasakan kalau aku pun mencintainya.”

“Kau memiliki orang lain dalam pernikahan ini selain aku?” Seungwan tertawa dengan pertanyaan itu.

“Aku tidak percaya istriku yang aku anggap cerdas, jika urusan percintaan seperti ini ia sangat kehilangan arah.” Ujar Seungwan lagi. Ia bangkit dari kursi dan berlutut di hadapan Joohyun, sambil memperhatikan wajah indah istrinya.

“Kim Joohyun, aku sangat bersyukur kaulah yang berada di sampingku selama ini. Kau mencintaiku dengan sabar, sehingga rasa cinta mu dapat benar-benar menyentuh hatiku. Aku memang menyayangi Arin, tapi hanya sebatas seorang sahabat, aku mengenalinya terlebih dahulu. Dan untukku, kau sangat menghormati hal itu, tidak mudah bagimu, aku tahu itu. Tapi Joohyun, aku tidak bisa berjanji kau tidak akan tersakiti selama berada di sampingku, tapi kau harus tau kalau aku sangat mencintaimu.”

“Seungwan ah.”

“Joohyun ah, maukah kau menjalani sisa hidup ini bersama?”

“Kau tidak perlu menanykan hal itu Wan ah, sejak awal aku hanya ingin bersamamu.” Seungwan bangkit dan melumat bibir indah Joohyun yang selalu manis untuknya.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Dhedhe0788
Hai.... Sudah lama aku ngak up story.. semoga cerita kali ini dapat menghibur ya

Comments

You must be logged in to comment
_SWenRene
#1
Chapter 9: Hahaha I knew it. This gonna happen. Taeyeon terminated seungwan for sure
Favebolous #2
Chapter 8: Hah? Hah? Wah plot twist
_SWenRene
#3
Chapter 8: Ini apaan sii. Plot twist
ssh2129
#4
Chapter 8: Plot twist...
Favebolous #5
Chapter 7: Makin seruujj
yudaengdaeng_
#6
Chapter 7: siapa mahu dia mati 😭 dan mengapa joohyun berdiam diri PLSSSZ kesian seungwan 🥺
Favebolous #7
Chapter 4: Anjay dedek Minjeong
wandeer
#8
Chapter 4: Ada minjeong nih, my double w 😆
Favebolous #9
Chapter 3: Asik,makin lovely dovwu
_SWenRene
#10
Chapter 2: Yess new story. Makasihh ya