Chapter 4

Loving You

 Raja Taeyoen masuk ke dalam ruang pertemuan, para pejabat memberi hormat dan para pengeran dan putri sudah berada di sana untuk membicarakan kemungkinan perang yang akan mereka hadapi melawan kerajaan Kang yang sudah memulai pergerakan mereka.

“Kami sudah memperketat penjagaan di perbatasan yang mulia.”

“Tentara dari kerajaan Han akan memulai perjalanannya besok yang mulia.”

“Lalu, bagaimana dengan pasukan utama kita?” Tanya Taeyoen dengan nada serius.

“Pangeran Seungwan dan pangeran Minjoeng yang akan memimpin pasukan utama. Sedangkan pangeran Seulgi dan pangeran Yerim akan menjaga ibu kota yang mulia.” Kali ini Jendral tertinggi pun berbicara.

“Persiapan senjata, makanan dan persiapan lainnya bisa mencukupi bagi tentara unuk bertahan selama 3 bulan yang mulia.”

“Bagaimana dengan kebutuhan untuk di kerajaan ini?”

“Kebutuhan rakyat semua masih baik yang mulia.”

“Baiklah, kalau begitu pasukan utama akan berangkat besok pagi. Seungwan, kau bisa langsung berangkat tanpa pelepasan dari ku.”

“Baik yang mulia.” Ujar Seungwan. Perbincangan mengenai tak tik perang berlangsung secara tertutup oleh beberapa orang saja untuk menjaga kerahasiaannya.

“Kita akan berangkat lebih awal dari biasanya besok. Seperti biasa, kita akan bergabung bersama para prajurit Minjoeng ah.”

“Baiklah kak,”. Dengan begitu, semua orang bubar dan Seungwan kembali ke kamarnya.

 

Joohyun hanya bisa melepas kepergian dengan pasrah, sebelum berangkat Seungwan mengecup dahi Joohyun dan meminta istrinya untuk tidak menangis. Ia meminta Joohyun melepasnya dengan sebuah senyuman, dengan sangat dipaksakan Joohyun menyematkan senyum di wajahnya. Seungwan sempat menggoda istirnya itu, sehingga Joohyun kembali tersenyum padanya. Lama keduanya berpelukan seakan keduanya tidak ingin berpisah, namun seorang prajurit mengingatkan Seungwan bahwa sudah waktunya untuk mereka berangkat. Dengan sangat terpaksa Joohyun melepas pelukan itu.

“Doakan aku Joohyun ah.” Joohyun hanya mengangguk dan melepas kepergian Seungwan.

 

“Pasukan Kang berhasil kita pukul mundur pangeran Seungwan.” Ujar pimpinan pasukan yang memimpin sebelum ia menyerahkan sepenuhnya pada Seungwan.

“Pasukan Han sudah tiba, kita akan menyerang pagi-pagi sekali.” Seungwan mulai menyusun rencana penyerangan, Minjoeng diminta oleh Seungwan untuk tetap berada di belakangnya, karena ini akan menjadi pertempuran pertama baginya.

“Beristirahatlah,” ujar Seungwan membubarkan para pimpinan.

Butuh waktu dua hari untuk tiba di perbatasan Kang, saat mereka tiba, mereka di sambut dengan hujajanan panah. Namun hal itu bisa mereka hindari, dan Seungwan memerintahkan untuk berkemah sedikit lebih jauh dari jangkauan panah pasukan kerajaan Kang.

 

“Anda melanggar kesepakatan yang telah kita lakukan Young Chul.” Ujar Seungwan dengan tatapan sinis pada Jendral yang mempimpin penyerangan.

“Aku sudah muak dengan perjanjian-perjanjian itu.”

“Apa kau mendapatkan izin dari rajamu akan hal ini?, yang aku tahu ia sangat menghargai perjanjian di antara kita.”

“Aku tidak memerlukan lagi izin raja bodoh itu.” Young Chul tertawa terbahak.

“Serang!!!!” perintah Young Chul pada semua pasukannya. Hujan panah pun mulai di arahkan kepada prajurit Kim dan Han, mereka berusaha untuk membentiengi diri dan mulai menghunuskan pedang untuk menjatuhkan lawan mereka. Seungwan melihat ke arah Minjoeng yang mulai meyerang dengan sangat baik, ia sempat tersenyum melihat adiknya itu. Ia menjadi serius ketika jendral Young Chul mulai menyerangnya, dengan sigap Seungwan menangkis setiap serangan itu. Dan dengan cekatan Seungwan melihat setiap peluang untuk melumpuhkan pria itu, sampai akhirnya ia berhasil menusukkan pedangnya pada tubuh Young Chul. Seungwan menarik pedangnya dari tubuh Young Chul yang sudah jatuh lemah di hadapannya, dengan sekali tebasan, Seungwan berhasil memisahkan kepala Young Chul dari tubuhnya.

“Jendral mereka sudah lumpuh!!” kata-kata itu keluar dari mulut Seungwan setelah beberapa lama mereka saling menyerang dan akhirnya, seperti mendapatkan kekuatan, pasukan Kim dan Han mulai melumpuhkan satu-persatu pasukan Kang.

Seungwan dan Minjoeng beserta pasukan mulai menuju ibu kota kerajaan Kang. Sampai di kota itu, mereka di sambut lagi oleh pasukan yang meenjaga kota, namun mereka dengan gampang di lumpuhkan.

“Kita langsung ke kerajaan mereka, jangan lakukan kerusakan apapun.” Perintah Seungwan pada para pasukannya. Dan mereka patuh dengan apa yang dikatakan Seungwa. Pasukan mulai memasuki area kerajaan, dan anehnya sama sekali tidak ada penjagaan.  Namun hanya ada beberapa orang tua dan beberapa orang yang Seungwan yakini adalah pejabat di kerajaan itu. Mereka mempersanjatai diri mereka dengan hanya sebuah kayu dan mereka terlihat sangat berantakan. Seungwan memerintahkan pasukannya untuk tidak melakukan penyerangan.

“Kerajaan Kang sudah kami lumpuhkan, sebaiknya kalian menyerah.” Ujar Seungwan dengan lantang.

“Kami tidak akan menyakiti kalian, jika kalian bisa bekerja sama untuk menyerah.”

“Apakah kau sudah melumpuhkan Jendral Young Chul.” Tanya salah satu orang tua itu.

“Ya, kami sudah melumpuhkannya.” Seungwan memanggil prajurit yang bertugas membawa kepala Young Chul sebagai bukti. Prajurit itu melempar begitu saja kepala sang jendral.

“Aku ingin bertemu dengan raja kalian.”

“Young Chul telah membunuh keluarga kerajaan.”

“Semuanya?” mereka saling berpandangan.

 “Kerajaan ini sudah berada di bawah kerajaan Kim,” tanpa banyak bicara Seungwan memerintahkan para pasukannya untuk menangkap setiap orang dari kerajaan Kang untuk dikumpulkan dalam penjara.

 

“Aku selalu mendengar mereka membicarakan seberapa hebatnya diri mu di medan perang, dan dengan mata kepala ku sendiri aku melihatnya, kau memang sangat hebat kak.”  Seungwan tersenyum pada adiknya yang baru berusia 16 tahun.

“Kau juga sangat baik Minjoeng ah, kau membuat ku bangga.”

“Apa yang akan kita lakukan setelah ini?”

“Sepertinya kita akan berada di sini lebih lama, untuk melihat seperti apa kota ini sebelum kita memutuskan langkah selanjutnya.” Minjoeng hanya mengangguk, banyak yang mereka bincangkan malam itu sebelum mereka putuskan untuk istirahat.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Dhedhe0788
Hai.... Sudah lama aku ngak up story.. semoga cerita kali ini dapat menghibur ya

Comments

You must be logged in to comment
_SWenRene
#1
Chapter 9: Hahaha I knew it. This gonna happen. Taeyeon terminated seungwan for sure
Favebolous #2
Chapter 8: Hah? Hah? Wah plot twist
_SWenRene
#3
Chapter 8: Ini apaan sii. Plot twist
ssh2129
#4
Chapter 8: Plot twist...
Favebolous #5
Chapter 7: Makin seruujj
yudaengdaeng_
#6
Chapter 7: siapa mahu dia mati 😭 dan mengapa joohyun berdiam diri PLSSSZ kesian seungwan 🥺
Favebolous #7
Chapter 4: Anjay dedek Minjeong
wandeer
#8
Chapter 4: Ada minjeong nih, my double w 😆
Favebolous #9
Chapter 3: Asik,makin lovely dovwu
_SWenRene
#10
Chapter 2: Yess new story. Makasihh ya