Chapter 3
Don't you love me?“Oh Joohyun, masuk,” tuan Bae langsung berdiri menyambut anak perempuan satu-satunya. Tuan Bae memberikan kebebasan pada Joohyun lebih dari saudar laki-lakinya yang harus bersiap untuk mengambil alih perusahaan ketika tuan Bae putuskan untuk pensiun kapan saja.
“Seulgi tidak ikut bersamamu?”
“Ia berada di loby appa, entah apa yang ia lakukan di sana.” Tak lama mereka berbincang sekretaris tuan Bae mengatakan bahwa ia kedatangan tamu.
“Ah ya aku lupa, persilakan saja ia masuk.” Tuan Bae kembali ke kursinya dan meminta Irene untuk duduk dengan santai di ruang tunggu yang ada di ruangan ayahnya.
“Silahkan duduk miss Son, saya sangat menunggu kedatangan anda.”
“Terima kasih tuan Bae,”
“Aku dengar anda hanya beberapa hari di kota ini dan harus kembali ke Paris,”
“Ya tuan Bae, saya datang kemari khusus membicarakan mengenai kerja sama kita.”
“Kalau begitu kita bisa langsung mulai saja.” Pembicaraan itu berlangsung sekitar 45 menit dan karena Irene yang bosan ia langsung ke ruangan kerja ayahnya dan mendapati Wendy yang sedang bicara begitu serius dengan ayahnya. Ia melihat gadis itu dari jauh, ia sangat berbeda dari Wendy yang Irene kenal.
“Oh Joohyun, apa ada yang ingin kau bicarakan pada appa, appa tahu kau cukup bosan.” Irene mendekat ke arah tuan Bae.
“Oh ini miss Son Seungwan, ia adalah salah satu pewaris Son Entertainment, dan kami sedang membicarakan beberapa project bersama.”
“Son Seungwan.” Wendy memberikan hormatnya pada Irene.
“Aku Bae Joohyun, senang bertemu dengan anda miss Son.” Keduanya hanya diam sampai akhirnya Seulgi masuk dan menyapa mereka semua. Seulgi cukup terkejut karena melihat Wendy berada di ruangan itu.
“Seulgi, bisa kau ajak Joohyun jalan-jalan sebentar, paman masih ada urusan yang harus diselesaikan.”
“Baik paman.” Joohyun dan Seulgi keluar dari ruangan itu, berkali-kali Irene melihat ke arah Wendy namun gadis itu hanya berbincang bersama ayahnya dan sama sekali tidak memperdulikan Irene.
“Wendy,” panggil Irene membuat gadis itu berhenti.
“Wendy aku sangat merindukanmu.” Irene ingin memeluk gadis itu, namun Wendy menghentikannya dengan mendorong pundak Irene untuk menjauhinya.
“Maaf, miss Bae, ini masih di dalam lingkungan kantor, dan aku harap anda tidak melakukan hal yang bisa membuat orang lain merasa tidak nyaman.”
“Tapi Wendy,”
“Nona Son,” seorang pria mendekati Wendy dan mengatakan bahwa ia harus segera bertemu dengan klien lainnya.
“Kalau begitu kami permisi miss Bae.” Ujar pria itu berjalan di belakang Wendy yang sama sekali tidak menghiraukan Irene.
“Setelah sekian tahun, apa anda tidak merindukannya Miss Son.”
“Untuk apa aku merindukan orang yang bahkan tidak perduli padaku sekretaris Park.”
“Tapi sepertinya miss Bae melihat anda dengan penuh harap.” Wendy sedang tidak ingin banyak bicara, jadi ia hanya membiarkan sekretaris Park yang bicara.
Sesaat ia tiba di hotel seorang wanita sudah menyambut Wendy dan memeluknya dengan erat.
Comments