Chapter 4

Mistake

Wendy mempercepat langkahnya untuk mengambil pesanan atasannya di kantin bawah kantor mereka. Ia bangun kesiangan kali ini, dan ia sudah mendapat beberapa panggilan dari atasannya. Dengan terengah-engah ia mengetuk pintu atasanyya itu dan ia mendapatkan tatapan dingin dari sang atasan.

“Maaf aku kesiangan miss Bae.” Ya Miss Bae, Bae Irene salah satu pewaris Bae Group. Wendy yang tak pernah tahu latar belakang Irene selama ia melakukan pendekatan beberapa tahun lalu, membawanya kesuasana canggung saat ia mengetahui orang yang menjadi atasannya adalah Bae Irene, gadis yang pernah ia sakiti dulu. Sudah 1 bulan Wendy bekerja di perusahaan yang khusus berada di bidang entertainment ini. Ia tidak bisa mundur karena kontrak kerjanya yang mengharuskan ia berada di perusahaan itu selama 1 tahun. Karena perusahaan itu melihat pengalaman kerja Wendy dan hasil interview yang sangat menjanjikan jadilah ia mendapatkan kontrak seperti itu.

“Apa jadwal ku hari ini.” Wendy yang menjadi asisten pribadi Irene menjelaskan beberapa pertemuan yang harus ia hadiri, dan setelah itu Irene meminta Wendy untuk keluar dari ruangannya. Wendy membuka bekal sarapannya dan berusaha untuk menyuapkan beberapa makakan ke dalam mulutnya agar ia mampu menyesuaikan diri dengan jadwal Irene yang cukup padat.

Wendy mengikuti kemana pun Irene pergi karena itu adalah tugas asisten pribadi bagi perusahaan. Ibaratkan Irene seorang artis dan Wendy adalah manager nya yang harus mengurus semua keperluan Irene selama bekerja. Selama 1 bulan ini cukup berat bagi Wendy untuk menyesuaikan semua jadwal Irene. Namun ia harus bertahan karena kontrak kerjanya, dan gaji yang diberikan juga cukup besar yang sebenarnya membuat Wendy berusaha untuk bertahan.

“Miss Bae, ini pakaian anda untuk pertemuan malam ini.”

“Letakkan saja di sana,” dengan begitu berakhir lah tugas Wendy untuk hari ini. Dan ia tidak langsung pulang malam ini, karena ia mendapatkan undangan dari sahabatnya Seulgi yang sedang merayakan ulang tahun putri kecil mereka Yerin. Wendy singgah ke toko mainan sebagai kado untuk Yerim dan gadis itu menerimanya dengan sangat senang dan mengecup pipi Wendy.

Pagi ini, Wendy tidak telat ia bahkan datang lebih awal dan menyiapkan semua yang dibutuhkan Irene di pagi hari. Secangkir teh hijau dan beberapa potongan buah karena Irene sering melewatkan sarapannya di rumah dan ia lebih senang sarapan di kantornya. Wendy sesekali tersenyum karena ia sangat senang dapat menyiapkan sarapan untuk Irene. Tak jarang Wendy memperhatikan dari jauh saat Irene menikmati setiap gigitan buah-buahan yang disiapkan oleh Wendy yang mebuat hatinya senang sekaligus merasa perih karena ia tahu ia tidak akan pernah mendapat kesempatan kedua dari Irene, karena dalam beberapa bulan ia akan menikahi seorang konglomerat dari keluarga Kim. Pria tampan yang menjadi idaman para gadis untuk menjadi pendamping mereka. Wendy bahkan pernah mendapati Irene dan Suho saling bermesraan di dalam mobil. Wendy yang tak bisa berbuat apa-apa hanya bisa memandangi Irene dari kejauhan, dan ia selalu berdoa untuk Irene agar gadis itu selalu bahagia.

“Beristirahatlah, seperti kau cukup lelah akhir-akhir ini.”

“Aku baik-baik saja miss Bae, anda tidak perlu khawatir.”

“Aku tidak kahwatir, aku hanya tidak ingin orang-orang mengira aku terlalu memforsirmu dan berkata buruk di belakangku.” Ujar Irene sambil berdiri dari kursinya dan bersiap untuk pulang. Ia meninggalkan Wendy yang masih terpaku. Selama ia bekerja dengan Irene setelah beberapa bulan ini, ia sama sekali tidak pernah tersenyum, bahkan ketika Suho menemuinya di kantor untuk mengajaknya sekedar makan siang. Apakah ini semua salah Wendy yang begitu menyakiti hati gadis itu?.

Irene merebahkan tubuhnya setelah membersihkan diri dan makan malam. Ia teringat Wendy yang hari ini sama sekali tidak menyentuh makanannya.

“Apakah aku terlalu banyak memberikan pekerjaan padanya sampai ia tidak sempat makan. Ah tapi mengapa aku harus memikirkan orang seperti dia.” Irene menutup matanya yang lelah dan tertidur dengan nyenyak.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Dhedhe0788
Hai... cerita ini sudah selesai.
Aku harap you guys enjoy it...

Comments

You must be logged in to comment
_SWenRene
#1
Chapter 11: Yeayyy thank you for this story. Happy ending!
_SWenRene
#2
Chapter 7: No irene no!! ㅠㅠ Wendy please fight and tell the truth
JeTiHyun
#3
Chapter 6: Woah! Ini pertama kalinya saya membaca rr wenrene yg menggunakan bahasa, selama ini sy hanya melihat beberapa sekilas tapi tidak baca. 😂😂
Penasaran crita selanjutnya nnti bgmn. 😂
_SWenRene
#4
Chapter 6: Cerita ini sgt bagus. I like this kind of story. Good luck otornim.
lalalland #5
Chapter 5: Waaaa bahagia ada cerita red velvet especially wenrene pake bahasa, ditunggu updatenya