Chapter 3

Mistake

Hubungan Irene dan Wendy semakin dekat, keduanya sering menghabiskan waktu bersama. Wendy dan Irene akan makan dikantin bersama, keperpustakaan bersama. Wendy sangat bahagia bisa sedekat itu dengan Irene. Ia bahkan menceritakan beberapa keresahan dirinya pada Irene, ia sangat menghawatrikan kondisi kesehatan ibunya. Walaupun cukup dekat, namun Wendy sama sekali tidak tahu mengenai bagaimana kondisi keluarga Irene, karena gadis itu cukup tertutup.

“Irene, kamu mau kalau aku ajak kencan?” Irene diam sebentar karena ajakan itu secara tiba-tiba dan Irene belum pernah berkencan sebelumnya.

“Sebenarnya bukan kencan juga sih, tapi aku ingin kita keluar sama-sama, menghabiskan waktu bersama di luar sekolah.”

“Baiklah.” Irene menjawab cukup ragu namun ia memberanikan dirinya.

“Apa kau mau aku jemput?”

“Tidak perlu, kau katakana saja, ingin bertemu di mana.”

“Baiklah,”.

Wendy yang tak memiliki cukup banyak uang untuk mebayar kencan mereka, akhirnya memutuskan untuk membawa Irene ke toko rotinya yang kecil. Ia menyiapkan sebuah meja yang ia tata sedemikian rupa dan membuat cake special bagi Irene. Nyonya Son yang merasa cukup bersalah karena melihat anak gadisnya hanya bisa membawa gadis yang ia sukai ke toko roti milik mereka, bukannya ke bioskop atau restoran mahal. Namun nyonya Son, yang melihat Wendy yang begitu bersemangat menyiapkan semuanya merasa cukup senang karena ia memiliki anak seperti Wendy yang tak malu menunjukkan siapa dirinya. Nyonya Son mengecup dahi putrinya sebelum ia naik ke atas untuk beristirahat.

Wendy menarik kursi untuk mempersilahkan Irene duduk, ia senang Irene mau ia ajak berkencan di toko roti kecilnya. Irene tidak keberatan di mana ia berada asalkan Wendy berada di dekatnya. Ia utarakan hal itu pada Wendy dan membuat Wendy merasa ia sangat diberkati oleh Tuhan karena memiliki seseorang yang mau menerima Wendy apa adanya. Irene bahkan meminta Wendy mengajaknya untuk melihat-lihat toko itu dan akhirnya Wendy mengajak Irene untuk bertemu dengan ibunya.

“Omma, ini Irene.”

“Saya Irene nyonya Son.”

“Ternyata anakku menyukai gadis yang tepat, kau sangat cantik,”

“Omma.” Wendy tersipu malu, dan Irene melihat Wendy dengan tatapan penuh kekaguman pada gadis itu.

“Wendy tak pernah berhenti menceritakan mu Irene, ia bahkan tidak bisa tidur karena kau menerima ajakan kencannya.”

“Omma…” Wendy semakin tersipu malu dengan ucapan ibunya.

“Ayo kita ke kamarku, omma hanya membuatku malu.” Nyonya Son hanya tersenyum dan menutup pintu kamarnya untuk beristirahat.

Irene dan Wendy duduk di kasur Wendy yang kecil. Keduanya merasa sedikit canggung karene berada di kamar berdua saja. Tentu saja hal ini sangat baru bagi keduanya, Wendy memberanikan diri untuk memegang tangan Irene dan mendekatkan wajahnya dengan wajah Irene. Irene yang menutup mata, bersiap atas apa yang akan dilakukan Wendy. Gadis itu mengecup dahi Irene dengan penuh rasa bahagia, Irene yang sedikit kecewa karena ia fikir ia akan mendapatkan ciuman pertamanya dari Wendy. Namun rasa kecewanya itu digantikan dengan rasa bahagia yang bisa Irene rasakan dari kecupan Wendy itu. Wendy menarik Irene ke dalam pelukannya, sebuah kehangatan ia rasakan, ia bahkan merasa bahwa semua kelelahannya lenyap saat ia memeluk Irene.

“Aku rasa aku mencintaimu Irene,”

“Aku juga Wendy, aku mencintaimu.” Kali ini Irene yang tak menyia-nyiakan waktunya untuk mengecup bibir Wendy yang seperti memanggilnya untuk ia lumat dengan perlahan dan penuh cinta. Keduanya melepas ciuman itu dan kembali saling berpelukan cukup lama.

“Aku tak menyangka kalau kau dan Irene sudah menjadi sepasang kekasih.”

“Aku juga tidak menyangka akan hal itu Seul, aku pikir cintaku hanya bertepuk sebelah tangan.”

“Kau sangat beruntung Wendy, bisa memiliki Irene.”

“Ya tentu saja, dan kau sepertinya juga sedang jatuh cinta.”

“Ya aku dan Joy, kau mengenalnya kan?, the hottes girl in school.”

“Tentu saja, siapa yang tidak mengenal Joy,”.

Nyonya Son datang dengan membawa dua gelas jus dan beberapa roti yang masih hangat.

“Yang semangat ya belajarnya.”

“Terima kasih nyonya Son.” Jawab Seulgi yang merasa sangat senang karena nyonya Son membuatkan roti kesukaannya. Seulgi sering sekali ke toko kecil Wendy untuk membeli roti kesukaannya. Roti itu Wendy berikan pada Seulgi saat keduanya tidak sempat makan siang karena beberapa tugas dan akhirnya Seulgi ketagihan dengan rasa dengan roti itu. Ia bahkan meminta Wendy membawakannya untuk ia sarapan. Keduanya cukup dekat sebagai teman, dan Wendy senang ia memiliki seorang teman seperti Seulgi.

Wendy dan Seulgi tertawa sambil memakan makan siangnya, di sana juga ada Joy yang duduk di samping Seulgi. Sementara itu Irene harus mengerjakan sedikit lagi tugasnya dan ia akan menyusul Wendy bergabung untuk makan siang.

“Aku tak percaya Wendy, kau bisa meluluhkan hati seorang ice princess.” Ujar Joy.

“Ah hal itu bukanlah hal besar, dan Seulgi kau harus membayar taruhan kita. Aku sudah membuat Irene mengatakan cintanya padaku dan ini saatnya kau memberikan apa yang menjadi taruhan kita.”

“Tenang saja Wendy, kau tinggal sebut saja apa yang kau inginkan.”. Tanpa basa-basi Irene membalik tubuh Wendy dan menamparnya dengan keras.

“Irene, aku…”

“Cukup Wendy, aku sudah mendengar semuanya, aku harap kau mendapatkan apa yang kau inginkan.” Irene pergi dari kantin sementara Wendy hanya bisa tertunduk dan menitikkan air matanya. Seulgi dan Joy hanya bisa diam melihat apa yang terjadi di depan mata mereka.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Dhedhe0788
Hai... cerita ini sudah selesai.
Aku harap you guys enjoy it...

Comments

You must be logged in to comment
_SWenRene
#1
Chapter 11: Yeayyy thank you for this story. Happy ending!
_SWenRene
#2
Chapter 7: No irene no!! ㅠㅠ Wendy please fight and tell the truth
JeTiHyun
#3
Chapter 6: Woah! Ini pertama kalinya saya membaca rr wenrene yg menggunakan bahasa, selama ini sy hanya melihat beberapa sekilas tapi tidak baca. 😂😂
Penasaran crita selanjutnya nnti bgmn. 😂
_SWenRene
#4
Chapter 6: Cerita ini sgt bagus. I like this kind of story. Good luck otornim.
lalalland #5
Chapter 5: Waaaa bahagia ada cerita red velvet especially wenrene pake bahasa, ditunggu updatenya