Chapter 2

Mistake

Hujan turun dengan deras, Wendy harus menunggu lebih lama di sekolah karena ia tidak membawa payung. Ia berdiri dengan gelisah karena ia takut ibunya sendiri karena akhir-akhir ini kondisi kesehatan sang ibu kurang begitu baik. Ia ingin menembus hujan dan berlari ke halte bus namun ia tidak bisa membuat tasnya basah kuyub karena ia tidak memiliki tas cadangan dan tugas-tugas yang akan ia kerjakan akan basah semua.

“Hai Wendy,” seorang gadis dengan senyuman yang indah menyapanya. Ia adalah Kang Seulgi, ketua kelasnya.

“Hai,” Wendy menjawab Seulgi dengan canggung.

“Mau pulang bersama ku?, aku yakin kita sejalan,”

“Apakah tidak merepotkan?”

“Tentu saja, ayo.” Seulgi membuka payung yang diberikan supirnya dan merangkul pundak Wendy agar gadis itu tidak basah. Seulgi bahkan membukakan pintu untuk Wendy dan tersenyum dengan manis pada gadis itu.

Wendy melambaikan tangannya pada Seulgi setelah ia tiba di depan toko rotinya. Ia masuk dengan cukup tergesa untuk memastikan kondisi ibunya baik-baik saja. Wendy menarik nafas lega melihat ibunya menata roti-roti yang baru saja keluar dari oven.

“Ganti pakaianmu Wendy, ibu yakin kau basih kuyup sekarang.” Wendy memeluk ibunya dari belakang dan nyonya Son cukup terkejut karena pakaian Wendy sama sekali tidak basah.

“Ketua kelas ku mengantar dengan mobilnya omma.”

“Apa iya gadis cantik yang kau ceritakan pada omma?”

“Bukan, nama gadis itu Bae Irene, dan ketua kelas ku bernama Kang Seulgi.”

“Sepertinya ketua kelasmu gadis yang baik.”

“Ya omma, ia sangat baik pada siapa saja.”

“Kalau begitu ganti pakaianmu dan omma sudah memasak untukmu.” Wendy segera menuju kamarnya untuk mengganti pakaian.

“Pagi Irene, ini untukmu.” Gadis itu tersenyum dan menerima pemberian Wendy. Untuk merebut hati Irene, hampir setiap hari Wendy memberikan perhatian-perhatian kecil yang tanpa Irene sadari membuat ia tersentuh atas perhatian yang Wendy berikan padanya.

“Oh ya Irene, mau ke perpustakaan bersama?,” Irene mengangguk dan hal itu membuat Wendy sedikit terkejut karena untuk pertama kalinya Irene menyutujui ajakan Wendy. Mereka tak banyak bicara di perpustakaan, keduanya hanya berdiskusi megenai pelajaran yang sedang mereka kerjakan. Namun tetap saja, hal itu sangat berarti bagi Wendy. Dan tanpa Wendy ketahui, hal ini pun sangat berarti bagi Irene.

Irene melihat ke samping tempat duduknya, sudah dua hari Wendy tidak masuk sekolah. Ia tak menyangka, baru dua hari ia tidak melihat Wendy, namun rasanya Irene kehilangan sesuatu di hari-harinya. Ia ingin bertanya pada teman-teman Wendy, namun ia selalu melewati kesempatan itu. Selama Wendy tidak masuk sekolah, Irene berusaha untuk menulis beberapa catatan dan akan ia pinjamkan pada Wendy.

Senyum Irene merekah saat ia melihat Wendy di ambang pintu, ingin rasa ia meraih tangan Wendy dan mengajaknya untuk duduk bersama, namun senyumnya sedikit berkurang saat Wendy terlihat sangat tak bersemangat seperti hari-hari sebelumnya.

“Hai Wendy,” Irene menegur Wendy terlebih dahulu. Wendy menghadirkan senyumnya dan duduk di tempatnya. Irene mengeluarkan sebotol susu pisang dari dalam tasnya, selama beberapa hari ini ia membawa lebih susu pisang untuk ia bagi dengan Wendy.

“Terima kasih Irene.”

“Ini, aku mencatat beberapa catatan penting agar kau tidak ketinggalan pelajaran selama kau tidak masuk.”

“Terima kasih banyak Irene, ini akan sangat membantu. Karena selama di rumah sakit aku sama sekali tidak bisa focus belajar.”

“Rumah sakit?”

“Ya, ibuku masuk rumah sakit beberapa hari yang lalu,”

“Bagaimana kondisi ibumu saat ini?”

“Dia jauh lebih baik, tapi harus beristirahat.”

“Dan kau, apa kau baik-baik saja?”

“Ya, aku baik-baik saja,” bagi Wendy, Irene yang menghawatirkannya adalah hal yang sangat luar biasa, walaupun ia sangat lelah saat ini, namun semangatnya seperti kembali begitu saja. Yang tadinya ia sangat mengantuk kini ia siap untuk mengikuti pelajaran.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Dhedhe0788
Hai... cerita ini sudah selesai.
Aku harap you guys enjoy it...

Comments

You must be logged in to comment
_SWenRene
#1
Chapter 11: Yeayyy thank you for this story. Happy ending!
_SWenRene
#2
Chapter 7: No irene no!! ㅠㅠ Wendy please fight and tell the truth
JeTiHyun
#3
Chapter 6: Woah! Ini pertama kalinya saya membaca rr wenrene yg menggunakan bahasa, selama ini sy hanya melihat beberapa sekilas tapi tidak baca. 😂😂
Penasaran crita selanjutnya nnti bgmn. 😂
_SWenRene
#4
Chapter 6: Cerita ini sgt bagus. I like this kind of story. Good luck otornim.
lalalland #5
Chapter 5: Waaaa bahagia ada cerita red velvet especially wenrene pake bahasa, ditunggu updatenya