Chapter 11

Mistake

 “Selamat pagi nona Bae,” Irene tidak bisa menerima begitu saja kenyataan bahwa tuan Kim adalah ayah kandungnya. Karena selama ini Yuri sangat menyayangi Irene seperti anaknya sendiri, sehingga Irene merasa sangat di cintai, bahkan setelah kepergian Jessica di saat Irene berusia 10 tahun. Yuri bahkan tidak menikah lagi sampai akhir hayatnya. Dan hal itu lah yang membuat Irene yakin akan cinta yang tulus, ketika melihat Yuri sangat menyayangi ia dan ibunya.

“Bisakah anda menceritaka sebenarnya apa yang terjadi tuan Kim?” Taeyoen tau hal ini padti membuat Irene sangat terkejut dan ia sangat memaklumi kalau Irene belum bisa memanggilnya dengan sebutan ayah.

Taeyoen menceritakan semuanya, ia dan Jessica bertemu saat mereka berada di semester akhir, perkuliahan mereka. Keduanya melakukan hubungan suami istri yang tidak bisa mereka hindari karena rasa saling cinta yang mereka miliki, sampai akhirnya Jessica hamil. Jessica melarang Taeyoen untuk bertemu dengan tuan Bae karena ia yakin, tuan Bae akan membunuh Taeyoen jika hal itu sampai terjadi. Karena tidak ingin kehilangan bayinya, Jessica menyetujui persyaratan yang diberikan oleh tuan Bae dan hal itu sangat melukai Taeyoen. Jessica meninggalkannya begitu saja. Sampai suatu hari, Taeyoen melamar pekerjaan di perusahaan tuan Bae dan berhasil menjadi sekretaris pribadi tuan Bae.

Taeyoen yang ingin membalaskan rasa sakitnya pada Jessica, mengurungkan niatnya karena ia tidak bisa melihat senyuman wanita yang ia cintai itu lagi. Ia hanya bisa melihat Jessica tertawa lepas jika ia bersama Irene. Bahkan ketika ia bersama Yuri pun, Jessica cukup sulit untuk tersenyum. Suatu hari Jessica sadar bahwa Taeyoen berada di dekatnya, ia meraih tangan Taeyoen, meminta maaf karena ia harus melakukan hal itu demi Irene.

“Kau harus memperlakukan Yuri layaknya seorang istri pada suaminya.”

“Apa kau tidak keberatan akan semua itu?”

“Aku tahu Yuri adalah pria yang baik, melihat caranya memperlakukanmu terutama Irene, aku yakin ia sangat menyayangi kalian berdua.”

“Terima kasih Taeyoen, aku akan selalu mencintaimu”

“Aku juga Sica yah.” Keduanya berpelukan sebelum akhirnya Jessica meminta pada Yuri untuk keluar dari rumah keluarga Bae dan mulai menjalankan kehidupan rumah tangganya.

“Sebelum meninggal ibumu memberiku sebuah surat. Ia mengatakan ia bisa merasakan cinta yang aku berikan dari Yuri. Ia pun mencintai Yuri, tapi ia juga mengatakan bahwa ia tidak pernah melupakanku.” Wendy menggemgam tanga Irene memberikannya kekuatan untuk menghadapi kenyataan yang mungkin cukup berat bagi Irene.

“Setelah kepergian Yuri, aku melihatmu sangat terpukul, sampai akhirnya kau bisa tersenyum lagi setelah bertemu dengan Wendy. Dan maaf aku Irene, pada saat itu tidak bisa menghentikan tuan Bae melakukan apa yang ia inginkan dan membuatmu kembali bersedih.” Tuan Kim menundukkan kepalanya.

“Foto-foto itu. Apakah anda yang memberikannya padaku?” Tuan Kim mengangguk.

“Hanya itu yang bisa kulakukan agar pernikahan itu tidak pernah terjadi, aku sudah gagal berkali-kali membahagiakan Jessica dan dirimu, kali ini aku tidak ingin gagal lagi, aku ingin melihatmu kembali tersenyum. Aku yakin, jika Yuri masih hidup, ia juga akan melakukan apapun agar senyuman di wajahmu selalu terukir Irene.” Irene memeluk Taeyoen sambil air matanya tak berhenti mengalir.

“Terima kasih tuan Kim karena telah tidak begitu egois, membiarkan aku dibesarkan dengan cinta dan kasih sayang oleh kedua orang tuaku.” Tuan Kim tersenyum getir namun ia bersyukur untuk pertama kalinya ia dipeluk oleh putri kesayayangannya.

“Terima kasih appa.” Taeyoen melepaskan pelukannya dan menatap Irene yang tersenyum ke arahnya, tanpa ragu ia mencium dahi Irene.

“Terima kasih anakku.” Wendy tersenyum sambil mengusap air matanya, memandangi moment indah di hadapannya.

“Bagaimana dengan kakek Bae, apakah beliau menyetujui hubungan kita?” Irene berdiri dari kasur Wendy.

“Sepertinya kau tidak memberikanku pilihan lain selain merestui kalian.” Irene menirukan perkataan kakeknya yang membuat Wendy tertawa. Irene merasa begitu bahagia sekarang dapat melihat Wendy tertawa seperti dulu, karena selama ini ia pun bisa melihat penyesalan di wajah Wendy, yang tak pernah ia mengerti. Tapi setelah semua ini, ia semakin mencintai Wendy, ia sangat bahagia bisa bersama lagi dengan orang yang sangat ia cintai dan mencintainya.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Dhedhe0788
Hai... cerita ini sudah selesai.
Aku harap you guys enjoy it...

Comments

You must be logged in to comment
_SWenRene
#1
Chapter 11: Yeayyy thank you for this story. Happy ending!
_SWenRene
#2
Chapter 7: No irene no!! ㅠㅠ Wendy please fight and tell the truth
JeTiHyun
#3
Chapter 6: Woah! Ini pertama kalinya saya membaca rr wenrene yg menggunakan bahasa, selama ini sy hanya melihat beberapa sekilas tapi tidak baca. 😂😂
Penasaran crita selanjutnya nnti bgmn. 😂
_SWenRene
#4
Chapter 6: Cerita ini sgt bagus. I like this kind of story. Good luck otornim.
lalalland #5
Chapter 5: Waaaa bahagia ada cerita red velvet especially wenrene pake bahasa, ditunggu updatenya