CuteB
My Ice Prince(ss)SinB berhasil menidurkan Yerin di ranjangnya. Embusan napas kesal keluar begitu saja. Dia tidak langsung pergi, melainkan mengamati gadis penyuka kuning yang terlelap damai. Bahkan saat ia menggendongnya tadi, Yerin tidak terlihat terganggu dan tetap menutup mata.
"Aku tidak percaya membiarkan manusia jibang ini tidur di ranjangku. Harusnya aku meninggalkannya di sofa saja."
SinB melihat Yerin yang mengganti posisi menjadi tidur membelakanginya. Terlihat menyamankan diri di ranjang. Mendesah pelan, SinB menarik selimut dibawah kaki Yerin. Kemudian menyelimuti gadis Jung hingga sebahu.
"Kau harus merasa terhormat karena aku melakukan ini kepadamu, mengerti?" Dia berbisik di telinga Yerin, meski tahu gadis itu tidak akan mendengarnya.
Tidak ingin berlama-lama dekat-dekat dengan Yerin, terlebih ketika aroma lavender dari tubuhnya kembali menyapa indera penciumannya, SinB segera menarik diri. Dilanjut keluar dari kamar. Meneruskan bacaannya yang sempat terhenti dikarenakan gangguan dari Nona Jung Yerin.
Kening Yerin mengernyit, sebelum matanya yang tertutup akhirnya terbuka. Kepala meneleng ke samping kanan dan kiri, sadar bahwa tempat ini bukanlah kamarnya, melainkan kamar SinB. Pikiran Yerin melayang ke beberapa jam kebelakang, sebelum ia terlelap di pangkuan SinB. Pipinya memerah, mengingat seberapa beraninya dia di sofa, mengganggu SinB, juga duduk di pangkuannya.
Yerin menutup wajah memerahnya menggunakan telapak tangan, meredam teriakan histeris yang keluar akibat terlalu senang. Apalagi ketika menyadari bahwa SinB telah memindahkannya kemari, ke ranjangnya yang lebih nyaman. Bukankah itu manis?
Comments